Baca episode 1 [p1] [p2] [p3]
Dajung mencoba mengelak dari kejaran Byun ketika tiba-tiba sebuah tangan meraihnya ke pojok. Tangan tersebut milik Kwon Yul. Keduanya bersembunyi sambil menyimak percakapan Byun dan wartawan lain.
Kwon Yul membungkam mulut Dajung, yang naik pitam mendengar percakapan itu, dengan tangannya. Byun mengira-ngira apakah berita “panas” itu disebar dengan niatan untuk mendongkrak pamor Kwon Yul oleh tim suksesnya.
Kwon Yul lalu menggandeng Dajung hingga atap gedung. Dia lalu menyampaikan unek-uneknya bagaimana bisa Dajung nimbrung di antara gerombolan wartawan yang haus berita. Dajung tak terima gosip tersebut mengatakannya sebagai cewek matre yang cuma menginginkan harta cowok-cowok mapan dan kaya.
Kwon Yul menegaskan bila itu tak mungkin dilakukan, sebab dirinya menolak ide tersebut. Penegasan Kwon Yul itu justru memberi kesan pada Dajung jika orang-orang dari tim sukses Kwon Yul sempat memikirkan hal itu. Dajung menyatakan bila Kwon Yul takkan mampu menjabat kursi Perdana Menteri dengan melakukan hal itu. Kwon Yul minta bila mereka berjalan di rel masing-masing.
***
Sekretaris Heejoo mencoba membalas pertanyaan wartawan tentang wanita “misterius” yang jadi headline dengan menyebutkan kubunya sedang menginvestigasi kejadi ini. Saat Sekretaris Heejoo balik kantor, Inho yang sudah menunggu kedatangannya segera menuding Sekretaris Heejo berencana membeberkan gosip bahwa wanita itu adalah wanita bayaran, padahal Kwon Yul tak setuju dengan rencananya.
Sekretaris Heejoo mencari Kwon Yul, yang kemudian setelah bertemu memintanya untuk menemaninya dalam konferensi pers. Dia telah membikin keputusan.
Tidak jauh dari situ, Dajung mencuri dengar keputusan Kwon Yul.
Kwon Yul menyatakan tak ingin mundur gara-gara persoalan sepele dan merusak hasil perjuangan mereka selama ini. Meski begitu nama baik seseorang biarpun wanita bukanlah hal yang remeh. Keduanya pergi.
Dajung memikirkan apa yang mesti dia lakukan usai mencuri dengan pembicaraan tersebut. Saat itu, Inho datang dan memergoki Dajung.
***
Kwon Yul siap-siap melakukan konferensi pers dan meminta maaf atas gosip skandal yang terjadi. Para wartawan lalu melontarkan tanya terkait wanita “misterius” tersebut. Semua coba dimentahkan sampai Byun bangkit untuk mengakui dirinya mengetahui segalanya. Byun mengatakan jika dia tahu mengapa Kwon Yul tak mau sampai identitas wanita “misterius” itu terungkap. Itu karena wanita “misterius” itu adalah wartawan Scandal News yang sudah melakukan interviu secara ekslusif bersama Kwon Yul.
Tanpa disangka-sangka, setelah Byun mengutarakan pikirannya, Dajung muncul. Dia mengaku sebagai wanita yang ada di headline tersebut, juga sebagai wartawan Scandal News. Bahkan, dia juga membuat pengakuan (bohong) jika dirinya tengah menjalin kasih dengan Kwon Yul sang kandidat Perdana Menteri. Gegerlah. Para wartawan kita segera menanyakan tentang cerita cinta keduanya.
Setelah konferensi pers dilakukan, Kwon Yul mengatakan jika Dajung sudah kehilangan akal sehat karena menyangkutkan diri sendiri dalam kekacauan ini. Juga bagaimana bisa Dajung sedemikian mahir melakukan kebohongan itu. Dajung berkata dia tidak keberatan melakukannya. Bukankah ini sudah mafhum dilakukan pesohor ketika terjadi skandal.
Kwon Yul menanyakan apa Dajung tak memikirkan penilaian orang lain? Dajung telah menimang-nimang hal itu. Tapi itu tetap menjadi pilihan paling bagus ketimbang dilabeli wartawan wanita yang rela melakukan apapun demi kesempatan melakukan interviu.
Dajung memberi tambahan jika Kwon Yul tak perlu kawatir kalau-kalau Dajung suka pada Kwon Yul.
Kwon Yul tak mempercayai Dajung, yang dianggapnya wartawan sepele, punya ide yang bagus. Lalu, Inho muncul sambil menerangkan jika ide itu berasal dari dirinya. Kwon Yul menyuruh Dajung meninggalkan Kwon Yul dan Inho yang mau mendiskusikan sesuatu.
Kwon Yul menyentil Inho dengan menceritakan sepanjang berpolitiknya, tak pernah sekalipun Kwon Yul berdusta dan menerima suap. Itu paling tabu bagi Kwon Yul. Karena itu, Inho merasa siasat Inho tetap tak mampu tidak menggagalkan dirinya di bursa pencalonan Perdana Menteri.
Inho menjelaskan jika prinsip itu sebaiknya dikesampingkan terlebih dulu. Saat ini, Kwon Yul tak boleh mundur. Sebab, nasib banyak orang berada di tangan Kwon Yul. Dalam pandangan Inho jika hal ini tidak dilakukan, Dajung tetap saja berada “disudut”. Dia tetap disebut wanita simpanan atau lainnya. Bukankah lebih baik bila Dajung diletakkan dalam posisi sebagai “pahlawan” untuk kandidat Perdana Menteri.
Selesai berbincang, Inho pergi dari ruangan Kwon Yul. Di luar, Inho bertemu Sekretaris Heejoo yang langsung saja memberinya “tanda kasih” (alias tamparan), yang diakhiri dengan ucapan terima kasih. Karena, strategi Inho menyelamatkan muka serta karir perpolitikan Kwon Yul. Dajung yang ada di luar situ melihat kejadian itu.
***
Joonki menerima berita perkembangan tentang Kwon Yul jika gosip yang menjadi headline surat kabar membalik jadi simpati publik kepada Kwon Yul.
***
Inho membawa Dajung ke ruangan untuk Dajung menginap, sambil menantikan redanya berita. Dajung merasa aneh dengan kejadian yang menimpanya ini. Biasanya dia mengejar berita (gosip tentunya), kini mesti berlari dari kejaran wartawan. Inho kemudian menanyakan kesiapan Dajung sebagai pacar Kwon Yul.
Dajung bertanya apakah Kwon Yul telah menyetujui ide mereka. Inho mengatakan jika Kwon Yul tengah menimang-nimang ide ini dengan seksama. Sebelum meninggalkan Dajung, Inho mengucapkan terima kasih sebab Dajung sudah mau membantu. Sebaliknya Dajung juga mengucapkan terima kasih sebab Inho telah memberikan pemecahan masalah untuk semua orang. Inho menenangkan Dajung dengan mengatakan dia mau bertanggung jawab bila terjadi hal yang buruk di kemudian hari.
Dajung memikirkan bagaimana cara Inho bertanggung jawab?
Di ruangannya, Kwon Yul tercenung sendirian memikirkan kata Dajung serta Inho.
***
Dajung tengah terlelap di alam mimpi saat dirinya jatuh dari sofa. Ketika melek, Kwon Yul ada di hadapannya menatap Dajung dengan masygul.
Demi wanita semacam ini dia mesti membohongi semua rakyat Korea?
Kwon Yul berkata jika dirinya sepakat untuk jadi pacar Dajung, sementara waktu. Dajung girang dan segera menggoda Kwon dengan panggilan-panggilan yang mesra. Kwon Yul menyuruh Dajung untuk berhenti melakukan itu dan sebaiknya pergi sekarang saja.
Dajung mengusulkan untuk membantu Kwon Yul menjawab tiap wawancara ekslusif terkait gosip tentang hubungan mereka. Kwon Yul tidak mau. Dia mengatakan secara tegas bila Dajung bakal membaca putusnya mereka nanti di headline surat kabar.
***
Sekretaris Heejoo mengasih pengarahan kepada Dajung jika dirinya dilarang bicara apa-apa kepada wartawan demi terjaganya rahasia mereka, termasuk pada keluarga dan kolega Dajung di Scandal News.
Dajung membuat Sekretaris Heejoo tenang dengan menyatakan bahwa dirinya sanggup berakting. Sekretaris Heejoo lantas bertanya apa Dajung punya hutang atau kencan yang bisa membuat terbongkarnya rahasia mereka? Dajung menjawab tak ada.
Sekretaris Heejoo meminta Dajung untuk tidak begajulan ketika berperan sebagai kekasih Kwon Yul. Dajung lantas meminta nomor telepon Kwon Yul. Awalnya Sekretaris Heejoo menolaknya dan mengatakan untuk apa. Namun setelah Dajung menjelaskannya bahwa sungguh aneh bila Dajung tak punya nomor telepon Kwon Yul, akhirnya Sekretaris Heejoo memberikannya. Dajung lalu memanggil nomor tersebut untuk menelepon Kwon Yul. Sebelum panggilan itu ditutup Sekretaris Heejoo, Dajung sempat meminta Kwon Yul menyimpan nomornya.
Sekretaris Heejoo berpesan supaya Dajung tak merusak rencana jika gosip belum reda.
Ketika mau keluar dari gedung Perdana Menteri, Dajung sempat bingung. Inho mau memberinya bantuan. Tapi, ditolak Dajung yang menganggap dirinya bisa menyelinap ke mana saja dia suka biarpun cuma berprofesi sebagai wartawan gosip.
***
Ketiga anak Kwon Yul sedang ada di rumah. Nara, anak kedua Kwon Yul berulang tahun pada hari itu. Sayangnya, mereka tak bisa kemana-mana, sebab rumah mereka telah dikepung para wartawan yang mau mencari berita.
Nara bertanya apa ayah bakal menikah dengan wanita itu atau tidak. Si sulung Woori menjawab tak tahu karena dia tak peduli. Sementara itu Manse yang punya simpati lain pada Dajung sejak peristiwa dirinya diamankan dari Byun punya pandangan lain.
Bersambung ke part 2
Home »
Prime Minister and I »
Sinopsis Drama Korea »
Sinopsis: Prime Minister and I – Episode 2 [Part 1]
0 komentar:
Post a Comment