Monday, January 27, 2014

Sinopsis: Prime Minister And I – Episode 6 [Part 1]

Dalam episode 5 [p1] [p2] [p3] sebelumnya dikisahkan…

Pernyataan Kwon Yul membuat Dajung kaget. Sebab, bila Kwon Yul tidur di kamar, bagaimana dengan dirinya. Kwon Yul menjawab tidak mengapa, toh sudah menikah ini. Dajung kemudian membukakan pintu untuk mengusir Kwon Yul keluar kamar. Kwon Yul lalu menutup kembali pintu kamar itu. Selanjutnya, Kwon Yul berkata untuk menjadi ayah yang baik, maka dia harus menjadi suami yang baik dulu.

Dajung nervous dan menanyakan mengapa Kwon Yul mendadak jadi begini. Kwon Yul mengatakan bahwa dirinya akan ditertawakan orang bila mempertontonkan kemesraan di depan orang-orang sementara di belakang tidak. Kwon Yul menegaskan jika mulai saat ini, dia dan Dajung akan berbagi kamar, selaiknya pasutri yang telah menikah. Mau tak mau Dajung menerimanya…

‘Prime Minister and I’ – Episode 6

Ketika mengendarai mobilnya, Inho terpikirkan tentang Dajung yang menangis gara-gara Perdana Menteri. Hal itu mengingatkannya akan janji yang diucapkannya di rumah sakit, jika dirinya sudah bekerja pada seseorang (Kwon Yul maksudnya) dan tinggal menanti apa yang akan Inho lakukan.

***

Dajung yang tidur ngorok sempat terbangun pada dini hari. Dia melihat Kwon Yul masih saja bekerja. Dajung pun tidur lagi. Kwon Yul melihat Dajung seraya tersenyum.

***

Keesokan paginya, saat terbangun punggung Dajung tertempel stiker iseng dengan tulisan “Dibutuhkan Seorang Pacar!”. Dajung lalu memotivasi kepada Manse, yang malas sekolah, untuk masuk. Bahkan, Dajung menjanjikan akan bermain bersama Manse sepulangnya dari sekolah. Pun begitu, Manse tetap saja ogah-ogahan. Kwon Yul kemudian datang dan memarahi anak bontotnya itu. Akhirnya, Manse terpaksa berangkat dengan wajah ditekuk-tekuk.

Sinopsis: Prime Minister And I – Episode 6 [Part 1]

Seperginya Manse ke sekolah, dua sejoli yang terlibat kawin kontrak itu saling memperdebatkan tentang cara memperlakukan Manse. Kwon Yul menjelaskan keadaannya sudah begini, sejak Dajung belum disini. Kemudian, mata Kwon Yul tertuju pada stiker iseng yang masih tertempel di punggung Dajung. Kwon Yul melenguh dan mengatakan jika Dajung layak dipanggil Nam Geokjung yang mengkawatirkan. Karena itu, Kwon Yul menyuruh Dajung supaya tak membuat ulah lagi. Kwon Yul sudah pusing ngurusi negara. Selain itu, Kwon Yul juga menyuruh Dajung tak mengenakan hanbok lagi, untuk menghindari kemungkinan terpeleset lagi.

Tapi, bukan Dajung namanya kalau langsung mengiyakan. Doi berdalih jika hanbok yang dikenakan sangat bagus. Terakhir, Kwon Yul menyuruh Dajung untuk mencatat apa yang dilakukan ketiga anaknya. Catatan itu harus diketik dalam dua spasi kertas ukuran A4 sebanyak 5 halaman. Jelas, Dajung kaget dengan kemauan suami kontraknya itu, yang agak berlebihan.

***

Dalam balutan gaun merah, Lady Na masih terbayang soal foto skandal berwujud kodok kertas. Doi menduga jika itu hanyalah siasat Dajung, dan kemudian berencana membalasnya. Di saat bersamaan Hyunseo datang dan memberikan rapor kepada ibunya. Wajah Lady Na langsung senang mengetahui nilai yang dicapai Hyunseo melebihi sepupunya, Kwon Woori. Hyunseo kemudian juga melaporkan hal ini pada Joonki ayahnya. Namun, tampaknya Joonki tidak berselera untuk menanggapinya. Hal itu tentu saja membuat istri serta anaknya kecewa. Joonki kemudian bertanya kepada istrinya hendak kemana karena pakaiannya rapi jali. Lady Na menukas jika dirinya akan menghadiri pertemuan ibu-ibu pejabat. Dimana, Dajung juga ikut hadir.

***

Sekretaris Heejoo memberikan laporan kepada Kwon Yul dan Kang Inho yang belum datang. Kwon Yul yang teringat insiden semalam antara Inho dan Dajung, bertanya kepada Heejoo mengenai latar belakang Inho. Heejoo menjawab tidak mengetahui dan bertanya mengapa Kwon Yul menanyakannya. Kwon Yul berdalih jka dia hanya ingin tahu. Karena sudah beberapa waktu bekerja sama tapi belum tahu banyak hal soal Inho.

Kwon Yul ingat jika laporan tersebut tertinggal di rumah. Karena itu, doi menghubungi orang rumah. Setelah diangkat oleh Ahjumma, Kwon Yul memintanya untuk memberitahu Dajung membawa laporan tersebut. Tapi, Ahjumma mengatakan jika Dajung sedang pergi ke pertemuan ibu-ibu pejabat.

***

Di Hotel Myungshim, dalam pertemuan ibu-ibu pejabat, Dajung harus berhadapan dengan kultur yang berbeda. Secara hirarkis mungkin Dajung paling tinggi sebagai istri Perdana Menteri, namun soal pengalaman menghadapi orang-orang kaya Dajung nol besar.

Sinopsis: Prime Minister And I – Episode 6 [Part 1]

Waktu mendengar angka 10 juta won yang diajukan ibu-ibu pejabat, Dajung kaget. Mereka beralasan jika Lady Na yang sebelumnya menjabat sebagai ketua kerap nyumbang dana sebesar itu untuk kegiatan. Lady Na mengambil alih keadaan demi membuat Dajung malu dengan menawarkan diri untuk menjadi sponsor bazaar barang-barang mewah. Begitu Dajung tidak menyetujui gagasan tersebut, Lady Na langsung mengancam untuk menarik diri sebagai sponsor. Mereka kemudian bergunjing soal Dajung. Yang terparah adalah tagihan 3 juta won untuk bea pertemuan tersebut harus ditanggung oleh Dajung –yang tak memiliki uang sebesar itu.

***

Sekretaris Heejoo dimintai tolong Kwon Yul untuk datang membantu Dajung di pertemuan ibu-ibu pejabat. Heejoo menenangkan Kwon Yul jika dirinya akan bisa mengatasi segalanya. Kwon Yul sendiri kemudian masuk ke ruang rapat kabinet. Dimana, telah ada Joonki di sana sebagai Menteri Keuangan.

***

Sebagai istri Perdana Menteri, Dajung cuma memiliki uang sebesar 22 ribu won untuk membayar tagihan sebesar 3,5 juta won. Karena tidak mempunyai uang sebanyak itu, Dajung meminta keringanan untuk mencicil tagihan tersebut. Di waktu bersamaan, Lady Na datang demi permintaan maaf Dajung. Dajung pun melakukannya. Namun, Lady Na tidak puas dengan hal tersebut. Dia menyodorkan foto skandalnya yang telah berbentuk kodok kertas, kemudian menyiramkan segelas air ke muka Dajung. Lady Na kemudian menghardik Dajung, bahkan hendak mengulanginya lagi, sebelum Heejoo tiba dan menahannya.

Sinopsis: Prime Minister And I – Episode 6 [Part 1]

Heejoo menghardik Lady Na karena sudah berani melakukan itu pada istri Perdana Menteri. Heejoo menyuruh Lady Na meminta maaf. Namun, seperti sudah bisa diterka, Lady Na enggan melakukannya. Justru dia menuduh Heejoo sudah menggoda suaminya. Heejoo mengatakan jika Lady Na tetap saja sama, tak berubah dari dulu sampai sekarang. Lady Na marah dan mau memukul Heejoo, tapi Heejoo yang sigap justru memiting balik Lady Na dan mendorong sampai jatuh.

Dengan formal, Heejoo meminta istri bosnya itu untuk hengkang dari situ. Heejoo mengatakan kepada Dajung supaya tidak usah bertanggung jawab atas tagihan yang dibebankan kepadanya. Sebab, bukan dirinya yang memilih tempat pertemuan. Heejoo memberi tagihan tersebut kepada Lady Na. 

Heejoo meminta Dajung supaya tidak pergi sendiri tanpa pemberitahuan. Apalagi, sampai membuat masalah yang mengganggu pikiran PM. Saat berjalan, Heejoo melihat Inho sedang bertemu dengan Sekretaris Bae. Heejoo langsung curiga

***

Dajung gundah gulana waktu tiba di rumah. Doi bertanya pada dirinya sendiri apa benar dirinya biang keladi? Kwon Yul pulang ke rumah bersama laporan Heejoo jika Dajung dipermalukan, bahkan sampai disiram air oleh Lady Na, di pertemuan. Kwon Yul segera masuk ke kamar dan mengajak Dajung ke luar.

***
Sekretaris Heejoo curiga melihat Inho menemui Sekretaris Bae (sekretarisnya Joonki) di Hotel Myungshim tadi. Kini, Heejoo sedang bersama-sama Inho di ruang kontrol CCTV. Heejoo menatap Inho dengan rasa curiga.

***

Kwon Yul dan Dajung berdiri di halaman. Kemudian, Kwon Yul mengajak Dajung untuk latihan kendo, yang kemudian membuat Dajung bertanya-tanya. Kwon Yul memaksanya dengan cara menyerangnya dengan jurus-jurus kendo. Dalam beberapa waktu, Dajung berlarian ke sana kemari menghindari serangan. Doi mengira Kwon Yul marah, gara-gara terjadi insiden di pertemuan ibu-ibu pejabat.

Sinopsis: Prime Minister And I – Episode 6 [Part 1]

Kwon Yul mengatakan tak marah, hanya lantaran Dajung hadir di pertemuan tersebut. Yang membuat Kwon Yul marah adalah Dajung membiarkan dirinya menjadi bulan-bulanan. Dengan berlatih kendo, setidaknya Dajung bisa membela serta melindungi diri sendiri. Dajung protes mengapa Kwon Yul tidak memberinya bantuan? Kwon Yul berdalih jika Dajung mesti belajar membela diri dengan caranya sendiri. Kwon Yul pergi.

***

Pada akhirnya, Sekretaris Heejoo mengatakan bila dirinya mendengar Inho menemui Sekretaris Bae –sekretarisnya Joonki. Heejoo kemudian menanyakan bagaimana Inho bisa mengenal Sekretaris Bae. Inho menjelaskan jika dirinya mengenal Bae saat menjalani sesi pelatihan. Dia tak sengaja bertemu Sekretaris Bae di hotel. Heejoo sedikit tidak mempercayai ucapan Inho. Ketika melihat CCTV, Inho melihat Woori tengah menelepon seseorang. Heejoo segera pergi.

Bersambung ke part 2

0 komentar:

Post a Comment