Sinopsis: You Who Came from the Stars – Episode 1 [Part 2]

Lanjutan part 1

Meski begitu, Ibu Songyi malu lantaran anaknya pindah rumah tapi dirinya tidak mengetahuinya. “Apa? Dia pindah?”

“Duh Eonni, jangan katakan kau tak mengetahuinya?”

“Aku tidak berkata aku tidak tahu. Aku tahu kalau dia pindah. Songyi bilang jika dia tak mau mempersulit aku.”

“Emang dia pindah kemana sih?”

“Seocho-dong.”

“Loh, bukannya apartemennya di Daechi-dong?”

“Oiya, di Daechi-dong. Salah sebut aku barusan.”

Seselesainya dinner, ibu Semi serta ibu Songyi menanti untuk dijemput. Ibu Semi yang karakternya lebih kalem dijemput sebuah mobil mewah. Dalam kesempatan itu, dia menyindir ibu Songyi dengan mengatakan mengapa anak yang dibanggakannya tak mau menggaji seorang sopir untuk menjemput ibunya.

Ibu Songyi berdalih jika dia memang tak mau memakai sopir karena lebih suka naik taksi. *lebih ringkas*

Begitulah perang gengsi-gengsian di antara mereka.

***

Ibu Songyi lalu menghubungi Songyi. “Kau senang membuat malu ibumu? Aku baru tahu jika kau pindah dari Ibu Semi.”

“Bukankah ibu berkata aku tak perlu menghubungimu lagi? Ibu kan berkata mau putus hubungan denganku,” sahut Songyi diseberang telepon.

“Dasar anak kurang ajar! Sejak kapan kau mengikuti apa yang kubilang ha?”

“Tentu saja aku mendengar apa yang ibu bilang. Mulai waktu ibu buka rumah makan ala Perancis, kemudian waktu ibu minta uang untuk buka butik.”

“Itu kan sudah lama berlalu?”

“Loh, tempat diet dan toko donat yang bangkrut itu bukannya barusan?”

Ibu Songyi bungkam, tak mampu mendebat Songyi lagi. Sekarang dia mengatakan jika Songyi punya tubuh dan wajah menuruni dari ibu, bahkan dia termasuk artis Korea tanpa operasi plastik. Songyi tidak merasa dirinya mirip ibu, tapi lebih mirip ayahnya.

Begitulah yang terjadi, ibu-anak itu berdebat untung rugi. Intinya, ibu Songyi menjadikan anaknya itu pohon uang. Seperti saat ibu Songyi menikahi ayah Songyi dulu.

Sebelum mengakhiri Ibu Songyi berpesan kepada Songyi untuk mencari Yoonjae, adik kandung Songyi. Songyi sambat jika Yoonjae belum pulang juga selama dua hari terakhir.

***

Yoonjae (Ahn Jae Hyun) suntuk mau game di ruang PC. Sampai-sampai dia abaikan panggilan dari Songyi. Saat Yoonjae melihat teman-temannya sibuk mengedit Songyi berpose bikini dengan photosop, Yoonjae marah. Kemudian menyuruh mereka untuk mendeletenya. Teman-teman Yoonjae ternyata tak mengetahui jika Songyi adalah kakak Yoonjae.

***

Dengan kemampuan inderawi yang lebih, Minjoon kesulitan tidur karena terganggu oleh Songyi mulai berlagak bak penyanyi hebat dengan memegang hairdryer seolah-olah itu adalah mikrofon.

Minjoon sudah tak bisa menahan lagi pergi ke rumah Songyi. “Kau tidak tahu jam berapa sekarang?” tegur Minjoon.

“Jam berapa ini? Sekitar jam 10 lebih sedikit mungkin?”

“Berarti sudah malam kan? Dan meski suaramu merdu, seharusnya kau tak perlu menyanyi-nyanyi kan?”

“Terdengar ya? Aku pindah kemari, karena katanya kedap suara. Baiklah, aku minta maaf.”

Tapi, tampaknya Minjoon tak sudi memaafkan Songyi begitu saja. Karena itu dia menegaskan lagi, “Merusak ketenteraman seseorang merupakan pelanggaran! Bila aku membuat laporan mengenai ini, kau pasti kena sangsi!”

“Kau mau melaporkanku ke polisi gara-gara aku bernyanyi?”

“Aku tak mengatakan akan melaporkanmu. Namun, pakailah logikamu!”

“Terus, kau pikir aku tak ada logikanya gitu?”

Songyi tak mampu mengendalikan kesabarannya. Seharian ini dia merasa semua orang mempersalahkan dan mengkritik kelakuannya.

Minjoon kembali ke apartemennya. Sementara itu, dari ruangan Songyi terdengar suara ratapan. Minjoon bisa mendengar karena kemampuannya, sehingga dia tetap terjaga. Karena itu, Minjoon mengambil jurnal dan menulisinya dengan cerita tiga bulan terakhirnya di Bumi.

***

Di tempat syuting, Manajer Mun (yang menaungi Yoo Semi (Yoon In Na)) keberatan dengan jadwal yang berantakan kepada sutradara. Sehingga, Semi harus menanti dengan sia-sia di lokasi syuting. “Keterlaluan, kau mau Semi bersiap-siap pukul 5 pagi. Semi sudah bangun pukul 2 pagi, pukul 3 pagi sudah nyalon, dan sampai di lokasi ini puul 4.30 pagi. Ini sekarang sudah pukul 9 pagi!”

Astrada menjawab keberatan Manajer Mun jika Semi tak lagi ingin bermain, sila berhenti saja. Dengan pembawaan yang kalem, Semi meminta maaf terhadap sikap manajernya.

***

Setiap tahun, artis Korea memang sering diberi keistimewaan baik dari sekolah dan kampus. Songyi diduga tak pernah ngampus beberapa bulan terakhir ini. CEO Ahn kehilangan akal untuk mengatasi kelakuan Songyi ini. Karena itu, dia mendesak Songyi supaya tetap datang meski telat. Seperti kata pepatah, terlambat lebih baik daripada tidak sama sekali.

Lee Hwikyung (Par Hae Jin), seorang anak konglomerat Korea ceritanya, yang baru saja datang dari bandara langsung menemui Songyi. Mereka tak bertemu lagi sejak enam bulan terakhir. Karena itu, Lee Hwikyung mau memeluk Songyi, tapi, Songyi buru-buru mengarahkan jarinya ke jidat Hwikyung.

Hwikyung bingung mengapa Songyi tak senang bertemu dengannya. Songyi menjelaskan jika dirinya tak punya waktu saat ini lantaran harus ngampus. Hwikyung memberi tawaran Songyi untuk mengantarnya.

Hwikyung meminta Songyi cepat-cepat lulus supaya mereka bisa menikah. Tapi, Songyi menganggap Hwikyung teman saja. Selain itu, dirinya belum punya rencana menikah dalam waktu dekat. Sebab itu, akan menghambat karirnya di dunia artis dalam mendapatkan peran yang baik.

Kedatangan mereka memicu kehebohan di kampus. Para mahasiswa melihat Songyi dengan tatapan terpesona. Sementara, para mahasiswi mencibir Songyi adalah artis Korea yang di operasi plastik. Songyi kesal, tapi manajernya menenangkan.

Saat masuk kelas, Songyi kaget mengetahui profesornya adalah Do Minjoon yang masih muda. Manajer Songyi berkata jika sebaiknya Songyi mendekati dosennya itu, mengingat ini kuliah yang sulit. Dan Songyi mendapat nilai F untuk mata kuliah ini.

Songyi menjelaskan jika dosennya itu adalah tetangganya. Penjelasan itu membuat manajernya senang. Padahal, mereka baru bertengkar semalam.

Minjoon menjelaskan tentang lalat hijau. Dalam proses perkawinan, lalat betina pasti memakan lalat jantan. Karena itu, lalat jantan beradaptasi dengan membawa makanan untuk lalat betina. Selama kawin lalat betina akan memakan makanan yang dibawa lalat jantan itu. Sehingga, lalat jantan bisa meloloskan diri nantinya.

Pada evolusi selanjutnya adalah lalat jantan membawa makanan dalam gumpalan. Karena itu, lalat betina membutuhkan tempo lebih lagi ketika memakannya. Sang jantan makin amak dari ancaman dimakan. Selanjutnya, evolusi tahap berikutnya, lalat jantan membawa makanan tipuan berbentuk kepompong tebal tanpa isi. Sehingga, selama perkawinan, dia akan sibuk membongkar-bongkar kepompong tersebut.