Sunday, February 9, 2014

Sinopsis: Prime Minister And I – Episode 8 [Part 2]

Lanjutan part 1

Kwon Yul pun membayangkan saat itu juga Dajung menegurnya sebab dirinya marah saat anak-anak makan. Kwon Yul kemudian menyendok sayur dan tersenyum-senyum sendiri gara-gara bayang itu. Ketiga anaknya heran melihat tingkah ayah mereka, dan menolak ajakan untuk latihan kendo. Kwon Yul akhirnya makan sendiri, kemudian memandangi bangku Dajung yang kosong.

Sinopsis: Prime Minister And I – Episode 8 [Part 2]

***

Dajung sendiri sedang mendengar penjelasan dokter jika perawatan ayahnya berjalan dengan baik selama ini. Dokter juga mengatakan jika Kwon Yul acap menelepon untuk menanyakan keadaan ayah Dajung. Informasi tersebut membuat Dajung tersenyum bahagia.

***

Sendirian, Kwon Yul membaca di tempat tidur. Dia bertanya-tanya mengapa Dajung belum pulang juga sudah selarut ini.

Sementara itu, Inho bertemu dengan teman-teman Dajung dari Scandal News di rs. Inho memperingatkan mereka supaya tidak membuntutinya dengan mengatakan akan mengadukan hal tersebut pada Dajung, jika mereka tak mau pergi. Heechul memohon untuk tidak diadukan sebelum akhirnya mereka pergi.

Dajung tengah berjalan sendiri di luaran saat Inho melemparnya dengan salju. Dajung pun membalasnya. Keduanya pun balas melempar. (Di satu sisi, Kwon Yul masih menantikan kepulangan Dajung. Dia jadi sering memeriksa ponselnya.) Aksi keduanya, kemudian diabadikan oleh Byun.

Sinopsis: Prime Minister And I – Episode 8 [Part 2] Sinopsis: Prime Minister And I – Episode 8 [Part 2]

Kwon Yul kemudian berinisiatif menghabiskan waktu dengan menjahit kodok. Saat jarinya tertusuk jarum, Kwon Yul sadar sedang melakukan apa. Dia melempar calon boneka kodok itu. Kemudian, lagi-lagi, mengeluh mengapa Dajung belum pulang juga. Karena itu, dia memutuskan keluar dari rumah. Di luar, dia melihat Manse yang ternyata juga sedang menantikan kepulangan Dajung di tengah-tengah dinginnya udara. Manse menanyakan apakah ayahnya juga sedang menantikan Dajung? Kwon Yul berdalih, dia keluar bukan untuk menunggui Dajung melainkan mencari udara segar.

Sinopsis: Prime Minister And I – Episode 8 [Part 2] Sinopsis: Prime Minister And I – Episode 8 [Part 2]

Ketika akhirnya Dajung datang, Manse pun langsung menghampirinya dan memegang tangannya. Kwon Yul melihat Dajung diantar pulang oleh Inho. Dia kemudian mendapat penjelasan jika saudara Inho berada di rs yang sama dengan ayah Dajung. Seperginya Inho, Dajung menanyakan alasan Kwon Yul berada di luaran? Kwon Yul dengan cepat melontarkan dalih yang sama bahwa dia lagi ingin mencari angin.

Mereka lantas pergi ke kamar. Kwon Yul terduduk di depan mejanya sambil keheranan mengapa Inho tak memberitahunya mengenai saudaranya sedang berada di rs. Dajung, selayaknya istri sungguhan, membawakan Kwon Yul segala sesuatunya. Mulai dari kertas kerja sampai minuman hangat.

Kwon Yul lalu menyuruh Dajung membersihkan kamar. Dajung melakukannya tanpa protes. Kwon Yul kebingungan mengapa Dajung jadi istri patuh kali ini. Dajung berkata jika dirinya akan melakukan apapun yang Kwon Yul minta.

Sinopsis: Prime Minister And I – Episode 8 [Part 2]

Dajung kemudian memaksa Kwon Yul untuk berhenti bekerja dan berbaring saja di tempat tidur. Sebab, dia mau membacakan buku untuk Kwon Yul. Kali ini giliran Kwon Yul yang patuh. Dajung terus membaca sampai Kwon Yul tertidur. Sepertinya mood Dajung lagi baik, sebab dirinya senang ketika Kwon Yul rupanya perhatian terhadap ayahnya. Dajung melihat perban Kwon Yul kemudian menuliskan sesuatu. Dia berterima kasih atas perhatian yang diberikan Kwon Yul terhadap ayahnya. Dajung kemudian mengucapkan selamat malam dan mematikan lampu. Kemudian pergi dari kamar tanpa berisik.

Sinopsis: Prime Minister And I – Episode 8 [Part 2] Sinopsis: Prime Minister And I – Episode 8 [Part 2]

Sekeluarnya Dajung dari dalam kamar, Kwon Yul membuka mata kembali. Dia tak benar-benar tertidur rupanya. Dia kemudian melihat tulisan di perbannya sambil tersenyum.

***

Sinopsis: Prime Minister And I – Episode 8 [Part 2] Sinopsis: Prime Minister And I – Episode 8 [Part 2]

Besok paginya… Nara dan Manse berdiri melepas ayahnya berangkat kerja. Manse meminta pelukan dan Kwon Yul langsung berlutut memeluk anak bungsu itu. Melihat hal tersebut, Nara pura-pura tidak butuh dipeluk. Dia mengatakan ayahnya bisa memeluk Manse seperti itu gara-gara ayahnya telah menghadiri pertunjukkan Manse.

Kwon Yul kemudian menanyakan keberadaan Woori yang tidak kelihatan batang hidungnya. Dajung mengatakan jika Woori ada di dalam kamarnya. Saat Kwon Yul masujk ke mobil, Dajung membiarkan ketiga anaknya untuk mengucapkan selamat jalan kepada ayah mereka. Dajung juga meneriakkan kata-kata semangat kepada Inho.

Sinopsis: Prime Minister And I – Episode 8 [Part 2] Sinopsis: Prime Minister And I – Episode 8 [Part 2]

Kwon Yul serta Inho mendatangi sebuah pasar. Keduanya mendengarkan keluhan para penjual. Kwon Yul tidak lupa membelikan perhiasan rambut untuk Nara. Lalu, Inho memberitahu Kwon Yul jika presiden sepakat jika proyek pembangunan pelabuhan  internasional itu perlu ditinjau.

Di televisi, pemberitaan tentang peninjauan proyek tersebut dikabarkan. Joonki yang melihatnya jadi kesal dan mematikan TV. Saat itu, datanglah Byun menemui Joonki. Dia ingin mendiskusikan tentang keganjilan yang ada pada hubungan antara Dajung dengan PM Kwon Yul. Mulari dari Kwon Yul yang pernah membawa Dajung pada polisi dengan tuduhan menguntit dan fakta bahwa ayah Dajung baru tahu putrinya pacaran dengan Kwon Yul dari media.

***

Ketika pulang ke rumah, Kwon Yul memberikan hadiah yang dibelikannya kepada Nara. Manse yang tidak mendapat hadiah marah. Dajung datang membawakan teh dan menasihatkan Kwon Yul tidak bekerja terlalu keras dan memberi perhatian juga pada ketiga anak-anaknya. Hal itu lebih baik dibandingkan cuma memberikan hadiah saja. Kwon Yul jadi ingat dan menagih tugas Dajung tentang jurnal kegiatan anak-anak di rumah.

Dajung memberikan apa yang diminta oleh Kwon Yul. Tak lupa Dajung memberikan Kwon Yul selamat, sebab proyek pembangunan pelabuhan internasional disetujui untuk ditinjauh kembali.

Kwon Yul berencana mengajak Inho serta Heejoo yang sudah capek-capek bekerja untuk merayakan keberhasilan ini. Sementara itu, Kwon Yul hendak memberikan hadiah untuk Dajung tapi ragu-ragu. Karena itu, dia mencoba bertanya lebih dulu apakah rambut Dajung tidak membutuhkan penjepit rambut.

Ketika Kwon Yul siap-siap memberikannya, Dajung justru mengatakan bahwa dirinya tak menyukai penjepit rambut karena itu cocoknya untuk anak-anak. Kwon Yul tersinggung dengan jawaban itu. Dia langsung melampiaskannya pada jurnal yang dibuat Dajung dengan mengkritiknya sebagai pekerjaan yang buruk.

Sinopsis: Prime Minister And I – Episode 8 [Part 2]

Dajung bingung mengapa Kwon Yul jadi bete? Setelah Dajung berlalu, Kwon Yul mengambil jepitan rambut itu dan bertanya-tanya apa yang dilakukannya?

***

Joonki pulang ke rumah. Dia masih memikirkan perkataan Byun terkait dugaannya atas pernikahan Kwon Yul dan Dajung adalah kebohongan. Dan mengklaim jika dirinya memiliki bukti valid. Saat seperti itu, Joonki ditelepon oleh Presiden supaya datang menghadap.

***

Kwon Yul, Dajung, Inho, Hyejoo, merayakan kesuksesan mereka. Kwon Yul melontarkan pujian untuk kerja keras yang sudah dilakukan oleh tim mereka. Saat seperti itu, Kwon Yul juga meminta maaf atas tolakan makan siangnya dari Heejoo sebelumnya. Heejoo melihat secara seksama tulisan Dajung di atas perban Kwon Yul. Kwon Yul juga bertanya apakah Inho tidak lelah bekerja. Terlihat secara jelas, jika sebelum menjawab pertanyaan tersebut, Inho sempat mencuri pandang kepada Dajung sebelum akhirnya dia mengatakan jika dirinya cukup bahagia belakangan ini.

Bersambung ke part 3

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis: Prime Minister And I – Episode 8 [Part 2]

0 komentar:

Post a Comment