Monday, February 10, 2014

Sinopsis: Prime Minister And I – Episode 8 [Part 3]

Sebelumnya di sinopsis ‘Prime Minister and I’ – episode 8 [part 2]

Kwon Yul menuang minuman ke gelas semua orang. Tapi tidak untuk Dajung. Dajung sedih dan menggigit camilannya. Akhirnya, Kwon Yul kasihan dan menuangkan minuman ke gelas Dajung. Dia juga mengingatkan Dajung supaya minum perlahan-lahan. Perhatian itu membuat Dajung gembira.

Sinopsis: Prime Minister And I – Episode 8 [Part 3]
Tapi, ternyata Heejoo sedari tadi memperhatikannya. Dia segera mengajak Dajung ke dapur dengan alasan menyiapkan makanan, padahal dia ingin berbicara empat mata dengan Dajung. Heejoo menanyakan apa kesan Dajung selama ini saat bersama Kwon Yul. Dajung berkata jika Kwon Yul adalah pria baik. Meskipun kadang-kadang sangat sulit untuk bicara dengan Kwon Yul.

Sinopsis: Prime Minister And I – Episode 8 [Part 3] Sinopsis: Prime Minister And I – Episode 8 [Part 3]

Heejoo berkata jika dirinya sudah mengenal Kwon Yul hampir 20 tahun lamanya. Dia menilai jika Kwon Yul memang sulit berurusan dengan orang lain, tapi mengagumkan. Heejoo bertanya apa Dajung mengagumi Kwon Yul juga sebagaimana Heejoo mengagumi Kwon Yul? Bila memang benar demikian, Heejoo mengingatkan supaya sebaiknya Dajung tidak melanggar batas-batas.

Sementara Heejoo dan Dajung berada di dapur, Kwon Yul berinisiatif untuk menanyakan kakak Inho yang sedang dirawat di rs kepada Inho. “Kakakku alami kecelakaan naas bersama wanita yang dicintainya,” ungkap Inho.

Sinopsis: Prime Minister And I – Episode 8 [Part 3] Sinopsis: Prime Minister And I – Episode 8 [Part 3]

“Terus, apa yang terjadi dengan wanita itu?”

“Wanita itu akhirnya meninggal. Aku menyesal mengapa tidak mencegah kakakku untuk menemui wanita itu. Apa PM punya hanya yang paling disesali?” Inho berkata.

Kwon Yul bungkam. Dia tak ingin mengungkapkan rahasia terkelam dalam kehidupannya, dengan mengatakan bahwa setiap orang memiliki rahasia yang tak bisa sembarang bisa dibagi-bagikan kepada orang lain.

Sinopsis: Prime Minister And I – Episode 8 [Part 3]

Ketika itu, Dajung sudah kembali sambil membawa sandwich. Dia berpikir kembali tentang ucapan Heejoo bahwa Dajung sebaiknya tidak usah punya perasaan apa-apa kepada Kwon Yul. Sebab, Kwon Yul juga belum bisa melupakan mendiang istrinya. Bahkan, tak ada kesempatan bagi Dajung untuk mengisi kekosongan hati itu.

***

Di lain tempat, Joonki bertemu dengan presiden yang menanyainya soal keterlibatannya dalam proyek pembangunan pelabuhan internasional yang bermasalah tersebut? Bukannya menjawab, Joonki justru balik bertanya apa tidak jadi persoalan jika popularitas PM Kwon Yul lebih tinggi dibandingkan presiden? Sehingga, presiden kehilangan pamornya.

***

Apa yang dikhawatirkan Kwon Yul terhadap Dajung terjadi. Soalnya, Dajung mulai mabuk dan berbicara tentang harapan-harapannya di tahun baru supaya tidak mengerjakan jurnal kegiatan anak yang diperintahkan oleh Kwon Yul. Lalu, ketika bertanya apa yang diharapkan Heejoo pada tahun baru nanti, Heejoo menjawab jika dirinya menginginkan kawin kontrak ini segera berakhir tanpa ada kendala yang berarti. Kemudian, dia juga menanyakan apa yang ingin dilakukan oleh Dajung selepas kawin kontraknya selesai? Apa Dajung merasa pernikahannya ini membuatnya cukup terjamin?

Inho segera membela Dajung. Tapi, Kwon Yul ikut campur dengan mengatakan bahwa dirinya tetap akan mendukung apa yang menjadi keinginan Dajung nanti. Dia berkata mempersilakan Dajung untuk memikirkan hal ini nanti.

Dajung pun mengganti topik pembicaraan dan bertanya apa yang menjadi harapan tahun baru Inho. Inho memandangi wajah Dajung. Dia berkata jika dirinya ingin mengungkapkan perasaan pada wanita yang disukai.

Dajung memikirkan harapan tahun baru Inho di luar. Dia kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya sendiri dan berkata jika dirinya tidak memiliki nyali cukup besar untuk mengungkapkan perasaannya pada Kwon Yul. Saat itu, Kwon Yul keluar dan menyuruh Dajung masuk. Dajung berkata jika ada sesuatu yang ingin dia tanyakan. Kwon Yul mau membahas soal jurnal yang menjadi tanggung jawab Dajung sehari-hari. Tapi, tidak jadi, begitu Dajung bertanya apa Kwon Yul masih mencintai mendiang istrinya. Kwon Yul pergi begitu saja tanpa mengatakan apa-apa.

Sinopsis: Prime Minister And I – Episode 8 [Part 3]

Mendapat respons seperti itu membuat Dajung sedih. Saat itulah, Inho muncul. Dajung kemudian kepo ingin tahu siapa wanita yang bakalan mendapat pengakuan cinta dari Inho. Inho menanyakan Dajung apa dia betul-betul ingin mengetahuinya. Dajung mengangguk pasti. Inho mengatakan jika wanita itu punya sifat yang agak konyol dan kaku. Dajung tertawa karena sifat wanita itu mirip dengannya.

Inho mengatakan jika dirinya sulit untuk tersenyum semenjak kakaknya mengalami kecelakaan. Tapi, wanita itu justru membuatnya bisa tersenyum kembali. Inho merasa setiap kali melihat wanita itu tidak bahagia, dirinya merasa sakit. “Wanita yang kusukai…” kata Inho.

Sinopsis: Prime Minister And I – Episode 8 [Part 3]

Dajung kemudian menyadari siapa wanita yang Inho maksud. Karena itu, sebelum Inho menyelesaikan ucapannya, Dajung buru-buru mencari alasan untuk masuk ke dalam kembali. Tapi, Inho menghentikan langkah Dajung dan memeluknya dari belakang. “Wanita yang kusukai adalah dirimu,” kata Inho.

Itu tidak menghentikan keterkejutan Dajung yang kemudian buru-buru masuk ke dalam. Dia langsung pergi ke dapur untuk menuangkan lebih banyak minuman supaya rasa terkejutnya bisa ternetralisir atas pengakuan Inho.

Sinopsis: Prime Minister And I – Episode 8 [Part 3] Sinopsis: Prime Minister And I – Episode 8 [Part 3]

Sementara itu, Kwon Yul pergi ke ruang piano. Dia merenung-renungkan pertanyaan Dajung mengenai istrinya. Kwon Yul jadi ingat masa lalu saat dirinya melihat almarhum istrinya menemui pria lain, yang tak lain adalah kakak Inho, sebelum tragedi maut terjadi.

Sinopsis: Prime Minister And I – Episode 8 [Part 3]

Ketika keluar dari ruang piano, Kwon Yul melihat Dajung terkapar gara-gara kebanyakan minum. Kwon Yul coba menyadarkannya, tapi sia-sia. Kwon Yul terus menatap Dajung yang mulai mengigau memanggil-manggil PM Kwon Yul terus dalam tidurnya. Kwon Yul bertanya-tanya pada dirinya sendiri apa yang mesti dilakukannya terhadap Dajung. “Pekerjaan rumahku adalah dirimu,” kata Kwon Yul pada dirinya sendiri.

Bersambung ke sinopsis drama Korea ‘Prime Minister and I’ – Episode 9

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis: Prime Minister And I – Episode 8 [Part 3]

0 komentar:

Post a Comment