Sinopsis Call Me Mother Episode 10
Call Me Mother Episode 9
Seol Ak menerima pesan singkat dari Ja Young. "Oppa, aku menemukan Hye Na," begitu pesan singkat yang dikirimkan Ja Young melalui salah satu aplikasi chattingan.
Ja Young tampak menunggu kemunculan Hye Na di depan rumah Young Shin. Begitu Hye Na turun dari mobil yang dibawa Yi Jin, dia langsung memanggil nama Hye Na. Sontak Hye Na menengok ke arah orang yang memanggilnya. Dan secara tidak sadar mengatakan, "Ibu?" Semua orang – Yi Jin, Tae Hoon, Tae Mi – terkejut mendengar hal tersebut.
Tanpa menunggu komando, Hye Na langsung ngacir pergi. Ja Young mengejarnya. Yi Jin ikut mengejar setelah menyuruh Tae Hoon-Tae Mi masuk rumah.
Hye Na masuk ke salon Samhwa, dimana Bibi salon dan Soo Jin ada disana. Ja Young yang melihatnya segera masuk juga. "Dimana dia?!" katanya tiba-tiba, "Aku melihatnya datang kemari!" Soo Jin coba mengajak Ja Young bicara.
"Kamu?" Ja Young melotot, "Apa kamu yang bernama Kang Soo Jin? Wanita yang mencuri putriku pergi. Kau benar-benar memiliki sesuatu untuk dikatakan padaku? Bagaimana kau bisa mengatakan sesuatu setelah menculik anakku? Kembalikan Hye Na padaku sekarang juga. Jika tidak, aku akan menghubungi polisi."
Soo Jin terdiam mendengar rentetan kata-kata yang keluar dari mulut Ja Young. Bibi salon coba menenangkan Ja Young. Namun Ja Young tidak sedang ingin diatur-atur. Dia tetap meneruskan mencari Hye Na di ruangan lain. Bibi salon segera mengunci pintu lemari – Hye Na bersembunyi disana. Ja Young terus berteriak-teriak memanggil Hye Na. Kembali Soo Jin mengajak Ja Young bicara. Ja Young tak peduli. Dia ingin Hye Na-nya.
Ja Young terus memeriksa seluruh tempat. Hingga akhirnya menyadari kalau Hye Na bersembunyi di dalam lemari. Dia terus meminta Hye Na keluar dan memaafkannya. Bibi salon coba menenangkan ulang Ja Young dengan mengajaknya minum kopi (biar tenang). Ja Young mau.
Yi Jin kembali ke rumah (tidak berhasil menemukan keberadaan Soo Jin, Hye Na, dan Ja Young), dan langsung memberitahu Young Shin mengenai hubungan Soo Jin dan Hye Na. "Ibunya bahkan datang jauh-jauh ke sini mencarinya!" katanya. Young Shin menyuruhnya memanggil Jae Beom, Hyun Jin, serta Jaksa Sang Deok.
Bibi salon mengusap bahu Ja Young, sembari bertanya, "Apa kamu membesarkannya sendiri? Pasti cukup sulit bagimu untuk wanita muda yang cantik sepertimu membesarkan anak sendiri. Bagaimana dengan ayah anak itu? Apa kamu bercerai dengannya?" Dari situlah, kita mengetahui latar belakang mengenai Hye Na.
Dalam kilas balik, kita bisa melihat Ja Young bahagia bisa melahirkan Hye Na. Terlebih bapak kandung Hye Na itu rupawan. Pada hari itu, bapak kandung Hye Na datang dan membawa segepok uang. Tapi, sayangnya itu menjadi hari terakhir pertemuan mereka. Ja Young menyalahkan Hye Na yang menangis terlalu keras (namanya juga bayi). Sejak itu, Ja Young merasa kebahagiaannya terenggut dengan kehadiran Hye Na.
Kilas balik meloncat, ke Hye Na yang sudah besar, tapi sebelum bertemu Seol Ak. Mereka masih berdua saja. Hye Na membangunkan Ja Young malam-malam. Tentu saja, itu membuat Ja Young kesal. Padahal Hye Na hanya ingin minta makan.
Ja Young sebetulnya menyayangi Hye Na. Hanya saja, dia merasa sulit menjadi ibunya Hye Na yang baik. Dia bahkan sempat berniat bunuh diri dengan menenggak obat tidur. Beruntung, Hye Na memergokinya sehingga Ja Young urung melakukan aksi nekatnya. Hye Na bertanya, "Bila ibu tiba-tiba mati, siapa yang akan datang untukku?"
"Hanya kita berdua sekarang," sahut Ja Young, "Kamu tidak akan memiliki siapa pun, jika kamu tidak memilikiku." Kilas balik selesai.
Bibi salon yakin apa yang Ja Young alami sangat berat. Apalagi Ja Young membesarkan Hye Na sendirian. Ja Young mengaku tidak sendirian. Ada satu orang. Seol Ak.
Kilas balik. Pertemuan Seol Ak dan Ja Young terjadi di mal. Kala itu, Ja Young tengah memarahi Hye Na yang ingin pipis lagi setelah pipis sebelumnya. Tiba-tiba Seol Ak menenteng barang belanjaan Ja Young dan mengajak Hye Na ke toilet bersama. Ja Young tahu Seol Ak bukan pria baik, tapi pria yang tahu kebutuhan wanita. Bertemu Seol Ak membuat Ja Young merasa bahagia. Kilas balik selesai.
Ja Young coba membuatkan kopi latte kesukaan Hye Na. Dia berjanji memperlakukan Hye Na dengan baik, termasuk membelikan hamster jjing yang baru. Bibi salon membukakan pintu lemari. Ja Young pun mengajak Hye Na pulang. Tapi Hye Na enggan diajak pulang, dan melontarkan pertanyaan menohok: "Apakah ibu ingat, hari dimana saat membeli Jjing untukku?"
Pertanyaan itu membawa kita kepada kilas balik lainnya. Hari dimana Ja Young membelikan Hye Na hamster jjing. Rupa-rupanya Ja Young membelikan hamster itu untuk menemani Hye Na. Pasalnya dia mau jalan-jalan tiga malam sama Seol Ak tanpa mengajak Hye Na. Dia berpikir hasil jalan-jalan itu akan membuat Seol Ak mengajaknya menikah atau memberikan Hye Na adik laki-laki. Hye Na bertanya, "Ibu akan kembali kan?" Ja Young mengiyakan. Hye Na pun pura-pura tersenyum dan memandang Ja Young dan Seol Ak sambil berharap bisa berada di dalam koper itu.
Setelah tiba di tempat liburan, Ja Young menelpon Hye Na. Sepertinya ada perbedaan waktu antara tempat Ja Young dan Hye Na. Ja Young mengungkapkan kebahagiaan hatinya bisa berada di tempat liburan itu. Hye Na mengaku ikut senang. Dia bahagia bila Ja Young bahagia. "Tapi, apakah ibu tidak bahagia saat bersamaku?" tanyanya. Ja Young memilih tak menjawabnya dan memutuskan telpon. Kilas balik selesai.
Hye Na tidak mau hamster jjing yang baru. Jjing-nya sudah mati. Ja Young janji membelikan yang baru, atau beli kucing. Hye Na tidak mau, dan menyatakan kalau Hye Na sudah mati. Bocah yang ada di hadapan Ja Young namanya Kim Yoon Bok. Aduh, sedih kali ini mak. Dia akan pergi jauh bersama Soo Jin.
"Apa kamu membenci Ibu sebanyak itu untuk menjadi bahagia?" tanya Ja Young. Hye Na mengaku tidak merasakan apapun terhadap Ja Young. Sebab Ja Young bukan ibunya lagi, dan dirinya bukan putri Ja Young lagi. Ja Young tidak memohon-mohon lagi. Dia pergi, setelah menyuruh Soo Jin membawanya.
Soo Jin mengejar Ja Young. Mencoba bicara. Dia mengatakan akan mengembalikan Hye Na, setelah Ja Young bisa menjalani "kehidupan normal" dengan atau tanpa Hye Na. Ja Young tak peduli pada hal itu. Dia malah heran dengan sikap Soo Jin yang coba mengambil Hye Na yang tak punya hubungan apapun. "Jika aku melaporkanmu ke polisi, apa yang akan terjadi padamu, aku bertanya-tanya?" tanyanya, "Kamu mungkin sudah mempertimbangkan kemungkinan itu kan?"
Soo Jin mengiyakan. Dia berpikir akan tertangkap. Jika itu terjadi, dia yakin Hye Na akan terguncang juga. Tapi keputusannya bulat ketika dia menemukan Hye Na di dalam kantong sampah itu. Dimana dia yakin Hye Na akan mati. Meskipun Hye Na tegar pada kenyataan itu tanpa menjerit atau menangis. Ja Young justru berujar jika Hye Na memang tipe bocah yang suka aneh-aneh. "Tidak peduli seberapa banyak aku memukulnya, dia akan kembali, meminta untuk dipeluk," katanya.
"Kamu benar-benar menyedihkan, ibu Hye Na," timpal Soo Jin, "Hye Na sangat mencintai ibunya. Dan berpikir bahwa kamu takkan menyadarinya, sampai akhir." Ja Young pun "menyerahkan" Hye Na dengan terpaksa. Menyuruh Soo Jin membawanya dan tak mengembalikannya. Soo Jin berterima kasih dan menghargainya.
Pak Detektif dan Pak Asisten mencoba memberi makan Nenek Pengemis yang melihat Hye Na dibawa Soo Jin. Memancing agar dia bicara. Nenek itu bicara pandang matanya tentang hari dimana dirinya melihat Soo Jin dan Hye Na.
Seol Ak meminjam truk box pada temannya. Dia akan mengantarkan barang selama beberapa hari. Persiapannya banyak untuk "menenangkan" Hye Na. Karena dia berganti truk, alat pelacak yang ditempelkan temannya Soo Jin tidak terbawa bersama Seol Ak.
Nenek Pengemis meyakinkan Pak Detektif kalau orang yang membawa Hye Na adalah Soo Jin (gurunya Hye Na) – mereka berdua bergandengan tangan. Pak Detektif bertanya, "Bagaimana Nenek yakin orang yang membawa Hye Na adalah gurunya." Karena Nenek Pengemis pernah melihat Hye Na memanggil Soo Jin dengan sebutan guru.
Ketika Pak Detektif menanyai apakah Hye Na dibawa paksa atau tidak. Nenek Pengemis justru merasa lega Hye Na dibawa Soo Jin. Dia yakin Soo Jin takkan kelaparan lagi.
Soo Jin kembali ke salon samhwa. Hye Na memeluknya, dan langsung menangis.
Young Shin memandangi cermin. Dia mengingat pertemuan pertamanya dengan Hye Na. Dimana dia merasa ingin cepat-cepat sehat, mengenakan make-up lagi, berpakaian bagus, mengenakan permata, dan menunjukkan dirinya yang sempurna pada Hye Na. Lalu dia pun mulai merias wajahnya.
Soo Jin dan Hye Na kembali ke rumah Young Shin. Mereka tak sadar, ada sepasang mata tengah memperhatikan mereka. Yaitu mata Seol Ak.
Di ruang keluarga sudah ada Jae Beom, Yi Jin, Hyun Jin, dan Jaksa Sang Deok. Yi Jin memberitahu agar Hye Na ke kamar Young Shin.
Hye Na masuk ke kamar Young Shin. Melihat dandanan Young Shin yang sempurna, Hye Na melontarkan pujian. "Tapi kenapa anda berhias seperti ini, Nek? Apa anda mau pergi ke suatu tempat?"
Young Shin dengan lembut menyatakan telah memainkan banyak peran sepanjang hidupnya. Saat muda dan naif memerankan karakter Ophelia. Saat dikhianati pria memerankan karakter Medea. "Tapi, malam ini aku berpikir bahwa aku harus mengambil peran paling sulit dari semua, yakni Demeter. Seorang wanita yang kehilangan putrinya yang sangat dia cintai."
Young Shin menggenggam tangan Hye Na, minta diberitahu siapa nama asli Hye Na. Tentu saja Hye Na menyebutkan nama aslinya. Dia meminta Young Shin memaafkan Soo Jin. Dialah penyebab semuanya.
Young Shin pun mengungkapkan jika dirinya bukanlah Neneknya Hye Na, sehingga dia harus mengambil kembali kasih sayang yang telah diberikannya pada Hye Na. Meski begitu, dia ingin memberikan kalung permata warisan kepada Hye Na.
Setelah bicara pada Hye Na, Young Shin turun ke ruang keluarga. Soo Jin langsung menjelaskan duduk perkaranya: Hye Na bukan anaknya dan Hye Na dianiaya oleh ibu kandungnya (khawatir Hye Na mati, makanya dibawa pergi). Yi Jin memarahi Soo Jin habis-habisan. Menyebutkan masalah yang mungkin timbul gara-gara ulah Soo Jin.
Yang Soo Jin lakukan hanyalah meminta maaf saja. Dia juga bingung harus bagaimana. Lalu mengungkapkan dia telah bertemu dengan ibu kandung Hye Na yang setuju memberikan Hye Na padanya. Dia dan Hye Na akan pergi ke Islandia besok.
Yi Jin surprise. Dia yakin jika Soo Jin melakukan hal itu, maka bom waktu akan siap meledak. Dia mengungkapkan kekhawatirannya tentang karier suaminya. Dia menegaskan Soo Jin harus mengembalikan Hye Na pada ibu kandungnya dan memberikan uang sebagai jaminan tutup mulut.
Hyun Jin setuju dengan usulan Yi Jin, karena kariernya dipertaruhkan disini (sebagai orang yang akan menulis artikel tentang penganiayaan anak). Dia mengaku marah mengetahui aksi Soo Jin. Tapi ketika berpikir dari sudut pandangan Soo Jin, dia yakin 100 persen orang yang berada di situasi terburuk adalah Soo Jin. Apalagi setelah melihat foto-foto tubuh Hye Na yang penuh lebam yang diambil Soo Jin.
Yi Jin mengambil alih pembicaraan. Dia berpendapat tak ada kewajiban bagi Soo Jin melindungi Hye Na. Orang tua kandung-lah yang wajib melindungi anak-anaknya, seperti yang akan dilakukannya, melindungi Tae Hoon-Tae Mi. Dia mencemooh Soo Jin karena telah memasukkan Hye Na se-TK dengan dua anak kembarnya.
Lagi-lagi Soo Jin meminta maaf untuk itu. Dia memberitahu bahwa Hye Na pasti sangat menyesal juga. Biar bagaimanapun, dia yakin Hye Na menyukai Tae Mi-Tae Hoon dan bahagia memiliki keluarga besar walaupun hanya sebentar.
Hyun Jin mengungkapkan pendapatnya mendukung keputusan Soo Jin. Dia ingin membantu Soo Jin meloloskan diri, jika memang ada yang bisa dibantunya. Meskipun itu berisiko hilangnya pekerjaan, tapi setidaknya dia takkan mati gara-gara hal tersebut. Dia akan bisa mencari pekerjaan lain. Soo Jin berterima kasih atas pembelaan Hyun Jin.
Young Shin juga mengaku menghormati keputusan Soo Jin. Walaupun hal itu harus dibayar dengan mahal: mencoret nama Soo Jin dari Kartu Keluarga. Ya, Soo Jin tak lagi menjadi putri Young Shin. Itu harus dilakukannya sebagai "kepala keluarga". Dia tak ingin menempatkan keluarganya dalam risiko besar. Sebuah keputusan pahit yang mau tak mau dilakukannya.
Semua orang, termasuk Yi Jin dan Hyun Jin, terkejut dengan keputusan Young Shin. Air mata Soo Jin tumpah. Hye Na yang mendengarkan obrolan itu dari lantai atas ikut-ikut menangis, merasa bersalah tampaknya.
Jaksa Sang Deok memberikan penjelasan singkat mengenai pemutusan adopsi. Dia kemudian menyodorkan surat pemutusan adopsi kepada Soo Jin. Dimana surat itu harus ditandatangani sebelum Soo Jin dijadikan tersangka kasus penculikan nantinya. Hal ini demi meminimalisir imbas bagi anggota keluarga Young Shin.
Young Shin menyatakan apa yang Soo Jin lakukan membuatnya marah. Dia sama sekali tak menyangka, Soo Jin lebih memilih Hye Na dibandingkan dirinya dan keluarga. Hal yang paling membuatnya marah adalah fakta bahwa Soo Jin hanya menginginkan uangnya dalam situasi sulit dan berbahaya. Bukannya meminta saran. "Jika putriku saja tak bisa mengingatku dalam kondisi bahaya dibanding uang, maka menjadi ibu rasanya tidak berarti," katanya dengan wajah sedih.
Air mata Soo Jin masih berlelehan. Dia membela diri, mengaku tak ingin membebankan apapun pada keluarga. "Ibu, jika anda merasa tidak berarti apa-apa bagiku itu salah besar. Aku tak pernah lebih memikirkanmu selain akhir-akhir ini. Bila ibu adalah ibu kandung dan bukan ibu angkat serta bila ibu tidak membuatku menyadari kalau cinta yang sempurna itu ada, aku takkan pernah bisa mengumpulkan keberanian membawa Hye Na ke sini."
"Aku menyesal tidak bisa menjadi putri yang lebih baik untukmu. Tapi, aku tetap tak bisa memberikan Yoon Bok seperti itu. Mohon maafkan aku."
Young Shin mendesah, merasa lelah dengan semuanya. Dia meminta Soo Jin mendengarkan penjelasan Sang Deok dengan seksama dan mengembalikan surat pemutusan adopsi bila sudah ditandatangani. "Pergilah besok. Tak perlu ucapan perpisahan," katanya, "Jangan berpikir aku akan bangun lebih pagi besok."
Jae Beom berdiri, memberontak. "Nyonya! Anda tidak bisa melakukan ini!" katanya, "Jika membiarkan Soo Jin pergi seperti ini, anda tahu lebih baik daripada orang lain: anda-lah orang pertama yang hancur! Ini bukan yang anda inginkan, dan anda tahu itu!"
Young Shin menghapus air matanya yang sedikit meleleh, lalu menegaskan, "Jae Beom. Kau salah. Aku tidak akan hancur." Dia menyebutkan sudah salah, menganggap Soo Jin masih anak-anak terus. Itulah kenapa dia selalu bertindak sebagai ibu bagi Soo Jin. Sekarang dia sadar, Soo Jin sudah dewasa. Karenanya, dia juga harus berkembang sebagai ibu. Mau tak mau, suka tak suka, dia harus merelakan Soo Jin pergi.
"Pastikan untuk memakaikan Yoon Bok dengan pakaian hangat saat kau membawanya pergi," tuturnya berpesan pada Soo Jin, lalu beranjak pergi kembali ke kamar.
Hye Na memberitahu Soo Jin mengenai kalung keberuntungan pemberian Young Shin. Soo Jin tahu kalung itu adalah warisan dari ibunya Young Shin. "Dia mengatakan bahwa dia berpikir aku akan membutuhkan banyak keberuntungan," kata Hye Na, "Tidak apa-apakah jika aku menyimpan ini?" Soo Jin mengangguk.
"Apa yang Nenek katakan padamu, Bu?" tanya Hye Na. Soo Jin memberitahu jika Young Shin menyuruh mereka pergi besok. Hye Na mengatakan apapun, kecuali mengaku mengantuk mau tidur. Soo Jin setuju.
Pak Detektif mondar-mandir menunggui timnya memeriksa CCTV. Ketika gambar Soo Jin dan Hye Na terlihat di gambar, dia menyuruh seorang pemeriksa video untuk berhenti. Disitu terlihat jelas nama terminal tempat Soo Jin dan Hye Na pergi.
Hye Na bangun. Dia membuka lemari baju – memilih baju apa yang akan dikenakannya. Ada banyak baju cantik di sana, tapi dia tetap memilih baju yang dibelikan Soo Jin untuknya. Baju yang membuatnya terlihat seperti anak laki-laki.
Hye Na juga mengenakan kalung pemberian Young Shin, memasukkan nasi goreng instan pemberian Jin Hong, mengembalikan buku cerita dongeng "Anak Kelinci yang Melarikan Diri" (sebab sudah hapal isinya), mengambil beberapa uang dari dompet Soo Jin, mengembalikan bulu putih milik Soo Jin, dan mengambil salah satu boneka matroska yang menggambarkan usia Soo Jin sekarang. Sebelum kabur, dia menatap wajah Soo Jin untuk terakhir kalinya. "Ibu, selamat tinggal!" gumamnya.
Hye Na pun pergi. Pas dia keluar dari rumah, Seol Ak sedang tidur lelap di mobil. Jadi dia bisa aman pergi. Dan melewati tempat-tempat yang sudah dihapalnya menuju stasiun kereta. Dalam narasi, dia mengatakan, "Ibu, kupikir aku harus pergi sekarang. Aku tak bisa memisahkanmu dari keluargamu karena aku. Aku senang menjadi Kim Yoon Bok. Aku mencintaimu sebanyak jarak antara bumi dan langit.
Soo Jin terbangun dan menemukan Hye Na tidak ada di sisinya. Dia memanggil-manggil Hye Na. Tak ada siapa-siapa. Dia pun pergi keluar, mencari Hye Na. Pas waktu itu Seol Ak sudah bangun. Wuaduh...
Ja Young melakukan upacara pemakaman Hye Na sendiri di kuil. Begitu selesai, dia menemukan Pak Detektif sudah menunggunya di luar. "Hye Na tidak jatuh ke laut," kata Pak Detektif.
"Aku tahu," sahut Ja Young, "Seorang wanita bernama Kang Soo Jin membawanya pergi."
Dong!! Apa yang terjadi selanjutnya?
Bersambung ke sinopsis Mother episode 10.
0 komentar:
Post a Comment