Tuesday, September 5, 2017

Sinopsis School 2017 Episode 15 – Bagaimana Caraku Melindungimu?

Raja Sinopsis – Di episode sebelumnya, Setibanya di rumah, Tae Woon disambut Papa Hyun. “Sudah kubilang jangan melakukan hal bodoh, X?” tukas Papa Hyun. Tae Woon kaget papa tahu X = dirinya.


Klik tautlink diatas untuk membaca episode sebelumnya

Sinopsis School 2017 Episode 15 – Bagaimana Caraku Melindungimu?


Bagaimana Papa Hyun tahu tentang itu semua? Dalam kilas balik kita melihat Pak Kepsek Jin mengeluh sulit menemukan X. Ia mengaku menaruh curiga pada Eun Ho yang dibantu Tae Woon, mengingat kedekatan mereka berdua.

Papa Hyun memang sempat melihat kedekatan keduanya. Di sisi lain, ia juga mendapat informasi dari satpam sekolah yang mengaku melihat Tae Woon melepas jaket hitam X di TKP. Ia menerima info tersebut dan meminta satpam tidak bocor, khususnya pada Pak Kepsek Jin. Kilas balik selesai.


Papa Hyun siap membebaskan Tae Woon dari masalah tersebut. Tapi ia akan mengkambing-hitamkan Eun Ho dan men-DO-nya. Tae Woon kesal.

“Kenapa papa tega menghukum orang tak bersalah?” tanya Tae Woon, lalu bersumpah akan menguak jati diri X di depan semua orang jika Eun Ho dikambing-hitamkan. Papa Hyun tidak peduli. Ia justru menantang Tae Woon melakukannya, dan melihat siapa lagi yang akan terluka karenanya. Yang jelas ia tetap akan men-DO Eun HO.


Tae Woon membekap mulut Eun Ho dan menariknya bersembunyi. Di kejauhan, Papa Hyun, yang sedang jalan dengan Pak Kepsek Jin dan Pak Wakil Kepsek Duk, sekilas melihat ke arah Tae Woon-Eun Ho bersembunyi.

Setelah bekapan mulutnya dilepas Eun Ho menanyakan alasan Tae Woon membekapnya? Tae Woon mencubit pipit Eun Ho yang gembil, mengaku dirinya sangat merinduinya.


Tae Woon memberitahu Dae Hwi tentang identitas X yang sudah diketahui Papa Hyun, serta tindakan Papa Hyun yang akan menjadikan Eun Ho kambing-hitam. Ia merasa perlu membereskan semuanya sebelum keadaan makin parah.

Di gudang rahasia, Eun Ho terkekeh mengingat reaksi panik Pak Kepsek Jin saat berhadapan dengan Mamanya Sa Rang. Tae Woon-Dae Hwi yang sudah mengetahui kenyataan sebenarnya hanya bisa tertawa canggung.


Sa Rang mengucapkan terima kasih kepada keempat temannya. Berkat bantuan mereka kini Mamanya telah dipekerjakan kembali di SMA Geumdo. Ia memperingatkan semuanya supaya tidak melakukan apapun, mengingat drone berwajah pak kepsek sudah berada di tangan Pak Kepsek Jin. Soalnya Pak Kepsek Jin pasti curiga terhadap salah satu dari mereka = X.

Tae Woon nyerocos, mengajak berhenti keempat temannya dari permainan. Ia lantas keluar gudang rahasia.


Hee Chan berdiri di dekat gudang rahasia. Ia menyindir Tae Woon yang pintar mengubah gudang rahasia jadi komunitas belajar. “Keren kan? Lo nggak bisa menduga dengan otak kenari lo kan, Ranking 5?” ledek Tae Woon. Hee Chan menyuruh Tae Woon bersiap, sebab ia telah mempersiapkan bukti buat menjebloskan Tae Woon dkk., terutama Eun Ho.

Eun Ho cerita pada Sa Rang tentang side-effect X yang mungkin melukai Tae Woon. Sa Rang mengungkapkan bahwa dirinya merestui hubungan Eun Ho-Tae Woon. Eun Ho tersenyum, lalu berjanji melakukan yang terbaik demi sahabat dan pacarnya.


Eun Ho jalan mondar-mandir di depan Tae Woon, membuat Tae Woon bertanya apa yang dicemaskannya?

Eun Ho cemas, saat ini, drone sudah di tangan Pak Kepsek Jin. Ia khawatir Tae Woon bakal ketahuan. Tae Woon malah berkelakar. Eun Ho memperingatkan Tae Woon bila Papa Hyun tahu bisa-bisa Tae Woon kena masalah besar. Seperti biasa Tae Woon menenangkan Eun Ho. Jika tertangkap, ia akan mengurus semuanya.


Setelah berpikir keras menggabungkan fakta-fakta yang ada tentang keberadaan X sewaktu dirinya adu mulut dengan Mamanya Sa Rang, Pak Kepsek Jin yakin X ada di TKP kala itu.

Hee Chan meminta Mamanya untuk membereskan masalah yang mengganggu fokusnya di sekolah.


Tak butuh waktu lama, Mamanya Hee Chan mengumpulkan beberapa anggota komite sekolah yang lain dan menemui Direktur Hyun. Ia menuntut supaya X ditangani secara serius. Jika tidak, ia khawatir nama baik SMA Geumdo jadi rusak sehingga catatan evaluasi para murid, termasuk putranya Hee Chan, ikut rusak.

Tuntutan anggota komite sekolah membuat Direktur Hyun menekan Pak Kepsek Jin untuk segera meng-kambing-hitam-kan Eun Ho.


Tae Woon selesai memperbaiki rantai sepeda Eun Ho yang lepas lagi. Ia mengatai Eun Ho manja. “Makanya, suatu saat gue harus bisa hidup tanpa lo,” timpal Eun Ho, “Umur gue 18 tahun. Kelak, di masa depan, mungkin aja gue...”

“Nggak bakal terjadi!” potong Tae Woon, “Kita bakal tetap bersama sampai umur kita 108 tahun. Gue ini udah ganteng, keren, sehat, dan hanya suka sama lo.” Eun Ho tertawa senang mendengar gombalan Tae Woon.


Eun Ho-Tae Woon-Dae Hwi-Sa Rang-Bo Ra bingung dengan sikap Pak Kepsek Jin yang justru terlihat tenang. Itu aneh!

Hee Chan memberitahu Pak Kepsek Jin tentang plot cerita webtoon karya Eun Ho. Tiap episodenya terlalu persis dengan kasus yang terjadi gara-gara X. Pak Kepsek Jin mengamini apa yang Hee Chan katakan. Ia berpikir: Eun Ho jenius atau Eun Ho dekat dengan X. Jelas pikiran pertama tidak mungkin, soalnya Eun Ho dikenal bodoh di sekolahan.

Ibu Polwan Ji menerima dari rekannya sekotak berkas kasus korupsi di sekolah swasta. Rekannya Ibu Polwan Ji menanyakan apakah Ibu Polwan Ji tidak masalah menyelidiki tempat kerjanya sendiri? “Itulah. Saya harus membetulkan yang salah, sehingga sekolah menjadi lebih baik bagi siswa,” sahut Ibu Polwan Ji.


Ibu Polwan Ji membaca satu per satu berkas tersebut di ruangannya. Tidak lama kemudian, Pak Guru Myung masuk dan mengingatkannya untuk saling jujur pada orang yang dicintai. Ibu Polwan Ji mendelik, tampak kaget. Pak Guru Myung mesam-mesem, mengingatkan bahwa mereka mulai pacaran sejak dirinya menyatakan perasaan di depan kantor polisi waktu itu. Ibu Polwan Ji tidak terima. Ia menetapkan hari jadian mereka dimulai waktu dirinya mencium Pak Guru Myung. Pak Guru Myung pun tak mempermasalahkannya. Ia janji akan membuat surprise di hari ke-100 dan ke-200 mereka pacaran.

Tiba-tiba Pak Guru Jang masuk ke ruangan, mengajak Ibu Polwan Ji minum kopi kalengan. Sontak Pak Guru Myung dan Ibu Polwan Ji bersikap tidak ada hubungan spesial diantara mereka. Pak Guru Jang menilai situasi terlalu kikuk. Pak Guru Myung buru-buru pergi sambil menyomot satu kaleng kopi dari tangan Pak Guru Jang.


Dae Hwi menanyakan rencana Tae Woon, terkait tuntutan anggota komite pada sekolah untuk menangkap X. Tae Woon merasa harus bertanggung jawab. Ia khawatir, jika tidak melakukannya, Eun Ho-lah yang kena sasarannya.

Tae Woon buru-buru menyamai langkah ketika dirinya melihat Eun Ho jalan sendirian. Ia menggenggam tangan Eun Ho. Membuat Eun Ho kikuk, takut dilihat teman-teman. Tae Woon tak mau melepas genggamannya, dan mengatakan, “Kalau seandainya difitnah lagi dan dituduh sebagai X, lo kudu bilang yak kalo X = gue. Jangan libatin diri lo dalam masalah. Yak?”


Eun Ho bertanya, “Kenapa? Apa bokap lo berniat jadiin gue kambing-hitam?” Tae Woon takkan membiarkannya. Ia akan melindungi Eun Ho tak peduli caranya.

Dae Hwi datang ke rumah Nam Joo. Saat melihat tak ada Nam Joo, ia berniat pergi lagi. Tapi Papanya Nam Joo muncul dan menyapanya.


Papanya Nam Joo mengantar Dae Hwi dengan taksi. Ia memberitahu bahwa Nam Joo tidak berniat jahat dengan kebohongannya. Ia meyakinkan bahwa Nam Joo melakukan itu demi dirinya sejak dirinya bangkrut. “Pasti sulit baginya menerima semua kenyataan ini. Dia juga harus meninggalkan cello yang sangat disukainya,” tutur papa. Dae Hwi kaget Nam Joo bisa main cello.

Seorang cewek menghampiri Dae Hwi, memberinya minuman kaleng disertai nomor telpon. Ia minta Dae Hwi menghubunginya, mengingat Dae Hwi sudah tak punya pacar lagi.


Dae Hwi datang ke kafe tempat Nam Joo bekerja paruh waktu. Nam Joo sempat kaget melihat kedatangan Dae Hwi. Kekagetannya hilang lantaran pemilik kafe tiba-tiba muncul dan mengomelinya atas hilangnya bel masuk. Nam Joo berdalih bel itu dicuri pelanggan. Pemilik kafe tidak peduli dan menuntut ganti rugi dipotong gaji Nam Joo.

Dae Hwi tiba-tiba ikutan nimbrung, membela Nam Joo. Ia mengalihkan isu bel dengan isu kontrak kerja – apakah pemilik kafe mempekerjakan Nam Joo dengan kontrak kerja resmi. Pemilik kafe memilih mundur, lalu masuk ke dalam kantornya yang nyaman.


Dae Hwi tersenyum pada Nam Joo, lalu memesan segelas Americano dan no telp Nam Joo. “Gue denger lo udah nggak punya pacar sekarang?” godanya. Nam Joo tersenyum.

Nam Joo pulang kerja dan terkejut menemukan Dae Hwi masih berdiri di depan kafe. Ia tampak senang tapi tak berkata apa-apa dan langsung berjalan pergi. Dae Hwi mengekorinya, membuat Nam Joo berhenti dan menanyakan alasannya.


Dae Hwi meminta Nam Joo kembali sekolah. Ia berjanji akan melindungi Nam Joo dari teman-teman “kurap” yang suka mengejek dan menilai seenaknya. Demi meyakinkan Nam Joo, ia bahkan mengungkapkan bahwa dirinya merindui Nam Joo, terutama kala menatap meja yang biasa ditempati Nam Joo kini kosong.

Pak Kepsek Jin, diekori Hee Chan, masuk ke gudang rahasia, dimana Tae Woon-Eun Ho-Dae Hwi-Bo Ra-Sa Rang tengah bercanda-canda. Ia segera menggeledah tempat itu, sekalian ngoceh tentang hak kelima sekawan itu tetap memakai gudang rahasia.

Tiba-tiba matanya melihat scene webtoon yang tengah Eun Ho garap. Ia memperkarakan hal tersebut.


Eun Ho digelandang ke kantor Kepsek. Di sana, ia disidang tiga orang – Pak Kepsek Jin, Pak Wakil Kepsek Duk, Pak Guru Koo. Mereka mempertanyakan ide cerita webtoon Eun Ho yang mirip benar dengan kasus X. Eun Ho menegaskan semua cerita webtoon-nya berdasarkan imajinasi belaka. Pak Kepsek Jin tidak peduli. Ia yang mendapat mandat Direktur Hyun tetap menuding Eun Ho = X. “Dengan semua bukti ini, kamu layak di-DO!” tukas Pak Kepsek Jin sembari melempar kertas webtoon Eun Ho ke udara.


Sementara itu di luar kantor, Dae Hwi mencoba menahan Tae Woon yang meledak emosinya lantaran Eun Ho dituduh sebagai X. Tak lama kemudian, Bo Ra serta Sa Rang muncul dan ikut-ikutan meredakan emosi Tae Woon. Mereka bertiga mengajak Tae Woon berpikir dengan kepala dingin. Hati boleh panas tapi kepala harus tetap dingin.

Di saat bersamaan Eun Ho keluar dari kantor Kepsek. Segera Tae Woon minta diceritai apa yang terjadi didalam.


Tae Woon kesal lantaran Eun Ho tidak memberitahu hal sebenarnya pada Pak Kepsek Jin. Eun Ho menolak menyelamatkan diri sendiri dan mengorbankan Tae Woon. Dan jika itu dilakukan bukan tidak mungkin Tae Woon malah dipisahkan darinya. Tae Woon memegang tangan Eun Ho, namun Eun Ho yang sedang kalap mengempaskannya. Ia ngeloyor meninggalkan Tae Woon terpekur sendirian.


Pak kepsek Jin ditemani Pak Wakil Kepsek Duk menyambangi kediaman Direktur Hyun. Dalam kesempatan itu, Pak Kepsek Jin memberitahu Direktur Hyun terkait bukti yang memberatkan Eun Ho. Direktur Hyun menyuruh Pak Kepsek Jin mengurus semuanya.

Besok, anak-anak membaca selebaran Sidang Pendispilinan Eun Ho ditempel di papan pengumuman. Sa Rang terlihat sedih. Sementara Dae Hwi heran dengan sikap Direktur Hyun.


Bit Na dan dua anteknya (Jung Il dan “Si Kacamata”) bergosip tentang Eun Ho yang ternyata = X. Mereka tak menduganya. “Doi bakalan di-Do-kan ya?” tanya Jung Il pada Hee Chan yang sok fokus belajar di meja lain.

Hee Chan bangkit. Tatapannya tajam menyebalkan. Ia bilang pada teman-temannya bahwa itu bukan urusannya. Biar bagaimanapun Eun Ho tetap akan dikambing-hitamkan. Dalam pandangannya itulah kesimpulan terbaik dari sisi orang dewasa.


Tae Woon-Hee Chan konfrontasi kata-kata lagi. Hee Chan nyinyir meledek Tae Woon yang telah melimpahkan kesalahan pada orang lain. Kata-kata Hee Chan berhasil memancing emosi Tae Woon. Ia balik dan menghampiri Hee Chan. Tanpa ba-bi-bu, ia melayangkan tinjunya tepat ke wajah Hee Chan.

“Gue tetep bakalan ngumumin ke dunia kalo gue = X. Sekarang enyah lo!” setelah mengatakan itu, Tae Woon pergi. Hee Chan nyengir. Ia berhasil mendapatkan pernyataan Tae Woon yang direkam via ponselnya.

Dan seperti layaknya pengecut, Hee Chan melaporkan hasil rekaman itu kepada Pak Kepsek Jin. Hal ini membuat Pak Kepsek Jin berada di atas angin atas Direktur Hyun.


Di kantor, ia menguak pada Direktur Hyun bahwa dirinya tahu Tae Woon-lah si X itu. Mau tak mau Direktur Hyun memperpanjang kontrak Pak Kepsek Jin selama tiga tahun serta menaikkan gajinya sebagai jaminan tutup mulut.

Sa Rang-Eun Ho chit-chat di taman sekolah. Di kejauhan Tae Woon jalan bersama teman-temannya (Si Cupu Byung Soo-Dul Soo-Dae Hwi). Eun Ho berkomentar, “Akhirnya dia keliatan kayak bocah SMA biasa. Sebelumnya dia nggak punya teman bercanda dan nggak pernah dapet masalah. Dia sama sekali nggak punya kenangan indah. Gue berharap Tae Woon itu kayak kita. Yang selalu bahagia. Gue kepengen ngelindungin kehidupan Tae Woon sebagai bocah berumur 18 tahun yang biasa. Gue takut dia keilangan semua itu. Gue udah bahagia di sekolah ini, ngejalanin hari-hari seperti bocah SMA lainnya.” Sa Rang mendengarkan semua celoteh Eun Ho dengan tenang.

Eun Ho menunggui Tae Woon di parkiran. Begitu Tae Woon muncul, ia langsung naik ke atas motor Tae Woon dan sok imut sembari manggil Tae Woon dengan sebutan oppa. Panggilan itu membuat Tae Woon semangat.


Mereka ke Coffebay. Biasa minum lemonade. Entah kenapa Eun Ho sama sekali mengacuhkan Tae Woon. Ia sibuk menggambar. Biar pun bosan Tae Woon tak mengeluh. Setelah selang beberapa jam kemudian, baru Eun Ho menyadari jika ada Tae Woon di depannya. Ia minta maaf sudah nganggurin Tae Woon. Menggambar membuatnya super bahagia. “Gue siap ngelindungin impian lo,” tutur Tae Woon, menatap Eun Ho.


Papa Hyun siap mengirim Tae Woon sekolah di luar negeri. Jika Tae Woon masih ugal-ugalan seperti sekarang. Ia bahkan rela menghancurkan Eun Ho jika diperlukan demi melindungi Tae Woon. Sama seperti kasus kecelakaan Joong Ki waktu itu. “Saya bisa ngelakuin apapun demi melindungi kamu dan bertahan hidup,” tukasnya, “Jauhi dia!”

Tae Woon berjanji menjauhi Eun Ho, tapi ia meminta Papa Hyun tidak menyiksa Eun Ho lagi. Ia akan melakukan apapun yang Papa Hyun pinta.


Eun Ho cerita pada keluarga bahwa dirinya bakalan didepak gara-gara kasus X. Mama kaget. Ia tidak mau Eun Ho berhenti sekolah. Papa menyuruh Eun Ho menemui gurunya dan memohon ampunan. Eun Ho tidak mau. Ia tidak salah. Ia berjanji akan belajar nge-webtoon lebih giat dan ikut ujian persamaan (kejar paket kalo di Indonesia mungkin).

Sambil minum soj* dan makan ayam goreng, Papa-Mama Eun Ho tak percaya Eun Ho bakal didepan keluar. “Sekolah bodoh ini terus berusaha mengeluarkannya,” kicau Mama kesal.


Tae Woon menelpon. Eun Ho mengangkatnya dengan senang. Saat itu, Tae Woon menyanyikan satu lagu rindu buat Eun Ho. Suara merdu Tae Woon membuat Eun Ho makin merinduinya. Ia menutup telpon setelah mengucapkan selamat tidur.

Byung Joo serta Dal Soo memberitahu Eun Ho kalau keluarganya ada di kantor Kepsek. Eun Ho kaget dan langsung ngacir nuju kantor Kepsek.


Pak Kepsek Jin coba mengusir keluarga Eun Ho. Tentu saja mereka mau angkat kaki dari situ setelah Pak Kepsek Jin menandatangani surat pengunduran diri Eun Ho dari sekolah. Mama menegaskan, “Kami nggak mau mengirim anak kami ke sekolah bodoh ini. Isi formulirnya!” Pak Kepsek Jin makin meluap emosinya.

Pak Guru Myung-Eun Ho masuk ke kantor Kepsek. Saat itu Pak Kepsek Jin coba menjelaskan masalah yang Eun Ho lakukan... Mama Eun Ho tidak peduli. Ia mengaku tahu semuanya. Pun begitu ia tetap membela Eun Ho, karena yakin Eun Ho tidak melakukannya. Pak Kepsek kebingungan menjawab pembelaan Mama Eun Ho. Merasa ada orang yang membelanya, Eun Ho terharu.


Eun Ho menangis di taman sekolah. Sa Rang menemaninya. Tae Woon mendengarkan dari balik pepohonan.

Eun Ho bilang bahwa dirinya sangat menyukai SMA Geumdo, tapi kini ia tak boleh menyukainya lagi. Ia senang ngobrol dengan Sa Rang, dimarahi guru, belajar, dan bercanda dengan Tae Woon. Sa Rang mengajak Eun Ho memohon pada Direktur Hyun untuk dimaafkan. Eun Ho menolak. Sa Rang menyalahkan tindakan Direktur Hyun yang mengkambing-hitamkan Eun Ho, padahal X yang sebenarnya adalah Tae Woon. Kata-kata itu membuat Tae Woon berpikir.

Tae Woon pulang. Papa Hyun yang duduk di ruang tengah menyuruhnya hidup dengan tenang saja mulai sekarang, tak ada yang bisa dilakukan. Tae Woon mengiyakan lalu masuk kamar.

Eun Ho menelpon Tae Woon, tapi Tae Woon tak mengangkatnya. Bahkan ketika ia menunggui di parkiran, Tae Woon tak kunjung muncul sehingga ia terpaksa masuk kelas sendirian.


Di depan seluruh siswa dan guru, Pak Kepsek Jin mengumumkan hukuman yang akan Eun Ho terima – ia dituduh sebagai X yang meresahkan sekolah. Namun belum selesai bicara, layar di belakang panggung terbuka dan menampilkan video berisi kesalahan dan korupsi yang merajalela di sekolah. Semua orang terkejut.


Tae Woon yang menjelma X muncul di lantai 2. Ia turun ke bawah, berjalan dengan penuh percaya diri ke depan. Eun Ho menggeleng, menginstruksikan Tae Woon agar tak membuka hoodie-nya. Tentu saja Tae Woon tetap tak mengindahkan instruksi Eun Ho. Ia membuka hoodie-nya, mengejutkan semua orang yang ada di aula.

Ikuti tautlink berikut untuk membaca kelanjutan 


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis School 2017 Episode 15 – Bagaimana Caraku Melindungimu?

0 komentar:

Post a Comment