Tuesday, September 26, 2017

Sinopsis Girls' Generation 1979 Episode 5

Raja Sinopsis – Di luar dugaan Son Jin sepertinya hendak mendekati Jung Hee, setelah mengetahui papanya Hae Joo adalah anggota komun*s. Dong Moon tak suka itu. Di sisi lain, Hae Joo sendiri sedang bingung mencari keberadaan papanya yang tak pulang rumah tanpa kabar. Dan Young Choon berusaha melindunginya. Apa yang terjadi kemudian?


Klik tautlink diatas untuk membaca episode sebelumnya

Sinopsis Girls' Generation 1979 Episode 5

Sinopsis Girls' Generation 1979 Episode 5Sinopsis Girls' Generation 1979 Episode 5

Dong Moon panas melihat Son Jin-Jung Hee duduk berduaan di atap Ruang Belajar Pelangi. Ia membuka pintu, menegur Son Jin. Sontak Son Jin-Jung Hee terkejut melihat kemunculan Dong Moon yang tiba-tiba.

“Dasar hipokrit!” ledek Dong Moon kesal, lalu mengeluarkan dua dobel stik dan memainkannya dengan lincah bak Bruce Lee. Jung Hee terkagum-kagum melihat kepiawaian Dong Moon. Sementara Son Jin bingung harus melakukan apa. Dong Moon memukulkan dobel stiknya ke Son Jin beberapa kali hingga akhirnya Son Jin jomplang. Bruk. Jatuh ke bawah.

“Dong Moon,” panggil Jung Hee. Dong Moon terkesiap. Ia masih berdiri di depan pintu atap. Rupanya aksi permainan dobel stik tadi hanyalah fantasi Dong Moon. Sigh. “Kamu ngikutin aku kesini?” tanya Jung Hee. Dong Moon kebingungan ingin menjawab apa.

Tak lama pekerja garmen Papanya Jung Hee, Si Nomer Tiga, muncul untuk memberitahukan kalau Bong Soo sedang dihajar Papa.

Sinopsis Girls' Generation 1979 Episode 5Sinopsis Girls' Generation 1979 Episode 5

Jung Hee pulang dan menemukan Bong Soo berteriak kesakitan saat betisnya dihajar rotan oleh Papa. Itu lantaran Bong Soo ketahuan tidak berangkat ke Ruang Belajar. Mama coba membela Bong Soo, tapi Papa jauh lebih galak dan menyalahkan Mama yang tidak tahu Bong Soo tidak berangkat belajar.

Jung Hee coba ikut membela Bong Soo. Papa makin tambah murka, menyalahkan Jung Hee yang mau menggantikan Bong Soo ke ruang belajar, dan berada di sana semalaman. Ia memerintahkan Jung Hee berdiri di sebelah Bong Soo, siap menghajar betisnya. Jung Hee menolak, karena merasa tidak salah, dan memilih masuk kamar.

Papa muntab, berniat menghancurkan pintu kamar. Namun Mama menahannya. Papa pun menghempaskannya. Mama mengambil kunci cadangan. Begitu mendapatkannya, ia gantian menghempaskan papa dan Bong Soo yang berdiri di depan pintu kamar. Setelah pintu terbuka, ia mendamprat Jung Hee, menyalahkannya telah mau mengambil posisi Bong Soo. Kemudian, ia memukuli Jung Hee dengan payung.

Sinopsis Girls' Generation 1979 Episode 5Sinopsis Girls' Generation 1979 Episode 5

Papanya merebut payung dari tangan Mama. Ia tahu sumpah serapah yang dikeluarkan dari mulut ditujukan untuknya. “Semua salah saya. Saya emang pecundang!” katanya, lalu pergi.

Jung Hee memasukkan buku-buku pelajaran ke dalam tas. Ia heran kenapa Mama masih kelekaran di lantai kamarnya? Apa punggungnya tidak terasa sakit? “Nggak kok, nggak sakit,” jawab Mama, “Kamu nggak takut? Bagaimana bisa kamu semalaman disana, di tempat penuh cowok?”

“Tenang, mulai hari ini saya nggak akan berangkat kesana,” timpal Jung Hee. Ketika ia mau berangkat, Mama menyuruhnya mampir ke pabrik buat sarapan. Jung Hee awalnya menolak, tapi akhirnya menuruti permintaan Mamanya.

Di pabrik, Jung Hee dan Si Nomer Tiga membicarakan tentang Dong Moon yang datang di saat Jung Hee dan keluarganya bertengkar. “Apa Bong Soo dihajar habis-habisan?” tanya Si Nomer Tiga dengan mimik penasaran. Jung Hee mengiyakan, sambil mengimbuhi jika Bong Soo mungkin bakalan nggak bisa jalan lagi. Si Nomer Tiga memperlihatkan wajah kasian.

Bong Soo berteriak kesakitan, ketika Dong Moon memijat betisnya. Ia heran bagaimana papanya bisa tahu, lalu menyebutkan papanya bertindak bak polisi Jepang. “Salahmu sendiri juga. Jung Hee dipukuli juga gara-gara kamu,” komentar Dong Moon.

Tak lama Son Jin muncul, menanyakan kondisi Jung Hee. Bong Soo mengiyakan. Dong Moon mempertanyakan alasan Son Jin menanyakan Jung Hee. Mereka pun ngobrol berdua.

Sinopsis Girls' Generation 1979 Episode 5

Son Jin meminta Dong Moon menjauhi Jung Hee. Itulah cinta yang sebenarnya. Dong Moon membalik ucapan Son Jin, “Oh itu kenapa kamu ngeliat Hae Joo dari jauh?”

Kata-kata itu membuat Son Jin memutuskan bicara terus terang pada Dong Moon. “Kamu nggak dianggap sama Jung Hee. Itu kenapa kamu harus berhenti bersikap menyebalkan dan menyerah sajalah...”

Bel berbunyi. Son Jin menyuruh Dong Moon masuk ke kelas. Ia melangkah pergi. “Menyerah bukan pilihan, karena itu juga nggak mudah kulakukan. Lagian, kok kakak yakin kalau aku nggak dianggap atau akan menjadi seseorang yang berarti di mata Jung Hee?” Son Jin hanya bisa tersenyum. Ia senang Dong Moon bersikap optimis. Seperginya Son Jin, Bong Soo menghampiri Dong Moon. Ia memuji keberanian Dong Moon menghadapi Son Jin.

Pak Guru Oh terkejut ketika mendapat informasi jika Papanya Hae Joo adalah komun*s. Ia masih berpikir Papanya Hae Joo adalah profesor di Universitas Seoul yang masih ambil cuti. Temannya memberi informasi pasti bahwa Papanya Hae Joo tidak cuti tapi dipecat.

Hae Joo tampak kehilangan fokus di kelas. Ia bengong. Pak Guru Oh menyadari itu. Ia menghampiri Hae Joo dan menegurnya beberapa kali baru Hae Joo kembali pada kesadarannya. “Apa papamu sehat?” tanyanya. Hae Joo mengiyakan dengan terbata-bata.

Jung Hee dan teman-temannya makan siang di kelas. Hae Joo masih melamun di kelas. Jung Hee mengingatkan Hae Joo untuk makan siang dengan cepat, karena ada tugas siaran. Hae Joo baru ingat dan segera beranjak dari tempat duduknya. Tak lupa memberikan ubi rebus pada Ki Ryuh.

Ki Ryuh memberitahu teman-temannya bahwa Hae Joo tidak membawa bekal makan siang selama beberapa hari terakhir, tapi malah memberikannya ubi. Ia juga tidak tahu alasannya, dan menebak jika Hae Joo pasti sedang banyak pikiran.

Sinopsis Girls' Generation 1979 Episode 5

Hae Joo siaran di JHBS. Ia menyetel lagu dari Paul Anka yang berjudul Papa. Saat mendengar lagu itu, ia teringat Papanya yang baik, yang memintanya tidak mengatakan pada siapapun soal Kyung Soo. Di saat bersamaan, Young Choon masih berusaha mencari keberadaan Papanya Hae Joo.

Jung Hee tahu Hae Joo belum makan siang. Ia membuka kotak makan siang dan memberikannya pada Hae Joo. Ia menanyakan keadaan Hae Joo, tapi Hae Joo tidak mengatakan apa-apa dan malah menyebutkan kalau makanan dari Jung Hee enak.

Ditemani Eun Ja, Jung Hee datang ke Apotek Kim untuk membeli sesuatu. Saat Young Choon membungkuskan barang yang Jung Hee beli, Eun Ja bertanya, “Apa Hae Joo memakan makan siangmu?”

Sinopsis Girls' Generation 1979 Episode 5Sinopsis Girls' Generation 1979 Episode 5Sinopsis Girls' Generation 1979 Episode 5Sinopsis Girls' Generation 1979 Episode 5

Jung Hee mengiyakan. Hanya saja Hae Joo tidak banyak makan dan tidak mengatakan apa yang terjadi pada dirinya. “Apa ini gara-gara Jin?” tanya Eun Ja, saat itu Young Choon tak sengaja mendengarnya.

Young Choon menyuruh Eng Cho main ke rumah Hae Joo. Eng Cho yang senang dengan Hae Joo senang melakukannya. Ia segera berdiri di depan rumah Hae Joo, tak lama kemudian empunya rumah datang. Melihat Eng Cho, ia tampak senang dan mengajak Eng Cho masuk untuk mencicipi makanan. Young Choon tersenyum mengintip dari balik tembok.

Hae Joo menyediakan aneka makanan buat Eng Cho. Namun Eng Cho tak mau memakannya jika Hae Joo tak memakannya. Hae Joo tahu itu pasti akal-akalannya Young Choon. Meski begitu ia ikut memakan makanan itu bersama-sama Eng Cho. Rencana Young Choon sukses, yea!

Mama masuk ke kamar Jung Hee tanpa mengetuk pintu. Jung Hee protes – biar bagaimana pun Mama telah melanggar privasinya. Mama tidak menanggapi protes itu, tapi ia malah memberikan Jung Hee uang yang bisa dipergunakan untuk belajar di Ruang Belajar. Jung Hee menolak, tak mau digebuki papanya gara-gara itu.

“Biar kutanggung nanti pukulannya,” sahut Mama, “Tunjukkanlah hasil padanya. Jangan begadang. Kembalilah sebelum jam malam bersama Bong Soo.” Setelah itu, ia memerintahkan Bibi membuatkan bekal buat Jung Hee.

Di Ruang Belajar Pelangi, Jung Hee bertemu dengan Jin yang mengajaknya ketemuan di atas atap dua jam lagi. Mereka tidak tahu, jika Bong Soo sedang mengawasi. Ketika masuk ke dalam ruang belajar, Bong Soo memberi tahu Dong Moon soal pertemuan Jung Hee-Jin di atap melalui selembar kertas pesan.

Sinopsis Girls' Generation 1979 Episode 5

Hae Joo memulangkan Eng Cho yang sudah lelap kepada Young Choon. Mereka tidak tahu, ada sepasang mata pelanggan yang memperhatikan gestur reaksi kimia pada tubuh mereka. Pelanggan ini mirip mak-mak gosipers.

Young Choon memberitahu Hae Joo bahwa dirinya masih mencari informasi tentang keberadaan Papanya Hae Joo. Tak ada yang bisa Hae Joo ucapkan selain terima kasih.

Jin mengajari Jung Hee memecahkan soal matematika dengan sikap yang sangat intim. Setelah menuliskan hasil jawabannya, ia menyadari jawabannya keliru dan coba untuk memperbaikinya. Dong Moon muncul, mengambil hasil jawaban dari tangan Jin, lalu menuliskan jawaban yang benar – Jung Hee memuji kecerdasan Dong Moon. Jelas apa yang Dong Moon lakukan membuat Jin kesal. “Kamu senang membuat seniormu terlihat bodoh?” tanyanya. Dong Moon mengiyakan sambil mesam-mesem.

Hari ujian pun dimulai. Semua murid, termasuk Jung Hee, mengerjakan soal dengan penuh semangat. Hanya Hae Joo yang tampak kehilangan fokusnya.

Pelanggan Apotek Kim, yang sebelumnya sudah saya ceritakan diatas mengintip Hae Joo-Young Choon punya reaksi kimia, kini berada di rumah Jung Hee. Tampaknya ia bekerja sebagai tukang salon. Seperti sudah saya duga, ia ngember pada Mama dan Bibi tentang hubungan asmara yang dimiliki Hae Joo-Young Choon.

Jung Hee keluar kamar, mau berangkat belajar di Ruang Belajar Pelangi. Mama menegurnya, mengingatkannya agar tidak berteman dekat lagi dengan Hae Joo. Sebab Hae Joo pacaran dengan Young Choon. Jung Hee membantah Hae Joo-Young Choon pacaran. Yang benar, menurutnya, Hae Joo itu baik hati karena menyukai Eng Cho.

“Kita harus berhati-hati dengan gadis baik,” kata Mama, “Gadis baik dan cantik gemar merebut suami orang.” Mendengar itu wajah Bibi merengut. Tukang salon terkekeh mendengar kicauan Mamanya Jung Hee. Tapi ia tidak sependapat dengan pemikiran itu, sebab jika memang begitu maka Bibi sudah merebut ratusan suami orang. Nyatanya kan tidak? Bibir makin gondok. Hahaha, kayak benar dia ada affair sama papanya Jung Hee.

Mama tidak mau ambil peduli dengan itu. Yang jelas, ia menegaskan, Jung Hee tidak boleh berteman lagi dengan Hae Joo.

Sinopsis Girls' Generation 1979 Episode 5Sinopsis Girls' Generation 1979 Episode 5

Dalam perjalanan menuju Ruang Belajar Pelangi, Jung Hee mampir ke rumah Hae Joo dan mendapatkan cerita dari Hae Joo langsung kalau Papanya Hae Joo tidak pulang beberapa hari terakhir tanpa kabar. Hae Joo minta Jung Hee tidak menceritakan itu pada siapapun. Tapi... Jung Hee menceritakan itu pada Jin, untuk minta bantuannya sebab Papanya Jin berpangkat Kepala Polisi.

Jin dengan senang hati meminta bantuan pada Papanya. Waktu mau menceritakan pada Papanya, ia menemukan fakta mengejutkan: Papanya Hae Joo ditahan di kantor polisi. Ia tahu itu saat Papanya mencak-mencak ditelpon, karena Papanya Hae Joo dibebaskan.

Sontak Jin ingin memberitahu fakta ini pada Hae Joo. Ia pun bertandang kesana. Sayangnya, setibanya di depan rumah Hae Joo, ia melihat Hae Joo tengah berlari terengah-engah bersama Young Choon yang menggendong Papanya yang penuh darah.

Jin jongkok untuk menunggu Hae Joo keluar dari rumah. Di saat itu, Jung Hee datang dan menegurnya. Jin plegak-pleguk menjawab pertanyaan Jung Hee. Disitulah Jung Hee menyadari jika Jin masih menyukai Hae Joo. Sama seperti dirinya yang masih mendambanya. Ea.

Didalam rumah, Hae Joo dibantu Young Choon berusaha merawat luka-luka Papanya. Mereka berdua terjaga sampai pagi menjelang.

Pak Guru Oh mengumumkan bahwa ujian sudah selesai. Semua murid kegirangan. Teman-teman Jung Hee mengajak Jung Hee nonton film di bioskop. Jung Hee menolak. Ia kelelahan, begadang tiap malam untuk belajar.

Ki Ryuh berkomentar kalau Jung Hee tak mungkin jadi murid top di sekolahan. Hae Joo-lah yang dipastikan jadi murid topnya. Ia menyuruh teman-temannya melihat ke arah Hae Joo yang tengah menyandarkan kepalanya di atas meja – sebagai tanda kelelahan.

Eun Ja menimpali Ki Ryuh dengan komentar negatif: Hae Joo tidak kelelahan karena belajar semalaman. “Tadi pagi, Mamaku melihat Young Choon keluar dari rumah Hae Joo,” katanya. You know-lah maksud Eun Ja. Jung Hee tak setuju. Ia tak percaya Hae Joo tipe cewek murahan begitu. Hae Joo bangkit dari tempat duduknya, dan keluar kelas. Jung Hee menyusulnya.

Hae Joo membasuh wajahnya supaya matanya tidak lengket. Ia tampaknya benar-benar kelelahan menjaga Papanya semalaman. Jung Hee muncul. Hae Joo segera memberitahu Jung Hee bahwa Papanya sudah pulang semalam.

Bong Soo memberitahu Jin kalau Young Choon itu eks-preman. Ia bahkan berani memastikan Eng Cho itu putrinya Young Choon, bukan adiknya seperti yang diketahui orang selama ini.

Informasi dari Bong Soo itu cukup membuat Jin galau. Makanya ia menemui Young Choon di Apotek Kim. Meminta supaya Young Choon menjaga jarak dari Hae Joo. Ia khawatir anggapan orang-orang. Young Choon malah membalik ucapan Jin, “Kudengar, kamu anak Kepala Polisi. Bisakah anak Kepala Polisi menemui preman sepertiku di tempat umum begini?” Pertanyaan Young Choon membuat Jin risau juga. Tak lama Hae Joo muncul.

Jin mengajak Hae Joo bicara, empat mata. Ia memperingatkannya supaya tak dekat-dekat Young Choon, khawatir eks-preman itu menjahatinya. Hae Joo tak yakin Young Choon akan menjahatinya. Ia yakin 99,99 persen jika Young Choon baik, sangat baik malah. Jin tak bisa berkata-kata lagi. Ia pun pulang.

Setibanya di rumah, Papanya Jin melayangkan tamparan di pipi Jin. “Ayah sudah memberitahumu untuk tidak melakukan apa pun yang akan menghancurkan hidup ayah! Kenapa kamu terus pergi ke rumah komun*s itu?” pekik Papanya Jin, “Jika kamu terus membangkang, ayah bisa bertindak ekstrem. Mengerti?” Jin tertegun.

Keesokan harinya, hasil UTS diumumkan. Pak Guru Oh berkicau panjang lebar, dan memberitahu jika Hae Joo tidak masuk dalam 30 besar di kelas. “Apa kamu menyontek di sekolah lamamu?” tudingnya jelek. Semua murid kaget dengan pengumuman tersebut, dan tambah kaget saat Pak Guru Oh mengumumkan jika Jung Hee mendapat peringkat ke tujuh. Hae Joo ikut senang mendengarnya.

Jung Hee menunjukkan hasil belajarnya pada kedua orang tuanya, terutama Papanya. Namun yang terlihat antusias hanya Mama saja. Sedangkan Papa terlihat biasa-biasa saja. Tidak terlihat senang. Ia hanya memarahi Bong Soo yang tidak berhasil naik peringkat, lalu mau pergi begitu saja. Jung Hee protes, minta dipuji. “Bagus,” sahut Papanya begitu saja.

Jung Hee minta diberi hadiah. Ketika Papa mengeluarkan duit, Jung Hee menggeleng, menyebutkan bahwa hadiah yang diinginkannya bukanlah uang melainkan penghargaan dari Papanya untuknya. Entah kenapa Papa tetap seolah tak peduli, dan melemparkan beberapa uang lembaran ke meja. Mama memarahi Jung Hee yang dinilainya terlalu berlebihan. Ia juga memberikan uang pada Jung Hee. Gadis kutilang itu merengut. Ia mengambil kertas hasil ujiannya dan masuk ke kamar.

Saat tidur, Mama heran kenapa Papa sulit memuji Jung Hee, dan yakin jika yang berprestasi itu Bong Soo, maka Papa akan membelikan daging saat itu juga. “Anak perempuan nggak penting berhasil di sekolah,” seloroh Papa, “Itu akan menyulitkan hidupnya.”

“Emangnya aku hidup senang gara-gara nggak pernah belajar,” kata Mama sewot, lalu beranjak dari kamar. Ia mau tidur bersama Jung Hee.

Mama menguwel-uwel Jung Hee, menanyakan apa Jung Hee mau dibelikan baju baru bermerek. Jung Hee nyengir, minta dibelikan dua baju – blus dan kaos oblong. “Satu ajah!” pekik Mama. Hahay.

Karena Jung Hee berhasil menorehkan prestasi di sekolah, Bibi ikutan senang. Ia menjahitkan sesuatu untuk Jung Hee semalaman. Apa yang Bibi jahit? Tanktop. Jung Hee senang betul mendapat hadiah tanktop dari Bibi.

Atasannya Pak Guru Oh meminta Pak Guru Oh mengawasi gerak-gerik Hae Joo, dan melaporkannya. Meskipun Pak Guru Oh protes lantaran Hae Joo masih anak-anak dan tak perlu diawasi, atasannya Pak Guru Oh tak peduli. Pasalnya di Korea Utara, komun*sme telah merasuki orang dewasa serta anak-anak. Itu sebabnya, Pak Guru Oh bertindak “kejam” lagi.

Pak Guru Oh mengizinkan Jung Hee, Hae Joo, Gwi Ja. Sedangkan sisanya, ia meminta mengambil posisi. Ya ia akan melakukan hukuman jepret tali b*ha lagi. Hae Joo kembali protes. Namun, kali ini, Pak Guru Oh mengizinkan para siswa terhukum jepret tali b*ha untuk duduk dengan syarat Hae Joo mau menggantikannya. Hae Joo siap, asalkan hukumannya bukan jepret tali b*ha. Pak Guru Oh setuju. Ia menghukum Hae Joo lari 100 kali keliling lapangan. Di saat itu, tak ada seorang pun membela Hae Joo atau bahkan mau menemaninya. Padahal di luar hujan. Hanya Jung Hee yang terlihat geram dengan keputusan Pak Guru Oh. Hae Joo pun keluar kelas dan lari memutari lapangan.

Pelajaran dilanjutkan. Jung Hee berdiri, meminta izin menemani Hae Joo lari 100 kali keliling lapangan. Mereka terus berlari, meski hujan tak berhenti dan jam pelajaran sekolah telah usai. Pak Guru Oh menatap mereka berdua dari dalam kelas. Tampak terlihat kasihan.

Hae Joo terlihat kelelahan. Ia tak kuat. Jung Hee juga kelelahan, tapi ia tak menengok ke belakang, ke arah Hae Joo. Ia menyelesaikan hukuman lari 100 keliling lapangan sendirian, lalu kembali ke kelas untuk mengambil tas dan pulang.

Dong Moon muncul membawa payung. Ia menyerahkan payung itu pada Jung Hee dan keluar dari lingkaran payung, membiarkan dirinya hujan-hujanan. Ia tak ingin para guru melihat mereka berdua-duaan. Jung Hee menarik lengan Dong Moon, memasukkannya ke dalam lingkaran payung. Ia ingin mereka berdua terpayungi. Yeah dengan risiko akan dilihat para guru, yang akan membawanya pada hukuman yang lain.

Pada akhirnya, Jung Hee tiba di rumah. Bibi muncul. Ia terlihat panik melihat Jung Hee basah kuyup. Sementara itu, di sekolahan, Hae Joo yang masih menjalankan hukuman 100 kali lari keliling lapangan, terjatuh karena kelelahan.

Jung Hee mendadak teringat Hae Joo. Ingat bahwa mereka adalah teman. Ia mengambil payung dari tangan Bibi dan kembali ke sekolah. Sayangnya, ia tak menemukan Hae Joo di sana. Ia pulang. Karena hujan terlalu deras, ia menepi di depan Apotek Kim.

Saat melihat ke dalam, Jung Hee menemukan Hae Joo di sana, bersama Young Choon. Ia melihat Young Choon dengan penuh kasih mengeringkan Hae Joo yang seluruh tubuhnya basah karena hujan. Bahkan, ia melihat Young Choon memeluk Hae Joo sembari mengeringkan punggung Hae Joo.

“Jangan menangis,” kata Young Choon kepada Hae Joo.

Ikuti tautlink berikut untuk sinopsis drama korea lainnya

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis Girls' Generation 1979 Episode 5

0 komentar:

Post a Comment