Monday, August 21, 2017

Sinopsis School 2017 Episode 11 – Impian, Bersinar Namun Melemahkan

Raja Sinopsis – Pada akhir School 2017 episode sebelumnya, X dan X berhadapan. Dae Hwi membuka hoodie-nya. Begitu pula dengan Tae Woon. Keduanya terkejut. Apa yang terjadi selanjutnya?

Baca sebelumnya




Sinopsis School 2017 Episode 11 – Impian, Bersinar Namun Melemahkan


Tae Woon dan Dae Hwi saling mengungkapkan diri. Tak lama satpam sekolah muncul untuk patroli sekitar sekolahan. Mereka ngabur, masuk ke dalam salah satu ruangan yang tidak terkunci.


Setelah dirasa aman, Tae Woon minta penjelasan tentang apa yang Dae Hwi lakukan sebenarnya? Dae Hwi memberitahu kalau Hee Chan sudah tahu jika Tae Woon adalah X. Dia mengaku menyamar menjadi X lantaran tak mau punya utang budi pada Tae Woon dan menempatkan Eun Ho dalam bahaya. Dia yakin Hee Chan tidak akan percaya begitu saja jika dirinya adalah X.

“Sejak kapan lo tahu?” tanya Tae Woon. Dae Hwi meninggalkan Tae Woon begitu saja tanpa memberi jawaban pasti.


Dae Hwi datang ke gudang rahasia. Kilas balik, kita tahu Dae Hwi mengetahui rahasia X yang sebenarnya saat dirinya melihat Tae Woon, Eun Ho, dan Bo Ra keluar dari gudang rahasia. Kilas balik selesai.

Dae Hwi berdiri di depan pintu gudang rahasia. Baru mau membuka pintu, eh pintunya malah sudah terbuka lebih dulu. Tae Woon nongol dari dalam dan mengajak Dae Hwi masuk. Dae Hwi berpikir Tae Woon melakukan semua ini karena Joong Ki. Tae Woon segera menutup frame foto yang ditatapnya.


Dae Hwi pun menuding Tae Woon melakukan semuanya demi bisa menebus kesalahan yang sudah dilakukannya dan papanya. Dikatai seperti itu Tae Woon muntab. Dia mengangkat tangan hendak meninju Dae Hwi, tapi diurungkan niatnya. Dia lebih memilih meluapkan amarahnya dengan menendang kursi, lalu menuding Hee Chan-lah yang telah menempatkan Eun Ho dalam bahaya. Dae Hwi pergi setelah sebelumnya menantang Tae Woon mengungkapkan jati diri X sehingga membuat kehidupan sekolah Eun Ho lebih tenang.

Sekeluarnya dari gudang rahasia, Dae Hwi ditelpon Hee Chan tapi tidak diangkat.


Tae Woon mempertimbangkan ucapan Dae Hwi tadi di gudang rahasia. Apakah dia akan mengungkapkan jati diri X yang sebenarnya?

Tae Woon masuk kelas mencari Hee Chan. Kata teman-teman, Hee Chan belum lama keluar bersama Dae Hwi. Tae Woon ngacir keluar kelas lagi.


Hee Chan tahu Dae Hwi bukanlah X yang sebenarnya, walaupun Dae Hwi bersikeras bahwa dirinyalah X. Mereka tak mengetahui chit-chat mereka dikuping Tae Woon yang bersembunyi dibalik tembok. Saat selesai bicara dan berbalik, Dae Hwi menemukan Tae Woon muncul. Mereka saling tatap tapi tak sampai berbicara. Tae Woon-Dae Hwi berjalan ke arah berlawanan.


Tae Woon meminta Eun Hoo berhati-hati terhadap Hee Chan. Disaat itu, siswa pengagum Eun Ho muncul untuk memberikan coklat istimewah. Tae Woon menunjukkan kecemburuannya melihat Eun Ho bersikap ramah.

Seperginya siswa itu, Tae Woon merebut coklat istimewah dari tangan Eun Ho. Sontak Eun Ho mencak-mencak. Tae Woon bertanya, “Gue kan bilang duluan. Lo belum mau jawab juga?” Mendadak kebingungan dan perasaan malu menyelimuti Eun Ho. Dia ngeloyor pergi.


Eun Ho-Bo Ra-Sa Rang melihat pengumuman hasil sidang kekerasan (Eun Ho vs Hee Chan). Mereka senang kebenaran telah terungkap. Lebih-lebih kasus Bo Ra vs Bit Na akan dikaji ulang. Bit Na muncul. Melihat tiga sekawan itu, dia diam saja dan memilih mengenyahkan diri dari hadapan mereka.


Hee Chan menghadang tiga sekawan Eun Ho. Saat itu, Eun Ho menuntut permintaan maaf Hee Chan – yeah, kebenaran telah terungkap. Bocah kaya lagak tengil itu menolak. Dia merasa tidak bersalah – Sableng!


Mama Hee Chan meminta Hee Chan berhenti mengganggu Eun Ho dan fokus pada belajar. Dia heran kenapa Hee Chan belum juga jadi nomor satu di sekolah, padahal seluruh tenaga dan biaya sudah dikerahkan. Hee Chan meluapkan kekesalannya. Dia minta diberi jeda antara istirahat dan belajar. Selama ini Mamanya selalu menuntut ini-itu tanpa memikirkan kondisi psikis dirinya.


Para guru menggelar rapat di kantor. Ibu Guru Ran sebal gara-gara laporan Pak Guru Myung gajinya ditangguhkan. Pak Guru Myung meminta maaf. Dia mengaku menyesal, meski tidak terlalu menyesal. Pak Guru Jang berpendapat bahwa guru juga harus diberi hukuman jika melakukan kesalahan, bukan hanya muridnya. Ibu Guru Ran dongkol benar mendengar ejekan tak bermutu.

Selesai rapat, Pak Guru Myung mendatangkan pelatih supaya siswa bisa membayangkan impian mereka. Usai latihan pelatih mengajak siswa untuk lebih fokus mengejar impian ketimbang fokus mendapatkan pekerjaan yang stabil.


Eun Ho senang pembaca webtoonnya naik jadi 13 orang – melihat dari komentarnya. Dia memanggil Tae Woon, “Hei, Nice Guy.” (nickname Tae Woon di webtoon). Tae Woon menimpali, sehingga menjadi bukti bahwa Mr. Nice Guy yang mengomentari webtoon Eun Ho adalah Tae Woon. Hal itu membuat Tae Woon malu. Hahaha.

Eun Ho mengungkapkan kecemasannya pada Tae Woon – apakah dirinya berbakat atau tidak? Sebab sejak merilis webtoon belum ada pembacanya sekalipun, kecuali 13 orang itu yang ternyata berasal dari akun Mr. Nice Guy. Dia melemah, merasa dirinya akan dikalahkan oleh para pesaing yang juga ingin webtoonnya terkenal.


Tae Woon memberi komentar lagi di webtoon Eun Ho. Sebuah kritik tentang karakter utama wanitanya yang tidak tahu siapa orang yang disukainya. Jika karakter wanitanya tahu, dia yakin jalan ceritanya akan lebih hidup. “Cobalah lo mengencani seseorang,” sebut Mr. Nice Guy. Eun Ho mesam-mesem di depan komputer.


Jung Il dan “Kacamata” memberikan hadiah ultah buat Bit Na. Tentu saja Bit Na senang. Dia mengatakan pada dua cowok itu bahwa dirinya bakalan menghelat pesta ultah di sebuah hotel mewah.

Nam Joo menyodorkan hadiah. Bit Na menerimanya dengan riang. Begitu dibuka isinya lilin aromaterapi. Dia masih berpikir lilin itu pasti mahal harganya, tapi “Kacamata” memberitahu jika lilin itu hanyalah lilin pasaran yang banyak dijual di situs online. Jung Il langsung tengil. Dia kembali menanyakan apa Nam Joo putri dari pemilik Shingang, mengingat pemiliknya mengaku belum berkeluarga.


Saat itu Dae Hwi bereaksi tapi diam saja – karena sudah putus. Eh Jung Il si tengil bertanya apa Nam Joo-Dae Hwi sudah putus hubungan? Dae Hwi jujur mengaku sudah putus dengan Nam Joo. Pengakuan itu membikin Nam Joo kesal – aih Nam Joo kasihan yang manis.


Nam Joo marah pada Dae Hwi karena telah jujur didepan semua orang tentang putusnya hubungan mereka. Dae Hwi minta maaf jika kejujurannya telah menyakiti Nam Joo. Tak ada yang ingin Nam Joo katakan lagi. Dia pergi. Tae Woon menatap kejadian itu dari kejauhan.

Tae Woon mau ke rumah Eun Ho. Alasannya Papanya suka ayam goreng dan dia ingin belajar menggoreng ayam untuk menyenangkan Papanya. Eun Ho menyuruh Tae Woon memesan saja dari rumah. Tae Woon langsung mengerjai Eun Ho. Dia akan pesan 5 ayam plus 1 ayam bonus. Eun Ho cemberut sebal mendengarnya, dan lebih memilih mengajak Tae Woon ke rumahnya untuk membiarkannya belajar menggoreng ayam.


Mama memerintahkan Eun Ho mengantarkan dua kotak nasi-ayam ke pelanggan. Eun Ho pun pergi bersama Tae Woon. Mereka mengantar nasi-ayam ke sebuah SMA, dimana pemesannya adalah siswi disana. Para siswi itu menggoda Tae Woon. Dan itu terlihat menyebalkan di mata Eun Ho – cemburu niye. Tae Woon tahu Eun Ho cemburu pada cewek-cewek itu.


Dalam perjalanan pulang menuju rumah Eun Ho lagi, tiba-tiba motor Tae Woon ngadat. Mereka ke bengkel. Montir memberitahu Tae Woon bahwa perbaikan motor itu memerlukan waktu lama, sebab suku cadangnya impor. Tae Woon yang sudah kenal dengan montir tersebut memintanya memperbaiki motornya dalam waktu tiga hari. Montir tidak menjanjikan tapi mengusahakan.


Tae Woon-Eun Ho melihat-lihat motor yang ada di bengkel tersebut. Bengkel itu adalah bengkel langganan Tae Woon. Saat itu dia melihat satu moge yang dinilainya cantik. Dia mendekatinya dan memberikan pendapatnya jika ditambahi ini, dikurangi itu, dll, motor itu akan cantik sesuai selera desainnya. Eun Ho tersenyum saat melihat tingkah Tae Woon. Dia jadi tahu hobi Tae Woon yang sebenarnya bukanlah menggoda dirinya, ha.

“Lo ahli motor ya?” tanya Eun Ho. Tae Woon membenarkan. Dia sangat tertarik motor, dulu. Eun Ho heran kenapa Tae Woon bisa naik motor lagi pasca-kecelakaan itu, padahal dirinya sudah enggan naik bis lagi – takut teringat kecelakaan itu lagi.


Tae Woon menganggap motor adalah Joong Ki. “Dialah alasan gue buat belajar ngendarain motor dan memiliki impian sebagai desainer motor kelak,” katanya, lalu mengakui dengan menunggangi motor membuatnya takkan melupakan sosok Joong Ki.

Eun Ho berharap Tae Woon akan menemukan jalan mendapatkan impiannya, sesuatu yang bisa membuat jantung Tae Woon berdebar-debar dan menyenangkan. “Gue udah punya kok. Lo-lah yang bikin jantung gue berdebar-debar. Ngeliat lo bikin gue senang dan gue menikmati itu. Apa itu artinya lo itu impian gue?”


Besoknya, Eun Ho membelikan majalah otomotif buat Tae Woon disertai pesan: Gue harap lo nggak ngelupain impian lo juga. Tae Woon mendesah, karena merasa Eun Ho selalu membuatnya gila.

Dae Hwi dan Nam Joo berpapasan. Mereka kikuk. Tak ada sapa apapun. Tae Woon melihat hal itu.


Tae Woon menanyakan apa hubungan Dae Hwi-Nam Joo sedang diujung tanduk? Dae Hwi marah dan membalikkan pertanyaan Tae Woon dengan melontarkan pertanyaan: “Lo sendiri, kapan mau ngaku sebagai X? Nggak berani kan? Bentar lagi juga Eun Ho bakalan tauk seberapa egoisnya lo!” Dia menyenggol Tae Woon dengan bahunya. Tae Woon tidak terima. Dia balas senggol juga. Mereka sempat mau berkelahi. Pak Guru Koo melihatnya, dan memberi hukuman pada mereka.


Pak Guru Koo menghukum mereka membersihkan ruangan seni, ruang sains, kafetaria, dan UKS. Semua harus dilakukan bersama-sama (Tae Woon-Dae Hwi) sebagai bentuk kerjasama. Dia pergi setelah mengatakan, “Kalau kalian mau bersih-bersih sambil berbaikan akan lebih bagus lagi.”


Tae Woon dan Dae Hwi masih saja saling senggol waktu membersihkan ruangan seni. Lucu melihat mereka berdua berantem. Ketika sudah bersih, Dae Hwi menemukan buku gambar Tae Woon. Karena Tae Woon sedang keluar, dia membukanya dan menemukan gambaran Tae Woon yang bagus-bagus – nggak sangka deh pokoknya.


Selesai bersih-bersih, Tae Woon-Dae Hwi minum bareng sambil chit-chat soal Eun Ho. Tae Woon tidak ingin melihat Eun Ho terluka – edew. Smartphone Samsung J Pro milik Dae Hwi berdering. Telpon dari bos Hee Chan. Dae Hwi memilih tidak menjawabnya. Tae Woon menanyakan apa Dae Hwi sudah menyelesaikan urusan dengan Hee Chan? Dae Hwi mengangguk-angguk.


Hee Chan menemui Pak Kepsek Jin untuk menginformasikan petunjuk besar tentang X. Usai itu Pak Kepsek Jin menemui Direktur Hyun. Dia berjanji akan menangkap X dalam tempo seminggu dengan syarat posisinya sebagai kepsek dikembalikan.


Dae Hwi diajak pulang bareng Mama Hee Chan sementara Hee Chan membukakan pintu untuknya. Dia menolak, memilih jalan kaki. Saat itu Tae Woon membuntutinya. Dae Hwi merasa Tae Woon membuntutinya sebab rumah Tae Woon berlawanan arah. Tae Woon tidak peduli. Dia merasa ingin berjalan kemana kakinya suka.

Pak Guru Myung meminta penjelasan Young Gun sering bolos. Jika itu dilakukan terus, maka Young Gun bisa kena DO. Young Gun memang sudah tak niat sekolah. Dia malah minta dikeluarkan, karena merasa tidak mendapatkan apa-apa.


Ibu Polwan Ji yang mendengar itu kesal. Dia menyuruh Young Gun melakukan sesuatu jika merasa sudah hebat. Young Gun mengiyakan. Dia pergi meninggalkan Pak Guru Myung.

Pak Guru Myung merasa ucapan Ibu Polwan Ji terdengar kejam. Ibu Polwan Ji membela diri bahwa Young Gun takkan bisa dewasa jika tidak terluka.


Young Gun dan dua anteknya mau cabut sekolah. Kebetulan mereka berpapasan dengan Ibu Polwan Ji, yang menanyai tujuannya. “Bukan urusan Ibu!” sahut Young Gun. Sayang Young Gun salah, sekarang itu menjadi urusan Ibu Polwan Ji sebab dia akan mengajar di mata pelajaran olahraga.


Jam pelajaran olahraga diisi pelajaran menangani orang jahat oleh Ibu Polwan Ji. Dia meminta Pak Guru Jang menjadi model, bertindak sebagai penjahat. Yang dimaksud Ibu Polwan Ji sebagai model penjahat adalah model buat dibanting-banting. Pak Guru Jang tak berkutik waktu dibanting Ibu Polwan Ji – cepat dan mematikan. Dia hanya bisa meringis kesakitan.


Ibu Polwan Ji menunjuk Young Gun untuk mempraktekkan ajarannya. Modelnya masih Pak Guru Jang. Begitu tangan Pak Guru Jang menyentuh baju, Young Gun langsung membantingnya tanpa ampun. Ibu Polwan Ji memuji kekuatan Young Gun, dan berkomentar kalau Young Gun bisa saja jadi polisi jika bersungguh-sungguh. Young Gun tersenyum kecil.


Eun Ho pulang sekolah dan menemukan Mamanya mencak-mencak pada Papa dan Abangnya yang telah memakai dana darurat sebagai modal bisnis scam. Mama menangis memeluk Eun Ho.


Mama menghubungi beberapa kenalannya, tapi mendapat tanggapan yang buruk. Eun Ho menghiburnya. Mama baik-baik saja. Eun Ho pun meninggalkannya, dan kembali mendengar Mama menelpon seseorang dan siap melakukan pekerjaan apapun.

Eun Ho menemui pembimbing webtoon, menyatakan diri berhenti dari kelas les webtoon sementara waktu.

Abang Eun Ho mau berangkat. Dia mau melakukan sesuatu hari ini, sepertinya mau kerja. Eun Ho bertanya pada diri sendiri apa Abangnya mau jadi buruh?


Eun Ho minta diberikan tambahan selebaran lagi pada admin les tempat dirinya kerja part-time. Dia berjanji akan membagi-bagikan selebaran itu dengan cepat, terus belajar. Dia tergopoh-gopoh membawa sekotak selebaran siap dibagikan.


Tae Woon bingung kenapa Eun Ho membawa semua barang. Apakah itu Eun Ho takkan ke gudang rahasia lagi? Eun Ho mengatakan bakalan sibuk mencari pengalaman hidup sebagai bagian dari upayanya menjadi seniman webtoon, lagian komputer PC di rumahnya juga lagi rusak.

Pengalaman hidup yang Eun Ho sebutkan adalah bekerja di swalayan sebagai kasir. Karena belum terbiasa, dia kebingungan mengambilkan beberapa barang dan masih kurang cekatan dalam bekerja.


Eun Ho pulang kerja. Tae Woon muncul, lega berhasil menemukan Eun Ho.

Mereka chit-chat di Coffebay. Eun Ho menceritakan bahwa dirinya terpaksa kerja di swalayan, meskipun memahami itu akan membuat waktunya banyak terbuang. “Idup gue nggak kayak gampang kayak idup lo,” katanya, “Sori. Keluarga gue kelilit masalah. Gue nggak bisa buang-buang waktu lagi.” Dia lalu pergi meninggalkan Tae Woon begitu saja.


Di dalam bis Dae Hwi teringat tudingan Nam Joo di sekolah tadi. Kilas balik, seorang cowok menghampiri Nam Joo untuk minta nomor telponya. Dae Hwi datang dan memberitahu cowok itu kalau Nam Joo adalah ceweknya. Cowok itu pergi. Dae Hwi duduk di sebelah Nam Joo, tidak mau ada cowok lain mengganggu Nam Joo.


Eun Ho menatap kerlap-kerlip lampu di kota Seoul. Dia ingat saat Tae Woon membuat pernyataan, “Ngeliat lo bikin gue senang. Apa itu artinya lo adalah impian gue?”

Tae Woon membaca lagi pesan di majalah otomotif pemberian Eun Ho: “Aku harap kau tidak lupa juga pada impianmu”. Dia berniat menemui Eun Ho untuk mendukungnya supaya tidak menyerah.


Eun Ho pulang dan menemukan Tae Woon menunggunya. Seperti biasa Tae Woon melontarkan joke, kali ini terdengar garing. Dia membawakan peralatan menggambar manual buat Eun Ho, sehingga Eun Ho tidak perlu bekerja keras seperti sekarang. Eun Ho tersinggung oleh ucapan itu. Dia menuding Tae Woon suka mengentengkan segala sesuatu – termasuk kerja keras, harga diri, serta luka orang lain. Tae Woon berdalih, hanya ingin membantu Eun Ho.

“Nggak gampang buat orang lain ngelindungin impiannya kayak lo. Yang gue butuhin sekarang bukan kebaekan lo. Jadi Hyun Tae Woon jangan datang lagi. Menjauhlah. Jangan berpikir buat ngelibatin diri dalam masalah hidup gue lagi. Ini jawaban gue!” Setelah mengatakan itu, Eun Ho masuk ke dalam rumah, meninggalkan Tae Woon terpekur seorang diri.

Untuk membaca kelanjutannya, ikuti tautlink berikut:

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis School 2017 Episode 11 – Impian, Bersinar Namun Melemahkan

0 komentar:

Post a Comment