Monday, February 23, 2015

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 283

Baca sebelumnya: sinopsis 'Jodha Akbar' episode 282.

'Jodha Akbar' Episode 283

Sinopsis 'Jodha Akbar' episode 283

Di kabul, Mahachuchak melihat Haidar Qasim curi-curi pandang ke arah Sakinah, salah satu putrinya, begitu pula sebaliknya. PM Dare Devil minta keputusan pada Mahachuchak untuk seorang pria yang diduga menatap istri temannya dengan niatan yang salah. Mahachuchak menjawab, “Hukum matanya! Rebus hingga matanya lepas!” Si pria memohon ampun pada Mahachuchak atas kesalahannya. Tapi, Mahachuchak tak memberinya ampunan.

Selesai memberi keputusan hukuman, semua orang keluar, kecuali Mahachuchak Haidar Qasim dan dua putrinya. Dengan langkah mantap, Mahachuchak mendekati Haidar. “Kau senang akan hukuman yang kuberikan pada pria itu? Atau kau ingin menjadi pria berikutnya?” Suasana menegang. Tidak saja bagi Haidar, tapi juga bagi kedua putri Mahachuchak sendiri.

Melihat semuanya meringkuk ketakutan, Mahachuchak menyandarkan kepalanya di pundak Haidar. “Kau nggak usah takut, bila memang nggak punya niatan seperti pria itu pada wanita lain.” Kedua putri Mahachuchak bergidik menyaksikan tingkah Bundanya. Haidar sendiri tetap merasa takut.

Kedua kubu antara pasukan Jalal dan pasukan Nigaar-Abu Mali telah bertemu. Sebentar lagi perang akan pecah. Abu Mali memberi semangat pada pasukannya untuk merebut kemenangan dari pasukan Jalal. Di sisi lain, Jalal juga tak mau kalah. Dia juga memberi suntikan semangat pada pasukannya untuk meremukkan pasukan Abu Mali, walaupun mereka kalah dalam jumlah pasukan – tidak lebih dari setengahnya saja.

Namun, nyali sudah di ubun-ubun. Hasrat kemenangan sudah menggebu di dada. Tak ada jalan kembali. Hanya ada jalan untuk maju! Kedua pasukan pun akhirnya saling menabrak, menghajar, menendang, menusuk, menikam, menyayat, dll. Dua kepala pasukan, yaitu Jalal dan Abu Mali pun akhirnya saling berharapan. Mereka bertempur sampai salah seorang dari mereka mati!

Sayang, ketika peluang sudah di depan mata Jalal – Abu Mali sempat terjatuh ke tanah setelah terkena tendangan Jalal – salah satu pasukan Abu Mali berhasil alihkan perhatian Jalal. Hal ini memberi Abu Mali peluang melarikan diri. Jalal mengejarnya dengan kuda sambil memekik, “Abuuu Maliii!!!”

Mereka pun masuk ke dalam hutan. Ketika berhasil menjejeri Abu Mali, langsung Jalal menendang Abu Mali hingga tersungkur dari kuda. Pertarungan keduanya kembali berlangsung. Jalal berhasil unggul. Ketika pedang hendak disarangkan ke tubuh, Abu Mali mengalihkan perhatian Jalal dengan menyatakan bahwa Nigaar adalah orang cupu yang mudah dibodohi. Dia mengaku telah memperalat Nigaar demi bisa menyerang Jalal. Abu Mali melesat, bergerak dan menghunuskan pedang ke leher Jalal.

Sayangnya, Jalal jauh lebih gesit. Dia berhasil mengelak dan melempar Abu Mali ke pasukannya yang datang membantu. Semua ambruk bersamaan. Jalal mengatakan bahwa dirinya tahu ada orang lain dibalik Nigaar. Mereka berdua kembali bertarung. Di tengah-tengah pertarungan mereka, Jalal kehilangan konsentrasinya ketika mendengar suara Nigaar.

Jalal pergi mencari Nigaar, yang ditemukannya terikat di sebuah pohon. Dilepaskannya ikatan itu. Jalal menjelaskan bahwa dirinya tidak bermaksud menyakiti hati Nigaar. Hal ini membuat Nigaar kaget, karena selama ini dia mendapat informasi bahwa Jalal-lah yang berniat menyakiti hatinya dan ibunya. Dia tidak percaya telah diperalat oleh Mahachuchak dan Abu Mali. Nigaar dan Jalal berpelukan, saling memaafkan.

Di tengah haru biru itu, satu prajurit Abu Mali menelikung Jalal dari belakang. Untung Nigaar melihat dan menghentikan serangan itu dengan tangannya. Sontak, Jalal bergerak dan membunuh prajurit Abu Mali itu. Dia kemudian mengajak Nigaar pergi untuk mendapatkan pengobatan.

Nigaar menolak dan mengajak Jalal ke tempat lain, yang jauh lebih aman. Jalal pun mengikuti langkah Nigaar hingga mereka sampai di sebuah goa. Sesampainya di goa itu, mendadak Nigaar menghilang dan muncul di belakang Jalal. Setelah itu dipukullah Jalal. Abu Mali muncul hampiri mereka.

“Sekarang kau adalah tawanan bagi Ratu Mahachuchak!” desis Nigaar.

Setengah sadar setengah tidak, Jalal menemukan pedang terhunus di depan matanya. Tak menyangka dirinya telah ditikung oleh Nigaar!

Selanjutnya baca: sinopsis 'Jodha Akbar' episode 284.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 283

0 komentar:

Post a Comment