Monday, February 16, 2015

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 271 (Bagian 1)

Sebelumnya baca: sinopsis 'Jodha Akbar' episode 270.

Pada episode sebelumnya, Todal Mal curiga Shehnaz yang membubuhi racun pada mahkota. Dia bilang akan segera bebaskan Zakira begitu mendapatkan bukti Shehnaz yang melakukannya.

'Jodha Akbar' Episode 271 - Bagian 1

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 271 (Bagian 1)

Jalal, Atghah dan Todal Mal berkumpul. Jalal mengatakan bahwa surat yang ditulis dan dikirimkan Maan Singh dan Mirza Hakim membuat Jalal bangga akan dedikasi dan prestasi yang mereka lakukan.

“Seseorang menyerang Anda dan belum tertangkap hingga kini...” tukas Atghah.

“Ya, aku tahu. Tapi, bukan berarti aku harus sembunyi kan? Aku tetap harus mengambil keputusan semuanya,” sahut Jalal.

Dia menatap Todal Mal, ingin menanyakan sesuatu. Todal Mal memalingkan wajah, seolah tak ingin ada yang dibaca dari wajahnya. “Apa semua baik-baik saja?” Jalal bertanya pada Todal Mal. Belum sempat pertanyaan itu dijawab, Todal Mal melihat Jodha dan Shehnaz datang. Jalal langsung senyum melihat ratu kesayangannya datang. Jodha menyapa.

Todal Mal dan Atghah pergi. Shehnaz ikut pergi pula. Tapi, Todal Mal langsung berpisah dengan Atghah dan pergi membuntuti Shehnaz.

Jalal mengajak Jodha duduk-duduk di taman. Dia berkata, “Tiap kali aku pergi denganmu ke suatu tempat, hal-hal baik terjadi.”

“Apa itu artinya Baginda?” tanya Jodha.

Saat itu, Jalal melihat Todal Mal, tapi dia tidak memikirkan Todal Mal sedang membuntuti Shehnaz. Lalu, dia mengatakan, segala sesuatu tentang Todal Mal, Aku tak pernah punya orang setia lagi baik sebelumnya. Ketika bepergian bersamamu, aku beruntung bisa mengenalnya. Dia datang dan membantu di pemerintahan dengan sangat baik, mengurus segala keperluan serta keamanan. Dia intan.”

Jodha membenarkan dan mengatakan, “Ayahku pernah mengajari beberapa hal mengenai dunia politik dan perang. Pelajaran terbaik yang bisa kupetik adalah 'buah baik berasal dari benih baik'. Karena itu, jika raja baik, rakyat ikut baik.”

Sanjungan itu membuat Jalal tersipu dan mengucapkan terima kasih. “Kamu memang bukan penyair, tapi kamu akan membuat semua penyair kalah!”

Shehnaz merasa mendapat kesempatan masuk ke kamar Jalal, mencari jalan menemukan ibu dan peta harta karun. Dia berjalan menuju ke sana, Todal Mal yang melihatnya langsung membuntuti.

Sesampainya di depan pintu kamar Jalal, langkah Shehnaz tertahan penjaga pintu. Dia  berpikir untuk mencari jalan masuk lain. Shehnaz pun menyelinap masuk melalui jendela. Todal Mal juga ikut masuk. Seorang pelayan melihat aksi mereka berdua. Dia sempat heran kenapa mereka berdua masuk ke kamar Jalal dengan cara seperti itu? Setelah itu, dia tak menghiraukannya.

Jalal dan Jodha main catur bersama. Jalal memuji permainan Jodha dan bertanya kenapa tidak memainkan catur manusia? Jodha mengaku memainkan catur seperti itu membuat kepalanya pening. “Baginda, maaf, saya sudah mengantuk, mohon izin kembali ke kamar saya,” ucap Jodha.

Di saat itu, Jalal terbatuk-batuk. Jodha menebak Jalal kedinginan. Mulai deh Jalal menggoda Jodha dengan menyatakan bahwa dirinya tak ada “boneka yang menemaninya dalam kedinginan”. Dia minta Jodha untuk bersamanya. Jodha bercanda akan pergi ke aula istana untuk mengeluh pada Raja Agra tentang Jalal. Pernyataan Jodha membuat Jalal kaget. Mengeluh padanya tentangnya? Jodha mengatakan, “Baginda telah datang ke kamarku.”

Jalal tersenyum dengan candaan Jodha. Dia mengatakan bahwa dirinya hanya ingin menunjukkan cinta pada Jodha dan tidak akan memaksa. Bila Jodha berkenan dirinya akan tetap tinggal. Bila tidak dirinya siap pergi. Jodha akhirnya menahan Jalal untuk pergi. Mereka saling menatap. Jalal mendekatkan wajahnya, siap mencium Jodha. Tiba-tiba aksi itu harus terhenti lantaran Rahim datang. Dia menyatakan, “Aku ingin tidur dengan Ratu Jodha malam ini.”

Salima datang. Melihat Rahim mengganggu kemesraan Jalal dan Jodha, Salima meminta maaf. Lantas, dia mengajak Rahim pergi dengan janji untuk menceritakan cerita. Jodha justru menahannya, karena dia akan bercerita untuk Rahim. Jalal kaget dan kesal dengan sikap Jodha. Jodha pun bercerita pada Rahim. Jalal memberi isyarat Jodha untuk menyuruh Rahim pergi. Jodha mengatakan tidak dengan mata melotot. Rahim bertanya, “Kenapa mata Ibu Jodha melotot seperti itu?”

“Itu karena cerita yang mau kukisahkan ini adalah cerita hantu! Hantu yang menunjukkan mata besarnya, yang membuat ratu ketakutan,” tukas Jodha.

“Sekarang aku mengantuk, pergilah tidur Rahim,” usir Jalal.

Rahim menggeleng. Dia mengatakan takkan pergi tidur sebelum dua cerita dikisahkan padanya. Jalal memperlihatkan ekspresi sedih.

Shehnaz mencari sesuatu di kamar Jalal. Todal Mal memperhatikan gerak-geriknya dari balik tempatnya bersembunyi. Ketika Shehnaz keluar, Resham muncul di hadapannya. Shehnaz buru-buru pergi. Todal Mal muncul. Resham menanyakan apa yang dibutuhkan Todal Mal. Todal Mal menjawab bahwa dirinya hanya mengecek saja. Dia lalu pergi.

Shehnaz membuka peta yang diambilnya dari kamar Jalal. Dia berkata kalau peta itu tidak terlihat seperti peta harta karun. Seseorang mengetuk pintu kamarnya. Shehnaz membakar peta dan membukakan pintu. Dia menemukan Todal Mal di sana. Shehnaz menyapanya, "Anda datang untuk bermain-main bersama saya?" Todal Mal tidak tertarik menanggapi pertanyaan itu. Dia bertanya, "Apa yang telah kamu bakar? Permainanmu berakhir!"

Shehnaz masih coba menutupi dengan mengatakan bahwa yang dibakar adalah kertas karena dirinya ingin memakai eyeliner (mungkin memakai eyeliner dari abu kertas). "Jangan bohong!" pinta Todal Mal, "Aku melihatmu keluar dari kamar Baginda." Shehnaz menggeleng. Alasannya datang ke kamar Jalal adalah hanya untuk menemui Jalal. Tapi, Todal Mal tak bisa dibohongi, "Aku melihat kamu telah mencuri satu dokumen penting. Katakan padaku apa yang kamu incar?" Shehnaz tetap tidak ingin memberitahu Todal Mal dan berjanji takkan mengulanginya lagi.

Jodha mengatakan pada Jalal bahwa Rahim terlihat lucu saat tidur pulas. Dia memanggil Moti dan menyuruhnya membawa Rahim ke kamar Salima. Moti pun membopong Rahim pergi. "Sekarang berikan aku waktumu juga. Tadi kupikir Rahim takkan tertidur cepat, sehingga kita tidak bisa memiliki waktu bersama." Jalal meletakkan kepalanya di pangkuan Jodha dan memberikan puisi untuk sang ratu tercinta. Jodha tidak menyangka Jalal bisa membuat puisi. Dia mengira Jalal hanyalah seorang prajurit Mughal saja. Jalal sedih Jodha berpikiran begitu padanya.

Tiba-tiba kesenangan mereka dirusak oleh suara tangis. Jalal dan Jodha bangun, mencari tahu. Mereka menemukan Shehnaz menangis dengan baju penuh robekan. Jodha buru-buru menutupi tubuh Shehnaz yang mengaku diserang, dianiaya, dan dipukuli seseorang. Jalal bertanya, "Siapa yang melakukan ini padamu?"

Dalam tangis, Shehnaz mengaku salah seorang pria yang selalu bersama Jalal. Sontak, Jalal pun memanggil semua pria yang selalu bersamanya ke aula istana.

Di aula istana, Jalal menyatakan pada semua orang yang hadir, siapakah orang yang telah coba perkosa dan serang Shehnaz, si gadis lugu dengan pikiran anak-anak? Semua orang tertegun mendengar pernyataan Jalal. Siapa b*jing*n tengik yang telah berani melakukan hal itu di istana? Jalal mengatakan bahwa pelakunya adalah salah seorang di antara pejabat tinggi Agra. Dia minta Shehnaz memberitahunya. Shehnaz pun menunjuk Todal Mal. Jelas semua orang terpana mendengarnya. Tidak percaya dengan apa yang mereka dengar.

Todal Mal berseru bahwa gadis itu telah berbohong padanya. "Kamu yakin?" tanya Jalal. Shehnaz mengangguk dan mengatakan bahwa Todal Mal telah memukul, merobek pakaiannya, dan... Shehnaz tak sanggup melanjutkannya dan menangis dalam dekapan Jodha.

Jalal memerintahkan prajurit untuk membawa Todal Mal dan bicara dengannya nanti.

Jodha lalu membawa Shehnaz ke kamarnya dan memberi minum air putih untuk menenangkannya. Dia meminta Shehnaz untuk tidak usah terlalu risau, walaupun itu pelakunya adalah Todal Mal sekalipun, dia akan memastikan Shehnaz mendapatkan keadilannya. Dia merasa tidak percaya Todal Mal melakukan hal senista itu.

Di tempat terpisah, Jalal bicara dengan Todal Mal. "Aku tak pernah sekalipun meragukanmu, tapi kenapa ini bisa terjadi? Kenapa tak menceritakannya padaku?" tanya Jalal, menyayangkan apa yang terjadi. Todal Mal mengaku bahwa dirinya tidak bisa menuduh sembarangan. Dia memang mencurigai Shehnaz karena tangannya terbakar, sama seperti dirinya. Dia pergi menemui Shehnaz untuk mencari tahu, dan dia mendapatkan fakta: Shehnaz tidak gila, tapi hanya berpura-pura gila. "Ketika aku mengikutinya hari ini, dia pergi ke kamarmu dan menemukan sesuatu. Dia tengah merencanakan sesuatu!" jelas Todal Mal.

Jalal bertanya, "Sekarang apa yang terjadi? Bagaimana caramu membuktikan bahwa Shehnaz berbohong?"

"Semua kembali pada Anda sekarang. Anda lebih tahu apa yang dia mau, kenapa dia melakukan semua ini," jawab Todal Mal.

"Kalau begitu, aku minta maaf karena aku akan menjebloskanmu ke dalam penjara. Hingga aku mendapatkan bukti apa yang kamu katakan."

Selanjutnya baca: sinopsis 'Jodha Akbar' episode 271 - bagian 2.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 271 (Bagian 1)

0 komentar:

Post a Comment