Sebelumnya baca: sinopsis 'Jodha Akbar' episode 244.
'Jodha Akbar' Episode 245
Raja Jalal dan Ratu Jodha dapat berbagai macam hadiah. Dari Hamida mendapat serban kerajaan dan mahkota. Dari Raja Bharmal mendapat gajah dan beberapa hewan lain. Dari Meenavati juga mendapat hadiah.
Karena semua orang berada di perayaan, Shehnaz masuk ke kamar Bibi Gulbadan lagi untuk melihat buku biografi Raja Humayun lagi. Tapi, dia segera menutupnya begitu Moti datang dan mengajaknya ke perayaan.
Setelah beberapa saat berjalan, Ibu Suri mengatakan bahwa ritual perayaan cara Mughal usai dilaksanakan, kini giliran ritual perayaan cara Rajvanshi, yaitu permainan mata ajaib. Mereka diajak oleh Ibu Suri ke suatu tempat. Menyadari Ratu Jodha cemberut saja, Raja Jalal berbisik kenapa diam saja? Marah atau bagaimana? Ratu Jodha menyahut pelan kalau dirinya marah, karena Raja Jalal tak izinkan Shehnaz ke perayaan. Raja Jalal dengan logis mengatakan bahwa dirinya melarang supaya Shehnaz tidak mengacau dan melukai orang-orang.
Sesampainya di tempat ritual perayaan cara Rajvanshi, Ibu Suri meminta mereka menemukan mata ajaib di dalam wadah besar penuh susu dan kelopak mawar. Saat permainan dimulai, mereka Raja Jalal memegang tangan Ratu Jodha di dalam wadah, membuatnya tertegun dan diam. Sang Ratu menatap Raja Jalal dengan tatapan memelas minta tangannya dilepaskan, hehehe... Raja Jalal melepaskan genggamannya dan membiarkan Ratu Jodha menang. Ibu Suri pun meminta Ratu Jodha membuat sebuah keinginan. Karena Ratu Jodha ragu-ragu, Raja Jalal meminta supaya dirinya diizinkan berdoa. Dalam hati, Ibu Suri berharap Ratu Jodha memberikan keturunan untuk Mughal, agar Rahim memiliki teman bermain.
Tabib datang ke kamar Ratu Ruqaiya untuk mengecek kondisinya. Ratu Ruqaiya menyuruh pelayan tak izinkan siapapun masuk kamarnya. Di tempat rahasianya, Maham memberitahu Tabib bahwa dirinya telah berusaha keras mengobati orang yang disekap, tapi tak ada tanda-tanda kemajuan. Tabib melihat orang yang dimaksud. Maham mendesis bahwa orang itu harus sehat sehingga dirinya bisa mencapai tujuannya.
Para penari mulai menari dan menyanyikan lagu Jai Ho Jai Ho. Di saat itu Raja Jalal dan Ratu Jodha duduk lebih berdekatan. "Malam ini, kita harus membicarakan soal anak," sebut Raja Jalal. Ratu Jodha masih emoh membicarakannya. Dia berusaha menjauh, tapi kain sairnya diduduki Raja Jalal. Mengetahui hal ini, Raja Jalal mengatakan bahwa kain sarinya Ratu Jodha memihak padanya.
Tabib yang ngecek kondisi Ratu Ruqaiya membisikkan sesuatu pada Atgah. Atgah meneruskannya pada Raja Jalal. Selanjutnya, sang raja meninggalkan perayaan untuk menemui tabib. Ratu Jodha sedih sendirian. Tabib langsung memberitahukan sesuatu pada Raja Jalal. Wajah Raja Jalal terkejut. Tabib mengangguk, meyakinkannya.
Raja Jalal mengkonfirmasi kebenaran berita dari Tabib yang mengatakan Ratu Ruqaiyya hamil pada orangnya langsung. Ratu Ruqaiya membenarkan. Senang sekali Raja Jalal menerima kabar bagus itu. Dia segera memerintahkan pelayan untuk menjaga Ratu Ruqaiya. Dia tak mau Ratu Ruqaiya mengalami keguguran lagi. Ratu Jodha melihat itu dari luar dan sedih lantaran Raja Jalal sangat senang menerima berita Ratu Ruqaiyya hamil. Matanya berkaca-kaca mengingat kata-kata Raja Jalal yang mengatakan ini hari terindah dan ingin menghabiskan sisa hidup bersamanya. Ratu Ruqaiya yang menyadari kehadiran Ratu Jodha berkata dalam hati, 'Sekarang, rayakanlah ulang tahun pernikahanmu tanpa Raja Jalal!'
Ketika diberitahu oleh pelayan tentang kehamilan Ratu Ruqaiya, Ibu Suri Hamida bahagia sekaligus berpikir bahwa sebelumnya Tabib menyatakan Ratu Ruqaiya tidak bisa hamil lagi. Tabib menyatakan bahwa inilah keajaiban Tuhan. Diperkuat oleh pendapat Tabib, mereka semua percaya-percaya saja. Ratu Salima, Ibu Suri Hamida, dan Jiji Anga berencana merayakannya.
Ratu Jodha berusaha menahan air matanya tumpah. Dia pergi ketika Raja Jalal terus-menerus mengucapkan kebahagiaan yang tak terkira mengetahui berita kehamilan Ratu Ruqaiya.
Selanjutnya baca: sinopsis 'Jodha Akbar' episode 246.
0 komentar:
Post a Comment