Sebelumnya baca: sinopsis 'Jodha Akbar' episode 208.
Di episode sebelumnya Raja Jalal tahu Dilawar KW adalah seorang pria. Dia mendatangi kamar Ratu Jodha dan melihat Dilawar ada di sana. Dilawar KW kabur ke dapur dan bersembunyi di dalam gentong. Dia memerintahkan prajurit mengambil air panas.
Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 209
Kondisi makin memanas ketika Raja Jalal bersama prajuritnya mengepung dapur. Dia memerintahkan seorang prajuritnya mengambil air panas untuk dituangkan ke dalam gentong, yang diduga digunakan Dilawar KW aka Sujamal bersembunyi.
"Ini kesempatan terakhirmu. Keluarlah!" pekik Raja Jalal ke arah gentong.
Setelah beberapa saat tidak ada reaksi dari dalam gentong, Raja Jalal mengangguk pada prajurit pembawa air panas. Mengisyaratkannya untuk menuang air panas ke dalam gentong. Begitu air dituang ke dalam gentong, seketika kemudian terdengar teriakan dari dalam gentong dan keluarlah seseorang. Tapi... dia bukan Dilawar KW. Dia... prajurit Raja Jalal sendiri.
Raja Jalal bertanya, "Kenapa kau ada di dalam sana?"
Prajurit itu bercerita bila dirinya sebelumnya telah berhasil mengepung Dilawar KW. Mereka bertarung di dapur. Sayangnya, dia kalah sehingga dimasukkan ke dalam gentong sementara Dilawar KW kabur entah kemana.
Raja Jalal menggeram. Tuan Atgah Khan mengatakan bila Dilawar KW pasti belum keluar istana, pasalnya pintu-pintu keluar-masuk istana sudah dimintanya untuk diperketat. Raja Jalal memerintahkan para prajurit menyisir istana, sementara dia sendiri pergi ke tempat Ratu Jodha. PM Maham tersenyum puas sekarang, karena setelah semua ini takkan ada tempat lagi bagi Ratu Jodha di Agra.
Dilawar KW sendirian kembali ke tempat Ratu Jodha. Melihat kedatangan Sujamal, Ratu Jodha - yang sedang berdoa di depan kahna meminta agar Sujamal dilindungi - terkejut. Dia bertanya, "Kenapa kamu kembali ke sini lagi Kak? Bukankah kamu sudah pergi? Apa kamu tak apa-apa?"
"Jodha, dengarkan aku, kedatanganku ke sini adalah demi melindungi Raja Jalal dari sekelompok orang yang berniat membunuhnya. Tapi, aku belum berhasil menemukannya sudah keburu ketahuan," jelas Sujamal, sambil mengambil tangan Ratu Jodha dan meletakkan di kepalanya, memintanya berjanji, "Aku minta maaf untuk itu, tak ada waktu lagi bagiku. Kumohon berjanjilah padaku, kamu takkan menceritakan apa tujuanku menemuiku pada Raja Jalal. Kumohon berjanjilah padaku!"
Ratu Jodha menatap penuh keprihatian wajah Sujamal. Dia meminta Sujamal cepat lari. Sayangnya, belum sempat Sujamal melarikan diri, Raja Jalal dan prajuritnya datang. Dia langsung memerintahkan Tuan Atgah Khan meringkusnya dan menjebloskannya ke dalam bui. Tanpa perlawanan, Sujamal dicokok dan dibawa Tuan Atgah Khan pergi.
Sementara Tuan Atgah Khan dan prajurit pergi, Raja Jalal tetap tinggal di dalam kamar Ratu Jodha. Ekspresi wajahnya tampak menegang, penuh emosi. Dia berjanji pada Ratu Jodha akan membunuh Dilawar KW (Jalal belum tahu Dilawar adalah Sujamal) tepat di depan matanya. Sebelum itu, dia menuntut penjelasan mengenai siapa pria itu, apa hubungannya dengan Ratu Jodha, dan kenapa menemuinya diam-diam? Suara Ratu Jodha tercekat di leher. Dia tak bisa mengatakan apa-apa, karena telah berjanji pada Sujamal.
Hilang kesabarannya, Raja Jalal menjambak rambut Ratu Jodha. Dia berkata, "Oh, jadi itu alasanmu tak mengizinkanku mendekatimu. Karena kamu memiliki pria lain yang kamu cintai?" Ratu Jodha hanya bisa menatap Raja Jalal sambil menangis. Tidak mendapat jawaban apa-apa, membuat Raja Jalal kalap. Dia mendorong Ratu Jodha ke tembok untuk mendesaknya bicara.
"Kamu tahu seberapa besar rasa cintaku padamu. Kuturuti semua kemauanmu, tapi apa? Bodohnya aku mempercayaimu, sementara kamu telah mengkhianatiku!" desis Raja Jalal. Dan demi memuaskan kemarahannya, dia mengatakan, "Kubebaskan dirimu. Tinggalkanlah Agra sebelum matahari terbit. Aku tak ingin melihat wajahmu lagi!" Setelah mengucapkan itu, dia pergi, meninggalkan Ratu Jodha yang masih menangis sesenggukan.
Di aula istana, Raja Jalal bertanya, "Bagaimana bisa seorang pria menembus masuk ke dalam harem? Siapa orang yang harus bertanggung jawab atas semua ini?"
Tak ada seorang pun bicara. Raja Jalal meminta PM Maham bersuara! PM Maham meminta maaf telah membuat kesalahan dan berjanji akan mengusut hal ini. Tapi, Raja Jalal tetap menyalahkannya dan berjanji akan memberinya hukuman. Dia juga menanyakan kenapa Sharifudin tidak tahu ada pria di kamar Bakshi?
"Besok," kata Raja Jalal, "Akan kuberi hukuman kepada pria itu sebagai contoh bagi yang lain!"
Apa yang terjadi selanjutnya? Tentu kalian menantikannya. Jadi silakan baca terus sambungannya.
Selanjutnya baca: sinopsis 'Jodha Akbar' episode 210.
0 komentar:
Post a Comment