Thursday, January 1, 2015

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 167

Sebelumnya baca: sinopsis 'Jodha Akbar' episode 166.

Pada episode sebelumnya, kita tahu jika Ratu Jodha masih dalam keadaan kolaps dan membuat seluruh Agra kebingungan, termasuk Raja Jalal yang merasa bersalah mengabaikan peringatan Ratu Jodha. Dia berdoa untuk keselamatan Ratu Jodha. Sementara Tabib berusaha mengeluarkan racun dari dalam tubuh Ratu Jodha. Bagaimana hasilnya?

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 167

sinopsis Jodha Akbar episode 167

Raja Jalal melewati kamar Ratu Jodha dan melihat mandir-nya Ratu jodha. Seketika benaknya melayang pada waktu dirinya mencoba masuk ke dalam kamar saat Ratu Jodha tengah melakukan puja (doa kepada dewa). Ratu Jodha minta Raja Jalal tidak masuk untuk melihatnya berdoa, karena nanti tidak khusyuk. “Tapi, jika Anda bersikeras untuk masuk, bukalah alas kaki Anda, Paduk Jalal,” tukas Ratu Jodha.

Saat itu, Raja Jalal ngeyel tidak mau melepas alas kakinya. “Aku ini raja! Kenapa juga harus melepas alas kakiku?” Aslinya, Raja Jalal melepas alas kakinya kemudian masuk dan masih membayangkan percakapannya dengan Ratu Jodha. “Kenapa kamu terus berdoa sepanjang waktu?” tanya Raja Jalal, tak mengerti tujuan Ratu Jodha melakukan puja.

sinopsis Jodha Akbar episode 167
sinopsis Jodha Akbar episode 167

Sebaliknya, Ratu Jodha juga bertanya, “Kenapa pula Anda melakukan shalat sebanyak 5 waktu dalam sehari? Kemudian mempertanyakan aktivitas ritual saya?” Raja Jalal tersenyum mendengar pertanyaan balik yang menyerangnya. Kemudian Ratu Jodha menjawab yang salah itu pertanyaan Raja Jalal sendiri. “Doa yang saya panjatkan adalah demi ketenangan saya dan keluarga saya.”

“Ketenangan?” tanya Raja Jalal dengan kening keriting, “Kamu pasti bercanda. Kamu takkan mendapatkan ketenangan saat menikah dengan orang sepertiku.”

Ratu Jodha mengatakan jika Raja Jalal selesai meledeknya, silakan pergi. Raja Jalal menjawab bila dirinya mau keluar bersama Ratu Jodha. Namun, Ratu Jodha menegaskan akan keluar setelah Raja Jalal keluar. Sekeluarnya Raja Jalal, lenyap juga imajinasinya mengenang masa lalu.

sinopsis Jodha Akbar episode 167

Kemudian, kamar Ratu Jodha menggelap dan lampu di mandir pun mati tertiup angin. Raja Jalal mendekat untuk menyalakannya kembali kemudian dia memegang dan melakukan puja seperti yang dilakukan Ratu Jodha. Dia mencoba mengingat cara Ratu Jodha berdoa di depan mandir dengan air mata terus meleleh. Dia menangkupkan tangannya dan menangis. Ibu Suri Hamida lewat dan melihatnya. Raja Jalal memohon, “Tuhan terimalah doa-doa Hamba yang hina ini. Sadarkanlah Ratu Jodha.”

Ibu Suri mendekati Raja Jalal dan mengatakan, “Kuatlah, Raja Jalal. Semua akan baik-baik saja.” Setelah mengucapkan hal itu, Ibu Suri pergi.

sinopsis Jodha Akbar episode 167

Narator mengatakan upaya untuk menyelamatkan Ratu Jodha sudah dilakukan, tapi tampaknya belum membuahkan hasil. Hal terakhir yang dilakukan adalah menguapi Ratu Jodha. Kita melihat jika Ratu Jodha diikatkan pada sebuah papan dan diputar-putar supaya asap menguapi sekujur tubuhnya – persis daging guling.

***

sinopsis Jodha Akbar episode 167

Di Kerajaan Amer, Ibunda Ratu Jodha terbangun dari tidurnya. Dia berteriak memanggil nama Jodha dan merasa sesuatu hal terjadi menimpa Jodha. Kemudian, dia merasa harus pergi ke Kerajaan Mughal untuk memastikannya.

***

sinopsis Jodha Akbar episode 167

Sementara itu, di dalam kamarnya, Ratu Ruqaiya terlihat tegang. Hoshiar bingung kenapa Ratu Ruqaiya terlihat bingung dan tegang? “Kenapa Anda begitu terlihat tegang, Ratu Ruqaiya? Bukankah Anda senang melihat Ratu Jodha, yang saat ini sekarat, mati?”

Celoteh Hoshiyar membuat Ratu Ruqaiya kesal. Dia memekik dan memberikan hadiah pada pipi Hoshiyar berupa sebuah tamparan yang sangat keras. Hoshiyar mengelus pipinya sendiri dan pergi meninggalkan ruangan.

***

sinopsis Jodha Akbar episode 167
sinopsis Jodha Akbar episode 167

Raja Jalal datang ke tempat pengobatan untuk melihat apa yang terjadi pada Ratu Jodha. Dia bertanya pada Tabib mengenai apa yang dilakukannya terhadap Ratu Jodha?

“Hamba melakukan semua yang bisa dilakukan,” sahut Tabib, “Kita lihat saja apakah obat-obatan berpengaruh atau tidak. Tetapi, hamba rasa...”

Belum kalimat itu utuh, Raja Jalal memotongnya, “Apa yang Anda pikirkan?”

Tidak mau mengungkapkan apa-apa, Tabib mengatakan dia akan mengerahkan kemampuan terbaik dari keahliannya mengobati. “Tapi, Paduka, kadang-kadang doa jauh lebih manjur ketimbang obat,” ucap Tabib kemudian, “Doa bekerja secara ajaib.”

Raja Jalal menatap Ratu Jodha. Dia kemudian mengatakan kepada Tuan Atgah Khan mau memohon kepada rakyatnya mendoakan Ratu Jodha.

***

sinopsis Jodha Akbar episode 167
sinopsis Jodha Akbar episode 167

Di sisi lain, Ibunda Ratu Jodha menemui seorang Shaguni Bai untuk menanyakan kondisi Ratu Jodha, apakah baik atau buruk? Shaguni Bai menangkupkan kedua tapak tangannya. Dia mengatakan tidak mendapatkan getaran yang positif dan menjelaskan bahwa semuanya akan berubah. Malam ini akan menjadi malam yang panjang dan gelap – sebuah malam berat yang dilalui Ratu Jodha dan seseorang akan kehilangan nyawanya.

“Apakah Jodha akan aman?” tanya Ibunda Ratu Jodha. Shaguni Bai menjawab bahwa sesuatu akan terjadi, antara kehidupan Ratu Jodha atau getarangan buruk Ibunda Ratu Jodha. Ibu berdoa kepada dewa untuk menjaga Ratu Jodha dari marabahaya.

***

sinopsis Jodha Akbar episode 167
sinopsis Jodha Akbar episode 167

Raja Jalal berdiri di atas balkon dan berseru kepada rakyatnya, “Rakyatku yang kucintai. Aku tahu kalian sangat mencintaiku. Karena itu, aku meminta pada kalian untuk memanjatkan doa, mohon keselamatan atas kehidupan Ratu Jodha yang telah menyelamatkanku dari kematian.” Semua orang langsung berdoa, memohon keselamatan Ratu Jodha.

***

sinopsis Jodha Akbar episode 167
sinopsis Jodha Akbar episode 167

Sementara itu, di kamar Ratu Jodha semua istri Raja Jalal terlihat tegang. Tabib mengatakan, “Saya telah melakukan semua yang terbaik untuk menyelamatkan Ratu Jodha, tapi tampaknya dia tidak ingin hidup kembali. Seolah ada suatu alasan baginya untuk tidak melawan racunnya.” Raja Jalal meminta semua orang keluar dari ruangan. Ratu Ruqaiya mencoba mengatakan sesuatu, tapi Raja Jalal memintanya keluar. Ratu Ruqaiya pun keluar.

Semua orang keluar dan Raja Jalal pun mulai berbicara pada Ratu Jodha untuk membuka matanya. Dia genggam tangan istrinya. Kemudian, dia membayangkan berada di suatu tempat terpencil bersama Ratu Jodha. Saat itu, Ratu Jodha berniat pergi dan Raja Jalal menahannya. Ratu Jodha memintanya untuk meninggalkan dirinya.

“Kenapa Ratu Jodha? Kenapa kamu harus pergi?”

“Anda mengatakan saya tidak akan sudi melihat saya lagi, bahkan jika saya mati sekalipun,” sahut Ratu Jodha, “Saya telah melaksanakan apa yang menjadi kewajiban saya. Sebuah kebahagiaan bagi saya melihat Anda telah terselamatkan. Karena itu, biarkan saya pergi.”

sinopsis Jodha Akbar episode 167

Ratu Jodha pun membalikkan tubuhnya dan berniat pergi, tapi lagi-lagi Raja Jalal menahannya dengan memegang tangan Ratu Jodha. “Memang aku telah keras kepala padamu, tapi kali ini aku takkan membiarkanmu pergi. Betul jika saya tidak mendengarkan penilaianmu. Namun...” mata Raja Jalal berkaca-kaca, “Aku selalu melihat dirimu saat memejamkan mata – itulah kebenaran bahwa aku memikirkanmu selalu. Aku telah mengatakan membencimu, walaupun pada kenyataannya... aku mencintaimu. Karena kamu telah meletakkan dirimu di dalam hatiku, kamu tidak berhak meninggalkanku seperti ini. Aku membutuhkanmu Ratu Jodha. Tidak, ini bukan permintaan, ini perintah dariku yang seorang raja. Kuperintahkan padamu, jangan pergi ke mana-mana.”

Namun, Ratu Jodha menerangkan bahwa perintah Raja Jalal takkan didengarnya. “Anda bukanlah Raja Semesta Alam, Yang Mulia. Saya telah memenuhi tanggung jawab saya, dan telah kehilangan nyawa setelah melakukannya. Tidak apa-apa, aku akan pergi.”

“Kamu tidak bisa seperti ini. Kamu tidak berhak memilih hidup-matinya diri sendiri. Jika kamu tinggalkan aku, betapa merananya aku ini. Lebih baik aku mati daripada hidup tanpamu. Kita adalah satu, Ratu Jodha. Tanpamu aku bukanlah apa-apa, begitu pula sebaliknya, tanpaku kamu bukanlah apa-apa.“

“Ini surat takdir, Raja Jalal, tidak ada seorang pun berkuasa atasnya.”

sinopsis Jodha Akbar episode 167
sinopsis Jodha Akbar episode 167

Raja Jalal menggeleng. Dia tidak percaya ucapan Ratu Jodha, “Akan kuperjuangkan! Aku takkan mundur! Aku akan melawan semuanya!”

“Anda tetap tak bisa berbuat apa-apa.”

“Tinggallah, Ratu Jodha. Aku akan berdoa dengan caramu, dan tunduk terhadapnya. Jika dia adalah Dewa, tentu dia akan menyelamatkanmu. Dia takkan membiarkanmu pergi.”

sinopsis Jodha Akbar episode 167
sinopsis Jodha Akbar episode 167

Kembali pada kenyataan, Raja Jalal duduk di sisi Ratu Jodha berbaring sambil membelai kepala istrinya. “Seharusnya aku yang mati, tapi kamu memilih menggantikan tempatku. Sekarang, hidupku hanyalah milikmu. Aku hanya akan hidup bersamamu. Bukalah matamu, Ratu Jodha.” Raja Jalal bermunajat kepada dewata. Ajaib, mulut dan tangan Ratu Jodha bergerak-gerak. Raja Jalal tertegun melihatnya.

Selanjutnya baca: sinopsis 'Jodha Akbar' episode 168.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 167

0 komentar:

Post a Comment