Sebelumnya baca: sinopsis 'Jodha Akbar' episode 143.


Di penjara, Sharifuddin menuliskan nama Jodha di dinding sambil mengingat lukisan wajah Jodha. Saat sipir datang, Sharifuddin memintanya memberikan surat kepada Jodha. Sipir mengatakan Jodha takkan datang menemui Sharifuddin. Dia sangat yakin Jodha akan menemuinya di penjara demi menyelamatkan nyawa sang suami dari ancaman Abul Mali.

Jodha bertanya apa yang mesti dilakukannya? Moti menjawab jika surat itu merupakan konspirasi. Jodha merasa harus menemui Sharifuddin untuk memastikannya. Moti bertanya bagaimana cara Jodha menemuinya tanpa mengantongi izin Jalal? Meski begitu, Jodha tetap tidak bisa mengambil risiko atas hidup Jalal. Ia tidak mau menyesal belakangan.


Saat datang ke sel, Jodha bertanya kenapa Sharifuddin hanya meminta datang – kenapa tidak memanggil Maham atau Ruqaiya. Sharifuddin menjawab jika hal penting yang akan diceritakannya hanya akan didengarkan oleh Jodha. Ia mengatakan ada seseorang di Mughal yang berkonspirasi membunuh Jalal.
Sharifuddin meminta kesempatan untuk membuktikannya sehingga bisa keluar bui, seperti halnya Adham Khan memperoleh kesempatan yang sama. Jodha mengaku tidak mempercayai ucapan Sharifuddin. Namun, Sharifuddin meyakinkannya bahwa ia takkan bisa membuktikan apapun dengan berada di penjara. Jodha mengaku akan menginformasikan terlebih dulu kepada Jalal dan pergi. Sharifuddin nyengir.

Jodha bicara pada Kanha kenapa Sharifuddin mengatakan Jalal terancam hanya padanya – bukan pada Bakshi, Ruqaiya, atau Maham? Ia mengira Sharifuddin memberitahunya karena dirinya bisa melakukan apapun, padahal kondisi berubah sejak Benazir datang.
Moti memberitahu Begawan Das dan Shivani tiba di Agra.


Prajurit menginformasikan jika Begawan Das Shivani telah datang. Jalal memintanya masuk. Saat mereka datang, Jalal tampak senang dan Mirza Hakim selalu memandangi Shivani dan senyumnya.
Jodha datang beberapa saat kemudian dan langsung menemui mereka.
Jalal bertanya apa yang membawa mereka datang ke Agra? Begawan Das menjelaskan jika dirinya berada dalam rangkaian tur dan menitipkan Shivani di Agra. Jalal memberikan izinnya.
Ia kemudian meminta Jodha menemani Shivani. Mata Mirza Hakim terus memandang Shivani.


Mirza Hakim menemui Jalal untuk menginformasikan surat Benazir yang ditemukannya di kamar Maqsood dan memberitahu jika Benazir pernah dari istana Abul Mali. Jalal menyatakan terserah Benazir untuk menulis surat pada ibunya. Namun, Mirza Hakim menjelaskan pada Jalal bahwa surat Benazir ditulis dalam bahasa Avdi bukannya Urdu, padahal ia seorang Muslimah.
Jalal minta diperlihatkan suratnya. Mirza Hakim membacakan suratnya tanpa membacanya, karena sudah hapal. Jalal mengatakan ia akan menanyakan mengenai itu langsung kepada Benazir.
Selanjutnya baca: sinopsis 'Jodha Akbar' episode 145.
0 komentar:
Post a Comment