1609. Semasa Raja Gwanghae* berkuasa dalam era Dinasti Joseon, sebuah UFO (Unidentified Flying Object) menyamperi Bumi, ketika sebuah iring-iring di sepanjang jalan pegunungan menggelandang gadis berumur kira-kira 15 tahun. Gadis itu seorang janda muda. Dia telah menikahi tunangan yang meninggal sebelum mereka menikah.
UFO itu datang persis di atas kepala mereka. Desis mesin membikin keadaan kacau, angin berhembus tak beraturan ke segala arah. Jiwa si gadis tipis dengan kematian, lantaran tandu dimana gadis itu di dalamnya berada tepat di bibir jurang.
Mendadak seorang pemuda ganteng dengan pakaian hitam-hitam keluar dari dalam UFO. Hal tersebut membuat dunia seolah berhenti dan membeku. Pemuda ganteng itu menyelamatkan tandu itu dari ujung tanduk. Ketika waktu menjadi normal lagi, tangan pemuda terulur untuk si janda muda itu.
Empat ratus tahun berikutnya…
Pemuda ganteng itu memberi gambaran kepada pendengarnya yang kasat mata tentang runtunan dirinya bersama UFO, yang telah mengangkut dirinya dari planet yang secara environmen mirip betul dengan Bumi. Planet tersebut terindentifikasi sebagai KMT184.05.
Pemuda ganteng itu kini dikenal dengan nama Do Minjoon (Kim Soo Hyun). Dia telah tinggal di bumi selama kurang lebih 400 tahun sejak pendaratan pertamanya di bumi. Sekurun waktu itu Do Minjoon berhasil beradaptasi dengan perbedaan di bumi dan planetnya, seperti gravitasi dan air. Minjoon mempunyai pendengaran serta penglihatan tajam – tujuh kali lipat orang-orang Bumi.
“Gara-gara itu, aku sering melihat hal-hal yang tak mau kulihat, dan mendengar hal yang tak mau kudengar.”
Meskipun tak ada pembatasan dari makanan, Minjoon tak mau menukar saliva (darah) dengan manusia. Itulah mengapa Minjoon sering terlihat makan seorang diri.
Minjoon menggenjot kayuh sepeda supaya cepat-cepat sampai ke kantor. Dia melihat ada seseorang yang menjambret tas seseorang di jalan. Minjoon diam saja, tak mau mendekat. “Kenapa aku tak mengulurkan bantuan? Tak berguna masuk dalam kehidupan mereka. Aku sama sekali tak pernah punya niat. Namun, aku mempercayai apa yang terjadi maka terjadilah. Orang-orang Bumi punya istilah lain untuk menyebut ini, yaitu: takdir!”
Perhatian Minjoon teralihkan saat melihat berita yang menarik. Dia berhenti untuk menonton berita tentang komet yang sedang menghampiri Bumi.
Waktu interviu, Minjoon menghitung mundur waktu dengan jam pasir. “Takdir baru dimulai. Sebuah komet, yang kutunggu sepanjang 400 tahun terakhir ini, sedang mendekati Bumi. Tiga bulan ke depan, aku bisa pulang ke planet asalku.”
***
Artis Korea paling top bernama Chun Songyi (Jeon Ji Hyun) rehat sejenak dari syuting drama Korea. Dia meminta kepada manajernya (Kim Kang Hyun) secangkir mocha latte untuk membuat foto narsis. Setelahnya, dia mengasihkan kopi tersebut ke asistennya (Kim Bo Mi). Itu membikin manajer Chun Songyi emosi. Susah payah membelikan kopi untuk Songyi, hanya untuk diberikan pada asistennya.
Songyi lalu mengupload foto narsisnya ke akun SNS sambil menulis status: “Sore yang melelahkan, secangkir mocha latte manis adalah hal paling baik. Aku mengerti kenapa Guru Moon Ik Chun bisa sampai menyelinapkan biji mocha. Terima kasih.”
Statusnya kemudian memicu perdebatan di ranah maya. Hal ini memperlihatkan kebodohan Songyi. Tokoh yang disebutkan Songyi dalam statusnya bukan penyelundup biji mocha, tapi biji kapas. Manajer serta CEO dari agensi Songyi bernaung mencoba meluruskan permasalahan tersebut. CEO Ahn (Joo Hee Bong) mengeluh tentang kebodohan Songyi.
Saat Songyi menghampirinya, CEO Ahn menunjukkan air mukanya semanis mungkin. Dia coba berbasa-basi dengan melontarkan pujian. Namun, dia mencoba memberi penjelasan terkait status biji mocha dan Guru Moon Ik Chun. Songyi masa bodoh dengan hal tersebut.
CEO Ahn mengatakan kepada Songyi untuk tidak main-main di sosmed. Sebab, Songyi bisa jadi bulan-bulanan para netizen.
“Mengapa kau tak mau menjauhi akun SNS-mu?”
“Ogah!” Songyi menolak ide itu.
“Emangnya kenapa?”
“Kalau tidak begitu dengan siapa lagi mengobrol.”
“Ngobrollah bersamaku.” Tawar CEO Ahn.
Tapi, Songyi membuat sebuah ancaman halus jika Presiden JK Pak Jinguk, seteru CEO Ahn, sudah melakukan komunikasi dengan Songyi. Ini semacam pernyataan halus, untuk mengatakan aku akan pindah agensi loh… kalau kau macam-macam.
***
Do Minjoon menolak acara makan-makan para koleganya di kampusnya. (Alasan sudah disebutkan sebelumnya).
***
Manajer Songyi tetap mencoba merayu supaya Songyi menghapus akun SNS-nya.
“Kubilang aku tak mau. Temanku di SNS ada dua puluh ribuan.”
“Kau sebut mereka kawan? Bila kau tak bijak, justru mereka akan menjadi anti-fans,” sebut manajer Songyi. Dia juga mengingatkan kejadian insiden garlic.
“Aku tak hirauan komentar bernada negatif.”
“Orang macam kau tak selayaknya berhubungan dengan fans-fansnya. Makin coba berhubungan, makin merka menertawakanmu. Lebih baik jagalah sisi misteriusmu.”
Songyi kemudian tidak mau manajernya menemani dirinya untuk mencari apartemen barunya.
Songyi timbrung ke lift. Disana ada Minjoon. Waktu Minjoon tak memencet tombol, Songyi membuat anggapan jika Minjoon membuntuti dirinya. “Berapa lama kau menguntitiku? Mau apa kau? Tandatangan? Foto? Baru kau mau pergi? Sepertinya kau masih muda, dan bisa saja, berdarah panas. Aku memahaminya. Karena itu, pulanglah ke rumah, dan belajarlah. Jika tidak, berolahraga-lah untuk melepaskan energimu yang berlebih! Jika kau menguntitku untuk melakukan sesuatu yang tak pantas kau lakukan sepertinya itu kesalahan besar! Aku sempat mengalami kejadian ini sebelumnya.”
Waktu Minjoon keluar dari lift di lantai yang sama dengan Songyi. Songyi terkejut dan berteriak, “Hei, mau kemana? Ke rumahku?”
Selang beberapa waktu kemudian, Songyi baru sadar jika Minjoon itu orang yang tinggal sebelahnya. Tapi, itu tak menghilangkan rasa penasaran Songyi yang merasa artis Korea populer. “Kau tahu siapa aku?”
“Pentingkah itu?” jawab Minjoon.
Minjoon masuk ke dalam apartemennya, meninggalkan Songyi yang masih terbengong-bengong. Dia bertanya kepada diri sendiri, “Dia tak tahu siapa aku? Apa dia orang Korea Utara? Atau alien?”
***
Empat orang ibu-ibu tengah bersantap malam bersama-sama di sebuah restoran yang cukup mewah. Anak-anak dari keempatnya berkarir di dunia akting bersama-sama. Tapi, hanya Songyi serta Semi yang tetap bertahan sejauh ini.
Ya, meski sama-sama artis, nama Semi tidak sebeken Songyi. Karakter ibu Songyi (Nah Yeong Hee) memang norak (nurun ke Songyi). Karir anak-anak ini menentukan rasa pede keempat ibu-ibu ini. Karena karir Songyi yang paling mencolok, tentu ibunya punya pede paling tinggi. Sementara Ibu Semi (Lee Il Hwa) belum sepede ibu Songyi, karena putrinya masih artis Korea medioker.
-------
Note: Pemerintahan Raja Gwanghae mulai memerintah tahun 1609. Dalam catatan sejarah Korea, di masa itu memang tercatat pernah Bumi pernah didatangi UFO. Banyak orang menyaksikan peristiwa tersebut dari berbagai tempat.
0 komentar:
Post a Comment