Sebelumnya baca sinopsis ‘Inspiring Generation’ episode 3 part 1
Sin Yeongchool mendatangi orang yang disebut si peramal. Sementara itu, Shinjoo juga sedang berada tak jauh dari sana tengah mencari sesuatu yang bisa dijual yang ada di bangunan kosong itu.
Si Peramal mengajak Yeongchool ke dalam bangunan kosong. Kemudian, si peramal berkata supaya Yeongchool menghabisi Shinjoo kalau mau kembali ke anak-anaknya.
Sementara itu, di lain tempat, Shinjoo lagi berhadapan dengan pengemis-pengemis jahat lainnya yang sebelumnya pernah bermasalah dengan Shinjoo. Awalnya, Shinjoo tekluk-tekluk tak berdaya menghadapi para pengemis tersebut. Tapi, setelah semakin terdesak, Shinjoo memperlihatkan kemampuan aslinya dengan kecepatan gerakan yang sangat menakjubkan.
Saat itu Yeongchool tiba di sana. Shinjoo terkejut atas kedatangan Yeongchool yang mendadak. Yeongchool menghajar seorang pengemis, membuat pengemis lainnya tunggang langgang ketakutan.
“Selama 18 tahun kuhabiskan waktu menemukanmu. Sekarang aku takkan membuang waktu lagi. Aku harus kembali pada anak-anakku,” kata Yeongchool kepada Shinjoo.
“Kuharap kau bisa menunggu sampai esok. Aku takkan melarikan diri lagi. Aku sudah tak memiliki banyak tenaga,” sahut Shinjoo mencoba meredakan kemarahan Yeongchool.
Yeongchool sungguh tidak mempercayai kata-kata Shingjoo. Sebab, Shinjoo bahkan pernah mengkhianati teman-temannya. Shinjoo meyakinkan Yeongchool dengan bersumpah atas nama putrinya jika kali ini jujur. Sikap Yeongchool melunak.
“Kali ini aku percaya, bukan kepadamu, tapi karena putrimu,” kata Yeongchool memberi kesempatan pada Shinjoo.
***
Bersama teman-temannya, Jeongtae kembali ke markas besar Dobi Nori. Para senior sedang asik menikmati makanan. Bongsik menyuruh Jeongtae membawa barang-barang yang dibawanya kepada si peramal.
Namun, ketika Bongsik tahu bahwa ada anak buahnya yang mati, dia segera mengajak mereka menikmati makanan bersama.
“Walaupun kita tak terlahir di bulan dan tahun yang sama. Mari kita mati di bulan dan tahun yang sama. Tapi, bukan kematian kematian yang bodoh. Hidup seperti anjing sudah sangat buruk, haruskah mati seperti anjing juga?”
***
Yeongchool menjenguk Cheong Ah di rs untuk mengasih boneka. Saat Yeongchool berlalu, Cheong Ah masih tertidur. Tapi waktu Yeongchool keluar, Cheong Ah menyusul dan mengucapkan terimakasih. Cheong Ah mengira Yeongchool adalah teman ayahnya, seperti yang dikatakan Okryeon.
Cheong Ah kemudian memberikan surat kepada Yeongchool untuk disampaikan kepada ayahnya. Hal itu membuat Yeongchool, karena sulit untuknya mengatakan bahwa dialah ayah Cheong Ah. Cheong Ah melingkarkan tangannya kepada Yeongchool supaya berhenti menangis. Cheong Ah juga berkata jika kakaknya sebenarnya tidak membenci ayahnya. Jeongtae hanya terlalu kangen sama ayahnya, karena itu dia jadi tidak bisa mengekspresikan rasa itu dengan lebih baik.
***
Jeongtae merasa waktunya mengumpulkan uang untuk biaya berobat Cheong Ah sudah sangat mepet. Dia jadi tidak mempedulikan omongan teman-temannya tentang step by step latihan yang akan diterimanya.
Jeongtae memutuskan untuk mencobanya dengan berlari secepat dia bisa untuk mengimbangi kecepatan kereta api. Ketika merasa waktunya tepat, Jeongtae meloncat ke arah kereta api, sayangnya dia gagal untuk kali pertamanya. Beruntung, Jeongtae tidak tewas dalam aksi pertamanya tersebut.
Jeongtae meminta rekan-rekannya menunjukkan cara melompat yang aman tanpa harus kehilangan waktu. Dia berkata jika sudah kehabisan waktu, sebab butuh uang sesegera mungkin untuk membiayai adiknya.
***
Deguchi Gaya menyuap pelayan di rumah gisaeng supaya bisa menjual dagangannya pada para gisaeng. Di luar dugaan, Okryeon membantu meyakinkan para gisaeng jika make up yang mereka gunakan selama ini bisa membuat kulit mereka menjadi busuk.
Okryeon membantu Gaya dengan peringatan supaya menjauhi Jeongtae. Deguchi Gaya bertanya apa maksud Okryeon memperingatinya seperti itu. Apakah Okryeon dan Jeongtae sudah pacaran?
Kesal disahuti demikian, Okryeon menampar pipi Deguchi Gaya. Gaya tak mau kalah, dia balas tampar pipi Okryeon. Waktu mau menampar lagi, tangan Okryeon ditahan oleh Gaya dan menasihatkannya supaya tidak bertindak seperti anak-anak.
Malsook melihat pertengkaran mereka berdua. Tidak beberapa lama kemudian, Sungdeok datang melihat apa yang telah terjadi. Okryeon yang takut menghadapi ibunya pura-pura membaiki Gaya dengan memegang Gaya, seolah-olah mereka ada dua sahabat baik.
Sungdeok tak bisa dibohongi melihat keduanya terluka parah dan berdarah-darah. Sungdeok terlihat kecewa pada anaknya. Sebelum pergi, Deguchi Gaya mengasih sapu tangan kepada Okryeon.
***
Shinjoo menatap foto lama keluarganya. Di foto tersebut ada istrinya (putrinya Denkai) dan Deguchi Gaya yang masih teramat kecil.
Ahka (Choi Ji Ho), anak buah Denkati bermata satu, datang ke tempat Shinjoo. Shinjoo mengenali Ahka. Shinjoo kemudian mencoba memancing Ahka menuju hutan bambu, di mana Yeongchool sudah menantinya. Ahkan tidak termakan jebakan ini.
Sementara itu, Yeongchool yang tengah menunggu kedatangan Shinjoo yang tak datang-datang ingat lagi pengkhianatan yang pernah dilakukan Shinjoo.
Ahka dan Shinjoo memulai pertarungan. Shinjoo tiba-tiba menyadari bahwa Ahka tak merasa sakit ketika dilukai dirinya. Ahka menjelaskan bahwa bukan itu yang membuatnya kuat. Ahka berkata jika dia memang mau membunuh Shinjoo.
Bersambung di sinopsis drama Korea ‘Inspiring Generation’ episode 3 part 3
Sin Yeongchool mendatangi orang yang disebut si peramal. Sementara itu, Shinjoo juga sedang berada tak jauh dari sana tengah mencari sesuatu yang bisa dijual yang ada di bangunan kosong itu.
Si Peramal mengajak Yeongchool ke dalam bangunan kosong. Kemudian, si peramal berkata supaya Yeongchool menghabisi Shinjoo kalau mau kembali ke anak-anaknya.
Sementara itu, di lain tempat, Shinjoo lagi berhadapan dengan pengemis-pengemis jahat lainnya yang sebelumnya pernah bermasalah dengan Shinjoo. Awalnya, Shinjoo tekluk-tekluk tak berdaya menghadapi para pengemis tersebut. Tapi, setelah semakin terdesak, Shinjoo memperlihatkan kemampuan aslinya dengan kecepatan gerakan yang sangat menakjubkan.
Saat itu Yeongchool tiba di sana. Shinjoo terkejut atas kedatangan Yeongchool yang mendadak. Yeongchool menghajar seorang pengemis, membuat pengemis lainnya tunggang langgang ketakutan.
“Selama 18 tahun kuhabiskan waktu menemukanmu. Sekarang aku takkan membuang waktu lagi. Aku harus kembali pada anak-anakku,” kata Yeongchool kepada Shinjoo.
“Kuharap kau bisa menunggu sampai esok. Aku takkan melarikan diri lagi. Aku sudah tak memiliki banyak tenaga,” sahut Shinjoo mencoba meredakan kemarahan Yeongchool.
Yeongchool sungguh tidak mempercayai kata-kata Shingjoo. Sebab, Shinjoo bahkan pernah mengkhianati teman-temannya. Shinjoo meyakinkan Yeongchool dengan bersumpah atas nama putrinya jika kali ini jujur. Sikap Yeongchool melunak.
“Kali ini aku percaya, bukan kepadamu, tapi karena putrimu,” kata Yeongchool memberi kesempatan pada Shinjoo.
***
Bersama teman-temannya, Jeongtae kembali ke markas besar Dobi Nori. Para senior sedang asik menikmati makanan. Bongsik menyuruh Jeongtae membawa barang-barang yang dibawanya kepada si peramal.
Namun, ketika Bongsik tahu bahwa ada anak buahnya yang mati, dia segera mengajak mereka menikmati makanan bersama.
“Walaupun kita tak terlahir di bulan dan tahun yang sama. Mari kita mati di bulan dan tahun yang sama. Tapi, bukan kematian kematian yang bodoh. Hidup seperti anjing sudah sangat buruk, haruskah mati seperti anjing juga?”
***
Yeongchool menjenguk Cheong Ah di rs untuk mengasih boneka. Saat Yeongchool berlalu, Cheong Ah masih tertidur. Tapi waktu Yeongchool keluar, Cheong Ah menyusul dan mengucapkan terimakasih. Cheong Ah mengira Yeongchool adalah teman ayahnya, seperti yang dikatakan Okryeon.
Cheong Ah kemudian memberikan surat kepada Yeongchool untuk disampaikan kepada ayahnya. Hal itu membuat Yeongchool, karena sulit untuknya mengatakan bahwa dialah ayah Cheong Ah. Cheong Ah melingkarkan tangannya kepada Yeongchool supaya berhenti menangis. Cheong Ah juga berkata jika kakaknya sebenarnya tidak membenci ayahnya. Jeongtae hanya terlalu kangen sama ayahnya, karena itu dia jadi tidak bisa mengekspresikan rasa itu dengan lebih baik.
***
Jeongtae merasa waktunya mengumpulkan uang untuk biaya berobat Cheong Ah sudah sangat mepet. Dia jadi tidak mempedulikan omongan teman-temannya tentang step by step latihan yang akan diterimanya.
Jeongtae memutuskan untuk mencobanya dengan berlari secepat dia bisa untuk mengimbangi kecepatan kereta api. Ketika merasa waktunya tepat, Jeongtae meloncat ke arah kereta api, sayangnya dia gagal untuk kali pertamanya. Beruntung, Jeongtae tidak tewas dalam aksi pertamanya tersebut.
Jeongtae meminta rekan-rekannya menunjukkan cara melompat yang aman tanpa harus kehilangan waktu. Dia berkata jika sudah kehabisan waktu, sebab butuh uang sesegera mungkin untuk membiayai adiknya.
***
Deguchi Gaya menyuap pelayan di rumah gisaeng supaya bisa menjual dagangannya pada para gisaeng. Di luar dugaan, Okryeon membantu meyakinkan para gisaeng jika make up yang mereka gunakan selama ini bisa membuat kulit mereka menjadi busuk.
Okryeon membantu Gaya dengan peringatan supaya menjauhi Jeongtae. Deguchi Gaya bertanya apa maksud Okryeon memperingatinya seperti itu. Apakah Okryeon dan Jeongtae sudah pacaran?
Kesal disahuti demikian, Okryeon menampar pipi Deguchi Gaya. Gaya tak mau kalah, dia balas tampar pipi Okryeon. Waktu mau menampar lagi, tangan Okryeon ditahan oleh Gaya dan menasihatkannya supaya tidak bertindak seperti anak-anak.
Malsook melihat pertengkaran mereka berdua. Tidak beberapa lama kemudian, Sungdeok datang melihat apa yang telah terjadi. Okryeon yang takut menghadapi ibunya pura-pura membaiki Gaya dengan memegang Gaya, seolah-olah mereka ada dua sahabat baik.
Sungdeok tak bisa dibohongi melihat keduanya terluka parah dan berdarah-darah. Sungdeok terlihat kecewa pada anaknya. Sebelum pergi, Deguchi Gaya mengasih sapu tangan kepada Okryeon.
***
Shinjoo menatap foto lama keluarganya. Di foto tersebut ada istrinya (putrinya Denkai) dan Deguchi Gaya yang masih teramat kecil.
Ahka (Choi Ji Ho), anak buah Denkati bermata satu, datang ke tempat Shinjoo. Shinjoo mengenali Ahka. Shinjoo kemudian mencoba memancing Ahka menuju hutan bambu, di mana Yeongchool sudah menantinya. Ahkan tidak termakan jebakan ini.
Sementara itu, Yeongchool yang tengah menunggu kedatangan Shinjoo yang tak datang-datang ingat lagi pengkhianatan yang pernah dilakukan Shinjoo.
Ahka dan Shinjoo memulai pertarungan. Shinjoo tiba-tiba menyadari bahwa Ahka tak merasa sakit ketika dilukai dirinya. Ahka menjelaskan bahwa bukan itu yang membuatnya kuat. Ahka berkata jika dia memang mau membunuh Shinjoo.
Bersambung di sinopsis drama Korea ‘Inspiring Generation’ episode 3 part 3
0 komentar:
Post a Comment