Sambungan dari sinopsis ‘Inspiring Generation’ – episode 1-3
Okryeon membawa makanan ke rumah Jeongtae. Namun, dia hanya menemukan Cheong Ah di sana. Tak ada Jeongtae. Cheong Ah justru bertengkar dengan Okryeon. Okryeon lalu bertanya mengapa Cheong Ah tidak menyukai dirinya. Apa karena Okryeon suka pada Jeongtae dan Cheong Ah takut jika perhatian Jeongtae terbagi pada Okryeon.
Cheong Ah berkata kepada Okryeon, hanya kematian Cheong Ah, yang mampu membuat Okryeon bisa bersama Jeongtae. Cheong Ah tak ingin menjadi beban mereka. Okryeon iba dengan perkataan itu dan jadi ikutan sedih. Dia meminta Cheong Ah untuk tidak berkata-kata lagi.
Di saat seperti itu terdengar dua orang pria bernyanyi-nyanyi dengan nada riang. Jeongtae dan Jjang Ttol pulang dalam keadaan mabuk. Bahkan, tanpa malu-malu, Jjang Ttol menggodai Cheong Ah yang disebutnya cantik. Jjang Ttol bahkan mengatakan rela menunggu Cheong Ah tumbuh dewasa dan menikahinya. Okryeon mendorong tubuh Jjang Ttol lalu menyerapahinya.
Meski begitu mereka kelihatan sangat girang. Dan, menantikan Okryeon menyanyi-nyanyi. Lalu, Okryeon menyanyi-nyanyi lagi dengan menjadikan panci sebagai mic dengan gerakan yang riang.
***
Deguchi Gaya tengah mematut-matutkan diri di depan cermin, seraya mengamat-amati kalungnya. Sedangkan, ayahnya meringkuk di tempat tidur. Sakit.
Di luaran, seseorang mengawasi tempat tinggal Deguchi Gaya.
***
Di Osaka, Denkai Doyama (Kim Kap Soo) menerima laporan dari Shinichi (Jo Dong Hyeok). Shinichi mengatakan jika “Shinjo” telah ditemukan. Denkai bertanya pada Shinichi untuk meyakinkan dirinya. Shinichi yakin, sebab sudah memastikannya. Denkai memerintahkan Shinichi untuk membawa api amarahnya dalam menghukum “Shinjoo”. Sebab, “Shinjoo” harus membayar kembali dosa-dosanya. Shinichi menyanggupi titah tersebut. Dia bertanya hukuman apa yang sepantasnya diberikan kepada Deguchi Gaya. Denkai tak menjawab pertanyaan tersebut.
***
Jeongtae melihat pernak-pernik gadis di pasar dan membelinya. Sementara itu, Deguchi Gaya sedang mendiskusikan sesuatu dengan seniornya. Diskusi itu tidak menggembirakan Gaya. Senior Gaya meminta supaya mereka melihat pergerakan dulu.
Di luaran, Jeongtae memanggil Deguchi Gaya. Secara reflekks Gaya berbalik dan mau menghajar Jeongtae. Tapi, tidak jadi sebab dia mengenali itu adalah Jeongtae. Mereka berjalan sambil berbincang-bincang.
Deguchi Gaya mengatakan jika dirinya tak takut terhadap kelompok yang mengancam bisnisnya. Deguchi Gaya juga menyatakan jika dirinya rela melakukan apa saja demi rumah yang tidak bocor saat hujan dan makanan yang cukup.
Dengan ragu-ragu, Jeongtae menyerahkan pernak-pernik yang dibelinya pada Deguchi Gaya. Belum selesai maksudnya tersampaikan, Jjang Ttol datang tergopoh-gopoh memanggil Jeongtae. Ada masalah penting.
***
Jjang Ttol serta Jeongtae mencoba konfirmasi seorang pria yang telah menipu mereka, dengan membawa lari uang Jeongtae. Tanpa basa basi, Jeongtae mencekik pria tersebut, kemudian menanyakan soal Gou Pi. Pria itu mengaku tidak tahu apa-apa. Jjang Ttol mengamuk, karena merasa bersalah telah menyerahkan uang itu. Jeongtae menggertak pria itu dengan dua pilihan: mengatakan yang sebenarnya atau mati sia-sia. Pria itu tetap mengaku tidak tahu apa-apa.
***
Jjang Ttol yang merasa bersalah meminta maaf kepada Jeongtae. Sebagai sahabatnya, Jeongtae menenangkan Jjang Ttol supaya tidak perlu menangis. Saat ini dia sedang berpikir untuk mencari Poongcha alias Pinwheel dari kelompok Dobi Nobi, yang dirasanya bertanggung jawab atas hilangnya uang tersebut.
Mendadak Jjang Ttol panik lagi. Sebab, dia tahu jika Dobi Nori adalah kelompok besar. Jeongtae tidak peduli, sebab tanpa uang itu, Cheong Ah bakalan mati. Jeongtae meminta Jjang Ttol ikut mencari informasi di sekitar tempat tersebut.
***
Hwang Bongsik (Yang Ik Joon), yang memimpin Dobi Nori, beserta kroni-kroninya bertandang ke rumah gisaeng. Saat itu Jeongtae meneriakkan nama Poongcha, memanggilnya. Dia meminta uang yang telah diserahkan kepada Poongcha (Jo Dal Hwan) mengembalikan uang yang sudah susah payah dikumpulkannya. Hwang Bongsik serta Poongcha cs kebingungan seorang bocah ingusan mendatangi mereka untuk meminta uang.
“Kau tahu siapa kami?” tanya Bongsik kepada Jeongtae.
“Ya, aku tahu. Kalian faksi Fei Yue (Dobi Nori), yang memberi pelatihan orang sebagai penyelundup. Di samping menyerang orang, ternyata kalian juga mengambil uang orang lain.”
Poongcha baru saja mau turun tangan menangani Jeongtae, tetapi Bongsik mencegahnya. “Kau bocah pemberani. Tapi, kau sebaiknya bisa membedakan mana yang benar dan salah. Pulanglah. Hari ini perasaanku buruk.”
Jeongtae yang ilmu bela dirinya belum seberapa tidak menyadari gunung di depannya. Dia tetap membalut tangannya dengan kain dan siap-siap menyerang Bongsik cs. Poongcha langsung mengambil tindakan. Tangannya segera menghantam kepala Jeongtae hingga bocah itu tersuruk ke tanah. Poongcha kemudian mengenalkan dirinya dengan nama aliasnya: Pinwheel. Kemudian, dia menyatakan tak pernah mengambil atau berutang apapun dari Jeongtae.
Skill bela diri serta pengalaman Poongcha jauh di atas Jeongtae. Jelas, Jeongtae yang masih hijau bukanlah tandingan Poongcha. Sekuat apapun Jeongtae berusaha tetap saja dia takkan memenangkan pertarungan tersebut.
Meski sudah dikalahkan mutlak, Jeongtae tetap berusaha bangkit. Bongsik berkata melihat Jeongtae seperti melihat Poongcha ketika masih muda dulu. Poongcha membenarkan hal tersebut, bahwa Jeongtae seperti dirinya saat muda dulu, yang masih bodoh. Poongcha tersenyum sinis melihat usaha keras yang dilakukan Jeongtae saat terseok-seok menghampiri Bongsik cs.
Sementara itu, Jjang Ttol menuju rumah gisaeng. Sesampainya, dia berhenti sebentar karena merasa ragu-ragu. Kemudian, Jjang Ttol mengambil batu untuk pegangan dirinya membela diri dan masuk ke rumah gisaeng sambil meneriakkan nama Jeongtae. Di sana, Jjang Ttol melihat Jeongtae terkapar tak berdaya di depan Bongsik cs., sambil terus berkata bahwa uang itu didapatnya dari bekerja keras tapi diambil begitu saja oleh Poongcha.
Bersambung ke sinopsis drama Korea ‘Inspiring Generation’ – episode 2
Okryeon membawa makanan ke rumah Jeongtae. Namun, dia hanya menemukan Cheong Ah di sana. Tak ada Jeongtae. Cheong Ah justru bertengkar dengan Okryeon. Okryeon lalu bertanya mengapa Cheong Ah tidak menyukai dirinya. Apa karena Okryeon suka pada Jeongtae dan Cheong Ah takut jika perhatian Jeongtae terbagi pada Okryeon.
Cheong Ah berkata kepada Okryeon, hanya kematian Cheong Ah, yang mampu membuat Okryeon bisa bersama Jeongtae. Cheong Ah tak ingin menjadi beban mereka. Okryeon iba dengan perkataan itu dan jadi ikutan sedih. Dia meminta Cheong Ah untuk tidak berkata-kata lagi.
Di saat seperti itu terdengar dua orang pria bernyanyi-nyanyi dengan nada riang. Jeongtae dan Jjang Ttol pulang dalam keadaan mabuk. Bahkan, tanpa malu-malu, Jjang Ttol menggodai Cheong Ah yang disebutnya cantik. Jjang Ttol bahkan mengatakan rela menunggu Cheong Ah tumbuh dewasa dan menikahinya. Okryeon mendorong tubuh Jjang Ttol lalu menyerapahinya.
Meski begitu mereka kelihatan sangat girang. Dan, menantikan Okryeon menyanyi-nyanyi. Lalu, Okryeon menyanyi-nyanyi lagi dengan menjadikan panci sebagai mic dengan gerakan yang riang.
***
Deguchi Gaya tengah mematut-matutkan diri di depan cermin, seraya mengamat-amati kalungnya. Sedangkan, ayahnya meringkuk di tempat tidur. Sakit.
Di luaran, seseorang mengawasi tempat tinggal Deguchi Gaya.
***
Di Osaka, Denkai Doyama (Kim Kap Soo) menerima laporan dari Shinichi (Jo Dong Hyeok). Shinichi mengatakan jika “Shinjo” telah ditemukan. Denkai bertanya pada Shinichi untuk meyakinkan dirinya. Shinichi yakin, sebab sudah memastikannya. Denkai memerintahkan Shinichi untuk membawa api amarahnya dalam menghukum “Shinjoo”. Sebab, “Shinjoo” harus membayar kembali dosa-dosanya. Shinichi menyanggupi titah tersebut. Dia bertanya hukuman apa yang sepantasnya diberikan kepada Deguchi Gaya. Denkai tak menjawab pertanyaan tersebut.
***
Jeongtae melihat pernak-pernik gadis di pasar dan membelinya. Sementara itu, Deguchi Gaya sedang mendiskusikan sesuatu dengan seniornya. Diskusi itu tidak menggembirakan Gaya. Senior Gaya meminta supaya mereka melihat pergerakan dulu.
Di luaran, Jeongtae memanggil Deguchi Gaya. Secara reflekks Gaya berbalik dan mau menghajar Jeongtae. Tapi, tidak jadi sebab dia mengenali itu adalah Jeongtae. Mereka berjalan sambil berbincang-bincang.
Deguchi Gaya mengatakan jika dirinya tak takut terhadap kelompok yang mengancam bisnisnya. Deguchi Gaya juga menyatakan jika dirinya rela melakukan apa saja demi rumah yang tidak bocor saat hujan dan makanan yang cukup.
Dengan ragu-ragu, Jeongtae menyerahkan pernak-pernik yang dibelinya pada Deguchi Gaya. Belum selesai maksudnya tersampaikan, Jjang Ttol datang tergopoh-gopoh memanggil Jeongtae. Ada masalah penting.
***
Jjang Ttol serta Jeongtae mencoba konfirmasi seorang pria yang telah menipu mereka, dengan membawa lari uang Jeongtae. Tanpa basa basi, Jeongtae mencekik pria tersebut, kemudian menanyakan soal Gou Pi. Pria itu mengaku tidak tahu apa-apa. Jjang Ttol mengamuk, karena merasa bersalah telah menyerahkan uang itu. Jeongtae menggertak pria itu dengan dua pilihan: mengatakan yang sebenarnya atau mati sia-sia. Pria itu tetap mengaku tidak tahu apa-apa.
***
Jjang Ttol yang merasa bersalah meminta maaf kepada Jeongtae. Sebagai sahabatnya, Jeongtae menenangkan Jjang Ttol supaya tidak perlu menangis. Saat ini dia sedang berpikir untuk mencari Poongcha alias Pinwheel dari kelompok Dobi Nobi, yang dirasanya bertanggung jawab atas hilangnya uang tersebut.
Mendadak Jjang Ttol panik lagi. Sebab, dia tahu jika Dobi Nori adalah kelompok besar. Jeongtae tidak peduli, sebab tanpa uang itu, Cheong Ah bakalan mati. Jeongtae meminta Jjang Ttol ikut mencari informasi di sekitar tempat tersebut.
***
Hwang Bongsik (Yang Ik Joon), yang memimpin Dobi Nori, beserta kroni-kroninya bertandang ke rumah gisaeng. Saat itu Jeongtae meneriakkan nama Poongcha, memanggilnya. Dia meminta uang yang telah diserahkan kepada Poongcha (Jo Dal Hwan) mengembalikan uang yang sudah susah payah dikumpulkannya. Hwang Bongsik serta Poongcha cs kebingungan seorang bocah ingusan mendatangi mereka untuk meminta uang.
“Kau tahu siapa kami?” tanya Bongsik kepada Jeongtae.
“Ya, aku tahu. Kalian faksi Fei Yue (Dobi Nori), yang memberi pelatihan orang sebagai penyelundup. Di samping menyerang orang, ternyata kalian juga mengambil uang orang lain.”
Poongcha baru saja mau turun tangan menangani Jeongtae, tetapi Bongsik mencegahnya. “Kau bocah pemberani. Tapi, kau sebaiknya bisa membedakan mana yang benar dan salah. Pulanglah. Hari ini perasaanku buruk.”
Jeongtae yang ilmu bela dirinya belum seberapa tidak menyadari gunung di depannya. Dia tetap membalut tangannya dengan kain dan siap-siap menyerang Bongsik cs. Poongcha langsung mengambil tindakan. Tangannya segera menghantam kepala Jeongtae hingga bocah itu tersuruk ke tanah. Poongcha kemudian mengenalkan dirinya dengan nama aliasnya: Pinwheel. Kemudian, dia menyatakan tak pernah mengambil atau berutang apapun dari Jeongtae.
Skill bela diri serta pengalaman Poongcha jauh di atas Jeongtae. Jelas, Jeongtae yang masih hijau bukanlah tandingan Poongcha. Sekuat apapun Jeongtae berusaha tetap saja dia takkan memenangkan pertarungan tersebut.
Meski sudah dikalahkan mutlak, Jeongtae tetap berusaha bangkit. Bongsik berkata melihat Jeongtae seperti melihat Poongcha ketika masih muda dulu. Poongcha membenarkan hal tersebut, bahwa Jeongtae seperti dirinya saat muda dulu, yang masih bodoh. Poongcha tersenyum sinis melihat usaha keras yang dilakukan Jeongtae saat terseok-seok menghampiri Bongsik cs.
Sementara itu, Jjang Ttol menuju rumah gisaeng. Sesampainya, dia berhenti sebentar karena merasa ragu-ragu. Kemudian, Jjang Ttol mengambil batu untuk pegangan dirinya membela diri dan masuk ke rumah gisaeng sambil meneriakkan nama Jeongtae. Di sana, Jjang Ttol melihat Jeongtae terkapar tak berdaya di depan Bongsik cs., sambil terus berkata bahwa uang itu didapatnya dari bekerja keras tapi diambil begitu saja oleh Poongcha.
Bersambung ke sinopsis drama Korea ‘Inspiring Generation’ – episode 2
0 komentar:
Post a Comment