Monday, February 10, 2014

Sinopsis: Inspiring Generation – Episode 1-1

Sinopsis Inspiring Generation Episode 1 (part 1)

Seorang pria dihempaskan jendela. Membuat kaca jendela tersebut pecah berkeping-keping. Deguchi Gaya (Lim Soo Hyang) berjalan mendekati pria yang dihempaskan tersebut. Gaya mengatakan nama-nama tempat, seperti Gaeseong, Giam, Unhae, Seolsan yang memiliki pemandangan yang indah. Deguchi Gaya berlutut di dekat pria tersebut untuk kemudian bertanya pria tersebut memilih dimakamkan di mana.

Sinopsis: Inspiring Generation – Episode 1-1 Sinopsis: Inspiring Generation – Episode 1-1

Pria malang tersebut berucap lirih, “Gaya.” Kemudian, Deguchi Gaya menghujamkan pisau kecil milikinya pada pria malang itu yang sesaat kemudian menghembuskan napas pungkasan.

***

Jeongtae seolah bangun dari tidurnya saat lawannya menghempaskannya begitu saja sampai tersungkur. Lawannya bertanya belum juga permainan dimulai mengapa semudah ini.

Rupanya Sin Jeongtae (Kim Hyun Joong) lagi ada di arena perkelahian. Suara penonton riuh terdengar. Mereka sibuk bertaruh siapa pemenangnya. Jeongtae kemudian bertarung lagi. Dia melontarkan pukulan dan menerima pukulan juga.

Jeongtae tampak mengungguli lawannya. Hal itu membuat lawannya bonyok sampai-sampai tersungkur ke kerumunan penonton. Jeongtae mengangkat kedua tangannya. Dia merasa sudah menang. Namun, lawannya mengambil sebongkah kayu dan dengan cepat memukul kepalanya. Jeongtae tak sempat mengelak sehingga rahangnya terkena sabetan kayu tersebut hingga dirinya tersungkur. Wasit mulai menghitung.

Sinopsis: Inspiring Generation – Episode 1-1 Sinopsis: Inspiring Generation – Episode 1-1

Di sisi lain, Wang Baeksan (Jeong Ho Bin) yang melihat pertandingan tersebut langsung meninggalkan arena pertarungan.

Pertarungan dua jagoan ini terjadi pada 1936 di Manchuria – yang kala itu sudah lepas dari Tiongkok dan berada di bawah kekuasaan Jepang.

Sinopsis: Inspiring Generation – Episode 1-1

Seselesainya pertarungan, Jeongtae membalut lukanya sendiri. Saat itu manajernya datang dan meneriakkan nama Jeongtae seolah Jeongtae-lah pemenangnya. Sebenarnya Jeongtae bisa saja mengalahkan lawannya. Namun, dia memang mengalah pada lawannya, Ma Gang, supaya mendapatkan kompensasi bayaran yang lebih besar. Jeongtae menuntu 1000 won lebih untuk sikap mengalahnya itu.

Bentuk tubuh manajer itu gendut, tampak sifat tamak dan keculasan yang dimilikinya. Dia menyatakan akan mensupport Jeongtae dari Dalian sampai Shanghai. Manajer itu menyanggupi permintaan Jeongtae. Tapi, dia mengingatkan Jeongtae untuk menepati janji. Jika tidak, bersiap-siap untuk membayar dendanya dua kali lipat.

***

Saat di kereta api, Deguchi Gaya menanyakan kapan mereka sampai di tempat tujuan. Seseorang menjawab, masih ada waktu dua hari lagi sebelum mereka sampai di Shanghai.

***

Di sebuah kedai minuman, diputar sebuah musik yang berasal dari piringan hitam. Jeongtae tengah menikmati anggur (wine) sendiri. Seorang pelayang muda yang cantik menghampiri Jeongtae dan mengatakan jika Jeongtae sudah tiga kali datang ke tempat itu.

Sinopsis: Inspiring Generation – Episode 1-1

Seseorang kemudian merebut wine dari tangan Jeongtae dan menuang isinya di atas kepala Jeongtae. Orang itu adalah lawan yang mengalahkan Jeongtae di arena pertarungan, Ma Gang. “Kau tampaknya terlihat nyaman memakai uang dari hasil bertarung untuk minum-minum wine di tempat ini? Namun, kudengar gosip, orang-orang mengatakan kau sengaja mengalah, membiarkanku menang. Benarkah itu?”

“Mengapa kau seperti ini, kau kan sudah menang. Nikmati kemenanganmu dan jangan menggangguku!” tukas Jeongtae sambil berlalu.

Sinopsis: Inspiring Generation – Episode 1-1 Sinopsis: Inspiring Generation – Episode 1-1

Tapi, Ma Gang tidak membiarkan Jeongtae berlalu begitu saja. Dia berteriak dengan menampar pelayan muda itu. Ma Gang menuntut bajingan seperti Jeongtae untuk menghentikan langkah dan menunjukkannya kemampuan yang sesungguhnya. “Kok bisa kau tahu kalau aku benci melihat seseorang memukul wanita?” tanya Jeongtae.

Jeongtae kemudian langsung melayangkan pukulan kepada lawannya. “… yang sebenarnya baru saja dimulai.”

Jeongtae menyerang secara sistematis titik mematikan dari lawannya, terutama di bagian leher. Dalam tempo singkat, lawannya terkapar di lantai bar. Kemudian, Wang Baeksan datang. Dia mengatakan kepada Jeongtae.

Sinopsis: Inspiring Generation – Episode 1-1 Sinopsis: Inspiring Generation – Episode 1-1

“Di utara Luoyan-Henan, ada gunung kecil. Gunung itu mungkin kecil, tapi karena itu cuma satu-satunya di sana. Dan setiap orang yang mati disekitar kota akan dikuburkan disana. Nama gunung itu adalah Bong Mang. Ayahmu baru dikubur beberapa hari yang lalu disana. Pihak Shanghai sudah mempersiapkan in memorial bagi ayahmu. Jika kau tak kesana, maka takkan dapat dilanjutkan.”

Hal ini membuat Jeongtae terpengaruh secara emosional. “Aku tak memiliki ayah! Enyahlah!” kata Jeongtae bersikeras.

Tapi, Jeongtae mundur juga. Sebab, dia tahu kemampuan bela Baeksan sepadan dirinya – mungkin lebih hebat. Sebelum Jeongtae pergi, Baeksan memberikan batu berukir berumbai. Dia juga meminta Jeongtae untuk menemuinya di Shanghai.

***

Delapan tahun sebelumnya, tepatnya pada 1928, ketika Jeongtae yang masih remaja (Joo Da Yeong) bekerja sebagai penarik rickshaw (becak yang ditarik oleh manusia). Kala itu, seorang gadis belia (Deguchi Gaya saat remaja) tengah dikejar dan dipukuli. Sebab, sudah menjual sesuatu di wilayah yang bukan kekuasaan mereka. Deguchi Gaya muda mengambil pecahan beling yang teronggok di dekatnya, ketika dirinya jatuh tersungkur ke tanah. Dia menanti waktu yang pas untuk membalas.

Sinopsis: Inspiring Generation – Episode 1-1 Sinopsis: Inspiring Generation – Episode 1-1

Di saat bersamaan, Jeongtae dengan penuh percaya diri mendatangi segerombolan orang-orang yang memukuli Deguchi Gaya. Dia mengatakan bahwa hal kedua yang paling dibencinya adalah melihat pria memukuli wanita. Tapi, hal pertama yang paling dibencinya adalah…

Sebuah pukulan mendarat di mulut Jeongtae. Membuatnya jatuh tersungkur ke tanah. Padahal ucapanya belumlah selesai. Seseorang yang memukul Jeongtae mengumpat, “DIAM KAU, BANG-SA*!”

Tanpa mempedulikan rasa sakit di mulutnya, Jeongtae bangun. Dia mengambil kain dan membalutkan di tangannya. Dia sudah siap berkelahi sekarang. “Tahukah kau… hal pertama yang paling kubenci adalah AYAHKU!”

Jeongtae maju dan dengan mudah mengalahkan kedua pria tersebut. Deguchi Gaya dengan tatapan terheran-heran. Setelah itu, Jeongtae menghampiri gadis cantik yang malang tersebut. “Kau baik-baik saja?” tanya Jeongtae.

Bukannya berterima kasih, Deguchi Gaya justru memukul Jeongtae dengan pecahan beling. Sehingga, pipi Jeongtae berdarah. “Jika kau tak mencampuri urusanku, akan kupakai ini untuk menusuk mereka punya mata.”

“Diriku mencampuri urusanmu?”

“Mereka bakalan datang dengan jumlah dua kali lipat dari orang yang mengejarku. Dan, aku akan dipukuli lagi untuk apa yang sudah kau lakukan untukku. Jadi, nggak usah pamer apapun di depanku lagi.”

Sinopsis: Inspiring Generation – Episode 1-1 Sinopsis: Inspiring Generation – Episode 1-1

Jeongtae tak menggubris ucapan Deguchi Gaya. Dia justru meraih tangan gadis itu dan mengoleskan salep ke tangan Deguchi Gaya yang berdarah dan membalutnya. “Menarik rickshaw setiap hari juga akan membuat tangan menjadi seperti itu. Ya, akan meninggalkan bekas, tapi setidaknya bisa mengurangi infeksi. Aku bukan mau pamer padamu. Aku mangkal di dekat stasiun. Apabila terjadi sesuatu, carilah aku. Aku bertanggung jawab atas bahaya yang akan mengancam dirimu. Namaku Jeongtae, Sin Jeongtae. Kau?”

Deguchi Gaya tak segera menjawabnya. Jeongtae yang sudah merawat luka di tangan Deguchi tersenyum dan pamit sampai bertemu kembali. Setelah Jeongtae menjauh, Deguchi Gaya berteriak, “Namaku Deguchi Gaya.”

***

Bersama-sama Jjang Ttol (Sin Seung Hwan), Jeongtae lomba menarik rickshaw. Dua wanita berpakaian kimono, yang jadi penumpang mereka bertaruh atas perlombaan tersebut.

Jeongtae menerima sedikit bagian dari taruhan ini kemudian merayakannya dengan membeli kentang dan memakannya (sebab tidak sanggup membeli nasi). Kentang ini sudah dianggapnya makanan paling mewah. Sementara Jjang Ttol mengeluh untuk makanan yang sederhana. Jeongtae meminta kentang itu jika Jjang menolaknya. Dan, sambil tetap menggerutu, Jjang tetap saja memakannya. Jjang juga berujar pantas saja kent*t Jeongtae bau, karena sering makan kentang.

Jeongtae mengatakan jika seharusnya mereka tetap bersyukur masih bisa memakan sesuatu.

***

Di sebuah apotek, Okryeon (Ji Woo) yang seharusnya sedang bekerja justru tertidur. Majikannya pun datang. Sambil mengeluhkan sikap Okryeon, majikan itu berusaha membangunkan Okryeon. Sayang tidak berhasil. Tapi, begitu majikannya menyebut nama Jeongtae, Okryeon segera bangkit seraya menyapu sisa air liur di mulutnya dan memandang sekitarnya. Sang majikan bertanya kepada apa Okryeon sangat suka sama Jeongtae segitunya? Bukannya menjawab, Okryeon justru balik bertanya, apa majikan begitu menyukai Lady Mokpo?

Sang majikan kemudian berkata bakalan mengadu pada ibu Okryeon seandainya anak buahnya itu berani pergi dari toko saat dirinya tak ada di tempat. Okryeon mencibir melihat kepergian majikannya. Waktu, majikannya menyebut nama Jeongtae, Okryeon berkata, “Kau pikir aku idiot apa? Bisa kau tipu lagi?”

Dan, ternyata Jeongtae beneran datang. Okryeon bingung. Kemudian, dia bersembunyi barang sebentar untuk mengecek wajahnya di cermin, apa ada iler yang tersisa. Jeongtae tampaknya kerap bertandang ke toko obat tempat Okryeon bekerja. Rupanya, Jeongtae membelikan adiknya, Sing Cheong Ah, obat. Okryeon mengembalikan uang yang dibayar Jeongtae. Dia mengatakan takkan ada yang mengetahui. Namun, Jeongtae ragu-ragu, kemudian bertanya bagaimana jika ada yang melihatnya dan Okryeon dipecat karenanya. Karena itu, Jeongtae mengembalikan uang tersebut sambil tersenyum. Okryeon berkata jika dirinya senang melihat senyum Jeongtae.

Okryeon tidak menyadari wajahnya terkena tepung. Jeongtae yang melihatnya, kemudian membersihkannya. Senang betul Okryeon mendapat perhatian dari Jeongtae.

Ketika pulang, Jeongtae menegur adiknya, Cheong Ah supaya tidak memasak dengan keadaan asap dapur mengepul. Sebab, itu hanya akan menambah buruk kesehatan Cheong Ah yang sudah buruk. Tampak betul kasih sayang yang diperlihatkan Jeongtae kepada adiknya. Cheong Ah mencandai Jeongtae, andai kata ibu mereka masih ada pasti Jeongtae adalah orang pertama yang dilarang masuk dapur.

Bersambung ke sinopsis drama Korea ‘Inspiring Generation’ episode 1-2

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis: Inspiring Generation – Episode 1-1

0 komentar:

Post a Comment