Thursday, February 15, 2018

Nonton Film Dilan 1990 di Kota Cinema Mall Jatiasih

Omong-omong tentang Kota Cinema Mall ada bioskopnya sudah sering saya dengar. Karena dari depan tidak tampak bioskopnya, saya kurang percaya kalau Kota Cinema Mall ada bioskopnya. Hari Minggu kemarin jadi pembuktian awal.

Ruangan di bioskop Kota Cinema Mall Jatiasih tidak sebesar ruang bioskop lainnya – seperti XXI, 21, misalnya. Hanya ada dua kubu – kubu kiri dan kubu kanan. Ruangan bioskop lainnya, rerata ada tiga kubu – kubu kiri, kubu tengah, kubu kanan. Pun demikian, bangkunya tetap nyaman untuk diduduki dan layarnya juga prima. Apakah lantaran masih baru? Entahlah.


Damn, film Dilan 1990 ini laris banget. Saat nonton, saya tidak mendapatkan tempat duduk strategis. Saya duduk di deretan depan paling pojok dekat pintu Exit. Itu membuat saya mendongak pas nonton. Dan posisi duduk juga harus disesuaikan. Biar alur cerita bisa dipahami dengan baik.

Secara garis besar, film Dilan 1990 menceritakan sosok Dilan yang diceritakan dari sisi Milea. Mereka berdua pernah jadian. Dulu. 22 Desember 1990. Mungkin itu yang ingin dilakukan Milea. Mengenang Dilan.

Milea menggambarkan Dilan sebagai sesosok cowok yang kocak, pemberani, sekaligus romantis. Kekocakan Dilan dibuktikan waktu mendekati Milea. Seperti waktu Dilan meramal Milea: mereka berdua akan bertemu di kantin, meski tak jadi. Keberanian Dilan terlihat waktu menghajar Anhar, gara-gara Anhar menampar Milea. Dilan juga romantis. Buktinya ada puisi Milea 1 dan Milea 2.

Sepanjang film, para penonton seperti dibius oleh gombalan-gombalan romantis Dilan. Banyak yang sudah tahu kata-kata yang akan diucapkan Dilan. Anehnya, mereka tetap terkekeh. Saya juga. Hahaha...

Hanya saja, banyak pertanyaan melintas di kepala saya seusai nonton. Pertama, kenapa Milea menceritakan Dilan? Apa benar untuk mengenang Dilan? Ada apa dengan Dilan? Apa Dilan masih hidup atau sudah meninggal? Apa mereka suami-istri atau berpisah? Semua pertanyaan ini berkecamuk.

Memang benar ada sekuel film ini berjudul Dilan 1991. Hanya saja, apakah semuanya akan terjawab di film sekuel itu? Seperti film trilogi The Matrix yang baru benar-benar saya pahami setelah nonton ketiga-ketiganya. Entahlah. Hanya Tuhan dan Pidi Baiq saja yang tahu semuanya.

Film Dilan 1990, menurut saya, bikin baper. Bagaimana tidak? Seorang teman bercerita jika dia bertemu Dilan dalam mimpinya, aih... lebaydotcom!

0 komentar:

Post a Comment