Monday, August 7, 2017

Sinopsis School 2017 Episode 7 – Semua Orang Berbohong

Raja Sinopsis – Di School 2017 episode 6, dikuak tentang kehidupan asli para karakter yang ada di School 2017. Seperti misalnya, Nam Joo yang ternyata berasal dari keluarga biasa saja dengan adik yang banyak, kemudian Dae Hwi yang ternyata menyimpan kekecewaan terhadap sekolah yang pilih kasih tapi diam saja, juga Tae Woon yang ternyata menjadi X lantaran Papa Hyun terlalu bersikap keras padanya, dll.

Di bagian akhir, ada video masuk ke HP smartphone milik anak-anak siswa. Video itu berisi Pak Kepsek menyuruh Tae Woon menghapalkan jawaban ujian kompetisi matematika, karena pemenangnya sudah ditentukan. Anak-anak menatap Tae Woon. Mereka berpikir X mengadukan Tae Woon. Tae Woon berdiri, balik menatap teman-teman yang menatapnya. Dia berteriak, “Aishhh, apa sih yang kalian lihat, Nyet?” School 2017 ep 7 masih menarik diikuti. Baca sinopsis lengkapnya?

Sinopsis School 2017 Episode 7 – Semua Orang Berbohong


Tae Woon melangkah keluar kelas diiringi Eun Ho. Semua mata siswa lain tertuju ke arahnya, berbisik menuduhnya sebagai bocah tengik yang jahat. Eun Ho tampak tegang saat mengekori Tae Woon.


Eun Ho meminta penjelasan kenapa Tae Woon malah menyebar video itu? Bukankah itu sama halnya dengan pengakuan dosa? Tae Woon nyengir santai, lalu menjelaskan bahwa penyebaran video itu dimaksudkan supaya dirinya tidak diikut-sertakan dalam ujian kompetisi matematika. Tidak ada maksud lain.

*


Dalam kilas balik, kita melihat Tae Woon menyelinap masuk ke kantor Pak Kepsek. Itu terjadi pada malam hari. Di sana, dia memasang kamera pengintai. Setelah sukses mengendalikan melalui HP smartphone-nya, dia pergi lagi.

Besok paginya, Tae Woon menemui Pak Kepsek, berpura-pura membawakan hadiah dari Papa Hyun. Dia pun mulai melakukan perekaman, dan mengarahkan pembicaraan tentang jawaban ujian kompetisi matematika. Pak Kepsek menyuruh Tae Woon menghapalkan jawaban saja – pasti akan jadi jawara pertama. Kilas balik selesai, kembali ke Tae Woon-Eun Ho.

*


“Bagaimana lo ngadapin konsekuensinya? Semua orang panik sekarang,” tanya Eun Ho.

Tae Woon nyengir, lalu menyuruh Eun Ho tidak perlu pusing memikirkannya. “Khawatirkan saja dirimua sendiri,” pintanya.

*


Pak Kepsek menggelar rapat soal video pembicaraannya dengan Tae Woon – juga menuding X sebagai biang kerok kekacauan.

Pak Guru Soo kesal lantaran Pak Kepsek selalu menuding X sebagai biang keroknya. Dia akhirnya mengungkapkan bahwa Pak Kepsek-lah biang keroknya. “Kenapa anda hanya membantu siswa kaya saja melalui ujian kompetisi matematika? Siswa yang melakukannya pasti termotivasi karena frustasi.”

Pak Guru Myung berpikir Pak Kepsek seharusnya meminta maaf kepada para siswa. Tentu saja Pak Kepsek menolak.

Pak Wakil Kepsek masuk ke dalam ruangan, memberitahu Direktur Hyun dan orang-orang dari Dinas Pendidikan datang. Pak Kepsek kelabakan, lalu keluar ruangan mengikuti Pak Wakil Kepsek.

*


Orang-orang dari Dinas Pendidikan memberitahu bahwa mereka akan memantau semua yang terjadi di SMA Geumdo, termasuk ketidakjujuran para guru.

*


Tae Woon masuk ke ruang Pak Kepsek. Dia memberitahu suasana sekolah memburuk. Semua orang jengkel padanya.

Direktur Hyun meminta Pak Kepsek-Pak Wakil Kepsek-Pak Guru Koo supaya memberikan hukuman pada Tae Woon. Dia berpikir itulah cara meredakan amarah para siswa. Tae Woon menerima hukuman tersebut tanpa membantah. Dia bertanya juga, “Apa itu berarti akan diadakan ujian kompetisi matematika yang baru?” Tampaknya iya. Para Guru Koo yang berpendapat begitu. Ujian kompetisi matematika tanpa kecurangan akan meredakan emosi siswa.


Tae Woon berpikir emosi para siswa takkan teredakan hanya dengan menghukum dirinya. Harus ada orang yang bertanggung jawab. Pak Wakil Kepsek membenarkan omongan Tae Woon. “Pak Direktur tidak boleh bertanggung jawab. Saya sendiri, selaku Wakil Kepsek, terlalu lemah untuk bertanggung jawab. Jadi kira-kira siapa yang harus bertanggung jawab?” tanyanya sembari menatap Pak Kepsek. Direktur Hyun dan Pak Guru Koo juga menatap Pak Kepsek. Hayoloh! Pak Kepsek cengok, ha.

*


Anak-anak kaget membaca pengumuman bahwa Tae Woon akan dihukum. Meskipun mereka mencibir hukuman itu terlalu biasa bagi Tae Woon.

Tak berapa lama kemudian, Tae Woon datang dengan gaya cool. Melihat pengumuman itu, dia bertingkah seolah-olah kaget. Padahal itu bagian dari rencananya kan? Dia naik ke lantai atas, menembus kerumunan teman-temannya.

*


Gerombolan siswa kaya chit-chat di Whatsapp grup. Mereka khawatir tentang apa yang akan terjadi. Terkuaknya kasus Tae Woon akan bisa membongkar kebohongan prestasi mereka. Itulah kenapa mereka berpikir menangkap X secepatnya. Mereka takut X akan melaporkan.

Salah satu diantara mereka berpikir apakah X = Dae Hwi? Hee Chan menegaskan bahwa Dae Hwi bukanlah X, sebab Dae Hwi sangat membutuhkan prestasi dibandingkan siapapun.

*


Di gudang persembunyian X, Eun Ho masih mempertanyakan alasan Tae Woon menyebar video hanya gara-gara tidak mau ikut ujian kompetisi matematika? Tae Woon membenarkan. Dia bercerita dulu sempat menjadi X hanya untuk membalas dendam (pada Papanya yang selalu mementingkan reputasi). Sekarang dia hanya ingin membantu seseorang (yang dimaksud adalah Eun Ho).

*


Pak Guru Myung memberitahu pada anak-anak kelas Eun Ho kalau ujian kompetisi matematika akan tetap digelar. Dia keluar kelas. Tae Woon keluar juga.

Anak-anak menggunjing lagi soal hukuman Tae Woon (membersihkan sekolah selama seminggu). Sa Rang berkicau mereka tak bisa berbuat apa-apa, karena Papanya Tae Woon ada di belakang Tae Woon. Eun Ho menggumam dalam hati, “Tae Won punya alasan. Dasar orang-orang sarkas!”

*


Eun Ho sebal webtoon yang diunggahnya di www.webtoon.com baru dibaca satu viewers. Tae Woon menyuruhnya bersabar. Dia bertanya, “Btw, apa kau senang waktu menggambar?”

Eun Ho mengiyakan. Dia bercita-cita bekerja di bidang yang mengizinkannya menggambar. Dia balik bertanya tentang impian Tae Woon. Dengan cepat Tae Woon mengaku tak punya impian.

*


Dalam kilas balik, kita melihat Tae Woon asyik menggambar desain motor – permintaan Joong Ki. Belum selesai, Joong Ki merebutnya dan menilai desain itu pasti laku keras kalau dijual. Kilas balik selesai.

*

Tae Woon ingin menceritakan impiannya pada Eun Ho, tapi entah kenapa diurungkannya. Dia malah bilang impian membuat hidup seseorang jadi melelahkan. Contohnya, Eun Ho kesal waktu mengetahui pembaca webtoonnya hanya satu orang saja.

*


Hasil ujian kompetisi matematika diumumkan. Yang menempati posisi pertama adalah Dae Hwi. Teman-teman memujinya. Dae Hwi cengar-cengir bahagia. Tae Woon melihat kerumunan tersebut tapi memutuskan diam saja dan pergi dari sana.

*


Tae Woon mencabut rumput sebagai bagian dari hukumannya. Dae Hwi lewat. Tae Woon memberhentikannya untuk mengajak bicara.

Eun Ho melihat keduanya dan buru-buru mendekat. Dia tampaknya khawatir keduanya saling baku hantam lagi. Dae Hwi pun pergi meninggalkan Tae Woon dan Eun Ho.

*


Hee Chan mengaku kalah pada Dae Hwi dalam ujian kompetisi matematika. Untuk itu, dia akan memberikan jalan bagi Dae Hwi supaya bisa magang di bidang kesehatan. Syaratnya satu: Dae Hwi tidak boleh di posisi pertama saat menerima hasil ujian akhir. Dae Hwi ingat omongan Tae Woon, jadi tidak langsung mengiyakan. Dia minta waktu untuk memikirkannya.

*


Dua teman Eun Ho datang ke kelas, mengumumkan bahwa X ada di kelas mereka. Eun Ho kaget, sementara Tae Woon berusaha sok acuh.

*


Pak Kepsek Jin pun curiga X ada di kelas Eun Ho. Pak Guru Myung tidak setuju kecurigaan diarahkan ke kelas Eun Ho, pasalnya belum ada bukti nyata. Dia memohon Pak Kepsek tidak menyakiti perasaan para siswa tak bersalah atas bukti yang belum benar-benar terbukti. “Oiya, bukankah seharusnya anda meminta maaf pada Eun Ho atas tudingan yang salah?” sindir Pak Guru Myung, lalu pamit dari hadapan Pak Kepsek.

“Dia sudah gila barangkali,” tuding Pak Kepsek seperginya Pak Guru Myung, “Jangan-jangan dia X lagi?” Pak Guru Koo diam saja.

*


Anak-anak di kelas Eun Ho bertanya-tanya mengenai siapa kira-kira Si X ini? Mereka mempertanyakan Dae Hwi yang memiliki kunci masuk ke ruang guru / ruang kepsek. Nam Joo membela Dae Hwi jika tudingan itu tidak benar. Dugaan sementara adalah Si X ini anak orang kaya, terbukti dengan drone. Sementara Dae Hwi kan anak orang kere. Semua masih serba membingungkan mereka.

*


Sa Rang menebak Si X = Dae Hwi, mengingat Tae Woon-lah yang masuk ke dalam video. Eun Ho terlihat kikuk mendengar tebakan Sa Rang, lalu coba membela bahwa X belum tentu Dae Hwi atau Tae Woon.

“Lo bener-bener nggak tauk?” tanya Sa Rang. Eun Ho menggeleng. Dia mengaku tak mau memusingkan soal X lagi, takut kena batunya dituding sebagai kaki tangan X.

Tae Woon lewat. Eun Ho pamit pada Sa Rang, lalu mengejar langkah kaki Tae Woon. Sa Rang merasa Eun Ho dan Tae Woon menjadi lebih dekat belakangan ini.

*


Eun Ho dan Tae Woon masuk ke gudang persembunyian. Eun Ho kebingungan harus melakukan apa. Masalah berkembang menjadi lebih besar. Jika ketahuan mereka pasti habis disikat para staf Geumdo. Tae Woon juga tak tahu harus melakukan apa, dan malah balik bertanya, “Jadi apa yang musti kita lakuin nih?”

*

Tae Won-Eun Ho kembali ke kelas sambil bercanda-canda. Dae Hwi melihat mereka. Saat itu dia teringat omongan Eun Ho tentang video kesalahan Pak Kepsek. Dia menarik kesimpulan Eun Ho = X.

*


Tae Woon mengantar pulang Eun Ho naik motor. Setibanya di depan rumah, Abangnya Eun Ho muncul dan bersikap sok-sokan seperti seorang hyung yang baik. Dia memerintahkan Tae Woon turun dari motor, dan berpikir motor tunggangan Tae Woon sangatlah bagus. Dia bertanya, “Apa lo nggak ngeliat Eun Ho sebagai seorang perempuan?” – dalam kata lain, apa lo nggak mau macarin Eun Ho?

Eun Ho menyuruh Tae Woon pulang, dan menyeret Abangnya masuk ke rumah. Tae Woon bergumam, “Gue ngeliat Eun Ho sebagai seorang perempuan kok.”

*


Abangnya Eun Ho mengadu Eun Ho sudah punya pacar kaya. Kenapa tidak menikahkannya saja langsung? Mama melempar Abangnya Eun Ho dengan kacang. Di saat bersamaan, Papanya Eun Ho datang dalam kondisi teler. Mama kesal dan melemparinya dengan kacang juga (emang monyet ya dilemparin kacang?).

Papa melihat Eun Ho, dan bertanya soal kebutuhan Eun Ho untuk les webtoon. Eun Ho mengaku sekolahnya ada program spesial musim panas selama sebulan, tapi bayarannya mahal. Papa menyuruh Eun Ho ikut. Biar bagaimanapun, dia yang akan mencari duitnya.

*

Abangnya Eun Ho bangun. Dan menemukan Papanya sibuk menempelkan koyo cabe di pundak.

*


Dae Hwi belajar berdiri di luar sekolah. Eun Ho datang menghampiri. Dae Hwi pun menanyai Eun Ho tentang X. Eun Ho gelagapan, lalu hampir keceplosan tapi segera mengaku tidak tahu apa-apa. Dae Hwi menawari sebelah headsetnya pada Eun Ho. Mereka menikmati musik bersama.

Nam Joo muncul. Jealous jelas melihat kedekatan keduanya. Tae Woon juga datang, menjejeri Nam Joo. Nam Joo memutuskan masuk ke dalam sekolahan, sedangkan Tae Woon mengajak Eun Ho bicara sendirian. Dae Hwi masuk ke sekolah.

“Bunga apa yang lo sukain?” tanya Tae Woon, sembari ngeloyor masuk ke sekolah. Eun Ho bingung.

*


Tae Woon berniat memasangkan headset di telinga Eun Ho, tapi mengurungkannya. Beberapa kali dia melakukan itu. Pada akhirnya, dia frustasi dan menyetel musik keras-keras. Eun Ho menyuruhnya memelankan suara musiknya, khawatir ada orang yang mendengar – maklum mereka kan di gudang persembunyian.

*


Direktur Hyun menskorsing Pak Kepsek Jin. Bilangnya untuk sementara waktu sampai orang-orang dari Dinas Pendidikan selesai mengauditnya. Pak Wakil Kepsek mendukung keputusan Direktur Hyun.

*

Anak-anak kelasnya Eun Ho heboh dengan berita Pak Kepsek dipecat atas laporan diskriminasi, manipulasi hasil evaluasi siswa, dll. Mereka berpikir X-lah yang telah melaporkannya.

*


Pak Kepsek Jin membereskan barang-barangnya. Pak Wakil Kepsek Duk membantunya meletakkan papan nama Pak Kepsek Jin ke dalam kardus. Dia menggantinya dengan papan nama dirinya sendiri. Sambil cengar-cengir, dia menyuruh Pak Kepsek Jin untuk istirahat sebentar – dan kalau bisa selamanya. Ha.

Pak Wakil Kepsek Duk yang naik jadi Kepsek Sementara memerintahkan Mamanya Sa Rang (sedang membersihkan ruangan Kepsek) untuk mencopot foto Pak Kepsek Jin dan mengganti dengan foto dirinya.

*


Eun Ho meledek Pak Kepsek Jin yang tergopoh-gopoh membawa kardus berisi barang-barangnya. Pak Kepsek marah. Pak Guru Myung muncul, membantu membawakan kardus Pak Kepsek, lalu ikut-ikutan meledeknya. Ha. Pak Kepsek mengambil kembali kardus miliknya dan menjauhi keduanya. Pak Guru Myung dan Eun Ho tertawa-tawa melihat Pak Kepsek kesusahan.

*


Dae Hwi hangout sama Nam Joo, tapi dia asyik belajar. Sama sekali tidak menggubris Nam Joo.

Nam Joo mengajak Dae Hwi makan malam bareng. Dae Hwi menolak. Ya, Nam Joo paham. Dia menyindir Dae Hwi memang harus belajar hari ini, besok, lusa, tiap hari tanpa henti. Dia pergi meninggalkan Dae Hwi.

*


Nam Joo dan Bit Na jalan-jalan ke mall. Niatnya beli sepatu. Begitu masuk ke toko VVIP, Nam Joo melintir dan berniat pulang. Aih, hidup dalam kepalsuan ya begitu deh.

*


Nam Joo pulang ke rumah, dan melihat Papanya sedang menggotong lemari yang ditemukannya di tempat sampah orang. Dia marah-marah, merasa tindakan Papanya itu layaknya pengemis. Papanya meletakkan kembali lemari di jalan. Dia tidak jadi membawa lemari itu ke rumah, sesuai permintaan Nam Joo.

Papa menanyakan soal hubungan Nam Joo dengan Dae Hwi? Nam Joo marah-marah karena Papanya sudah ke sekolah, membuatnya malu. Dia masuk. Saat itu di pintu ada Papanya Eun Ho habis mengantar nasi-ayam. Dia melihat Papanya dan berkomentar kalau anak-anak zaman sekarang memang sulit dikendalikan.

*


Bit Na kebingungan mencari pulpen mahalnya. Dia merampas tempat pensil Bo Ra, mengira pulpen mahalnya ada di sana, toh sebelumnya Bo Ra juga mengambil bukunya. Pulpen Bit Na memang tidak disana, tapi Bit Na malah membuang-buang isi tempat pensil Bo Ra. Kesal-lah Bo Ra. Dia menyuruh Bit Na mengembalikannya.

Bit Na bersikap sok, dan malah menjambak Bo Ra. Kali ini Bo Ra tak tinggal diam. Dia melawan dan balik menjambak Bo Ra. Saat itu Ibu Guru Ran masuk dan menyuruh mereka berhenti berkelahi. Keduanya tidak menggubris.

Orang-orang Dinas Pendidikan dan para staf muncul. Mereka kaget menyaksikan Bit Na dan Bo Ra berkelahi. Pak Guru Koo menggebrak meja, menyuruh keduanya berhenti. Baru keduanya berhenti.

*


Pak Guru Myung meminta Bo Ra untuk bicara siapa yang telah menjambak lebih dulu. Bit Na berkoar bahwa Bo Ra-lah yang melakukan. Pak Guru Myung meminta Bit Na mendengarkan Bo Ra. Kali ini Bo Ra tidak mau bungkam. Dia cerita Bit Na-lah yang menyerangnya duluan.

Pak Guru Myung minta petunjuk Ibu Guru Ran siapa yang menyerang lebih dulu. Ibu Guru Ran mencak-mencak, tidak mau diganggu. Tapi tendensinya malah menyalahkan Bo Ra. Pak Guru Myung frustasi, dan meminta keduanya kembali ke kelas.

Selepas keduanya pergi, Pak Guru Myung mencoba bicara pada Ibu Guru Ran. Sayangnya Ibu Guru Ran bersikap defensif. Dia tidak mau ikut campur dengan mengatakan Bo Ra memang terlihat kalem didepan tapi dibelakang tidak ada yang tahu.

*


Ibu Guru Ran papasan sama Bo Ra. Saat itu Bo Ra menegaskan takkan minta bantuan Ibu Guru Ran lagi, jadi Ibu Guru Ran tak perlu merasa takut terbebani.

*


Di ruang konseling, Pak Guru Myung mengungkapkan bahwa dirinya berharap semua berjalan dengan baik. Yang salah harus minta maaf dan yang benar harus menerima permintaan maaf. Sayangnya sekolah tidak berjalan seperti itu. Bo Ra mengatakan, “Biar gampang, Pak, saya akan bilang saja kalau saya yang menyerangnya.” Dia merasa takkan menang dari Bit Na yang punya pengacara handal.

*


Pak Guru Myung cerita sama Ibu Polwan Ji bahwa dirinya sebal tidak bisa berbuat banyak untuk anak-anak – perkelahian siswa dan siswa yang merusak/masuk ruang guru. Ibu Polwan Ji menyimpulkan Pak Guru Myung mengetahui sesuatu malam itu. Pak Guru Myung mengiyakan – satunya cewek, satunya cowok. Ibu Polwan Ji mengharuskan Pak Guru Myung mengetahui siapa siswa tersebut, dan menjadikan Eun Ho tersangka utama.

Pak Guru Myung coba membela Eun Ho. Sialnya Ibu Polwan Ji tetap berkesimpulan sama. Dia curiga saat Eun Ho mengarahkan mereka ke tempat lain, waktu mereka mengejar X. Pak Guru Myung tetap tak percaya jika Eun Ho adalah X.

*


Eun Ho senang ada satu komentar (nickname: niceguy) di webtoonnya. Tae Woon berseloroh supaya Eun Ho tidak senang. Siapa tahu itu orang bod*h yang komentar. Eun Ho tak peduli kicauan Tae Woon, dan berniat membalas komentar tersebut.

Tae Woon menghampiri Eun Ho yang sedang mengucir rambutnya. Entah kenapa ketika melihat tengkuk Eun Ho, dia langsung melepas ikat rambut Eun Ho dan mengacak-acak rambutnya. Ihirrr... Dia berseloroh Eun Ho justru cakep pas rambutnya acak-acakan.

*


Ibu Polwan Ji menemui atasannya untuk menceritakan halangan yang ditemui saat menginvestigasi X. Atasannya tidak peduli. Dia mengharuskan Ibu Polwan Ji mengungkapkan siapa X sebenarnya, atau masalah akan semakin rumit – maksudnya hubungan atasannya dengan Direktur Hyun. Apa yang sudah X lakukan bukan main-main lagi.

*


Ibu Polwan Ji menemui Pak Guru Koo untuk meminta pendapat apa yang harus dilakukannya dalam investigasi. Dia sudah menebak siapa tersangkanya, tapi khawatir anak-anak akan terluka gara-gara itu. Pak Guru Koo menyederhanakan masalah, menyuruh Ibu Polwan Ji mengikuti aturan sistem – apapun hasilnya.

*

Tae Woon dan Eun Ho lagi membersihkan sekolah. Tae Woon meminta Eun Ho mengucir rambut lagi. Di saat bersamaan, Ibu Polwan Ji muncul untuk mengajak Eun Ho bicara.

*


Eun Ho dibawa ke ruang guru, dimana dia dipaksa mengatakan siapa yang bersamanya pada malam itu? Jika menolak bicara, kesalahan akan dilimpahkan semua pada Eun Ho. Dengan begitu Eun Ho terancam DO dari sekolah lagi. Tetap, Eun Ho menolak memberi tahu. Di luar ruang guru, Tae Woon mondar-mandir.

Pas Ibu Polwan Ji dan Pak Guru Koo keluar, Tae Woon menemui Eun Ho untuk menanyakan apa yang terjadi. Eun Ho memberitahu kalau Ibu Polwan Ji dan Pak Guru Koo sudah tahu siapa yang masuk ke ruang guru malam itu. Hanya saja, mereka belum bisa memastikan apakah itu Dae Hwi atau Tae Woon.

*


Eun Ho mengaku tak mengatakan apa-apa. Tae Woon kesal, karena Eun Ho tidak menyebutkan nama. “Sebut siapa saja! Aku, Dae Hwi, atau siapapun!” pekiknya. Eun Ho tak ingin Tae Woon, Dae Hwi, atau siapapun ikut tertangkap. Dia bingung.

Tae Woon menghela napas. Dia berjanji akan mengatasinya.

*


Besoknya, Eun Ho menunggu Tae Woon di parkiran. Dia menanyakan apa yang harus dilakukan? Tae Woon menyuruh Eun Ho diam saja. Dia yang akan mengurusnya.

Diekori Eun Ho, Tae Woon menuju ke ruang guru. Dia menghadap Pak Guru Koo, dan mengaku bahwa cowok yang bersama Eun Ho adalah dirinya. Eun Ho kaget. Pak Guru Koo, Pak Guru Myung, dan Ibu Guru Ran juga kaget.

Ikuti tautlink berikut untuk membaca kelanjutan School 2017 sinopsis episode 8.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis School 2017 Episode 7 – Semua Orang Berbohong

0 komentar:

Post a Comment