Sebelumnya baca: sinopsis Shakuntala episode 31.
Sinopsis Shakuntala Episode 30 – Perayaan Holi
Goryeon – Dushyant menceritakan pada kedua temannya mengenai Shakuntala dan Ia meminta mereka mendukungnya. Mereka bersedia dan membayangkan Kalki akan patah hati. Lalu, mereka pergi ke Ashram Rishi Kanva. Di pintu gerbang, mereka disambut Rishi Satanand. Dushyant celingak-celinguk mencari sosok Shakuntala, tapi dia hanya menemukan dua temannya Shakuntala saja.
Rishi Satanand menyambut Dushyant dan dua temannya. Temannya Dushyant meminta maaf datang terlambat dan memperkenalkan Dushant sebagai Pangeran Aditya. Meski begitu, dia mengatakan Dushyant tetap mengucapkan selamat hari raya Holi. Rishi Satanand tak permasalahkan. Ketiganya masuk ke dalam Ashram.
Di sisi lain, Shakuntala sendiri tengah mematutkan diri di depan cermin kamarnya. Dia ingat benar wajah Dushyant yang belepotan tanah waktu memberikannya selendang untuk membalut tubuhnya. Ingatannya itu membuat Shakuntala malu. Dia tersipu-sipu sendiri dan keluar ruangan.
Pertemuan mereka terjadi setelah Dushyant melewati gerbang Ashram dan Shakuntala datang membawa nampan untuk ritual menyambut tamu. Shakuntala menundukkan wajahnya, malu. Dia memutuskan bersembunyi di balik tubuh temannya.
Kalki dan Mritunjay menuju Ashram. Kalki tampak kesal, karena mereka belum sampai jua. Mritunjay menggoda Kalki, begitu mereka sampai Dushyant sudah siap pulang. Kalki kesal. Dia tambah kesal saat dirinya jatuh dari tandu yang diusung para pelayan. Dia mengomeli pelayan pengangkat tandu.
Rishi Satanand memerintahkan Shakuntala menyambut tamu. Shakuntala muncul dari balik punggung temannya. Duhsyant melirik kedua temannya yang tampak terpana dengan kecantikan Shakuntala. Ketika, akhirnya menatap Shakuntala, matanya tak berkedip.
Shakuntala melakukan ritual penyambutan Dushyant dan kedua temannya. Rishi Satanand dan Gautami tersenyum licik, melihat ketiganya yang bak tersihir menatap Shakuntala.
Saat Shakuntala lakukan ritual puja, Dushyant berbisik minta Shakuntala memberitahu namanya. Ketika Shakuntala mau menyebutkan namanya, Rishi Satanand mempersilakan ketiga tamunya masuk. Setelah itu, Rishi Satanand mengatur supaya dua teman Dushyant diajak Karan kelilingi Ashram. Dushyant sendiri diajak dua temannya Shakuntala. Wajah Shakuntala kecut. Pun begitu, dia sama sekali tidak berniat menghalangi kedua temannya.
Di istana, Gauri dkk. merayakan Holi di halaman istana dengan gembira. Mereka cemong-cemong bubuk warna-warni. Raja dan Ratu melihat semua kegembiraan itu dari atas panggung.
Panglima Veer bicara pada prajurit untuk tetap berjaga-jaga di seluruh penjuru istana. Melihat keseriusan Panglima Veer, Gauri dan temannya berniat mengusilinya. Mereka ingin membuatnya tersenyum. Gauri dan temannya membuat jebakan di antara dua pepohonan dengan nampan berisi bubuk warna-warni. Setelah itu, Gauri menyuruh Panglima Veer mengambil piring untuknya. Panglima Veer menjalankan permintaan Gauri tanpa banyak cakap melewati dua pohon itu, sehingga kakinya tersangkut tali.
Jatuhlah Panglima Veer dengan muka menumbuk nampan. Cemong-cemong deh mukanya. Gauri dan temannya terkekeh. Mereka mengatakan, “Selamat hari Holi!” Panglima Veer hanya melirik mereka. Raja tampak tak suka melihat tingkah Gauri dkk yang terlihat kekanak-kanakan.
Dua teman Shakuntala mengajak Dushyant berkeliling. Mereka memberitahu Shakuntala, yang berjalan bersama mereka, untuk memberikan pengalaman perayaan Holi yang berkesan. Karena itu, mereka mengarahkan ke sebuah pohon dimana telah tergantung gentong berisi air warna-warni. Dua temannya Shakuntala mengisyaratkan seorang anak di atas pohon untuk menuang air di dalam gentong.
Dushyant tampak tidak menyadari itu. Malah dia menanyai nama Shakuntala. Shakuntala menyuruhnya lupakan namanya dan melangkah mundur agak menjauh. Di saat itulah, air warna-warni mengucur dari dalam gentong mengenai Dushyant. Para gadis, termasuk Shakuntala, tersenyum kegirangan.
Pelayan meminta Kalki turun, sebab jalur yang mereka tempuh terjal dan curam. Kalki kesal, tapi tak ada yang bisa dilakukannya. Jalan yang mulus adalah jalan memutar lebih jauh. Yang tentunya akan memakan waktu lebih lama lagi. Kalki dan Mritunjay berjalan. Kedua putri pesolek itu tak sanggup jalani jalan tersebut. Mritunjay mengajak Kalki kembali dan membiarkan Dushyant bersama Shakuntala. Eh, Kalki melotot. Dia tak sudi melihat Dushyant bersanding dengan wanita lain.
Ratu membersihkan wajahnya dari bubuk warna-warni. Raja duduk dan mencemaskan Gauri yang terlihat akrab dengan para pelayan. Ratu mengatakan Gauri masih kecil. Raja kesal, biar bagaimanapun Gauri tetap harus tahu strata sosialnya. Dia minta Ratu memberitahu Gauri mengenai hal ini.
Pelayannya Gauri menunjuk Ashram Rishi Kanva. Kalki kembali bersemangat. Begitu sampai di gerbang Ashram, Kalki berteriak-teriak. Seorang penghuni Ashram menyambut kedatangannya dan bertanya siapa Kalki dkk?
Kalki menyebut dirinya Putri dari Dhawlhapur dan memerintahkannya untuk memanggil Dushyant cs bahwa dirinya telah datang. Penghuni Ashram itu mempersilakan Kalki dan Mritunjay masuk.
Di dalam Shakuntala minta maaf pada Dushyant atas tingkah teman-temannya. Seolah tidak peduli dengan itu, Dushyant malah bertanya siapa nama Shakuntala sebenarnya? Lagi, baru ingin memberitahu namanya, Shakuntala terganggu oleh teman Dushyant yang mengatakan, “Panglima Aditya... Itu... badainya datang.”
Dushyant dan Shakuntala bingung, karena langit terlihat terang. Temannya menegaskan sekali lagi, “Cobalah mengerti. Jika mereka datang, semua akan berantakan.” Dushyant pun berpikir.
Lalu, terdengarlah suara rombeng Kalki yang bertanya, “Siapa bilang Dushyant tidak ada?” Dushyant menengok ke asal suara. Cemaslah dia. Kalki berniat mencari sendiri. Dushyant yang melihat dari kejauhan berpikir cemas.
Selanjutnya baca: sinopsis Shakuntala episode 31.
0 komentar:
Post a Comment