Sebelumnya baca sinopsis 'Abad Kejayaan' episode 51.
Sinopsis 'Abad Kejayaan' ANTV Episode 52
Lajos tidak lagi memiliki raja. Mulai sekarang wilayah Hungaria berada di bawah pendudukan Kekaisaran Ottoman. Kabar kemenangan tiba di Istana Topkapi. Hatice senang untuk Ibrahim Pasha, tapi Hurrem ingin dia mati.
Di Vatikan, mereka berpikir bahwa hal yang lebih buruk akan datang. Hurrem ingin membawa kembali ke istana peramal Yakup. Dia memintanya pada Gul Agha. Kali ini, ia akan berdiskusi sendirian dengan Yakup.
Di Taman Istana Boudin, Ibrahim mengagumi patung Apollo, Hercules dan Diana. Untuk menghormati kemenangannya dalam peperangan, Sultan Suleiman memberikan patung sebagai hadiah kepada Ibrahim Pasa. Bali Bey memerintahkan untuk mengirim patung-patung dan barang jarahan lainnya ke Istanbul.
Kapal Putri Isabella dari Kastil Fortuna diserang bajak laut di lepas Pantai Laut Aegea. Para perompak menangkap sang putri dan membawa ke Istanbul. Ini tahanan berharga, setelah tunangannya Putri Isabella, yakni Pangeran Frederick, dan para keturunan Dinasti Habsburg. Para perompak ingin menjual tahanan berharga ke Istana Topkapi. Sultan Suleiman dan Ibrahim Pasha kembali ke Istanbul sebagai pemenang.
Nigiar Kalfa merasa malu ketika Hurrem menghiburnya di harem. Nigiar Kalfa memperingatkan Ibrahim Pasha bahwa Hurrem berniat membalas dendam. Ibrahim mengatakan tidak takut pada Hurrem.
Daye Hatoun melihat bahwa Valide mengkhawatirkan Hatice, dan mengusulkan mengirim Nigiar Kalfa untuk membantunya. Ini menyenangkan Nigiar dan Ibrahim. Hurrem menemui peramal Yakup. Dia memintanya untuk membuatkan racun yang akan membuat korbannya mati perlahan-lahan, tanpa menyadarinya.
Senor Gritti menginformasikan Ibrahim bahwa putri Isabella dari Kastil Fortuna ditangkap perompak yang meminta uang dan Ibrahim mengirim Sumpul Aga untuk menebus dan membawanya. Ibrahim memberitahu Putri Isabella tentang Sultan Suleiman. Putri Isabella ingin melihatnya. Ibrahim pun mengatur pertemuan itu.
Selanjutnya baca: sinopsis 'Abad Kejayaan' episode 53 - bagian 1.
0 komentar:
Post a Comment