Sebelumnya baca: sinopsis 'Valid Love' episode 18 - bagian 2.
Episode ini dimulai dengan adegan di mana Il Ri menghubungi Sun Joo untuk memastikan keberadaan Hee Tae tidak ada kapal penelitian yang dilaporkan terbakar. Sayangnya, Sun Joo mengatakan sebaliknya. Dia memberitahu kalau Hee Tae naik kapal itu karena kurangnya para peneliti. Dia bahkan menyebutkan kalau pihak mereka kesulitan untuk menghubungi HP Hee Tae juga.
Il Ri merasa begitu buruk, ketika menerima kabar itu. Kenangan-kenangan tentang Hee Tae terlintas begitu saja di benaknya. Napasnya mendadak tercekat. Penyakit sesak napasnya kumat. Dia menyalahkan Hee Tae yang naik ke kapal itu tanpa memberitahunya. Dia limbung dan tersungkur setelah gagal mencari pegangan. Ayahnya Min Ki lewat dan melihat Il Ri sekarat. Dia langsung menghubungi ambulans dan membawanya ke RS.
Sementara itu, di kapal penelitian yang terbakar, tampak Hee Tae, Hwang, dan Lee Suk. Mereka baik-baik saja. Api di dalam kapal pun berhasil dipadamkan. Tak ada korban jiwa. Semua selamat. Tapi... mereka belum bisa menghubungi orang-orang yang mencemaskan mereka, lantaran sirkuit pengirim sinyal terbakar. Kapal penyelamat sudah tiba dan mereka segera menaikinya.
Il Ri sendiri sudah tiba di RS dan mendesiskan nama Hee Tae. Hee Tae yang berada di kapal merasa ada seseorang yang memanggilnya. Il Ri juga mendesiskan nama Kim Joon. Di studionya yang sepi, Kim Joon juga merasa ada yang memanggilnya. Istilahnya apa yang untuk menyebut ini: telepati / insting? Di luar ruang perawatan, Ayahnya Min Ki menghubungi Ibunya Il Ri.
'Valid Love' Episode 19: Hee Soo
Keluarga Hee Tae memeriksakan kondisi Hee Soo ke RS dan bertemu dengan dokter yang menangani Ibunya Hee Tae (dia dokter umum / spesialis, kemampuannya kok ada banyak?). Dokter menyarankan keluarga untuk mengecek kondisi Hee Soo tiap bulan, tidak enam bulan. Dia menyebutkan kalau kondisi Hee Soo bagus, meski begitu dari tes darah tampak gejala pembekuan darah.
Hee Tae dan kru penelitian sudah sampai di darat. Dia mengingatkan krunya, walaupun penelitian dihentikan karena ada halangan bukan berarti pekerjaan mereka berhenti. Dia meminta mereka semua menjaga sampel-sampel yang sudah didapatkan dan melaporkannya pada Doktor Han. Sebab, posisinya di sini hanyalah menggantikan Doktor Han sementara waktu.
Kru bertanya kapan Hee Tae akan kembali bekerja? Hee Tae berseloroh kalau dia akan bekerja kembali setelah Laut Incheon berubah menjadi soda, hehehe... Mereka semua saling berpamitan. Hwang merasa lega karena HP-nya sudah berhasil menangkap sinyal. Sun Joo datang dan menanyakan kondisi mereka berdua. Hwang berkomentar kalau Sun Joo pasti terlalu banyak mengkhwatirkan Hee Tae. Mereka berdua menyahut tidak apa-apa, toh berhasil sampai di darat juga kan? Hwang langsung ditelpon istri dan anaknya. Sun Joo memberitahu kemudian kalau Il Ri menghubunginya.
Di RS sendiri, Yi Ri berniat memberitahu Hee Tae mengenai kondisi Il Ri. Tapi, Ibu memintanya jangan memberitahunya. Tapi, berita Il Ri masuk RS sampai juga ke telinga Hee Tae melalui Soo Young. Setelah menerima pemberitahuan dari Soo Young, Hee Tae segera ke RS dan menemukan Ibu Mertua dan Yi Ri duduk di ruang tunggu. Ibu sempat memarahi Yi Ri, tapi Yi Ri mengaku tidak menghubunginya.
Tampak Hee Tae sangat kebingungan. Ibu memintanya tenang, toh nanti Il Ri juga sadarkan diri. Dokter yang merawat Il Ri keluar ruang perawatan. Hee Tae langsung bertanya. Dokter menjelaskan kalau Il Ri kekurangan oksigen, kandungan oksigen dalam darah, dan PH tidak seimbang. Dia menyebutkan bahwa setelah menerima perawatan, Il Ri akan sadar kembali dalam tempo paling lama 24 jam. “Seperti apa perawatannya?” tanya Hee Tae. Dokter menjawab bahwa tak ada yang khusus. Suntikan berisi obat dioksida dan menunggu hasilnya.
Hee Tae duduk di sisi Il Ri. Dia merasa takkan lama menunggui Il Ri seperti dirinya menunggui Hee Soo. Waktu pun berlalu tanpa harapan pasti. Selama 48 jam berikutnya, Il Ri tetap belum sadarkan diri.
Kemudian, kita diperlihatkan bahwa jiwa Il Ri menemui jiwanya Hee Soo di rumah. Il Ri meminta Hee Soo untuk bangun tidur dan memberitahu dirinya akan melakukan perjalanan. Sebelumnya, dia cuma bicara saja, tapi kali ini sungguhan. Hee Soo bertanya kalau Il Ri mau traveling kenapa mengenakan baju berat yang akan lebih sering dicuci? Dia menyuruh Il Ri meminjam bajunya yang kerap dipakai traveling.
Ki Tae menghampiri Yi Ri yang sedang tercenung sendirian di luar. Dia minta Yi Ri sandarkan diri padanya. Walaupun awalnya Yi Ri menolak, akhirnya dia menangis juga di bahu Ki Tae dan langsung kembali masuk saat air matanya sudah tumpah.
Di studionya Kim Joon membuka HP-nya dan menatap nomor HP Il Ri. Tepat di saat itu, Min Ki datang. Kim Joon heran melihat kedatangannya yang tidak biasa dan bertanya apa tujuan Min Ki datang ke tempatnya? Sebenarnya sih Min Ki berniat ingin belajar menukang, khususnya kayu, dari Kim Joon. Sayangnya Kim Joon menolak karena akan pergi tidak lama lagi. Min Ki mengatakan kalau Il Ri sakit dan berada di RS. Ayahnya yang membawanya.
Setelah menerima informasi itu, Kim Joon langsung datang ke RS dan bertemu Hee Tae yang sedang duduk di ruang tunggu. Kim Joon langsung mau masuk begitu saja ke ruang perawatan Il Ri. Hee Tae tidak membiarkannya, karena jam berkunjung sudah habis. Dia mengajak Kim Joon bicara di tempat lain. Namun, wajah Kim Joon terlihat tegang. Dia bertanya dengan nada suara tegang pada Kim Joon: kenapa Il Ri bisa sakit? Hee Tae menjawab kalau Il Ri menderita hiperventilasi. Sontak, ingatan Kim Joon melayang pada saat Il Ri datang ke studionya dan terlihat sesak napas.
Kim Joon bertanya kenapa bisa terjadi? Hee Tae berniat mengatakannya tapi dia urungkan niat itu. Sebelumnya Ibunya Il Ri mengatakan padanya bahwa Hee Tae ada di kapal penelitian yang kebakaran. Kim Joon bertanya kenapa Hee Tae tidak menghubunginya? Hee Tae balik bertanya, “Emang siapa kau? Keluarga? Wali? Apa hakmu?” Pertanyaan itu dijawab dengan pertanyaan balik, “Kau sendiri? Apa hakmu berada di sini?”
Tidak ingin debat kusir, Hee Tae meminta mereka tidak membicarakan urusan perasaan saat itu. Kim Joon berniat ke kamarnya Il Ri untuk mendapatkan kepastian, tapi Hee Tae mengatakan bahwa yang bisa mereka lakukan untuk saat ini adalah MENUNGGU.
Keesokan harinya, Kim Joon menjenguk Il Ri dan duduk di sisi ranjangnya. Dia ingat sudah memutuskan untuk tidak berhubungan lagi dengan Il Ri sebelumnya. Kemudian, kita melihat baik itu Kim Joon maupun Hee Tae sama-sama menunggu di ruang tunggu. Mereka berdua duduk berjauhan. Dalam sebuah narasi, Hee Tae mengatakan mulai merasa takut, karena setelah lima hari masuk ke RS, Il Ri belum juga kunjung sadar. Dia kemudian merasa sangat kehilangan Il Ri, sosok wanita kuat yang hidup bersamanya selama tujuh tahun terakhir ini. Dia merasa bisa melakukan apapun jika Il Ri sadar.
Hee Tae menatap Kim Joon yang tidur di bangku ruang tunggu, kemudian menyelimutinya (baik sekali?). Dia mengatakan kalau hubungan Il Ri dan Kim Joon tidaklah penting untuk sekarang – lukanya bukanlah masalah besar. Dia duduk di sisi ranjang Il Ri dan mendesis bahwa dirinya tidak lagi mempedulikan kesalahan istrinya, asalkan bisa sadar itu sudah cukup. “Aku bilang kau pergilah ke Tukang Kayu Kim supaya kau merasa tenang. Itu bohong. Aku tidak bisa memaafkanmu. Melihat pria lain selain aku, bahkan meski itu sebuah kesalahan cukup mengerikan hingga ingin membunuh. Tapi tidak lagi. Sadarlah. Memaafkanmu? Apa hak yang kumiliki? Hiduplah. Berjalan dan berbincang. Banyak tertawa. Banyak cinta. Hidup seperti dirimu sebagai dirimu. Jangan terperangkap dalam jaring dan berenanglah di laut manapun, aku akan mendukungmu. Tapi aku tidak akan mendekatimu.”
Setelah Hee Tae mengatakan itu, Hee Soo datang ke RS membawa buket bunga yang lumayan besar. Dia berkunjung ke kamar perawatan Il Ri. Melihat Il Ri masih tidur, dia memintanya untuk bangun dan mengajaknya jalan-jalan. Il Ri heran bisa melihat Hee Soo ada di kamar perawatan menemuinya. Hee Soo mengatakan kalau dia senang bisa kembali jalan-jalan di bawah sinar matahari. Dia menyuruh Il Ri bangun, makan enak, serta berbelanja. Il Ri menjawab bahwa dirinya sulit menggerakkan tubuhnya sendiri, seolah tubuhnya bukan lagi bagian dari tubuhnya. Sulit dikontrol. Hee Soo meminta Il Ri terus melakukannya. Tidak menyerah.
Il Ri bertanya apa Ibu dan Yi Ri baik-baik saja? Hee Soo mengiyakan dan menyebutkan kalau mereka berdua cukup kuat menerima kenyataan menyakitkan ini. Il Ri juga menanyakan Hee Tae dan Kim Joon. Hee Soo menyuruhnya bangun dan bertanya sendiri padanya. Dia mengatakan akan segera pergi. Il Ri bertanya kemana Hee Soo mau pergi? Sambil tersenyum, Hee Soo menjawab bahwa impiannya adalah bisa meninggal suatu hari nanti dengan tenang, tanpa rasa sakit, tanpa berisik. Dia sadar diri tidak memiliki harapan untuk bisa sembuh (oh, merinding bagian ini T_T).
Hee Tae meminta Il Ri tidak menangis bila menemukan dirinya sudah tiada nanti. Lalu, digambarkanlah beberapa potong adegan di mana Il Ri selalu merawat Hee Soo dengan penuh kelembutan.
Di rumah keluarga Hee Tae, Ibunya Hee Tae masuk ke kamar Hee Soo. Dia menyuruh Hee Soo bangun, tapi Hee Soo sudah pergi untuk selama-lamanya. Dia menghubungi ambulans dan membawa Hee Soo ke RS bersama dirinya dan suaminya. Tapi itu memang sudah tidak tertolong lagi. Dokter menyatakan bahwa Hee Soo dinyatakan meninggal tanggal 1 February 2015, pukul 7:15 malam. Dia mengatakan tak ada hal yang aneh, selain jantungnya Hee Soo dan bila pihak keluarga masih penasaran dengan penyebab kematian, bisa saja dilakukan otopsi. Keluarga menolaknya.
Selanjutnya baca: sinopsis 'Valid Love' episode 19 - bagian 2.
0 komentar:
Post a Comment