Wednesday, February 18, 2015

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 277

Sebelumnya baca: sinopsis 'Jodha Akbar' episode 276.

Pada episode sebelumnya, kita ketahui bahwa Nigaar kabur dari Agra. Jalal dan pasukannya mengejar. Todal Mal diselamatkan. Mahachuchak siap menyerang Agra.

'Jodha Akbar' Episode 277

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 277

Di aula istana, Jalal memberitahu semua orang jika Shehnaz adalah Nigaar, putri Ratu Chand. Jodha mengimbuhi kalau Nigaar sempat bilang Ratu Chand masih hidup dan diculik di tempat rahasia antara penjara dan istana. Jalal meminta Todal Mal, Atghah, Adham Khan, serta Munim mencari Ratu Chand. Sebisanya, paling lambat malam nanti sudah ditemukan. "Aku ingin tahu, kenapa Nigaar berpikir bahwa akulah yang telah menculik Ibunya?" tukas Jalal.

Maham meminta Adham Khan untuk membantunya tidak menemukan Ratu Chand. Bila sampai Ratu Chand ditemukan, maka semua selesai bagi mereka berdua. Adham Khan menolak sebab semua orang sedang mencari Ratu Chand dan menyalahkan Ibunya karena telah terlibat hal-hal seperti ini.

Maham mengatakan, "Kamu pasti bisa membantuku. Bilang pada Atghah untuk membiarkan dirimu memeriksa di tempat rahasia dimana Ratu Chand disekap. Di saat itu, kita pindahkan Ratu Chand." Adham malah melengos pergi.

Jalal mandi di bathub. Jodha datang dan ingin merawat luka-luka Jalal. Dia melihat luka di punggung Jalal. Hal ini membuatnya sedih. Tak terasa air mata meleleh dari matanya. Jodha pun mengoleskan krim. Jalal masih teringang-ingang ketika Nigaar mengumumkan perang terbuka melawan Agra.

Di luar Ruqaiya bertanya pada pelayan sedang Jalal di dalam kamar? Ketika pelayan mengatakan bahwa Jalal sedang mandi, Ruqaiya mengira bahwa Jalal pasti sedang bersedih. Jadi, kedatangannya menemui Jalal sangatlah tepat. Eh, pelayan malah mengatakan bahwa Jodha telah ada di dalam bersama Jalal. Tentu saja, Ruqaiya kaget. Dia berpikir semua masalah ini disebabkan oleh Jodha, tapi Jalal tetap mau bersamanya? Dia pergi sambil bertanya-tanya kenapa Jalal sangat menyukai Jodha sebegitunya?

Melihat Jalal dalam kondisi luka-luka, Jodha menangis. Jalal memintanya tidak menangis, toh semua bukanlah mutlak kesalahan Jodha. Dia mengatakan sebagai wanita, Jodha beruntung karena bisa menangis, sementara dirinya sebagai pria tidak bisa melakukannya, sebab dirinya adalah seorang raja.

Seorang raja tidak boleh menunjukkan rasa sakitnya. Dia mengatakan bahwa luka-luka di tubuhnya akan segera sembuh, tapi luka-luka batinnya tetap akan menganga. "Apakah ada obat yang bisa mengurangi rasa sakit di hatiku? Aku tidak tahu harus bersikap seperti apa, bahagia ataukah sedih. Di satu sisi aku bahagia mengetahui kakakku masih hidup. Di sisi lain, aku sedih kakakku sendiri ingin membunuhku."

Jalal melanjutkankan, "Aku berharap menjadi rakyat jelata saja, bukan raja. Dengan begitu aku bisa merasakan rasa dari makanan yang disediakan kakak untukku. Hukuman amenjadi raja adalah berjalan sendirian di tiap perjalanan. Tak ada yang mau melihat rasa sakit seorang raja. Berdoalah pada Kahna supaya aku bisa mengembalikan kakakku kembali. Aku bisa menemukan Ibuku. Aku harap kesalahpahaman bisa terhapuskan. Aku berharap bisa mengurangi racun dalam hatinya."

Jodha yakin Jalal bisa melakukannya. Jalal memegang tangan istrinya dan merebahkan kepalanya.

Beberapa prajurit berkuda datang menemui pasukan Abu Mali. Mereka langsung berniat menyerang, tapi Nigaar langsung mengajak gencatan senjata. Abu Mali mengatakan, "Bagaimana kamu tahu aku ada disini?"

"Mereka telah menemukan identitas asliku, jadi aku kabur."

Abu Mali yang merasa kalau Jalal dan pasukannya akan mengejar Nigaar mengajaknya hengkang dari tempat itu secepatnya. Nigaar menjawab bahwa dirinya harus menemukan Ibunya dulu. Abu Mali menenangkan bahwa pasukan Mahachuchak akan datang sebentar lagi. Di saat itulah, Nigaar bisa membebaskan Ibunya.

Atghah mencari beberapa tempat. Prajurit mengatakan padanya bahwa ada jejak-jejak manusia di tempat tersebut. Sementara itu, Mirza dan Todal Mal berada di hutan. Todal menebak ada orang dalam (istana) yang terlibat dalam kasus ini. Sharifudin dan Munim mencari bersama. "Tidak ada bukti bahwa Shehnaz adalah Nigaar," kata Sharifudin. Munim menjawab, "Dia adalah putri Raja Humayun dan berhak atas takhta juga."

Adham datang ke hutan. Dia mengirim prajurit ke jalan lain dan berpikir bahwa Ibunya akan membawa Ratu Chand pergi dengan segera.

Pelayan mengatakan pada Maham bahwa tempat rahasia sudah dibersihkan. Maham menjawab kalau perpindahan Ratu Chand akan dimulai dari sana.

Adham merasa Maham terlalu lama, sehingga Jalal keburu datang ke sana. Adham terdiam. Jalal mengatakan, "Ini tempat terdekat dengan penjara. Jadi, aku akan mencarinya sendiri di sini." Adham berpikir bahwa Ibunya akan tertangkap sekarang.

Saat memindahkan Ratu Chand, Maham membujuknya dengan janji akan memberikan hadiah, yaitu bertemu putri aslinya. Namun, sebelumnya Ratu Chand harus diam dulu saat pergi dari tempat itu. Ratu Chand setuju.

Maham pun membawanya keluar. Mereka melalui hutan. Maham melihat Jalal ada di dalam hutan. Dia pun mengajak Ratu Chand untuk bersembunyi. Adham melihat Ibunya tengah bersembunyi dan tertegun. Ketika Jalal menuju Maham, Adham membawa Jalal ke sisi lain. Sehingga Maham bisa melarikan diri bersama Ratu Chand.

Pada akhirna, Jalal menemukan tempat rahasia Maham yang berada di balik dinding, tapi sayang Maham dan Ratu Chand sudah pergi. Dia ingat bahwa Jodha pernah mendengar suara rintihan seseorang di penjara. Ternyata suara itu berasal dari tempat rahasia.

Di aula istana, Jalal minta laporan dari Atghah mengenai temuan apapun. Atghah mengaku belum menemukan apapun. Jalal kehilangan kepercayaan bahwa Ratu Chand ada di dekatnya selama ini. Karena jika benar begitu, maka pasti dia sudah menemukannya. Todal Mal meminta Jalal tidak bersedih hati. Toh, tempat rahasia memang dibuat untuk bersembunyi kan? Jalal tetap tidak bisa terhibur dengan kata-kata Todal Mal.

Sharifudin menyahut bahwa Nigaar telah mencoba menyerang Jalal. Tak seharusnya Jalal bersikap enteng. Jalal menjawab bahwa dirinya tidak apa-apa. Tapi mengetahui fakta Ratu Chand dan Nigaar belum ditemukan membuatnya kepikiran. Dia memerintahkan Atghah dan Adham untuk mencari lagi di tiap sudut istana.

Jodha berusaha menenangkan Jalal, ketika mereka bersama. Dia mengatakan Jalal pasti akan menemukan Ratu Chand. Jalal yang merasa frustasi bertanya kapan itu? Semua pejabat tingginya sudah berusaha mencarinya, tapi belum menemukannya. Bahkan kakaknya yang tinggal bersamanya pun tak dikenalinya. "Kamu memberinya dukungan, tapi dia menyerangmu dan aku," ungkap Jalal menahan kepedihan.

"Semuanya adalah kesalahpahaman," sahut Jodha, "Ketika selesai, semuanya akan baik-baik saja. Itulah aturan hubungan. Ingat, waktu aku membencimu, aku telah salah paham padamu. Aku merasa Anda sangat buruk. Juga ingat waktu Anda meragukan moralitasku. Itu kesalahpahaman Anda. Hal yang sama juga terjadi pada Nigaar yang salahpaham terhadap Anda karena mengira Andalah yang telah menyekap Ibunya selama bertahun-tahun. Perbedaannya adalah kita punya waktu untuk instropeksi diri untuk melihat kesalahpahaman kita. Tapi Nigaar sama sekali tidak bicara dengan Anda."

Jalal menjawab, "Aku berharap bisa mengatakan padanya kalau aku tidak menculik Ibunya? Kamu ingat ketika kita pergi ke penjara istana bersama? Anda mendengar suara dari tempat lain di dalam tembok? Kurasa itu adalah tempat rahasia Ratu Chand disekap."

Selanjutnya baca: sinopsis 'Jodha Akbar' episode 278.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 277

0 komentar:

Post a Comment