Sebelumnya baca: sinopsis 'Jodha Akbar' episode 268.
'Jodha Akbar' Episode 269
Bukti racun yang ditemukan di kamar, membuat Zakira tak bisa berkutik. Meski dia berusaha sekuat tenaga untuk meyakinkan semua orang, termasuk Jalal, bahwa dirinya tidak melakukan kejahatan yang dituduhkan. Sebelum pergi, dia mengungkapkan kesedihannya pada Todal Mal, bukan lantaran dirinya dipenjara atau akan dikenai hukuman, melainkan pelaku sebenarnya masih berkeliaran dan sewaktu-waktu akan mengulangi kejahatannya lagi. Dia meminta dengan sangat pada Todal Mal supaya pelaku sebenarnya bisa ditangkap. Prajurit pun membawa Zakira kembali ke bui.
Di Kabul, Machuchak bertanya pada Sakina, salah seorang putrinya, apa yang diinginkannya jika pernikahannya dilakukan? Mereka pun berpelukan.
Jodha mengetahui tangan Shehnaz terluka, ketika pelayan sarap itu datang ke kamarnya untuk membantu membuatkan buket bunga. Shehnaz beralasan luka itu didapatnya karena terciprat air mendidih. Setelah itu berusaha mengalihkan perhatian Jodha.
Malam hari di Agra, Jalal dan Jodha berjalan-jalan santai di dalam istana. Mereka berbincang ngalor-ngidul tak jelas, hingga akhirnya Jodha menyatakan ketidakmengertiannya terhadap Zakira yang coba meletakkan racun di mahkota yang akan dihadiahi pada Jalal. Jalal sendiri mengaku mencoba tidak mempercayainya, tapi itulah yang terjadi. Jodha bertanya apa alasan Zakira melakukannya, toh sebelumnya Jalal telah memberinya ampun. "Kenapa dia tega melakukan hal itu," keluh Jodha.
"Ratu Jodha, tidak setiap kebaikan akan dibalas dengan kebaikan pula," ucap Jalal, penuh pengertian.
Jalal dan Jodha kembali berjalan. Mereka duduk di suatu tempat dan Jodha terus membicarakan Zakira. Jalal menyuruhnya stop. Dia menyatakan tidak ingin merusak malam indah mereka. Jalal kemudian meletakkan kepalanya di bahu Jodha dan menyatakan bahwa dirinya merasa aman selama Jodha ada bersamanya. Jodha tersenyum menatap Jalal. Mereka tampak mesra diiringi malam yang makin menghangat.
Machuchak makan bersama Haidar Qasim. Dia menawarkan hati singa, makanan kesukaannya, pada Haidar. Mengetahui genre makanan yang dihidangkan padanya adalah hati singa, Haidar memilih menolak makan. Hahaha... Mengerut nyalinya!
Shehnaz ingin pergi menemui Jalal dan Jodha di taman untuk memperlihatkan kunang-kunang yang ditangkapnya. Moti melarangnya. Shehnaz justru berlari makin kencang. Moti berusaha menangkapnya.
Di saat itulah, Shehnaz bertabrakan dengan Todal Mal. Mereka terjatuh. Todal Mal membangunkan Shehnaz dan secara tidak sengaja melihat luka pada tangan Shehnaz. Todal Mal sempat menanyakan luka tersebut. Shehnaz menjawab bahwa itu luka akibat terciprat air mendidih. Moti segera membawa pergi Shehnaz. Todal Mal merasa luka Shehnaz mirip dengan luka bakar yang dialaminya.
Shehnaz takut dan gelisah di kamarnya, lantaran kebelum-berhasilannya membunuh Jalal. Ketika ada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya, Shehnaz makin meringkuk ketakutan. Orang yang mengetuk mengatakan bahwa dirinya adalah pengawal istana. Shehnaz memberanikan diri membuka pintu. Ketika dibuka pengawal istana itu masuk dan memberikan surat. Setelah itu dia menjelaskan bahwa dirinya adalah orang kepercayaannya Maham yang ditugaskan untuk menyampaikan surat balasan dari temannya Shehnaz.
Shehnaz senang menerima surat balasan, yang ternyata dikirim oleh temannya yang bernama Machuchak. Dalam surat tersebut disebutkan bahwa Machuchak senang mengetahui Shehnaz berada di Agra dengan selamat. Dengan demikian, makin dekat waktu penyerangan ke Agra.
Hamida, Ruqaiya, Salima, Jodha, Jiji Anga, Maham berada di sebuah ruangan, menantikan kedatangan Jalal makan malam bersama. Jalal datang dan langsung mengajak semua orang makan, tapi Jodha menahannya dan minta untuk memeriksa makanan itu terlebih dulu. Maham dan Ruqaiya kesal karena Jodha mencurigai masakan Hamida. Jodha pobia! Jodha kemudian menjelaskan bahwa tujuan utamanya bukanlah itu. Sebab yang terjadi apa yang hampir terjadi pada Jalal sebelumnya sangatlah menakutkannya.
Salima setuju dengan ide Jodha untuk mengecek makanan dulu. Hamida juga tak keberatan. Begitu pula dengan Jalal. Lantas, Jodha mencicipi dulu makanan itu. Setelah dirasa aman barulah Jalal makan. Tampak Jalal senang menyantapnya. Ruqaiya makin gemes, karena semua orang memuji Jodha dan memedulikan semua apa yang dikatakannya. Makanya, jadi orang baik dong Ruqaiya. Hihihi...
Selanjutnya baca: sinopsis 'Jodha Akbar' episode 270.
0 komentar:
Post a Comment