Thursday, February 12, 2015

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 262

Sebelumnya baca: sinopsis 'Jodha Akbar' episode 261.

'Jodha Akbar' Episode 262

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 262
Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 262

Untuk menggoda Jodha, Jalal memintanya menjawab pertanyaan Rahim. Hal itu membuat Jodha salting. Dimarahinya Jalal, “Anda sebaiknya tidak mengatakan hal itu di hadapan anak kecil.”

Jodha menyuruh Moti dan Zakira membawa Rahim ke kamar Ratu Salima. Perintah itu membuat mereka pergi meninggalkan Jodha dan Jalal berdua saja. Saat itu, kembali Jalal menggoda Jodha, “Nah, sekarang jawablah, Ratu Jodha.”

“Ah, kenapa semua orang menanyakan ini?” sahut Jodha frustasi.

“Bukan aku lho yang menanyakan, tapi Rahim. Aku sih hanya ingin mendengar jawabanmu supaya mimpiku makbul menjadi kenyataan.”

Pernyataan itu membuat Jodha tersipu-sipu. Dia mau meninggalkan Jalal, tapi ditahannya. Jodha berbalik, lantas merebahkan kepala di bahu Jalal sambil tersenyum penuh kebahagiaan. Jalal memejamkan mata, mencoba menikmati momen tersebut.

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 262

Di kamarnya, Shehnaz menulis surat – entah untuk siapa. Dalam penjelasan disebutkan bahwa Shehnaz ini menulis surat untuk meminta bantuan sementara dirinya mencari kesempatan menyerang sang raja. Surat ini diserahkan pada seorang pembawa pesan yang memacu kudanya menuju – belum tahu kemana.

Di aula istana, Atgah mengumumkan pada semua orang hari dimana Jalal, atas bantuan Bhairam Khan, sukses mendapatkan takhta. Semua orang senang mendengar hal ini. Atgah melanjutkan jika Salima memberikan hadiah beruba mahkota raja. Alasan Salima memberikan mahkota itu lantaran dirinya janda Bhairam. Tentu saja, dua iblis istana: Adham-Sharifudin, tampak tak menikmati perayaan tersebut.

Salima berjalan ke depan dan meletakkan mahkota di atas kepala Jalal. Belum sampai diletakkan, baru dipegang, Salima mendadak terdiam – menatap mahkotanya. Jalal sendiri agak gimana gitu menatap Salima. Sepertinya dua orang ini sama-sama terkenang dengan Bhairam Khan yang seharusnya ada bersama mereka merayakan kemenangan.

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 262
Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 262

Hamida dekati Salima dan memintanya untuk meletakkan mahkota itu di tempat seharusnya, yaitu kepala Jalal. Salima menatap Jalal sebagai tandai permintaan izin. Jalal mengangguk. Diletakkanlah mahkota di kepalanya oleh Salima. Orang-orang yang hadir pun memekik, mengelu-elukan Jalal. Ulama-ulama mendoakannya. Hamida-Salima-Jodha-Ruqaiya-Maham bangga melihat mahkota itu berada di kepala Jalal.

“Ini hari indah, juga suci. Jujur, aku begitu merindukan sosok Khan Baba. Bila bukan dirinya, tak mungkin aku ada disini, duduk di singgasana raja. Beliau telah memberiku banyak pengajaran. Atas nama Kerajaan Mughal, kuhaturkan terimakasih banyak padanya. Akan selalu kuingat jasa-jasa Beliau. Sebagai hari istimewa, aku mau menemui rakyatku!”

Setelah mengatakan hal itu, Jalal pun beranjak dari aula istana.

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 262
Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 262

Moti, Zakira, dan pelayan lainnya selesai mendandani Jodha. Persis ketika Jalal datang. Mereka pergi meninggalkan Jalal dan Jodha berdua di kamar. “Sepertinya Anda sudah siap,” sambut Jodha, ketika mereka sudah duduk saling berhadapan.

“Siap itu, waktu kamu melihat orang yang kamu cintai kelihatan cantik.”

Jodha malu mendengar pujian-rayuan itu sekaligus cemberut. “Kenapa Anda selalu berbohong?”

“Siapa bilang aku bohong? Aku sungguh-sungguh kok. Oiya, aku ingin kamu ikut bagi-bagi koin bersamaku.”

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 262
Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 262

“Boleh. Hanya saja, Anda hapus dulu status “istimewa” pada tiga ratu Anda.” Jalal mengernyit mendengar pernyataan Jodha. Segera Jodha menjelaskan maksudnya. Di Mughal ada tiga ratu yang diberi gelar ratu istimewa – Ruqaiya, Salima, dan Jodha. Hal itu akan memberikan kecemberuan bagi salah satu ratu istimewa bila ada yang diajak dan ada yang tidak diajak. “Hapus status itu atau Anda harus mengajak ketiga ratu istimewa bersama.”

Jalal tersenyum. Dia mengaku tak bisa menolak permintaan Jodha dan berjanji akan memenuhi permintaan penghapusan status “istimewa” itu. Jodha senang mendengarnya.

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 262
Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 262

Seorang pelayan sedang mendandani rambut Ruqaiya. Tanpa sengaja rambutnya ketarik. Ruqaiya meringis kesakitan. Hoshiyar menegur si pelayan. Ruqaiya memberi kode supaya pelayan berhenti, setelah melihat Salima datang. Salima memberi salam dan memuji Ruqaiya yang terlihat cantik. Ruqaiya berdiri.

“Tentu saja. Kita harus tampil cantik karena akan menemani Paduka bertemu dengan rakyat.”

“Anda benar, Ratu Ruqaiya. Kedatanganku kemari untuk memberitahu Anda, bahwa tiga istri istimewa Paduka: saya, Anda, Ratu Jodha, diminta menghadap Paduka.” Ruqaiya berbalik, mengibaskan rambutnya, dan menatap Salima.

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 262
Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 262

Di halaman istana, Shehnaz mendesis bahwa dirinya akan merebut takhta dari Jalal. “Aku takkan biarkan kamu merebutnya.”

“Merebut apa Shehnaz?” Jodha muncul di belakangnya, “Kamu bilang apa?”

Shehnaz berbalik menghadap Jodha. Gugup. “Rahim. Dia selalu menang melawanku. Aku takkan biarkan dia menang lagi.”

Jodha terkekeh dan minta Shehnaz tidak memperlakukan Rahim seolah-olah musuh beneran, pasalnya Rahim hanya anak-anak. Eh, Shehnaz merajuk. Jodha mengajak Shehnaz menonton perayaan Jalal meraih takhta kerajaan. Shehnaz menolaknya. Jodha menepuk-nepuk wajah Shehnaz dan meninggalkannya. Seperginya Jodha, senyum di wajah Shehnaz lenyap. Dia mendesis sedang menunggu berita dari mata-matanya. Tampak pembawa pesan yang tadi disuruh Shehnaz memberikan suratnya.

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 262
Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 262

Jodha pergi bersama Shivani, yang mengaku senang melihat Jodha duduk bersama Jalal di singgasana. Mereka bertemu Tejwant yang menyapa Jodha dengan sebutan Ratu Jodha. Melihat kelambu merah muda berkibar-kibar, Jodha bertanya apa Tejwant baru datang? Tejwant membenarkan. Lalu, Jodha meminta Tejwant memangilnya kakak ipar saja. Biar bagaimanapun Tejwant adalah suami dari Shivani, adiknya.

Jalal datang. Dibelakangnya Todal Mal dan Atghah membuntutinya. Para ratu memberi salam. Dia berhenti tepat di hadapan Jodha. Senyum di wajah Ruqaiya sirna, padahal tadi sudah semangat menyapa Jalal.

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 262
Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 262

“Apa itu?” tanya Jalal pada Atghah, melihat kelambu merah muda yang terletak di belakang Tejwamt. Atghah menerangkan kalau kelambu itu dibuat oleh Tejwant berdasarkan pesanan Jodha. Seseorang naik, menyibak kelambu itu. Tampaklah singgasana emas dengan simbol agama Islam. Semua orang Muslim senang melihatnya, kecuali Adham, dan langsung berdoa. Tejwant membuat singgasana itu memiliki dua sisi seperti koin logam dan bisa diputar-putar. Jika tadi satu sisi terdapat simbol agama Islam, sisi lainnya terdapat simbol agama Hindu. Melihat simbol itu, orang-orang yang beragama Hindu segera memanjatkan doa menurut keyakinannya.

“Entah dari mana kamu mendapatkan ide ini, tapi aku suka. Terima kasih membuatku bahagia,” bisik Jalal pada Jodha.

“Bila Anda telah jalankan tugas Anda sebagai Raja Mughal, tentu saya takkan sungkan membuat Anda bahagia,” tukas Jodha. Jalal geli sendiri, karena lupa tak pernah memenangkan perdebatan dengan Jodha. Mereka berdua ketawa.

Jalal kemudian mengajak Jodha naik kuda, sementara ratu lain naik tandu. Sekonyong-konyong terdengar orang-orang memekikkan nama Jalal. Sesampainya di depan panggung, Jalal dan Jodha turun bersama. Begitu pula para ratu lainnya, yang turun dari tandunya. Jalal pun naik ke atas podium.

Melihat rakyatnya, Jalal tampak bahagia dan mengangkat tangannya sebagai tanda supaya rakyat diam. “Ini hari penting bagiku. Hari dimana aku berhasil mendapatkan takhtaku. Aku berjanji akan melayani rakyatku dengan baik.” Dia perintahkan Atghah membagi-bagikan koin. Reaksi mereka beragam.

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 262
Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 262

Seorang Muslim menilai koin itu dosa, karena ada lambang dewanya orang Hindu di baliknya. Juga bertentangan dengan ajaran agama Islam. Atghah yang mendengarnya langsung naik pitam, “Berani kamu menentang keputusan raja hah?” Jalal menenangkan Atgah dan membiarkannya bicara. Kemudian Jalal turun dari podium untuk mendekati, meminta orang itu menyampaikan keluhannya.

“Dosa membuat simbol Hindu di balik koin ini. Bila kita menolaknya, maka kita telah menghormati ajaran agama kita. Apakah Anda coba menyatukan dua agama yang berbeda?”

“Islam dan Hindu sejatinya adalah satu! Walaupun Tuhan yang kita sembah berbeda.”

“Tidak. Kami tidak mau menerimanya!”

Jalal memberitahu kalau di koin itu juga ada kata “Bismilahirohmanirohim”. Karena itu, dia bertanya, apa alasan orang-orang Muslim tidak bisa menerima koin itu? Rakyat Muslim menunduk. Tak bisa menjawab.

“Bila matahari terangi rumah kalian, maka matahari juga pasti akan terangi rumah orang-orang Hindu. Air akan melegakan kehausan orang Hindu dan Muslim. Apa hak kita membeda-bedakan? Tuhan tidak memisahkan kita. Kenapa kita malah membatasi diri atas dasar agama? Aku terlahir di rumah orang-orang Hindu. Dulu, jika mereka tak menolong proses kelahiranku, maka aku takkan berada di sini!”

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 262
Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 262

Penjelasan itu membuat rakyat terdiam. Tapi detik berikutnya, mereka meneriakkan nama Jalal. Tiba-tiba, dari arah kerumunan orang tampak seorang Hindu tua bersama anak laki-lakinya. Dia menyibak kerumanan. Di tangannya tampak gulungan kertas. Jodha dan ratu lainnya panik. Pria Muslim yang tadi protes mengatakan kalua pria tua itu ingin membunuh Jalal. Segera, Jalal perintahkan prajurit membawa pria tua itu. Prajurit merebut gulungan kertas dan menyerahkannya pada Jalal yang kemudian memerintahkan Atghah membacakan untuknya.

Di gulungan kertas itu hanya ada satu kata: Akbar. Jalal menuntut penjelasan. Pria tua itu mengatakan kalau mereka (orang-orang Hindu) memberi gelar Akbar pada Jalal. Terkejutlah Jalal mendengarnya. Pria itu lantas mau memegang kaki Jalal, tapi Jalal menahannya dan mempertanyakan alasan pemberian gelarnya.

“Karena hanya Anda satu-satunya raja yang memikirkan rakyat dari agama lain, termasuk Hindu. Anda telah hapuskan pajak berdoa dan meletakkan simbol Hindu di koin negara. Anda sungguh-sungguh raja mulia. Itu sebabnya kami berikan Anda gelar ini. Akbar berarti mahabesar. Hidup Raja Jalalaludin Muhammad Akbar!”

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 262

Menerima gelar itu, membuat Jalal berjanji akan bekerja lebih keras demi menyejahterakan rakyat. Jalal menatap Jodha. Di atas mimbar, Jodha lirih berkata, “Aku mencintaimu, Rajaku, Akbarku!” Jalal mengangguk, seolah mendengar apa yang dikatakan Jodha.

Jalal (suara jiwa): “Sikap keras kepalamu membuatku selalu kalah. Aku ingin kamu memanggil-manggil namaku, kamu tak pernah mau melakukannya.”

Jodha (suara jiwa): “Saya memang tak pernah memanggil nama Anda, tapi semenjak itu suara itu bergema selalu di telinga: Akbar!”

Selanjutnya baca: sinopsis 'Jodha Akbar' episode 263.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 262

0 komentar:

Post a Comment