Sebelumnya baca: sinopsis 'Jodha Akbar' episode 234.
Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 235
Tuan Atgah memerintahkan para prajurit untuk mengumumkan pajak ziarah dihapuskan kepada para raja, gubernur, dan petinggi lainnya di berbagai negara di kawasan Agra untuk selanjutnya diteruskan pada rakyat masing-masing. Apabila ada yang menentang akan diberikan sangsi yang tegas.
Melihat pengumuman ini, Pratap justru menilainya lain. Dia berpikir Raja Jalal melakukan ini demi tujuan yang menguntungkan diri sendiri. Karena itu, dia memutuskan untuk menentang kebijakan ini.
Moti bersama para pelayan kerajaan yang beragama Hindu menemui Raja Jalal. Dia mengatakan jika Ratu Jodha ada, tentu dia akan senang dengan kebijakan baru ini. Raja Jalal berharap seperti itu, setelah Moti pergi.
Selesai Ratu berdoa pada Dewi Kali, Shaguni Bai mengatakan padanya sudah tiba waktunya berangkat. Ratu Jodha mengiyakan. Shaguni Bai kemudian mengoreksi pemanggilan Ratu Jodha, yang seharusnya Rajkumari Jodha. Dia kemudian menggumam dengan kata-kata yang tak bisa dipahami. Bahkan, Ratu Jodha sendiri tak mengerti.
Ibu Suri Hamida memuji kualitas Raja Jalal sebagai raja. Meskipun, Raja Jalal menyatakan bahwa dirinya hanya menjalankan tugasnya sebagai pelayan rakyat. Kemudian, Ibu Suri mencoba memasukkan Maham untuk ikut menjalankan roda pemerintahan lagi. Raja Jalal menolak usulan tersebut.
Ratu Jodha sedang membagi-bagikan koin emas pada para peziarah Hindu, ketika utusan dari Agra datang membawa informasi pajak ziarah sudah dihapuskan di seluruh wilayah kekaisaran Mughal. Semua orang bahagia mendengar informasi itu. Ratu Jodha melongo. Dalam senyumannya, dia seolah tak bisa percaya Raja Jalal telah mengeluarkan kebijakan yang bagus. Orang-orang yang diberi koin emas oleh mengatakan tidak perlu koin lagi, sehingga Ratu Jodha bisa menggunakannya untuk kepentingan baik lainnya. Mereka mendoakan Raja Jalal terberkati dan ramai-ramai masuk ke kuil untuk berdoa supaya keinginan Raja Jalal bisa makbul. Ketika pulang, Ratu Jodha ingat permintaan Raja Jalal dan beberapa momen romantis lainnya.
Maham cemas di kamarnya. Dia menilai pengaruh Ratu Jodha di Agra semakin kuat, seolah ke-Islam-an Raja Jalal telah berbelok ke arah Hindu-nya Ratu Jodha. Ibu Suri Hamida datang dan memberi Maham beberapa nasihat. Dia berharap hubungan keduanya membaik seiring waktu berjalan. Maham menitikkan air mata, tapi setelah Hamida pergi wajahnya menunjukkan sifat Iblis-nya yang sejati. Dia merencanakan kejatuhan Raja Jalal, sehingga bisa mendudukkan Adham Khan sebagai Raja Mughal.
Ratu Jodha makan malam bersama keluarganya di Amer. Dia menyatakan akan menebus kesalahannya dan kembali ke Agra. Raja Bharmal mengatakan akan mempersiapkan semuanya, sehingga Ratu Jodha bisa kembali ke Agra keesokan harinya. Sayangnya, kerinduan Ratu Jodha sudah di ubun-ubun. Dia meminta Ayahnya mempersiapkan semuanya malam ini juga. Hahaha... Ratu Meenavati melarangnya pergi malam-malam, toh masih ada waktu esok hari.
Pun begitu, Raja Bharmal memberi lampu hijau bagi Ratu Jodha untuk kembali malam ini juga. Dia meminta Ratu Meenavati untuk mempersiapkan hadiah untuk Raja Jalal. Sementara, dia meminta Kakaknya Ratu Jodha untuk ikut serta menjaga keamanan. Dia juga meminta Ratu Jodha bersiap-siap. Raut wajah kegembiraan tak bisa hilang dari wajah Ratu Jodha. Dia memeluk Ayahnya erat-erat.
Selanjutnya baca: sinopsis 'Jodha Akbar' episode 236.
0 komentar:
Post a Comment