Friday, February 27, 2015

Sinopsis 'Ho Goo's Love' Episode 4 (Bagian 2)

Sebelumnya baca: sinopsis 'Ho Goo's Love' episode 4 - bagian 1.

Sinopsis 'Ho Goo's Love' Episode 4 (Bagian 2)


Sinopsis 'Ho Goo's Love' Episode 4 - Bagian2
Sinopsis 'Ho Goo's Love' Episode 4 - Bagian2
Sinopsis 'Ho Goo's Love' Episode 4 - Bagian2

Gong Mi kesal karena dirinya “membusuk” di kantor, sementara teman-temannya pergi ke suatu tempat dengan pasangannya. Telpon kantor berdering, Gong Mi mengangkatnya dan menyapa dengan senyum-sapa. Terdengarlah suara Ho Kyung nyerocos, “Heh, bos gilamu! Siapa namanya?” Gong Mi tergeragap. Saat itu, Kang Chul dan klien datang masuk ke ruangan. Gong Mi heran kenapa Ho Kyung menanyakan bosnya? Ho Kyung mengatakan akan menjelaskannya nanti. Untuk sekarang dirinya hanya membutuhkan nama bosnya Gong Mi. “Byun Kang Chul!”

Di saat bersamaan, Kang Chul keluar dari dalam ruangan. Gong Mi pura-pura ada orang iseng menelponnya dan langsung menutupnya. Dia menggeleng, tak menyangka orang iseng tetap menelponnya di hari Natal. Kemudian, dia bertanya pada Kang Chul, “Apa ada yang Anda perlukan, Pak?” Kang Chul menyuruhnya pulang.

Sinopsis 'Ho Goo's Love' Episode 4 - Bagian2
Sinopsis 'Ho Goo's Love' Episode 4 - Bagian2

Di rumah, Ho Kyung cengar-cengir setelah mengetahui bosnya Gong Mi adalah si pengacara gila Kang Chul. Dia mendesis, “Byun Kang Chul. Sampai ketemu.” Setelah itu dia tertawa lebar dan terjengkang ke belakang. Entah kenapa itu tidak terasa sakit bagi Ho Kyung yang sarap. Dia kembali tertawa terbahak-bahak.

Di luar, Bokap dan Nyokap Ho Kyung kembali. Mereka membicarakan mimpinya Bokap. Dengan baju training warna merah maroon, Ho Kyung keluar dan bertanya kenapa Bokap dan Nyokap kembali cepat? Nyokap memberitahu Bokap mimpi aneh dan membuatnya berubah pikiran. Bokap menanyakan dimana Ho Goo berada. Ho Kyung menggeleng, menandakan dirinya tak tahu. Mungkin di rumah temannya bersama teman-teman.

Sinopsis 'Ho Goo's Love' Episode 4 - Bagian2
Sinopsis 'Ho Goo's Love' Episode 4 - Bagian2

Di RS, Ho Goo menjelaskan pada Do Hee beberapa teknik untuk melahirkan. Dalam kondisi seperti itu, tentu saja Do Hee tidak mendengarkan apa yang dibilang Ho Goo. Dia menggenggam tangan Ho Goo dan menariknya keluar, menyuruhnya memanggil perawat membawakan epidural. Ho Goo berteriak kesakitan sekaligus berteriak memanggil perawat.

Detik berikutnya, Ho Goo berada di luar. Dia menerima pesan dari Tae Hee yang menyuruhnya pulang. Tampaknya Tae Hee benar-benar mengkhawatirkan Ho Goo.

Sinopsis 'Ho Goo's Love' Episode 4 - Bagian2

Kang Chul memarkirkan mobil mewahnya. Dia keluar dan menutup pintu, tapi sepertinya kunci mobilnya tertinggal di dalam. Tak mau ambil pusing, sebelum masuk ke apartemennya, Kang Chul mengeluarkan majalah dimana dirinya menjadi model sampulnya. Dia juga mengambil tongsis. Dengan narsis, diambilnya foto dirinya sedang terlentang di depan mobil.

Saat masuk ke dalam apartemen, Kang Chul meletakkan kopernya di tempat seharusnya dan keluar. Sepertinya Kang Chul ini tipe narsis yang perfeksionis, karena dia memperbaiki setiap benda yang sekiranya bergeser dari tempatnya. Tiba-tiba, dosennya Ho Kyung muncul di depannya. Kang Chul kaget. Dia bertanya bagaimana Nyokapnya bisa masuk?Nyokap yang juga dosennya Ho Kyung menjawab dari pintu depan. Dia mengatakan datang ke apartemen Kang Chul, karena itu hari Natal. Jadi, harus makan malam bersama sebagai sebuah keluarga kecil, utuh, nan bahagia. Kang Chul ajak makan di luar saja. Tapi Nyokap tidak setuju, soalnya Bokap tidak suka makan di luar.

Sinopsis 'Ho Goo's Love' Episode 4 - Bagian2
Sinopsis 'Ho Goo's Love' Episode 4 - Bagian2

Sementara itu, Ho Kyung akhirnya makan bersama Bokap dan Nyokap. Seperti biasa, Bokap memasak. Ho Kyung tinggal nyaplok makanan sambil memperhatikan timeline fb-nya Kang Chul. Melihat Ho Kyung memperhatikan foto-foto seorang cowok, Nyokap bertanya apa cowok itu pacarnya Ho Kyung? Apa cowok itu seorang pengacara? Ho Kyung menjawab cowok itu memang pengacara dan bukan pacarnya, tapi sebentar lagi dia pasti berhasil menjadikan cowok itu pacarnya.

Bokap menyuruh Ho Kyung melupakan cowok itu. Dia sebal cowok yang berprofesi sebagai pengacara dan dokter. Ho Kyung bertanya pintar apa Bokap yang bakal pacaran? Kan bukan? Nyokap membenarkan pernyataan Bokap. Dia bertanya cowok seperti apa sih yang disukai Ho Kyung. Bokap menjawabkan untuk Ho Kyung, bahwa cowok seperti Ho Goo yang disukai Ho Kyung. Ho Kyung mencibir, tentu saja bukan.

Sinopsis 'Ho Goo's Love' Episode 4 - Bagian2

Di apartemen, Kang Chul makan malam bersama Nyokap dan Bokap. Mereka hening. Ya, karena Kang Chul sibuk memperhatikan fbnya terus, sedang Bokap main games terus di HP. Nyokap di tengah seperti kambing congek. Bahkan, ketika dirinya memancing untuk obrolan dengan mengatakan Kang Chul memenangkan kasus lagi, responsnya biasa-biasa saja. Bokap cuma ngomong kalau begitu Kang Chul pasti dapat gaji yang lebih besar lagi. Sedangkan Kang Chul sendiri hanya mengiyakan.

Nyokap dapat sms dari Ho Kyung yang menyatakan siap melanjutkan proyek 'some'. Senyum di bibirnya menyungging. Dia lalu mengatakan pada Bokap dan Kang Chul akan mengenalkan seorang cewek untuk Kang Chul. Bokap nanya apa ceweknya cantik. Nyokap bilang cewek itu mahasiswi penelitian alias muridnya dan seumuran dengan Kang Chul. Bokap nanya lagi ceweknya cantik? Nyokap bilang cewek itu layaknya diperkenalkan pada Kang Chul. Bokap nanya dengan suara agak keras apa ceweknya cantik? Nyokap akhirnya mengiyakan.

Sinopsis 'Ho Goo's Love' Episode 4 - Bagian2
Sinopsis 'Ho Goo's Love' Episode 4 - Bagian2

Bokap mengatakan cukup bila ceweknya cantik dan menyuruh Kang Chul mengencaninya dari sekarang bila memang berniat menikahinya tahun depan. Kang Chul beralasan dirinya sibuk kerja tidak kepikiran untuk kencan. Bokap bilang kalau Kang Chul mau nikah tahun depan, akan ada 100 juta won untuk biaya tambahan menikah. Pikiran Kang Chul berubah. Dia mau dan menuliskan di note HP sebagai tujuan yang akan dicapainya (weh...).

Do Hee terus berteriak meminta epidural pada Ho Goo. Namun, Ho Goo menyatakan bahwa itu tak ada gunanya, toh Do Hee sudah mendapatkannya dua kali. Do Hee masih terus berteriak-teriak minta diberikan obat pereda sakit tambahan supaya tidak terasa sakitnya. Ho Goo mengajak Do Hee untuk menerapkan teknik melahirkan yang didapatnya dari buku. Do Hee mengambil buku dan membuangnya.

Sinopsis 'Ho Goo's Love' Episode 4 - Bagian2
Sinopsis 'Ho Goo's Love' Episode 4 - Bagian2

Di saat jeritan Do Hee makin menguat, perawat datang dengan senyum yang melimpah dan langsung mengecek rahim Do Hee. Ho Goo keluar dan menerima telpon dari Bokap yang menanyakan dimana sekarang? Ho Goo bohong dan bilang ada di kantor. Bokap kemudian mengingatkan supaya Ho Goo tidak menyentuh tali, semacam tali elastis. Bokap mengaku bermimpi aneh.

Ho Goo menanyakan cara Bokap menenangkan Nyokap waktu melahirkan dirinya dan Ho Kyung. Bokap mengaku tidak bisa menenangkannya dan menjelaskan kalau cewek berubah menjadi binatang dua kali selama hidup. Saat suami mereka ketahuan selingkuh dan saat melahirkan.

Sinopsis 'Ho Goo's Love' Episode 4 - Bagian2
Sinopsis 'Ho Goo's Love' Episode 4 - Bagian2

Ho Goo kembali ke ruang perawatan dan mengintip Do Hee dari luar tirai. Dia mendapat informasi dari Bokap kalau cewek itu perlu dipancing rasa kasih sayangnya secara naluriah jika sudah menjadi seorang ibu. Pertanyaannya bagaimana cara memancing kasih sayang seorang cewek?

Kembali di tempat Ho Goo menelpon Bokap. Bokap menjelaskan kalau dirinya menjanjikan apa yang terus dikeluhkan Nyokap selama sisa hidup, yaitu mencuci piring. Lantas, apa yang harus Ho Goo lakukan untuk memancingnya?

Ho Goo tercenung di luar, di balik tirai pembatas tempat Do Hee berbaring. Dia merenung apa pancingan yang harus dilakukannya supaya Do Hee bisa menerima bila dirinya akan melahirkan?

Dalam kilas balik, kita melihat Ho Goo berjalan pulang bareng Tae Hee. Setelah didamprat oleh Do Hee soal gambar polosan di kelas sebelumnya, Ho Goo jadi merasa bersalah. Dia yakin Do Hee merasa terluka oleh gambar itu, meskipun bagian tet*knya salah. Mereka berdua, melihat Do Hee mau naik bus. Ho Goo pamitan sama Tae Hee jalan duluan.

Bus berhenti di suatu tempat, Do Hee turun bersama penumpang lainnya. Tidak jauh di belakangnya, Ho Goo mengikuti. Do Hee berjalan ke suatu tempat, tempat latihannya berenang. Ho Goo ikut melangkah masuk.

Do Hee tampak bersemangat betul saat latihan berenang. Ho Goo yang berdiri di pinggir kolam membatin kalau dirinya sadar bahwa manusia bisa berkelahi tanpa suara. Do Hee selesai. Dia membuka kacamata renangnya dan menemukan Ho Goo si pembuat gambar polosan dirinya berdiam di pinggir lapangan. Dia naik. Ho Goo menyapa dan bertanya, “Hei, apa yang kamu pikirin waktu berenang?” Do Hee menatap Ho Goo tajam.

Kembali ke ruang perawatan. Ho Goo akhirnya menyibak tirai pembatas dan duduk di sisi Do Hee yang mengeluh dirinya tak bisa menunggu lebih lama lagi. Do Hee ingin selekasnya lepas dari kutukan rasa sakit dengan jalan operasi cesar. Ho Goo meminta Do Hee sedikit lebih bersabar. Dokter dan perawat menyatakan akan bahaya bagi Do Hee bila melakukan operasi sekarang, karena memang dinyatakan bisa melakukan operasi.

“Kamu nggak tahu sih!” keluh Do Hee, “Ini sakit banget! Tiap kali kontraksi, rasanya seperti ada botol kaca panas meledak di dalam perutku. Sehingga, pecahan kacanya mencabik-cabikku!” Tetap saja, Ho Goo memintanya untuk menahan tanpa melakukan apapun, selaiknya saat Do Hee berenang. Ho Goo ingat, Do Hee sempat menyebutkan kalau berenang adalah sesuatu yang bisa ditahannya. Karena itu, dia bisa melakukannya dengan baik. Ho Goo meminta Do Hee menganggap rasa sakit itu seperti sedang berenang.

Ho Goo mengeluarkan mendali perak milik Do Hee yang masih dipegangnya. “Kamu nggak cuma akan mendapatkan medali perak ini. Kamu pasti memenangkan medali emas! Yeah, kalau nggak bisa, seenggaknya kamu pasti akan dapat mendali perak selama sisa hidupmu!” Do Hee menggigit bibirnya. Dia membuang wajahnya, mungkin tak ingin ekspresi rasa sakitnya yang tergambar jelas di wajahnya tampak oleh Ho Goo. Melihat sikap diam Do Hee, Ho Goo merasa bujukannya berhasil.

Detik berikutnya, Do Hee yang masih berbaring di tempat tidur minta para perawat berhenti mendorong sebentar. Dia minta Ho Goo mengambilkan kacamata. Ho Goo mengeluh di tengah kegentingan seperti sekarang kenapa Do Hee masih memikirkan kacamata? Do Hee menjawab itu supaya dirinya bisa berpikir tengah berenang. Tanpa kacamata dirinya tak bisa melakukan itu. Dia menambahkan bila dirinya mati, Ho Goo bisa menyimpan medali peraknya. Ho Goo menyuruh Do Hee tidak bicara meracau dan segera mengambilkan kacamata Do Hee. Tidak butuh waktu lama, Ho Goo kembali, memberikan kacamata Do Hee.

Kembali ke masa Ho Goo bertanya pada Do Hee apa yang dipikirkan waktu berenang? Do Hee menjawab tidak memikirkan apapun. Bagaimana bisa berpikir, dalam sesi latihan saja, 100 kali bolak-balik berenang dari ujung ke ujung, dirinya harus melihat dasar kolam 7 jam sehari. Hal itu tidak bisa dilakukan bila memikirkan macam-macam. Jadi, intinya let it flow, biarkan semua pikiran mengalir bersih saat berenang. “Berenang itu bukanlah sesuatu yang kau lakukan. Kau harus menahannya,” pungkas Do Hee.

Ho Goo yang masih tak mengerti, meminta jawaban lebih lanjut. Apa yang akan Do Hee dapatkan? Do Hee menjawab singkat: medali emas. Ho Goo masih belum puas, kalau Do Hee tidak berhasil mendapatkan medali emas? Do Hee menjawab, “Lebih baik kau mati saja! Itu lebih baik dibandingkan mendapat medali perak atau perunggu!”

Ho Goo menunggu kelahiran anaknya Do Hee di ruang tunggu sambil menatap medali perak. Dia menggumam, dalam benak Do Hee hanya ada dua hal: menang atau kalah. Mendapat mendali emas atau tidak! Perawat keluar dan membuyarkan lamunan Ho Goo. Dia suruh Ho Goo masuk.

Di rumah, Ho Kyung yang meletakkan kepala di kaki Bokap bertanya apa sih mimpi Bokap sampai membatalkan pergi ke Donghae? Bokap bilang dalam mimpinya, Ho Goo memanjat sebuah pohon besar dan meraih tali yang tergantung di sana. Tapi, talinya putus. Tidak jelas tali apa. Yang pasti talinya elastis. Ketika Ho Goo jatuh, cabe-cabe berjatuhan. Ho Kyung terbangun dan bertanya mimpi apa itu. “Jangan-jangan,” tiba-tiba benak Ho Kyung mendapat ide, “Itu mimpi yang mempertanyakan soal s*ksualitasnya?”

Nyokap langsung memukul punggung Ho Kyung. Saking panasnya pukulan itu, Ho Kyung menjerit kesakitan. Mata Nyokap dan Bokap nyalang ke arah Ho Kyung. Nyokap mengeluh bagaimana bisa itu terjadi, toh Ho Goo tidak pernah memakainya (sial). Ho Kyung masih berpikir, tali bisa berarti berhubungan dengan hidup atau mati. Dia bertanya, “Apa seseorang yang dikenalnya akan segera meninggal?”

Ho Goo yang sudah mengenakan perlengkapan masuk ruang operasi, mengintip melalui kaca pintu. Dia membuka dan masuk, mencari Do Hee. Sementara orang yang dicari sedang memejamkan matanya. Lelah. Ho Goo memanggilnya. Do Hee membuka matanya pelan-pelan, dan bertanya dengan lirih, “Apa aku berhasil menang medali emas?”

Ho Goo yang otaknya cetek malah bingung medali emas apa? Padahal, dia sendiri yang kasih tahu sebelum Do Hee melahirkan tadi. Dokter dan perawat mengatakan bahwa yang dimaksud medali emasnya adalah bayi. Ho Goo menengok ke arah si jabang bayi. Dokter minta Ho Goo yang memotong tali pusarnya. Ho Goo mengambil gunting dan memotong tali pusar si bayi tepat di daerah yang telah disediakan.

Dokter dan perawat memberikan bayi di dada Do Hee. Dalam kondisi lemah, Do Hee menyapa anaknya yang berjenis kelamin cowok. Dia menitikkan air mata, mengucapkan syukur karena kondisi anaknya sehat walafiat. Lalu, dia menatap Ho Goo dan bertanya, “Apa yang kamu lakuin? Sapalah!”

Ho Goo menuruti apa yang diminta Do Hee, menyapa anaknya Do Hee. Anaknya Do Hee menggenggam jari Ho Goo. Itu membuat Ho Goo terharu. Dia menangis, menangis, dan lebih menangis. Terisak-isak. Do Hee bertanya kenapa Ho Goo? Ho Goo bilang kalau hari ini adalah Natal. Dokter dan perawat menduga Ho Goo sedang emosional sekarang, karena ini hari Natal. Mereka pergi.

Ho Kyung memutar-mutarkan pulpen di tangan kanannya, ketika HP-nya bersuara menandakan ada sms masuk. Ketika dibuka itu adalah sms dari Kang Chul yang ingin memperkenalkan dirinya. Isinya pun cukup singkat, jelas, dan padat: “Halo. Akulah yang ingin dikenalkan Profesor Mok padamu. Namaku Byun Kang Chul.” Sontak Ho Kyung meng-yes-yes dan menjatuhkan tubuh di tempat tidur beberapa kali sambil menendang-nendang ke udara. Dia senang betul tampaknya. “Aku sudah yakin kalau kamu bakal berinisiatif menghubungiku duluan. Dasar b*jing*n bodoh!”

Di apartemennya, Kang Chul bersiap tidur. Dia memakaikan kacamatanya. Tiba-tiba HP-nya berdering, ada sms masuk. Isinya bertanya, “Bukankah seharusnya kamu menghabiskan natal bersama keluargamu? Kurasa seorang anggota keluargamu yang baru sudah lahir sekarang.”

Di RS, Ho Goo masih saja menangis. Do Hee membelai kepalanya untuk menenangkannya, karena jagoan kecilnya ikut-ikutan menangis mendengar suara Ho Goo. Tetap Ho Goo masih terus menangis. Di luar, salju turun.

Selanjutnya baca: sinopsis 'Ho Goo's Love' episode 5 - bagian 1.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis 'Ho Goo's Love' Episode 4 (Bagian 2)

0 komentar:

Post a Comment