Sinopsis 'Ho Goo's Love' Episode 2 (Bagian 1)

Sebelumnya baca: sinopsis drama Korea 'Ho Goo's Love' episode 1 - bagian 2.

Sinopsis 'Ho Goo's Love' Episode 2 (Bagian 1)

Do Hee mengulurkan tangannya, mengucapkan selamat tinggal pada Ho Goo. Dia menyeberang. Ho Goo merasa hari itu sangatlah berbeda. Dia mengejar langkah Do Hee untuk menahannya. "Ayo, kita pergi melihat laut," ucap Ho Goo.

"Pergi ke pantai adalah sebuah lampu hijau?" tanya Chung Jae masih tidak percaya pada Jung Moo dan Ok Ryung. Ok Ryung mengiyakan, "Permainan berakhir kalau kau pergi ke pantai. Itulah bagaimana kami menikah."

Chung Jae tersenyum mesum dan bertanya, "Paman Kang, kau itu pria penuh aksi ya?" Namun Ho Kyung menjawab bahwa Ibunya-lah yang memulai permainan. Ketika Jung Moo mengatakan ingin melihat laut, Ok Ryung langsung membawanya ke Sungmodo. Dan itu... kapal terakhir waktu itu. HP Ho Kyung berdering. Mendengar nada dering yang antik di HP Ho Kyung, Chung Jae melongok. Ho Kyung menatap Chung Jae.

Chung Jae berteriak-teriak. Ho Kyung pergi ke kamar mengangkat telpon. Setelah Ho Kyung ke kamar, Chung Jae bertanya lagi, "Apa pergi ke pantai itu kencan?" Ok Ryung menjelaskan kalau bukan hanya pergi ke pantai saja. Poin pentingnya adalah tidak pulang ke rumah dan menghabiskan malam bersama-sama. Walaupun itu hanya pergi ke hutan di dekat rumah. Jung Moo meminta Ok Ryung berhenti berceloteh. Ok Ryung seolah sadar diri dan mengatakan, "Oh, itu mungkin sulit dicerna untuk pria di tingkatanmu."

Tiba-tiba, Ho Kyung keluar dan berteriak dengan wajah sedih bahwa kakaknya, si Ho Goo itu... Karena tidak langsung bicara Chung Jae, Ok Ryung, dan Jung Moo menyangka Ho Goo kecelakaan. Mereka panik dan bergegas ke RS. Tapi Ho Kyung mengatakan bahwa Ho Goo tidak pulang malam ini.

Ho Goo membeli tiket terakhir ke Yeosoo. Dia menatap Do Hee dengan senyum lebar. Setelah selesai, dia duduk di sisi Do Hee dan memberitahu kalau bis baru berangkat 15 menit lagi. Ho Goo menawarkan makanan atau minuman untuk dibeli sebelum jalan? Do Hee menjawab minuman lebih baik. Ho Goo pergi mencari minimarket terminal.

Ho Goo masuk ke toilet dan berjongkok di sana. Dia bertanya pada diri sendiri apa yang harus dilakukan selanjutnya? Dia memejamkan dan meyakinkan diri sendiri untuk fokus. HP-nya berdering. Itu panggilan dari Ho Kyung yang bertanya ada di mana Ho Goo sekarang. Ho Goo menjawab bahwa dirinya ada di restoran siput laut. Ho Kyung menuding apa Ho Goo bersama seorang cewek?  Jika memang iya, maka dia menyuruhnya tidak melakukan apapun, karena nanti pasti akan mengeluarkan banyak uang. Chung Jae bertanya kenapa Ho Kyung memintanya seperti itu? Ho Kyung menjawab ini demi Ho Goo sendiri - Ho Goo akan baik-baik saja selama tidak menyerang duluan.

Ho Goo mengecek atm. Di layar masih tertera uang sebesar 300 ribuan. Dia sempat ragu mengambilnya, tapi memutuskan untuk bertaruh semua.

Di dalam bis Ho Goo duduk disebelah Do Hee. Dia mengambilkan botol minuman jatuh milik ahjumma yang membawa seorang bayi. Setelah itu, dia mengambil sabuk pengaman. Terbayang ucapan Ho Kyung yang pasti akan menyuruhnya melakukan saja tanpa bertanya, karena cewek tidak mau cowok ribet. Makanya, dia menarik-narik sabuk pengaman itu dengan niat dipasangkan ke Do Hee tanpa bertanya pada Doo Hee. Beberapa kali dicoba tidak bisa-bisa terpasang. Itu membuat Ho Goo frustasi. Do Hee mengangkat tas yang dipangkunya untuk menunjukkan kalau dirinya sudah pasang sabuk pengaman, berarti sabuk yang Ho Goo tarik itu untuk dipasang di bangkunya. Pffh.

Ho Goo berimajinasi kalau Ho Kyung, Chung Jae, Ayah, dan Ibu berjoget-joget bersama. Nge-rap dan nge-dance. “Hal kedua yang tidak seharusnya kau lakukan saat bersama seorang gadis. Jangan pernah biarkan dia merasa bosan! Pastikan dia merasa senang! Oh, yeah!” Ho Goo langsung menawarkan Do Hee mendengarkan mp3. Do Hee mengiyakan.

Di rumah, Jung Moo berdansa bersama Ok Ryung dan bertanya apa Ho Goo melakukannya dengan baik? Ok Ryung menenangkan kalau Ho Goo pasti melakukannya dengan baik. Chung Jae berteriak di atap dan merasa iri dengan Ho Goo. Ho Kyung menyuruhnya melihat hasilnya besok (Budaya Korea memang mengenal praktik pra-nikah semacam ini).

Do Hee menoleh dan menemukan orang yang duduk di sebelahnya bukanlah Ho Goo, melainkan ahjumma yang membawa bayi. Sementara, Ho Goo duduk di belakang. Do Hee menatap Ho Goo yang sedang tertidur. Setelah sampai, ahjumma ini mengucapkan terima kasih pada Ho Goo yang bersedia memberikan bangkunya. Dia menatap Do Hee dan mengenalinya sebagai atlet renang  spesialis peraih medali perak. Karena kebanyakan bicara Do Hee menyuruh segera pulang sebelum bayinya kedinginan. Saat itu dompet si ahjumma ini jatuh. Ho Goo mengambilkannya dan meletakkannya di tas si ahjumma sambil berkata kalau dompetnya mirip dengan dompet miliknya.

Do Hee berteriak keluar jendela, seolah-olah lepas dari beban. Ho Goo melihat argo dan merogoh celananya untuk mengecek duitnya. Tapi dia tidak menemukan dompetnya. Do Hee bilang kalau si ahjumma itu pasti yang sudah mencopetnya. Ho Goo tidak percaya. Mau tak mau, Do Hee pun harus membayar ongkos taksi. Sialnya, dompetnya juga dicopet. Sopir taksi marah jadinya.

Tae Hee dan teman-teman SMA baru menyadari jika Ho Goo tidak ada di tempat. Young Bae berteriak kesal karena teman-teman SMA-nya menganggap reuni ini sebagai lelucon dan menghubungi Byun Kang Chul, merasa reuni tidak jalan karena ketua kelas SMA tidak datang. Gong Mi, sekretarisnya Kang Chul yang tidur di meja, mengangkat HP-nya Kang Chul. Young Bae nyerocos kalau Kang Chul harus datang ke reuni.

Selepas telpon ditutup, Gong Mi mengetuk pintu ruangan Kang Chul. Dia masuk dan melaporkan surat-surat serta pesan yang masuk, termasuk telpon dari Young Bae. Kang Chul membagi surat-surat dan pesan tersebut ke dalam tiga bagian: merah, kuning, dan hijau. Reuni termasuk ke dalam bagian merah. Gong Mi kemudian bertanya, "Bagaimana dengan nomor telpon ini? Dari mantan pacarmu." Dengan dingin Kang Chul menjawab: merah!

Tae Hee dan teman-teman SMA membahas tentang Kang Chul yang selalu saja sukses. Bahkan orang yang mengangkat telpon Young Bae adalah sekretarisnya. Tae Hee menyahut kalau mereka memang dilahirkan untuk tetap berada di bawah. Ketika melihat Do Hee di layar, mereka bertanya-tanya apa Kang Chul dan Do Hee masih pacaran? Mereka menarik kesimpulan tidak mungkin, pasalnya Do Hee sudah berada di level yang berbeda dengan Kang Chul. Mereka kembali menyadari Ho Goo tidak ada di tempat. Tae Hee pergi mencari Ho Goo.

Do Hee dan Ho Goo akhirnya jalan kaki setelah dikick sopir taksi di tengah jalan. Mereka berhenti sebentar. Do Hee mengatakan ingin membeli minuman. Ho Goo merogoh sakunya, tinggal satu penny. Do Hee memegangi perutnya yang mulai terasa sakit. Ho Goo bertanya apa Do Hee mau BAB. Do Hee mengomel karena Ho Goo bercanda, padahal bukan waktunya. Dia juga marah karena Ho Goo pakai tukeran tempat duduk, maka dompet mereka berdua jadi dicopet. Ho Goo bertanya berapa Do Hee menaruh uang di sana? Do Hee menjawab sekitar 30 ribu won dan bertanya balik berapa Ho Goo punya uang di dompet? Ho Goo menjawab 300 ribu. Do Hee langsung mendelik tidak percaya. Mereka frustasi, tapi sepasang remaja romantis yang lewat membuat mereka sedikit terhibur. Do Hee mengungkapkan bahwa pemandangan itu menarik. Ho Goo setuju dengan itu dan menambahkan kalau Do Hee itu cantik tak peduli apapun.

Adegan pun beralih saat mereka masih SMA. Di lapangan, semua anak-anak cowok berkumpul. Do Hee muncul dan semua pasang mata memperhatikannya. Pak Guru memerintahkan mereka bermain bola, campur cewek dan cowok. Walaupun itu, permainan kelompok, tapi skill individu Do Hee berhasil mengalahkan tim lawan, yang terdiri dari cowok-cowok garang. Mereka memuji Do Hee yang tak hanya cantik tapi juga mahir olahraga.

Tae Hee dan teman-teman SMA setuju kalau Do Hee itu cantik. Benar-benar cantik. Mereka bersulang. Tae Hee mau muntah.

Gong Im melongok dari pintu. Pamit. Kang Chul yang sedang sibuk banget merasa terganggu dan bertanya kalau seharusnya Sekretaris Im tidak usah pamitan. Gong Im menyempatkan diri memuji kecantikan mantan pacarnya Kang Chul dan bertanya bagaimana mereka putus?

Kembali ke pertandingan bola SMA. Do Hee mengendalikan permainan. Dia benar-benar terampil saat melakukannya. Lawan dibuat kocar-kacir olehnya. Untuk merayakannya, Do Hee membuka jaketnya sehingga tersembullah bra olahraganya. Di tengah-tengah permainan itu muncullah Kang Chul dengan seragama SMA lengkap.

Sekretaris Im bertanya lagi kenapa Kang Chul putus? Kang Chul menjawab kalau Do Hee takut - entah yang dimaksud takut pada siapa dan karena apa. Dia menyuruh Sekretaris Im pulang, karena dalam tempo tiga jam ke depan harus sudah ada di kantor lagi. Kang Chul meneruskan pekerjaannya.

Do Hee terus berjalan. Ho Goo mengeluh kecapean. Begitu sampai di puncak, mereka melihat menara bercahaya yang indah dilihat dari kejauhan. Do Hee mengatakan segala sesuatu pasti indah dilihat dari kejauhan. Coba dilihat dari dekat, pasti jorok. Mereka melihat sepasang anak SMA tadi sedang makan dan minum di tempat duduk. Do Hee menghampirinya dan memarahinya, karena dua anak SMA itu merokok dan minum masih dengan seragam.

Pasangan anak SMA ini marah dan mengajak berkelahi. Do Hee meladeni. Mereka saling memaki. Banyak kata-kata disensor, tut tut tut. Suaranya mirip detak jantung. Ho Goo berusaha melerai. Perkelahian itu baru berhenti waktu pasangan anak SMA itu mengenali Do Hee. Ho Goo mengatakan kalau di sana ada Seo Tae Ji, lalu lari sambil menggandeng Do Hee. Anak-anak itu saling berpandangan bertanya siapa Seo Tae Ji?

Selanjutnya baca: sinopsis 'Ho Goo's Love' episode 2 - bagian 2.