Sinopsis 'Ho Goo's Love' Episode 1 (Bagian 2)

Sebelumnya baca sinopsis drama Korea 'Ho Goo's Love' episode 1 - bagian 2.

Sinopsis 'Ho Goo's Love' Episode 1 (Bagian 2)

Ho Goo langsung membuka pintu, berharap Do Hee masih di luar. Dia menatap Yong Moo dan berkata kenapa tidak mengenalinya?

Di kamarnya, Ho Goo masih menyesal tidak bisa bertemu dengan Do Hee. Dia menyalahkan si pencuri buku. Tiba-tiba, dia mendengar dari luar ada pasangan sedang ribut. Karena berada di dekat jendela, Ho Goo mendengarkan percakapan dua orang itu sambil gutik-gutik kuku ibu jarinya. Si pemuda mempertanyakan si gadis yang mendadak bilang mau sekolah ke luar negeri, padahal selama tiga bulan tidak pernah bilang apa-apa. Dia menarik kesimpulan kalau si gadis mau putus darinya.

Si gadis sendiri santai mengatakan kalau mereka sama sekali tidak pernah pacaran. Ho Goo merasa itu kata-kata yang langsung menohok ulu hati si pemuda yang kemudian langsung melempar barang-barang di sekitarnya. Dari jendela Ho Goo bicara pada si pemuda, sementara itu si gadis pergi meninggalkannya, untuk melupakan saja gadis itu. Dia bilang si pemuda memalukan kalau mengejar-ngejarnya seperti itu. Si pemuda berjongkok dan menunjuk diri sendiri dan bertanya apa dirinya memalukan? Ho Goo beringsut kembali pada tempat duduknya. Sementara si pemuda kebingungan karena si gadis sudah menghilang dari sana.

Si gadis masuk ke kamar Ho Goo, mencopot sepatu, lalu merebahkan diri di kasurnya Ho Goo. Dia menarik kaos kakinya dan melemparkannya tepat mengenai wajah. Dia merasa bebas. Ho Goo masgul memandangi wajah gadis cantik itu, yang ternyata adalah saudarinya (belum ngeh kakak/adik). Namanya Kang Ho Kyung. Sejurus kemudian Ho Kyung berganti rupa, mengenakan training merah dan kacamata. Berbeda 180 derajat dari sosok cantiknya yang tadi.

Setelah sempurna kembali pada sosok aslinya, Ho Kyung lagi-lagi merebahkan dirinya di tempat tidur. Ho Goo juga sudah duduk di sana. Ho Kyung mulai bercerita kalau pemuda yang kerja di toko cumi kering itu berlebihan dengan menganggap hubungan mereka kencan. Padahal, dia hanya makan, minum, nonton beberapa kali. Ho Kyung melempar kotoran kuping dan upil ke arah Ho Goo. Kemudian terkekeh. Ho Goo marah dan menanyakan apa semua itu sangat mudah di mata Ho Kyung? Ho Kyung mengiyakan. Tak ada yang bisa Ho Goo katakan.

Ho Kyung dan Ho Goo berdiri di sebuah perempatan. Ho Kyung berfilosofi kalau kencan dalam dunia modern itu sangat banyak seperti kerlap-kerlip lampu merah-hijau di traffic light. Tidak ada seorang pun akan bertemu dengan jodohnya di persimpangan mana. Jika sudah bertemu sekalipun juga tidak tahu apakah orang itu tepat atau tidak. Ho Goo menyahut kalau kencan itu tidak seperti yang Ho Kyung katakan. Dia punya filosofi sendiri ketika sudah bertemu dengan seseorang di persimpangan dan merasa tertarik bukankah itu disebut cinta? "Ya kan?" tanya Ho Goo. Bisa ditambahin.

Chung Jae dan Tae Hee terbahak-bahak menertawai Ho Goo setelah Ho Kyung menceritakan padanya filosofi yang dikatakan Ho Goo tadi. Seorang wanita keluar dan memarahi Chung Jae dan Tae Hee yang tertawa mengolok-olok Ho Goo, padahal mereka berdua juga tidak punya pacar. Ho Goo mengangkat kepalanya, merasa ada yang membelanya. Wanita paruh baya itu meminta cabe, Chung Jae mengambilkan untuknya. Sebelum pergi, wanita itu bertanya pada Ho Goo, "Hei, Ho Goo, kenapa kau tidak menggunakan itu? Simpan saja di rumah kalau tidak dipakai pada orang lain!" Ho Goo menutupi anunya dan merapatkan kakinya. Chung Jae, Tae Hee, dan Ho Kyung terbahak-bahak lagi. Wanita tua itu bertanya pada Chung Jae dan Tae Hee bagaimana aktingnya, bagus tidak? Ho Goo cemberut saja karena wanita tua itu, yang juga genit, adalah Ibunya yang bernama Kim Ok Ryung.

Dengan langkah gontai, Ho Kyung menuruni tangga dan membangunkan Ho Goo untuk sarapan. Setelah itu dia pergi lagi. Ho Goo keluar. Kepalanya terantuk tempat pesan, dan menemukan undangan reuni SMA-nya.

Di studionya, Ho Goo menjejerkan foto Do Hee dengan undangan reuni yang ditutupi buku catatannya. Sementara Chung Jae tidur di meja, Tae Hee mendekati Ho Goo untuk mengajaknya makan ramen. Ho Goo bertanya apa Tae Hee mau ikut reuni SMA? Tae Hee menjawab buat apa. Ho Goo beralasan ingin bertemu teman-teman lamanya yang entah sudah menjadi apa sekarang. Tae Hee memiting Ho Goo dan menempelkan foto Do Hee di jidat Ho Goo. Dia menuding kalau Ho Goo tidak peduli dengan yang lain dan berharap bisa bertemu dengan Do Hee. Ho Goo tak bisa mengelak.

Tae Hee menyimpan kekhawatiran bahwa Do Hee tidak menganggap mereka teman, seperti dikatakan Chung Jae. Dia bertanya, "Kau yakin Do Hee akan datang ke acara reunian itu? Pasalnya, Do Hee itu bintang besar yang pastinya agak sulit berteman dengan mereka. Lagipula, Chung Jae takkan mengizinkan kita pergi. Alasannya situs tidak akan banyak dikunjungi jika ditinggalkan." Ho Goo mengajak Tae Hee berbohong bahwa kedatangan mereka untuk mengambil data gambar. Chung Jae mengatakan mereka berdua tidak perlu bohong sebagai tanda izin darinya. Tapi, dia bangun dan melepas kaosnya sambil berpesan untuk mendapatkan tandatangan Do Hee jika bertemu. Mereka semua gembira.

Ho Goo berganti pakaian beberapa kali ketika Chung Jae dan Tae Hee memberikan penilaiannya. Pada akhirnya, kaos oblong berwarna abu-abu gelap dinilai sangat cocok. Mereka keluar sambil tertawa-tawa dan berpapasan dengan Ho Kyung (Ho Kyung cantik banget kalau dandan, beda kalau sudah di rumah). Ho Kyung bertanya, "Mau kemana mereka? Ho Goo kau tidak akan menemui seorang gadis dengan penampilan seperti itu kan?"

Detik berikutnya Ho Kyung memake-over Ho Goo dengan pakaian yang lebih rapi - hem berbintik dan jeans ketat. Dia mengatakan kalau Ho Goo sudah seperti cowok paling ganteng di seluruh dunia. Pernyataan itu membuat Ho Goo percaya diri.

Tapi, sesampainya di acara reunian itu, Ho Goo merasa Ho Kyung sudah mengerjainya. Pasalnya, para pelayan di restoran tempat reunian mereka semuanya mengenakan hem berbintik sama dengan dipakai Ho Goo. Dia memanggil-manggil Tae Hee, yang sedang memperlihatkan otot-ototnya pada temannya yang sayangnya bukan cewek tapi cowok, kalau dia akan pulang duluan. Tanpa menunggu persetujuan Tae Hee, Ho Goo langsung pergi.

Beberapa tamu memanggil Ho Goo meminta keripik tambahan. Ho Goo mengambil wadah itu dan memberikannya pada pelayan sebenarnya, kemudian lanjut pergi. Tapi, dia ketemu sama Young Ae yang mengajaknya masuk lagi. Di meja reunian, Young Ae langsung menyuruh semua orang untuk menandatangani selembar kertas tanpa perlu membacanya. Orang-orang jelas tidak mau, karena itu kesepakatan untuk membeli asuransi. Beberapa saat kemudian, Young Ae mabuk dan ngamuk-ngamuk karena tidak ada yang mau menandatangani formulir penawaran asuransinya. Dia membuat kisruh. Sehingga, Ho Goo meredamnya dengan menandatangani satu.

Kekisruhan reuni itu tidak sampai di sana. Pelayan datang untuk memberitahu Tae Hee ada di wc. Ho Goo buru-buru lari dan memulangkannya dengan taksi. Acara reuni pun selesai. Do Hee tidak datang. Ho Goo mau pulang, tapi tasnya ketinggalan di dalam restoran. Dia pun masuk untuk mengambil tasnya. Tapi, dia justru melihat Do Hee duduk di salah satu kursi di meja reunian tadi.

Ho Goo terpana. Do Hee menengok. Pelanggan restoran minta diambilkan keripik. Ho Goo mengambil wadah dari pelanggan itu, dan menatap Do Hee tanpa bicara. Do Hee bertanya apa reuni SMA sudah selesai? Ho Goo mengiyakan dan memberanikan diri untuk berbincang dengan Do Hee. "Apa kau mau tambah keripiknya?" Do Hee memberikan wadahnya pada Ho Goo. Hal ini membuat Ho Goo berpikir Do Hee menganggapnya sebagai pelayan restoran. Dia mengambil keripik dan kembali pada Do Hee, dan mengatakan kalau reuni SMA Manse pindah ke restoran seafood untuk babak kedua. Do Hee mengatakan tidak datang untuk ikut reuni. Dia mengambil buku Elize dan mengatakan dia datang untuk meminjam jilid 3 buku itu. Do Hee menatap Ho Goo dan bertanya, "Bisa kita bicara Ho Goo?"

Ho Kyung dan Chung Jae terbahak-bahak menonton acara tv. Ho Kyung bertanya apa Chung Jae tidak pulang? Chung Jae menjawab nanti, soalnya Ho Goo dan Tae Hee sedang pergi, jadi tidak ada teman untuk melakukan kegiatan. Chung Jae bertanya apa pria-wanita bisa dibilang berkencan jika sudah pergi ke Sungai Han, membawa keranjang piknik, dan mereka hanya berdua di sana. Ho Kyung menjawab itu bukan kencan.

Ho Goo dan Do Hee berada di tepi Sungai Han. Ho Goo memaksa diri untuk berani berbincang-bincang dengan Do Hee. Pada akhirnya dia mampu dan meminta maaf tidak mengenali Do Hee waktu datang ke rental karena sibuk menangkap pencuri. Do Hee bertanya apa Ho Goo berhasil menangkap pencurinya? Ho Goo mengiyakan dan bertanya mereka tidak saling melihat kan pas di perempatan waktu itu? Do Hee mengiyakan.

Chung Jae masih penasaran dengan pernyataan Ho Kyung, padahal di majalah disebutkan kalau wanita mau naik perahu di Sungai Han, pergi ke menara Namsan, atau makan di Samcheong-dong dengan pria, maka itu 'lampu hijau'. Ho Kyung mengatakan kalau begitu Chung Jae hanya mengira-ngira saja reaksi wanita.

Do Hee dan Ho Goo duduk di tepi Sungai Han. Do Hee bertanya komik apa yang sedang Ho Goo garap? Ho Goo merendah dengan menyatakan kalau dirinya hanyalah asisten saja dari temannya yang penulis utama. “Asisten? Apa itu seperti seorang atlet pengganti?” tanya Do Hee. Ho Goo menjelaskan kalau idenya sama seperti itu.

Kapal pesiar pun melintas. Do Hee bertanya apa Ho Goo pernah naik? Dalam hati, Ho Goo mempertanyakan kenapa Do Hee menanyakan hal itu padanya? Apa pertanyaan itu “lampu hijau” seperti yang dibicarakan di majalah Maxim?

“Tidak, belum. Bagaimana denganmu, Do Hee?” tanya Ho Goo. Do Hee menggeleng. Ho Goo merasa bahwa ini benar-benar “lampu hijaunya”, dan bertanya apa Do Hee mau naik bersamanya? Do Hee menolak. Antusias Ho Goo anjlok drastis, lalu dia menyobek wadah susu. Membuat Do Hee bertanya kenapa menyobeknya? Ho Goo menjelaskan kalau itu kebiasaannya jika ingin melupakan sesuatu – sesuatu yang tidak mau dibawa pulang dan ingin dibuang. Caranya tinggal memasukkan sesuatu itu ke dalam kotak susu dan buang. Do Hee mengatakan kalau Ho Goo masih naif.

Pernyataan itu membuat Ho Goo salting. Dia mau ke toilet, tapi mondar-mandir bingung di depan Do Hee. Saat Ho Goo pergi, Do Hee mengambil kotak susu itu dan mengeluarkan kertas dari dalam. Itu kertas formulir asuransi yang ditandatangani Ho Goo tadi. Kemudian, Do Hee mendesis, “Aku tidak mau pulang ke rumah. Tapi ini tidak seperti aku bisa membuangnya. Tapi, Kau tidak mau mengingatnya lagi. Sesuatu seperti itu.”

Chung Jae bertanya apa hal yang dianggap “lampu hijau” oleh wanita? Ho Kyung menolak memberitahu, karena pecundang seperti Chung Jae takkan pernah bisa mengerti. Merasa diremehkan seperti itu membuat Chung Jae marah dan mengaku sebagai laki-laki dirinya mengerti wanita.

Ho Goo mengajak Do Hee ke depan toko olahraga dimana terdapat poster Do Hee di sana. Do Hee mengeluh bahunya di poster terlihat lebih besar, padahal sudah minta diedit. Ho Goo berkomentar kalau poster Do Hee baik-baik saja. Tidak ada yang salah dan tetap cantik. “Aku yakin, kau bilang begitu karena kau menyukaiku,” ucap Do Hee, membuat Ho Goo terpaku. Do Hee menegaskan kalau itu benar kan, karena ada teman sekelas mereka yang mengatakan padanya kalau Ho Goo naksir dirinya waktu SMA. Ho Goo cengar-cengir membenarkan dan bertanya apa yang bilang itu Tae Hee? Do Hee lupa-lupa ingat, tapi yang diingatnya orang yang bilang pakai kacamata dan kelihatan ringkih. Ho Goo bilang pada Do Hee kalau sekarang Tae Hee lebih kekar dan berotot, rajin latihan.

“Oiya, Tae Hee juga menyukaimu. Young Bae juga sangat menyukaimu. Dia selalu berlama-lama di lorong untuk memandangmu sekilas,” jelas Ho Goo.

Chung Jae mencemooh tindak-tanduk Ho Kyung. Kesal dikatai, Ho Kyung mengusir Chung Jae. Tapi pria culun itu tetap meminta penjelasan. Ho Kyung akhirnya mengalah dan mengatakan, “Dengar baik-baik. Aku hanya akan mengatakannya sekali. 'Lampu hijau' seorang wanita itu biasanya sesuatu yang sederhana. Mereka tidak akan mengambil langkah pertama dan meminta sesuatu yang hebat. Mereka hanya berharap pria akan mengubahnya menjadi sesuatu yang spesial. Sebagai contoh, Aku ingin makan sesuatu  yang enak, aku mau dengar sesuatu yang lucu, dan aku mau melihat laut.”

Chung Jae yang sedari tadi sibuk mencatat (Kenapa ini dianggap sebagai pelajaran sih? Bukannya ini insting/naluri) berhenti dan bertanya, “Aku mau melihat laut adalah 'lampu hijaunya' wanita?” Ho Kyung mengiyakan dan mengimbuhi bahwa setelah mengucapkan itu para wanita berharap pria bisa mengubahnya menjadi sesuatu yang spesial. Ho Kyung mengatakan, “Misalnya, kau mau pergi ke Gangreung denganku? Atau hei, ayo pergi ke Busan dan makan sushi. Kalian pun pergi ke pantai.”

Chung Jae masih belum berhenti bertanya. “Bagaimana kalau prianya mengatakan terlalu larut untuk pergi? Aku harus kerja besok dan aku harus menelepon ibuku sebelum pergi?” Ho Kyung menjawab, “Kalau begitu hidup saja sendirian sampai sisa akhir hidupmu.”

Ho Goo dan Do Hee sampai di persimpangan. Ho Goo mengatakan kalau ini tempat yang baik untuk mereka berpisah. Do Hee mengiyakan dan bertanya kalau Ho Goo sendiri bagaimana? Ho Goo menjawab kalau dirinya juga harus naik bis jalurnya pulang. Do Hee mengatakan bahwa dirinya ingin melihat laut, walaupun sekarang masih musim dingin. Ho Goo menolak. Alasannya bisa kedinginan dan terlalu gelap untuk melihat laut. Do Hee pamit.

Petugas kebersihan menemukan kotak susu yang ditinggalkan Do Hee dan Ho Goo di tepi Sungai Han. Dia membuka salah satu kotak susu dan menemukan test-pack yang menunjukkan strip dua (artinya positif).

Do Hee menyalami Ho Goo dan mengucapkan perpisahan. Sebelum pergi, Ho Goo bertanya apa mereka akan bertemu lagi? Do Hee mengaku tidak tahu dan dia berjalan pergi. Ho Goo merasa ada yang salah saat Do Hee pergi. Dia menghampiri dan menggenggam tangan Do Hee sambil mengatakan, “Ayo kita pergi melihat laut!” Do Hee menjawab, “Lempar, aku lupa dan meninggalkannya.”

Selanjutnya baca: sinopsis 'Ho Goo's Love' episode 2 - bagian 1.