Sebelumnya baca: sinopsis 'Valid Love' episode 7 - bagian 2.
Il Ri memberitahu Kim Joon ada telpon masuk. Kim Joon mengambilnya dan ketika melihat orang yang menghubunginya adalah Hee Tae, Kim Joon langsung melemparkan HP-nya ke bangku belakang. Entah apa yang merasuki Kim Joon tiba-tiba dia mencium Il Ri, mengulum bibir sang ahjumma dalam-dalam.
Hee Tae yang menunggu Kim Joon mengangkat HP-nya segera mendapatkan pesan dari voicemail untuk meninggalkan pesan suara. Dia pun meninggalkan pesannya, “Ini aku, Jang Hee Tae. Aku menelepon karena ingin tahu perkembangan proyek kita. Aku akan singgah sepulang kerja.”
Episode 8: Badai
Kim Joon memeluk Il Ri dari belakang. Mereka masih ada di tempat yang sama. Il Ri bertanya kenapa Kim Joon tidak bisa menghapal kali-kalian? Kim Joon mengaku tidak tahu apa alasannya. Dia bercerita dulu sempat menyetor hapalan kali-kalian kepada kakeknya. Sampai di perkalian tiga kali tujuh Kim Joon sudah tidak hapal lagi. Saat itu, kakek menenangkan Kim Joon bahwa tidak hapal kali-kalian tidaklah menjadi persoalan, toh Kim Joon tetap bisa hidup, bekerja, dan menikah meski tidak tahu perkalian. Dia menjelaskan jika penggunaan kalkulator akan semakin familiar, jadi tidak perlu hapal kali-kalian.
“Jadi kau tidak bisa setelah 3x7?” tanya Il Ri, seolah tidak percaya dengan cerita Kim Joon. Kim Joon menjelaskan saat kecil dulu, saat kakek memarahinya dia pasti akan mengingatnya, tapi karena waktu itu dia tidak dimarahi, mungkin itu yang menyebabkannya tidak ingat.
*
Mrs. Park tertidur duduk saat Hee Soo terlihat merasakan kesakitan.
*
Il Ri bertanya kapan Kakeknya Kim Joon meninggal? Setelah Kim Joon menjawab bahwa itu terjadi dua tahun silam, Il Ri mengungkapkan ketakutannya jika Ibunya akan meninggal. Dia khawatir kehilangan ibunya akan membuatnya dan Yi Ri kesulitan: makan, sekolah, dll. Air mata Il Ri menitik lagi. Kim Joon mengatakan, “Kau bilang tidak akan menangis, tapi kau menangis lagi.”
*
Hee Tae pulang jalan kaki. Terdengar suara hatinya: “Bagaimana aku bisa mencurigai istriku selama tujuh tahun, hanya karena beberapa foto? Ah, mereka pasti sudah saling mengenal sejak lama. Usia mereka sebaya, jadi mungkin mereka teman SD. Jika demikian, tak ada salahnya kan saling berpegangan tangan?”
Hee Tae membohongi diri sendiri untuk tidak cepat-cepat menarik kesimpulan, karena bisa jadi itu tujuan orang yang mengiriminya pesan. Dia berencana untuk menanyakannya langsung saja pada Il Ri setelah bertemu. Dia yakin istrinya akan tertawa terbahak-bahak dengan semua ini.
HP Hee Tae berdering. Ketika diangkat, Ki Tae mengatakan jika sesuatu telah terjadi pada Hee Soo dan saat ini sedang dibawa ke rumah sakit dengan ambulans. Ibu dan Ayah dihubungi Hee Tae dan bertemu langsung di rumah sakit.
*
Il Ri yang sibuk berselingkuh sedang dalam perjalanan pulang. Dia meminjam lagi HP Kim Joon untuk menghubungi Mrs. Park. Sempat dia bertanya siapa inisial nama Jang yang menghubungi Kim Joon tadi di pantai? Kim Joon menjawab jika Jang yang menghubunginya itu adalah kenalannya. Il Ri tidak bertanya lebih jauh, tapi dia terkejut begitu Mrs. Park menginformasikan padanya tentang kondisi Hee Soo.
Mereka pun sampai ke rumah sakit bersama beberapa waktu kemudian, setelah sebelumnya Hee Tae turun dari taksi. Sebelum masuk, Kim Joon mengingatkan jika yang terjadi pada Hee Soo sekarang bukanlah kesalahan Il Ri. “Iya,” sahut Il Ri, kemudian berlari masuk ke dalam RS, “Secara logika, iya.”
*
Di dalam RS, Hee Tae menanyakan apa yang telah terjadi kepada Ki Tae. Ki Tae hanya menjawab ketika menggantikan Nyonya Park, tiba-tiba Hee Soo tak sadarkan diri dan tak bisa bernapas. Sementara itu, tim dokter masih berusaha keras menyelamatkan Il Ri.
Il Ri yang baru tiba segera mendekati Hee Soo, tapi Hee Tae menahannya dan bertanya dari mana saja Il Ri – ponselnya mati pula? Tapi Il Ri tidak peduli dan menerabas Hee Tae, tapi langkahnya tertahan setelah suster memintanya untuk mundur dulu. Melihat Hee Soo dalam keadaan seperti itu, membuat tubuh Il Ri melemas. Hee Tae dengan sigap memeganginya, tapi di saat itu pula dia heran dengan pakaian yang dikenakan Il Ri – ya dia sadar jika itu bukanlah pakaian dan sepatu Il Ri, melainkan sepatu seseorang
*
Il Ri dan Hee Tae pun duduk menunggu di ruang tunggu. Mereka terdiam. Dokter keluar. Mereka segera bertanya tentang buruk-tidaknya kondisi Hee Soo? Dokter menjelaskan jika itu buruk, terlebih suhu Hee Soo mencapai 40 derajat. Il Ri mengatakan perkembangan suhu tubuh Hee Soo dari waktu ke waktu, dan mengiranya akan membaik.
Dokter mendengus mendengar keterangan tersebut. Dia mengingatkan biar bagaimana pun kondisi Hee Soo tetaplah dalam bahaya, karena sistem imunitasnya sudah jauh berkurang dibandingkan manusia sehat. Kemudian, dia menengarai bahwa penyakit yang diderita Hee Soo adalah pneumonia (radang paru-paru), tapi sebelum memastikannya akan dilakukan X-ray terlebih dulu. Kabar ini membuat Il Ri dan Hee Tae terkejut.
*
Hee Tae memberikan minuman kaleng kepada keluarganya yang sudah datang. Dia meminta Ibunya tidak terlalu khawatir, karena tahun sebelumnya Hee Soo menderita pneumonia, tapi sanggup sembuh. Ibu meyakinkan dirinya sendiri, dalam kesedihan, bahwa Hee Soo sangatlah kuat. Hee Tae juga memuji tindakan cepat yang dilakukan Ki Tae.
Hee Tae kemudian mendekati dan memberikan minuman kepada Il Ri yang berdiri agak jauh. Disusul oleh Ibu Mertua yang memintanya tidak menyalahkan diri sendiri.
Tidak lama kemudian, suster pun memanggil keluarga Hee Soo. Ibu buru-buru mengambil tasnya dan pergi ke kamar perawatan Hee Soo.
*
Ibu duduk di sisi Hee Soo tertidur dan menenangkannya – jika sampai sesuatu buruk (mati) terjadi maka dia mengaku akan ikut padanya. Suster datang dan mengecek termometer Hee Soo, dan menyebutkan jika suhu tubuhnya sudah turun, berkat Ibunya yang menemani.
*
Hee Tae pergi minum sendirian di luar RS, ketika HP-nya berdering mendapatkan pesan singkat lagi, bertuliskan: “Bagaimana keadaanmu?” Buru-buru Hee Tae menelpon nomor tersebut, tapi tetap saja terhubungan dengan voicemail. Hee Tae berteriak-teriak, menanyakan siapa orang yang telah mengirimnya pesan.
*
Di sisi lain, Kim Joon menatap pakaian Il Ri yang masih tergantung di tempatnya. Ketika hendak mengirim pesan untuk Il Ri, menanyakan keadaannya, Hee Tae tiba-tiba muncul dari pintu depan. Dengan wajah mabuk, Hee Tae menanyakan tentang perkembangan proyek kursi yang akan dijadikan hadiah spesialnya untuk Il Ri. Dia kemudian bertanya, apa tidak mendengar pesan suara yang dikirimnya? Kim Joon menggeleng dan mengaku mengantar barang di daerah pinggir kota, ketika Hee Tae menelpon.
Hee Tae berjalan agak ke dalam (jika saja dia menengok akan melihat pakaian Il Ri tergantung di sana tapi dia tidak menengok) dan mengatakan akan membicarakan perkembangan proyek mereka lain waktu. Dia berjanji akan datang lagi besok. Kim Joon meminta Hee Tae untuk menelponnya dulu jika mau datang.
*
Hee Tae tidur-tiduran di sofa kafe Ibunya. Hal itu membuat Ibu mendekatinya dan bertanya kenapa datang ke tempatnya toh hari Minggu? Ibu memberitahu jika tidak mau pulang, lebih baik Hee Tae menggantikan Il Ri menjaga Hee Soo di RS. Hee Tae pun mengajak Ibunya makan dan menceritakan tentang pengalamannya diselingkuhi Ayahnya.
Hee Tae kemudian bertanya bagaimana ibunya bisa selalu melacak ayahnya yang berselingkuh. Ibu menjawab bahwa dia mengecek HP suaminya dulu, dan menambahkan jika dulu sebelum memiliki HP, akan mengecek dari telpon kantor suaminya. Dia akan mencari beberapa nomor yang paling sering muncul, dan dengan insting kewanitaannya mengklaim bahwa itulah perempuan yang selingkuh dengan suaminya.
Ibu mengatakan jika kebanyakan perempuan yang main api dengan suaminya hanyalah perempuan mata duitan, yang segera kabur begitu mendapatkan banyak uang darinya. Mata Hee Tae membelalak, “Hanya demi uang?” Ibu mengangguk. Hee Tae bertanya kembali apa yang membuat para perempuan mengejar-ngejar ayahnya? Ibu menjawab jika Hee Tae pasti lebih tahu, karena dia laki-laki.
Bersama Il Ri, Ibu mengaku pernah mengintai suaminya berselingkuh dengan seorang perempuan pemilik restoran. Adegan pun berpindah saat mereka berdua mengintainya. Ibu mengingatkan Il Ri supaya tidak terlalu mempercayai Hee Tae – biarpun putranya sendiri, tetap saja Hee Tae adalah pria juga. Dia meminta Il Ri untuk melaporkan padanya jika melihat Hee Tae berselingkuh. Il Ri bertanya dengan muka bodoh, “Apa Ibu akan mematahkan kakinya?”
“Tidak!” sahut Ibu, “Aku akan mencoret namanya dari daftar nama pewaris keluarga dan menggantinya menjadi nama Il Ri, kemudian akan kutendang dia keluar dari rumah!”
Setelah mengintai suaminya dengan perempuan lain, Ibu merasa jiwa tergerogoti dan ingin melakukannya lagi dan lagi.
*
Malamnya di rumah, Hee Tae meminta pinjam HP-nya Il Ri untuk mencari HP-nya yang tersembunyi, tapi alasan sebenarnya adalah untuk mengecek pesan atau telpon dari seseorang yang mencurigakan. Tapi Hee Tae sama sekali tidak menemukan apapun yang mencurigakan di HP Il Ri, baik telpon atau pesan. Dia menduga Il Ri telah lebih dulu menghapusnya.
*
Kemudian, dalam slide-slide cepat, kita melihat Hee Tae melakukan pengintaian terhadap Il Ri. Dia membenarkan perkataan Ibu soal jiwa yang tergerogoti setelah melakukan pengintaian. Dia mengintai Il Ri yang pergi ke RS untuk menjaga Hee Soo.
*
Il Ri duduk di ruang tunggu sebelum masuk ke kamar Hee Soo. Dia ingat saat berbicara pada Kim Joon bahwa dirinya menolak memindahkan Hee Soo ke tempat perawatan.
Ketika sampai di kamar perawatan Hee Soo, Il Ri meminta maaf kepada Hee Soo, yang karena keteledorannya telah mengakibatnya sakit seperti sekarang. Dia minta Hee Soo tidak mati (LOL), dan dia menangis.
Sementara itu, di dalam hati, Hee Soo meminta Il Ri melihatnya dan mengatakan bahwa berbaring seperti ini begitu lama sangatlah tidak menyenangkan. Dia mengatakan ingin berjalan, bicara, dan menari.
Selanjutnya baca: sinopsis 'Valid Love' episode 8 - bagian 2.
0 komentar:
Post a Comment