Sebelumnya baca: sinopsis 'Valid Love' episode 15 - bagian 1.
Ki Tae kembali ke toko Ibunya dan mendapat informasi pegawai toko bahwa Ibu belum kembali dari makan siang padahal sudah tiga jam. Dia berniat menelpon, tapi pegawai toko mengingatkan jika Ibu juga tak membawa telpon.
Ayah sedang berceloteh panjang lebar tentang alasannya memilih Jung Hee sebagai istri kepada Hee Soo, ketika HP-nya berbunyi. Ki Tae menghubunginya menanyakan apa Ibu ada di sana? Ayah menjawab bila Ibu belum pulang. Hee Tae juga dihubungi Ki Tae waktu kerja. Dia diberitahu Ibu menghilang dari toko.
Rupanya, Ibunya Hee Tae pergi ke studio-nya Kim Joon. Saat itu, Kim Joon sedang mengamplas bangku dan langsung berhenti untuk melihat siapa yang datang. Ibunya Hee Tae menyapa Kim Joon yang disebutnya sebagai Mr. Jang dan mengatakan bahwa dia melihat Kim Joon masuk ke sini saat melihatnya terakhir dulu. Kim Joon diam saja tak merespons, membuat Ibunya Hee Tae merasa tidak enak dan akhirnya memutuskan keluar. Tapi, Kim Joon kemudian menahannya.
Hee Tae ditelpon Ki Tae lagi yang telah berkeliling mencari Ibu tapi tidak menemukannya. Dia meminta Ki Tae tenang dan menunggu beberapa jam lagi sebelum melapor polisi. Setelah telpon ditutup, HP Hee Tae berdering kembali. Tampak nama Kim Joon di layar. Dia sempat terdiam beberapa saat sebelum akhirnya mengangkatnya. Kim Joon memberitahu bahwa Ibunya Hee Tae ada di studio-nya. Hee Tae kaget.
Namun, dia langsung pergi begitu mendapat kabar itu. Beberapa waktu kemudian, dia sampai di studio Kim Joon. Ketika membuka pintu, dia menemukan Ibunya sedang mengamplas ditemani Kim Joon. Mereka berdua melihat ke arah Hee Tae. Ibu meminta Hee Tae menunggu sebentar lagi, karena dia akan selesai. Ibu memperkenalkan Hee Tae kepada Kim Joon sebagai anak pertamanya. Kim Joon manggut-manggut.
Kim Joon dan Hee Tae bicara di belakang studio. Hee Tae bertanya, "Bagaimana Ibuku bisa ada di sini?" Kim Joon mengedikkan bahu dan mengatakan bila Ibunya Hee Tae datang begitu saja, tanpa diminta seperti jalangkung datang tak diundang. Hee Tae menatap Kim Joon dengan tatapan khawatir. Kim Joon bertanya, "Eh, tapi siapa sih Mr. Jang?" Hee Tae menjawab bahwa itu nama Ayahnya. Kim Joon menatap Ibunya Hee Tae melalui kaca jendela dan bertanya-tanya apa yang telah terjadi?
Ibu pulang bersama Hee Tae. Ayah dan Ki Tae menyambutnya. Melihat Ayah, mata Ibu langsung mendelik, "Heh, orang tua ini lagi? Ngapain kau ke sini lagi hah? Belum cukup makanan yang kukasih kemarin?" (Ibu sepertinya menyangka Ayah sebagai orang gila). Hal itu membuat Ayah kesal. Tak butuh waktu lama baginya untuk menuduh bahwa istri pura-pura tak mengenalinya. Mereka bertengkar.
Kedua putra buru-buru memisahkannya. Ki Tae membawa Ayah ke kamarnya. Sementar Hee Tae memeluk Ibu dari belakang dengan mata berkaca-kaca, sambil bertanya, "Ada apa Ibu? Apa ada yang salah?" Pertanyaan itu mengundang pertanyaan di benak Ibu yang kemudian bertanya lagi, "Apanya yang salah?"
Di dalam kamar, Ayah masih mencak-mencak. Ki Tae malah marah dengan Ayahnya. Kemudian dia meninggalkannya.
Hee Tae pergi ke tempatnya Kim Joon untuk mengucapkan terima kasih karena telah menjaga Ibunya. Kim Joon mengaku bahwa dia pernah mengalami pengalaman yang sama. Dalam kilas balik, Kakeknya Kim Joon yang mau makan bertanya, "Siapa kau anak muda? Kenapa kau selalu muncul?" Kim Joon menjawab bahwa dirinya adalah Joon. Kakek tersenyum dan segera makan dengan lahap. Kim Joon memintanya makan pelan-pelan.
"Nyonya Kim sudah tauk mengenai ini?" tanya Kim Joon begitu sudah kembali ke masa sekarang. Hee Tae mengatakan itulah sebabnya dirinya datang menemui Kim Joon. Dia meminta Kim Joon tidak menceritakan apa-apa mengenai Ibunya pada Il Ri. "Kau mengerti kan?" tanya Hee Tae. Kim Joon manggut-manggut. Karena tidak ada yang ingin dibicarakan lagi, Hee Tae pamit pulang. Sebelum keluar, Kim Joon memanggil Hee Tae dan mengatakan, "Yang kuat, Dokter Jang!"
Hee Tae keluar dan menatap langit. Dia bertanya (sepertinya pada Tuhan), "Apa yang kulakukan salah? Jeez, ini benar-benar aneh." Kemudian, dia berjalan pergi.
Il Ri dan Ibunya sampai di rumah. Ibu bertanya tentang proses perceraian Il Ri - Hee Tae. Il Ri menjelaskan tinggal beberapa tahapan lagi. Ibu meminta Il Ri untuk melama-lamakan, sebab mungkin saja Hee Tae berubah pikiran. Il Ri menatap Ibunya dan terdiam sebentar, lalu mengatakan bahwa sebenarnya Hee Tae telah memintanya untuk rujuk tapi dirinya menolaknya.
Mata Ibu melotot. Dia marah Il Ri melakukan itu. "Pernikahan itu kesetiaan!" tukas Ibu kemudian, "Aku sama sekali nggak pernah punya putri yang tidak setia." Setelah mengatakan itu, Ibu meninggalkan Il Ri di meja.
Hee Tae memberikan Ibunya obat. Kemudian Ibu bertanya apa yang telah dilakukannya hari ini? Apa dirinya telah melupakan Hee Tae? Hee Tae menenangkan Ibunya tidak. Ibu terus berceloteh bahwa dirinya merasa aneh - sama sekali tidak ingat apa yang dilakukannya hari ini. Seperti tidur dan melupakannya begitu saja. "Bagaimana bila aku melupakanmu?" tanya Ibu. Hee Tae menjawab tidak apa-apa toh Ibunya hanya lupa sebentar juga ingat kembali.
Mata Ibu mulai berkaca-kaca. Dia mulai sedih. Dia bertanya apa yang harus dilakukannya jika suatu saat melupakan mereka semua? Melupakan anak-anak yang telah dilahirkannya? Melupakan Hee Soo. "Aku tidak bisa begini, sementara Hee Soo kondisinya begitu," kata Ibu, air matanya mulai jatuh. Hee Tae memeluknya.
"Hee Tae lakukan sesuatu dong! Apa yang harus kulakukan? Apa yang harus..."
"Aku akan merawat Ibu. Aku akan merawat Hee Soo juga. Ibu telah merawatku selama empat puluh tahun. Jadi, aku akan merawat Ibu."
Mereka berdua bertangis-tangisan. Di tempat lain Ayah menangis. Ki Tae juga menangis. Hee Soo membayangkan dirinya keluar ke kamar Ibunya dan tidur memeluk Ibunya. (Sumpah, sedih banget adegan ini, air mataku tak terasa meleleh. Akting yang hebat)
Ki Tae mengenakan jas lengkap dan rapi. Dia pergi ke kafenya Soo Young dan memesan cokelat putih mint kepada Yi Ri. Tak seperti biasanya dia cenderung diam, bahkan tak menegur Yi Ri. Hal ini membuat Yi Ri bertanya-tanya apa yang terjadi saat membuatkan pesanannya. Ketika diberikan pesanannya pun Ki Tae langsung ngeloyor pergi begitu saja.
Yi Ri dan Soo Young menatap kepergiannya. Mereka sama-sama bertanya apa yang menyebabkan Ki Tae terdiam begitu. Duk Bae yang diam saja dari tadi mendekati Yi Ri dan minta ditraktir minuman. "Kenapa? Kau ada masalah?" tanya Yi Ri. Sambil cengar-cengir, Duk Bae mengiyakan. Yi Ri setuju.
Pegawai toko menyalami Ki Tae untuk mengucapkan selamat datang. "Ah, biasa sajalah," sahut Ki Tae sungkan, "Aku hanya pengganti manajer. Asisten manajer gitu." Meski begitu, pegawai toko mengatakan Ki Tae adalah pemilik tempat itu juga, dan pastinya akan cepat belajar.
Il Ri bersama Kim Joon membawa kayu-kayu maple masuk. Setelah selesai, Il Ri mengeluh lelah. Kim Joon mengatakan bahwa urusan Il Ri belum selesai. Dia masih punya pekerjaan dan akan membayar Il Ri untuk itu, yaitu merawat tangan-tangannya. Il Ri tersenyum dan mengatakan bahwa dia akan melakukannya for free, tapi minta cuci tangan dulu. Kim Joon nyengir karena dia menyimpan uangnya.
Dia cuci tangan dan teringat ucapan Hee Tae soal tidak perlu mengatakan kondisi Ibu Mertuanya. Dia menengok ke belakang, menatap Il Ri yang sedang menyiapkan sarung tangan plastik.
Hee Tae merasa semuanya berjalan tidak sebagaimana mestinya. Dia merasa hampa. Tanpa terasa kakinya melangkahkan dirinya ke studio Kim Joon. Di depan, dia melihat Il Ri sedang bercanda-canda dengan Kim Joon. Sontak dia membuka pintu dan menyuruh Il Ri pulang. Dia juga mengatakan dirinya masih suaminya Il Ri dan berhak melarang-larangnya. Tapi, itu semua hanya bayangannya saja. Pada kenyataannya, Hee Tae masih di depan studio.
Dia memilih pergi begitu saja tanpa menimbulkan keributan. Kemudian mengenang Il Ri dengan caranya sendiri. Pada akhirnya, Hee Tae mengambil HP-nya dan menghubungi Kim Joon, memintanya menyelesaikan kursi pesanannya tanpa bertanya apa alasannya. Dia bertanya, "Apa kalian bersama?" Kim Joon menjawab tidak. Hee Tae berteriak, "Jangan berbohong!" Kemudian, dia mematikan HP-nya. Apa yang dikatakan Kim Joon benar, Il Ri sudah pulang.
Tidak lama kemudian, HP Hee Tae berdering lagi. Ki Tae menelpon dan mengatakan Ibu mencari-cari Il Ri lagi.
Il Ri masuk ke rumah, di mana Ki Tae menunggu di dekat pintu. Tanpa meminta izin Adik Iparnya, dia segera mencari Ibu Mertuanya. Saat bertemu, Ibu Mertua menegurnya. "Kenapa kau ini? Ditelpon tidak pernah datang? Ayo makan dulu, aku membuat bulgogi kesukaanmu." Il Ri terdiam menatapnya.
Ki Tae mendekati Il Ri dan masuk ke ruang makan. Il Ri bertanya apa yang terjadi? Ki Tae meminta hyung-nya saja yang menjelaskannya. Tidak lama kemudian Hee Tae masuk. Il Ri langsung bertanya, "Apa yang terjadi pada Ibu?"
"Ibu... sakit parah," sahut Hee Tae.
Komentar
Menurutku ini episode Valid Love paling menyentuh (sejauh ini). Di mana, Ibu akhirnya didiagnosa menderita demensia dan mulai melupakan kejadian-kejadian sehari-hari, bahkan melupakan orang-orang di sekitar.
Yang parah adalah Ayah, yang disangka Ibu sebagai orang tua gila yang selalu datang minta makanan, hahaha... Ibu bahkan menganggap Kim Joon adalah Mr. Jang, refleksi suaminya sewaktu muda.
Di sini, posisi Hee Tae sangat sulit. Hee Soo sakit, Ibu sakit, dan istri yang selingkuh. Tidak bisa membayangkan rasanya. Tapi yang jelas sangat tidak enak dan tidak nyaman.
Yang paling kenes adalah ketika Il Ri datang ke rumah mertuanya dan menemukan Ibunya sakit. T_T
Benar-benar adegan yang bikin melted dari sisi rasa sakit. Kampret keren banget ini drama!
Selanjutnya baca: sinopsis 'Valid Love' episode 16 - bagian 1.
0 komentar:
Post a Comment