Sebelumnya baca: sinopsis 'Valid Love' episode 11 & 12.
Ki Tae langsung mencengkeram baju Kim Joon begitu menyadari bila tukang kayu itu yang telah membuat pernikahan kakaknya berantakan. Hee Tae coba melepaskan tangan adiknya dari Kim Joon. Di saat bersamaan terdengar suara para pendemo berteriak-teriak, karena polisi sudah maju meringkus mereka.
Il Ri langsung berlari ke tempat bentrokan terjadi. Hee Tae dan Yi Ri menyusul di belakangnya. Mereka berusaha memisahkan Boon Ja dari para petugas. Ki Tae akhirnya melepaskan Kim Joon, setelah mengingatkan akan kembali untuk membuat perhitungan, dan ikut berlari ke arah bentrok. Kim Joon pergi dan kembali datang, dengan... serbuk kayu. Ya, Kim Joon menebar serbuk kayu miliknya ke arah bentrok. Dan tanpa dikomando, bentrok itu langsung berhenti – itu cara pembubaran yang efektif.
Setelahnya, Kim Joon langsung mendekat Boon Ja dan membersihkan tubuhnya dari serbuk kayu yang masih menempel. Hee Tae yang melihatnya mendekat dan menyuruh Kim Joon menyingkir, biar bagaimana dia dan Il Ri masih belum bercerai. Boon Ja kemudian mendorong tubuh Kim Joon menjauh. Dengan raut wajah mengeras, Boon Ja mengomeli Kim Joon dan menyuruhnya pergi. Kim Joon diam saja. Begitu pula Il Ri, yang dari tadi hanya bungkam seribu bahasa, walaupun berdiri di sebelah Ibunya.
Gantian Hee Tae yang membersihkan serbuk kayu dari tubuh Boon Ja.
Episode 13: Rantai Besi
Yi Ri mencoba menahan Ki Tae yang masih mencoba membuat perhitungan dengan Kim Joon. Dia mengatakan bahwa Ibunya yang akan mengurusnya. Ki Tae masih tetap ngotot, tapi Yi Ri akhirnya melepaskan tangannya dan masa bodoh dengan apa yang mau Ki Tae lakukan. Yi Ri berbalik pergi, Hee Tae menyusulnya untuk membicarakan tentang hubungan mereka – setelah Yi Ri menciumnya.
Berbaliklah Yi Ri dan bertanya, “Kapan aku menciummu?” Ki Tae mengatakan bahwa dia akan membawa rekaman CCTV sebagai bukti. Yi Ri mendengus tidak peduli, dan pergi meninggalkan Ki Tae.
Di dalam taksi, wajah Yi Ri tampak menyesal. Dia ingat saat menawarkan diri untuk mencium Ki Tae untuk membungkam mulutnya yang suka bergunjing. Dia misuh-misuh sendiri.
Boon Ja, Il Ri, Hee Tae, dan Kim Joon duduk bersama di dalam ruangan tempat Boon Ja bekerja. Boon Ja bertanya kepada Kim Joon apa tidak bisa meninggalkan Il Ri, jadi mengikutinya? Kim Joon mengiyakan. Tetap ngeyel walaupun Boon Ja sudah menyuruhnya tidak usah menemui Il Ri lagi.
Kecanggungan itu seolah terhenti ketika rekan kerja Boon Ja datang dan memberikan makanan kepada mereka semua. Dia memberikan makanan kepada Hee Tae, Il Ri, dan Boon Ja, tapi dia bingung ketika hendak memberikan makanan kepada Kim Joon – siapa dia? Begitu rekan Boon Ja bertanya. Awalnya, Kim Joon mau langsung mengaku begitu saja, tapi Il Ri memintanya tidak usah mengatakan apa-apan. Hee Tae mengambil alih dengan mengatakan bahwa Kim Joon adalah hoobae-nya yang ditemuinya ketika terjadi insiden. Sontak rekan Boon Ja tertawa-tawa dan memberikannya nasi.
Setelah ditinggalkan oleh rekan kerjanya, Boon Ja mengaku tidak habis pikir bahwa kejadian ini akan sampai sejauh ini. Dia misuh-misuh. Il Ri mengatakan, “Bu, ada hal yang lebih penting saat ini, yaitu makan. Perjuangan belum usai, Bu. Kita masih harus melakukan penelitian dan memotong kayu lagi. Kebetulan semuanya jadi tumpang tindih seperti sekarang.” Il Ri menyendok nasinya. Boon Ja kesal dan memukulkan sendoknya ke kepala Il Ri. Kim Joon coba membela Il Ri, tapi dia juga mendapat pukulan sendok yang sama ke kepalanya. Keduanya mengaduh-aduh kesakitan.
Mereka semua makan dengan baik tanpa membicarakan apapun lagi yang merusak selera makan. Setelahnya, Il Ri mengantar Hee Tae dan Kim Joon keluar. Dia mengucapkan terima kasih karena keduanya sudah datang, dan meminta Hee Tae untuk pulang ke rumah terlebih dulu. Mereka berdua pun pergi ke tempat mobil mereka diparkir. Sesampainya di sana mereka mendapati sebuah pengumuman yang ditempel di lantai bahwa mobil mereka berdua sudah diderek karena parkir sembarangan. Kim Joon dan Hee Tae misuh-misuh lagi.
Boon Ja sedang duduk sendirian ketika Il Ri membuat minuman. Rekan kerja Boon Ja yang tadi menyapa Il Ri dan memberitahu bila Hee Tae menjatuhkan sebuah surat. Il Ri menerimanya dan menemukan formulir perceraian di dalamnya. Dia ingat kalau Hee Tae tadi sempat mencarinya. Segera dia keluar tanpa jaket untuk menghubungi suaminya.
Sementara itu, Hee Tae dan Kim Joon sedang berada di dalam kantor derek untuk menebus mobil. Mereka keluar dan masuk mobil sendiri-sendiri, tapi mobil Hee Tae mogok, sehingga terpaksa Kim Joon memberinya tumpangan. Selama perjalanan, Hee Tae membuang mukanya ke arah jendela, enek mungkin melihat Kim Joon. Padahal, Kim Joon mencoba sesantai mungkin.
Il Ri sampai di rumah terlebih dulu, tapi dia tak menemukan Hee Tae di sana. Dia langsung lemas kembali, dan menyalakan beberapa lampu. Dia mendengar suara Hee Tae di bawah dan segera bergegas turun. Benar saja, di bawah Kim Joon sedang membukakan pintu mobilnya yang rusak untuk Hee Tae. Kim Joon pun pergi selepasnya. Hee Tae masuk ke dalam tapi dia melihat Il Ri muncul dari dalam. Il Ri langsung mendekatinya dan mengatakan macam-macam tentang kebiasaan yang sering dilakukannya – seperti mengganti pass-code masuk, lampu, cuci piring, dan segala pekerjaan rumah lainnya. Itu cara Il Ri untuk meminta maaf dan berjanji akan membuat hubungan pernikahan mereka lebih baik lagi.
Hee Tae meminta Il Ri tidak berusaha lebih jauh. Il Ri memberikan formulir perceraian yang dibawanya. Hee Tae mengatakan bahwa Il Ri telah salah paham. Dia mengatakan memang benar merasa aneh saat mendaftarkan berkas perceraian untuk berpisah dengan orang yang selama tujuh tahun hidup bersama. Meski begitu dia akan tetap mendaftarkannya, tak peduli apapun. Apa yang dilakukannya di RS tadi tak lebih dari rasa hormat terhadap Boon Ja. Il Ri merobek formulir itu di depan mata Hee Tae. Tapi, Hee Tae tidak peduli dan berlalu dari hadapan Il Ri setelah mengatakan bahwa Il Ri akan menandatanganinya lagi.
Il Ri mematung di tempat, ketika Hee Tae masuk ke dalam. Di tangga Hee Tae juga sempat mematung sebentar. Lalu Il Ri berjalan pelan pergi dari depan apartemennya dan Hee Tae. Dia berjalan ke arah, di mana Kim Joon memarkirkan mobilnya – sepertinya mendengar apa yang Hee Tae dan Il Ri katakan.
Kim Joon memungut formulir perceraian Il Ri dan Hee Tae, kemudian bergegas mencari Il Ri. Dia mengajak Il Ri pergi, karena berada di luar tanpa jaket di musim dingin seperti sekarang bisa membuatnya sakit. Tapi Il Ri menolak ajakan Kim Joon dan terus membungkuk kedinginan. Kim Joon memberikan jaketnya dan mengajaknya lagi. Yang terjadi justru Il Ri menangis. Dia pun memberi Il Ri pelukan.
Selanjutnya, kita melihat jika Kim Joon mengajak Il Ri ke RS. Dokter yang menanganinya menjelaskan kepada Kim Joon bahwa Il Ri baik-baik saja, hanya membutuhkan makanan yang baik saja dan mengizinkannya pulang. Soo Young dan Yi Ri datang. Yi Ri menemui kakaknya, dan Soo Young mengajak Kim Joon bicara. Soo Young meminta Kim Joon memikirkan semuanya dari sudut pandang Il Ri. Dia mengatakan bahwa seharusnya Il Ri dan Hee Tae tidak memiliki banyak penyesalan begitu sudah memutuskan untuk bercerai, tapi nyatanya mereka seolah sulit untuk melepaskan pernikahan itu. “Pernikahan adalah nyata. Kehidupan sehari-hari. Kotor dan sulit. Busuk dan bau tidak enak. Mereka hidup selama tujuh tahun seperti itu. Pikirkan itu dengan hatimu. Apa kau pernah berpikir dari sudut pandang Il Ri? Tujuh tahun hidup bersama suaminya, dan tiba-tiba dia harus hidup sendirian?” tanya Soo Young.
Kim Joon menatap formulir perceraian Il Ri dan Hee Tae yang disatukannya kembali. Dia kembali teringat kata-kata Soo Young, kemudian membaca biodata Hee Tae dan Il Ri dari formulir perceraian itu. Dia sedikit terpaku begitu membaca alasan perceraian adalah perzinahan.
Soo Young bertanya pada Yi Ri apa Il Ri mau makan? Yi Ri mengiyakan, tapi yang jadi masalahnya adalah dia tidak tahu apa makanan itu akan membantu secara fisik atau tidak.
Hee Tae lagi bengong di kantornya, waktu seorang teman kerjanya memberitahu bahwa ada seseorang yang mau bertemu dengan Hee Tae. Begitu temannya itu pergi, Hee Tae melihat Kim Joon berdiri di sana, sedikit tersenyum ke arahnya. Dia pun kemudian mengajak Hee Tae bicara di luar kantor. Dia bertanya apa yang Kim Joon inginkan?
“Traktir aku makan,” ucap Kim Joon.
Il Ri masih tidur waktu HP-nya berdering. Begitu diangkat, suara Soo Young terdengar nyerocos. Dia mengatakan akan mentraktir Il Ri makan, karena itu memintanya keluar. Il Ri menolaknya, tapi Soo Young mengancam akan melaporkannya pada Boon Ja jika Il Ri menolak.
Detik berikutnya, Il Ri sudah sampai di sebuah restoran Jepang di mana Soo Young menunggunya. Dia menegaskan menunggu di ruang lima dan meminta Il Ri jangan sampai salah.
Begitu Il Ri membuka pintu ruang lima, tampak Hee Tae dan Kim Joon yang menengok ke arahnya. Hee Tae mau pergi, tapi Kim Joon menahannya untuk duduk lebih dulu. Il Ri mengambil tempat duduk. Hee Tae mengajak makan dulu baru bicara.
Di kafe, Soo Young menggigit-gigit HP-nya. Hal itu membuat Yi Ri bertanya-tanya apa yang terjadi? Soo Young mengatakan bahwa dia sedang menunggu kabar baik konfrontasi tiga arah.
Selanjutnya baca: sinopsis 'Valid Love' episode 13 - bagian 2.
0 komentar:
Post a Comment