Wednesday, January 21, 2015

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 206

Sebelumnya baca: sinopsis 'Jodha Akbar' episode 205.

Pada episode sebelumnya, Ratu Jodha memintakan izin pada Raja Jalal untuk merayakan ultah Hoshiyar. Raja Jalal menolaknya dengan membentaknya.

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 206


Ruqaiya masih terus menertawakan usulan Jodha.

A
Tuan Atgah Khan melapor pada Raja Jalal bahwa Dilawar KW aka Sujamal kerap berkeliling di istana setiap malam. PM Maham yang ada di sana membenarkan pernyataan Tuan Atgah Khan. Raja Jalal meminta Tuan Atgah untuk memberitahu Dilawar KW untuk tak lagi melakukannya. Tuan Atgah pergi setelah memberikan laporannya.

PM Maham - “Anda tampak gelisah? Apa yang Anda rasakan Paduka?”

Raja Jalal - “Ibu, kenapa Ratu Jodha menyembunyikan sesuatu dariku?”

PM Maham - “Sesuatu?”

Raja Jalal - “Ya. Bila ini terus terjadi, kita takkan tenang. Bila aku mempercayainya, seharusnya dia juga mempercayai saya. Tapi, ini tidak ada obrolan apa-apa. Aku merasa ingin menanyakan langsung padanya apa yang telah terjadi. Hanya saja, aku lebih sering ingin, dia sendiri yang memberitahuku semuanya.”

aa
Dalam hati, PM Maham menyatakan akan melakukan sesuatu untuk menghancurkan kepercayaan Raja Jalal kepada Ratu Jodha.

PM Maham - “Maafkan saya, Paduka. Saya merasa Anda tetap harus menemui Ratu Jodha untuk menanyakan perihal pertemuannya dengan pria tak dikenal itu. Ada kemungkinan dia akan menilai Anda tak mempercayainya atau meragukan kesetiaannya...”

Raja Jalal - “Tidak Ibu, bukan itu maksudku. Aku mau dia mengatakannya sendiri padaku. Apa alasannya menyembunyikannya dariku?”

PM Maham (berusaha mengipasi api di dalam sekam) - “Paduka sudah sewajarnya seorang suami sakit hati bila melihat dengan mata kepala sendiri jika istrinya pergi menemui pria lain ke tempat sepi. Terlebih sang istri tidak mengatakan apa-apa.”

aa
PM Maham kembali ke kamarnya dengan hati riang gembira. Dia merasa Raja Jalal telah kehilangan kepercayaannya pada Ratu Jodha. Dia mendesis penuh percaya diri bahwa kepercayaan Raja Jalal terhadap Ratu Jodha takkan pernah kembali, setelah apa yang dikatakannya terakhir. Karena terlalu senang, PM Maham sampai menyadari keberadaan Javeda yang sedari tadi sibuk di meja rias, menata wajah. Ketika menyadarinya, PM Maham hanya bisa berharap Javeda tak mendengarnya. Sayangnya, harapan tinggal harapan, sebab Javeda mendengarnya.

AAA
Javeda - “Ibu mengapa paduka takkan mempercayai Ratu Jodha lagi?”

PM Maham - “Ah, tidak. Aku tak pernah mengatakan paduka tak lagi percaya Ratu Jodha. Lagipula, untuk apa aku mengatakan hal itu? Raja Jalal dan Ratu Jodha telah bersatu. Takkan ada seorang pun yang bisa memisahkan mereka, kecuali Tuhan dan kematian!”

Karena kebodohannya, Javeda percaya saja dengan apa yang disampaikan PM Maham. Setelah PM Maham pergi lagi.

AAAA
Ratu Salima datang menemui Ibu Suri Hamida mengungkapkan bahwa Ratu Jodha merencanakan pesta ultah Hoshiyar dan telah meminta izin dari Raja Jalal. Ibu Suri memuji sikap Ratu Jodha yang baik, sehingga disukai banyak orang.

Para pelayan senang mengetahui ada seorang pelayan akan dirayakan ultahnya. Resham muncul di hadapan Hoshiyar untuk memberinya selamat. Resham mengatakan bahwa Ratu Jodha telah memintakan ultah Hoshiyar dirayakan, dan awalnya menolak setuju.

Aa
Sementara itu, Ratu Jodha menangis sendirian di kamarnya. Dia bertanya-tanya kenapa Raja Jalal membentaknya hanya karena dia ingin memintakan izin ultah Hoshiyar dirayakan? Dia sedikit khawatir bagaimana nanti memberitahu Hoshiyar bila raja menolaknya. Hoshiyar datang ke kamar Ratu Jodha dan menyeka air matanya.

Hoshiyar - “Anda adalah malaikat hamba, Ratu Jodha. Anda telah meminta izin pada Baginda untuk merayakan ultah hamba?”

Ratu Jodha - “Ya. Tapi, Baginda tak memberi izin.”

Hoshiyar - “Hamba baru menerima kabar bila Paduka telah memberi lampu hijau.”

A
Raja datang ke kamar Ratu Jodha, dan bertemu dengan Hoshiyar yang mengucapkan beribu-ribu terima kasih telah memberikan izin seorang budak merayakan ultah sendiri. Raja Jalal meminta Hoshiyar tidak menyebut dirinya budak, sebab perbudakan telah dihapus atas permintaan Ratu Jodha. Kemudian, Moti mengajak Hoshiyar yang ada di sana segera pamit tidak mau mengangggu upacan mereka. Di situ, Raja Jalal melihat Ratu Jodha menangis.

Raja Jalal - “Aku sudah menyetujuinya. Tapi mengapa kamu menangis?"

Ratu Jodha - “Bila Anda hendak mengabaikan permintaan saya tidak jadi soal. Tapi, kenapa Anda membentak saya dengan kasar?”

Raja Jalal - “Kumohon, berhentilah jangan menangis. Aku tak tahan melihatmu mengeluarkan air mata.”

a
Ratu Jodha - ”Bila membuat saya menangis, seharusnya Anda bisa melihat saya menangis dong.”

Raja Jalal - Ratu Jodha, aku tak berpikir menyakitimu, mengapa aku harus menyakitimu jika tidak setuju dengan permintaanmu?”

Ratu Jodha - “Andalah rajanya. Anda bisa memutuskan apapun yang Anda maui. Saya kecewa bukan lantaran Anda menolak permintaan saya, melainkan karena Anda begitu kasar.”

Raja Jalal (dalam hati) - 'Aku kecewa karena kamu telah membohongiku.'

Karena berpapasan di depan pintu, Ibu Suri Hamida memanggil Raja Jalal dan Ratu Jodha. Mereka datang dan bertukar salam. Saat itu, Ibu Suri mengungkapkan kegembiraannya, karena Raja Jalal berkenan mengadakan ultah untuk Hoshiyar.

A
Ibu Suri Hamida - “Seharusnya Anda patut menerima penghjargaan. Ayah (Raja Humayun) dan Kakekmu (Raja Babur) tentu bangga dengan tindakan yang Anda lakukan.”

Namun, waktu itu Raja Jalal sama sekali tidak mendengarkan ucapan Ibunya. Pikirannya sedang melayang-layang entah kemana. Dia berdiri dan pergi, karena ada masalah yang mengganggunya.

Ratu Jodha - “Baginda, saya akan merasa amat gembira bila Anda ikut dalam pesta ultah Hoshiyar.”

Raja Jalal - “Setelah memberi izin, tentu aku akan datang.”

a
Ibu Suri Hamida - “Kamu sadar Ratu Jodha, bila Raja Jalal terlihat gelisah hari ini?”

Ratu Jodha - “Ya. Saya tahu Ibu. Tadi waktu kutemui memintakan izin pun Beliau memarahi saya dan menolaknya. Entah kenapa Beliau mendadak datang untuk memberitahu saya bahwa Beliau sepakat. Meski begitu, aku belum tahu hal apa yang membuat Paduka terganggu.”

Ibu Suri Hamida - “Sebagai istri, sudah kewajibanmu membuatnya bahagia. Raja Jalal selalu menyimpan sendiri semua permasalahannya. Jadi, itulah mengapa kamu harus mencari tahu alasannya.”

aa
Sementara itu, Dilawar KW tengah memarahi Bakshi yang terlalu sering bergerak. Dia memerintahkan Bakshi tetirah, setelah hampir saja terjengkang. Itu perintah yang memaksa!

Dilawar KW - “Raja akan memenggal saya jika sesuatu terjadi pada Anda.”

Aaa
Resham masuk kamar dengan wajah ceria. Usai mengucapkan salam kepada Bakshi, dia mengajak Dilawar KW pergi ke pesta ultah Hoshiyar.

Sementara itu, pelayan-pelayan mengucapkan selamat ultah pada Hoshiyar di aula istana. Salah seorang pelayan nyeletuk bahwa ada kemungkinan ultahnya juga akan dirayakan tahu depan, karena Hoshiyar saja dirayakan. Teman si pelayan ini yang sama-sama pelayan menimpali bahwa mereka harus melayani Ratu Jodha, karena ratu lainnya takkan melakukannya.

Aaa
Baru datang, Resham berkicau bahwa itu lantaran Hoshiyar adalah pelayannya ratu istimewa, yaitu Ratu Jodha. Dia berpendapat bahwa PM Maham, sebagai orang istimewa di Agra, pasti juga akan merayakan ultahnya. Namun para pelayan tak senada dengan Resham. Hanya Ratu Jodha yang akan melakukannya.

Tidak seberapa lama kemudian, Ratu Jodha datang sambil memberikan hadiah titipan dari Ibu Suri Hamida untuk Hoshiyar.

Ratu Jodha - “Kenapa pestanya belum dimulai ya?”

Ratu Ruqaiya (baru datang) - “Mereka menanti kedatanganku! Pesta takkan dimulai tanpa kehadiranku, ratu kepala.”

aa
Ketika pesta ultah Hoshiyar mulai, Ratu Ruqaiya tampak terlihat bosan. Raja Jalal tiba dan langsung memberikan hadiah pada Hoshiyar yang kemudian segera berlutut menerimanya. Ratu Jodha melemparkan senyum pada Raja Jalal. Tapi, sepertinya yang diajak tersenyum masih senewen, karena Raja Jalal akhirnya memilih duduk bersama Ratu Ruqaiya.

Tentu saja ini menimbulkan kesedihan di hatinya. Dia yakin ada sesuatu yang membuat Raja Jalal marah padanya.

Selanjutnya baca: sinopsis 'Jodha Akbar' episode 207.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 206

0 komentar:

Post a Comment