Baca: sinopsis 'Valid Love' episode 3 - bagian 1.
Il Ri bercerita pada Hee Soo bahwa orang yang memperkerjakannya, yaitu Kim Joon, itu orang dewasa tapi seperti bocah. Dia tertawa terbahak-bahak waktu menceritakan ekspresi Kim Joon benar-benar kocak kala makan es krimnya jatuh. Hee Soo berkomentar jika semuanya omong kosong. Il Ri mengelap hidungnya yang mimisan dan Hee Soo menatapnya terpaku.
Hee Tae kemudian masuk kamar. Begitu melihat hidung Il Ri mimisan, Hee Tae khawatir. Il Ri menjawab tidak. Hee Tae mengingatkan supaya Il Ri tidak perlu menanggapi panggilan ibu mertuanya waktu bekerja. Il Ri beralasan kembali ke rumah untuk melihat keadaan Hee Soo juga. Hee Tae berteriak kalau begitu Il Ri diam saja di kamar tidak perlu ikut campur pertengkaran mertuanya. Il Ri memberikan sinyal pada Hee Tae supaya tidak bergerak dengan matanya. Hee Tae sadar diri. Il RI keluar. Hee Tae jadi tidak enak minta maaf. Hee Soo berteriak dalam hati supaya mereka berdua keluar saja.
Adik bungsu Hee Tae sedang merebus ramen dan menikmatinya ketika Il RI datang. Dia berkata jika ayah-ibunya pasti bertengkar lagi, gara-gara ayahnya ketahuan selingkuh. Il Ri membenahi pisau dan mengambil panci berisi ramen dan membuang begitu saja di wastafel. Adik bertanya kenapa? Il RI bertanya balik, jika ramen itu harganya 70 sen, dan apakah adik iparnya sudah menghasilkan 70 sen hari ini. Adik menjawab jika anjing saja akan diberi makan cuma-cuma oleh tuannya. Il Ri mengatakan tidak begitu, sebab anjing itu bekerja juga dengan menjaga rumah tuannya.
Il Ri menyuruh adik iparnya untuk belajar nge-cat untuk mendapatkan uang. Adik ipar mengaku tidak mau, bahkan setelah Il Ri menyebutkan angka 100 dolar setiap hari dan 1000 dolar setiap 10 hari jika adik iparnya cepat belajar. Adik ipar menyahut jika yang jadi masalah bukan uangnya, tapi pekerjaannya - ya dia mau pekerjaan yang berkualitas. Il Ri meledek apa adik iparnya mau pekerjaan yang berkualitas? Dia menyebutkan jika teman adik iparnya saja sudah mendapatkan banyak uang dan menyarankan jika adik iparnya tidak mau belajar nge-cat, maka bisa belajar menyapu jalan.
Adik ipar mendengus dan mengatakan jika kakaknya pasti akan mendukungnya. Namun, Hee Tae yang kemudian mendekat menyatakan lebih mendukung ucapan Il Ri. Hahaha. Il Ri dan Hee Tae pun meminta adiknya untuk melakukan apa yang mereka perintahkan. Keduanya lalu pergi jalan-jalan setelah berpamitan kepada ayah yang sedang tidur, ibu yang sedang chatingan dengan selingkuhan suaminya, dan Hee Soo yang masih teronggok di tempat tidur.
Di luar, Il Ri membohongi Hee Tae untuk membungkuk supaya bisa ditunggangi.
Episode 2: Touch
Kim Joon membeli minuman kaleng di warung dan meminumannya di depan.
Il Ri mengoceh kemana ginseng merah yang dimakan Hee Tae? Hee Tae menjelaskan usianya bukan lagi 28 tahun dan memasuki paruh baya. Il Ri mengasihani suaminya. Hee Tae mengatakan bahwa ini gendongan terakhirnya, besok-besok tidak ada gendongan lagi. Kim Joon tersenyum melihat mereka berdua jalan di depannya dan mengambil earphonenya untuk menikmati keadaan.
Hee Tae menurunkan Il Ri dari punggungnya dan wajahnya berubah serius. Dia mengatakan jika sebaiknya mereka mengirim Hee Soo ke tempat perawatan, karena kasihan melihat istrinya kecapean. Il Ri mengaku tidak mau dan menangis karena kecewa dengan Hee Tae. Dia melangkah pergi, menjauhi Hee Tae. Kim Joon tertawa kecil mendengar pertengkaran Hee Tae dan Il Ri. Dia menyesap kembali minuman kalengnya. Kemudian, dia melihat arah mereka berdua lagi. Tampak Hee Tae sedang merangkul Il Ri dari belakang.
Hee Tae meminta maaf sekaligus mengucapkan terima kasih. Masih sedikit terisak, Il Ri mengatakan bahwa sampai mereka memiliki anak sendiri akan menganggap Hee Soo sebagai bayinya. Hee Tae mengiyakan dan mengingatkan jangan sok kuat. Il Ri mengelap air matanya dan minta dibelikan kue beras pedas. Di sisi lain, Kim Joon hanya menatap punggung mereka yang terlihat bahagia dan kembali meminum minuman kalengnya.
Saat Kim Joon membuka pintu rumahnya, Il Ri berlari mendekatinya. Kim Joon bingung apa yang telah terjadi. Il Ri menjelaskan bahwa dirinya ketinggalan jaket dan mau mengambil. Setelah mengambilnya, Il Ri berkata besok adalah hari keempat sekaligus hari terakhirnya bekerja. Belum selesai bicara, Kim Joon memberikan amplop bayaran Il Ri. Sontak Il Ri bingung amplop apa itu?
Kim Joon menjelaskan jika itu amplop bayarannya selama empat hari, walaupun Il Ri baru bekerja tiga hari saja. Il Ri menolaknya, tapi Kim Joon memasukkan ke sakunya dan mendorongnya keluar pintu. Setelah itu pintu ditutup, Il Ri memanggil-manggil Kim Joon dengan frustasi. Tapi Kim Joon sendiri memutuskan tidur sambil mendengarkan musik melalui earphone-nya.
Il Ri kembali ke rumah dan langsung membuka kulkas untuk melampiaskan kemarahannya. Dia mengatakan pokoknya besok akan kembali untuk bekerja (wanita yang aneh???). Hee Tae yang baru dari kamar mandi heran melihat istri berteriak-teriak tidak jelas.
Keesokan harinya, Il Ri benar-benar kembali bekerja di tempat Kim Joon. Saat datang, Kim Joon meminta Il Ri berhenti bekerja. Tapi, Il Ri ngeyel dengan mengatakan bahwa finishing bukanlah perkara gampangan. Kesal, Kim Joon mengatai Il Ri sedikit mengganggu, berisik, mengacau, dan menjengkelkan. Il Ri menatap Kim Joon yang mempersilakannya keluar, dan mengecat wajah Kim Joon dan melempar uang Kim Joon. Dia pergi dengan marah.
Il Ri masih ngoceh-ngoceh menjemur dan ngobrol bersama Hee Soo yang sehat. Bagi Hee Soo, anggapan Kim Joon benar adanya. Il Ri sangat berisik dan mengganggu. Dia berkata bahwa dirinya orang yang sangat keras menentang pernikahan Hee Tae dengan Il Ri yang hanya tamatan SMA dan tukang cat. Padahal, jika lulus universitas bisa jadi guru, dokter, atau pengacara.
Il Ri menemui ibunya di rumah sakit. Saat makan, Il Ri bertanya apa dia berisik? Ibunya bertanya apa keluarga mertuanya yang mengatakan itu? Apa Hee Soo yang lumpuh bangkit dan mengatai Il Ri lagi? Il Ri menjawab bukan. Dia menceritakan jika pemilik tempatnya bekerja yang mengatainya.
Il Ri membersihkan lantai dengan vacuum cleaner. Dia merasa bersalah saat ngecat wajahnya Kim Joon dan melempar uang bayarannya. Tapi, dia bingung harus melakukan apa, toh Kim Joon sendiri yang telah memulainya. Il Ri melanjutkan bersih-bersih dan ujung vakumnya menyenggol kursi kayu yang sudah reyot. Dia tambah merusaknya.
Kim Joon sedang bekerja saat Il Ri muncul membawa kursi yang dirusaknya. Il Ri mengatakan kedatangannya bukan sebagai pelanggan, tapi konsumen dan meminta Kim Joon memperbaiki kursinya. Kim Joon bertanya kursinya rusak apa dirusak Il Ri? Il Ri tidak peduli dan melihat semua tempat yang dicatnya sudah rapi. Dia kembali menemui Kim Joon yang sekarang sedang berada di depan laptop dan memintanya memperbaiki kursi lagi. Kim Joon menolaknya.
Il Ri minta Kim Joon mengajarinya. Kim Joon menjawab dia tidak punya waktu. Il Ri berseloroh apa Kim Joon itu pohon pinus - tidak punya saudara, teman, bahkan keluarga. Kim Joon mendongakkan kepalanya menatap Il Ri. Detik berikutnya, Kim Joon menyeret Il Ri keluar tempatnya, walaupun Il Ri menyatakan kedatangannya berniat baik.
Kim Joon membuat kopi dan mendengar suara kletak-kletek di depan rumah. Begitu dihampiri. Dia menemukan Il Ri sedang menggrafiti temboknya. Dia mengambil kuas Il Ri, tapi Il Ri mengatakan Kim Joon terlambat, soalnya dia sudah menyelesaikan grafitinya. Il Ri mengungkapkan dia bisa pulang dengan tenang. Kemudian, meminta kuasnya pada Kim Joon. Tapi Kim Joon tidak memberikannya.
Kim Joon justru menarik tangan Il Ri dan mengambil palu. Il Ri terlihat ketakutan. Kim Joon bertanya bagian tubuh Il Ri yang mana yang mau digetok palu? Di bagian dada? Il Ri menggeleng. Kim Joon melepasnya setelah Il Ri berjanji takkan datang ke tempatnya lagi. Setelah dilepas, napas Il Ri tercekat dan berlutut. Dia mencari plastik tapi tidak ada, terpaksa telapak tangan Kim Joon dipakai. Kim Joon diam saja waktu melihat Il Ri ngos-ngosan.
Bersambung ke sinopsis 'Valid Love' episode 4 bagian 2.
0 komentar:
Post a Comment