Baca: sinopsis 'Valid Love' episode 2 - bagian 2.
Setelah kembali ke Korea, Hee Tae kembali bertemu dengan Il Ri. Kini, dia tidak melihat Il Ri sebagai siswanya lagi, tapi sebagai perempuan dewasa yang tahu rasanya soju. Mereka makan di warung pinggir jalan dan Il Ri mengocok botol soju dan menyerahkannya pada Hee Tae, kemudian ia mengangkat gelasnya minta dituangkan. Satu shoot diteguk Il Ri langsung. Ia mengatakan bila soju yang dituangkan Hee Tae selalu terasa enak (Hah, emang ada bedanya? Ah, pasti ini aroma cinta).
Otak Il Ri mulai tidak nyambung dengan mulutnya. Ia mengeluarkan kata-kata dari dalam hatinya. “Pollack. Aku akan menjadi sajakmu. Aku akan menjadi laukmu (melengkapi). Ayo kita menikah. Aku yang akan melindungimu,” kata Il Ri, “Selamanya.” Hee Tae baru mau bicara sesuatu, tapi kepala Il Ri sudah terkulai ke atas meja.
Hee Tae menggendong Il Ri di punggung. Setelah agak sadar, Il Ri bertanya kenapa Hee Tae tidak menjawab pertanyaannya? Ia mengingatkan Hee Tae telah membuatnya jatuh cinta saat Hee Tae menjadi guru pengganti dengan menyanyikan lagu Pollack. “Apa kau mengingatnya?” tanya Il Ri. Hee Tae mengiyakan.
Kilas balik. Hee Tae berdiri di depan kelas dan bernyanyi. Di saat murid-murid di kelas mendengarkan dengan rasa bosan, Il Ri mendengarkannya dengan antusias dengan bertopang dagu. Kilas balik selesai.
Il Ri bertanya kenapa Hee Tae tidak menjawabnya – bila ingin menikah dengannya? Ia memerintahkan supaya Hee Tae mengatakan ya jika jawabannya ya dan mengatakan ya juga walaupun jawabannya tidak. Ia menggodanya Hee Tae setuju kan dengan itu? Hee Tae menjawab tidak mau. Ia lalu menurunkan Il Ri dan berkata bila ia akan menjaganya, menjadi ini, menjadi itu, bla... bla... bla... (buat yang sudah pernah kasmaran pasti tahu deh, cailah).
Kemudian, Il Ri minta dicium. Hee Tae tersenyum malu dan mengatakan nanti. Il Ri memejamkan mata dan minta ciumnya sekarang! Hee Tae melihat sekelilingnya, ada banyak orang lalu lalang. Ia minta melakukannya di tempat lain, tapi Il Ri menolaknya. Il Ri mengatakan sudah menunggu ciuman itu selama tujuh tahun dan jika harus menunggu lagi, maka ia bisa mati. Kemudian memejamkan matanya kembali. Terpaksa, Hee Tae menuruti kemauan Il Ri. Ia memejamkan mata dan mendekati wajah Il Ri. Begitu wajahnya mendekat, Il Ri membuka matanya.
“Kau sungguh ingin melakukannya di sini? Di depan banyak orang? Idiot! Dasar idiot!” ucap Il Ri tertawa-tawa, kemudian berlari-lari menjauhi Hee Tae. Hee Tae kesal banget tuh, kekeke... Il Ri terus berlari-lari, seolah-olah meminta Hee Tae menangkapnya. Hee Tae berhenti di depan sebuah layar besar di taman. Il Ri mengejutkannya dari belakang. Hee Tae menjatuhkan tas kertasnya dan segera mencium Il Ri. Di layar besar, juga tersetel film di mana Il Ri dan Hee Tae mainkan bersama sedang berciuman.
Setelah itu, mereka menikah yang dihadiri oleh handai taulan. Hee Tae mengatakan dalam narasinya jika seperti pernikahan pada umumnya, rumah tangga mereka mengalami pasang surut. Tak terasa mereka telah menjalaninya selama tujuh tahun.
Dan saat itu, Il Ri menemukan “sajak” lainnya (PIL).
Il Ri menyapa orang di dalam sebuah rumah yang belum selesai. Ia masuk begitu saja dan tidak menemukan siapapun dan pergi ke belakang untuk menemukan bahwa ada pemandangan yang sangat indah di lingkungan tempat tinggalnya. Seorang pria datang dan segera membuka bajunya begitu saja. Tanpa balik badan, pria itu melemparkan pakaiannya ke belakang, tepat ke wajah Il Ri. Hueks.
Pria yang bernama Kim Joon (LEE SOO HYUK) itu menoleh dan bertanya siapa Il Ri? Il Ri melemparkan pakaian, menyuruhnya memakai dulu. Setelahnya, Il Ri menceritakan jika ia disuruh temannya untuk melihat seseorang yang butuh bantuan tukang cat seperti dirinya. Karena berada di dekat rumah, makanya Il Ri datang sebagai pekerjaan sambilan.
Kim Joon bertanya apa Il Ri sanggup menyelesaikan semuanya dalam waktu dua hari? Il Ri mengaku tidak sanggup, pasalnya ia masih harus memberikan cat dasar pada tempat-tempat yang perlu dicat. Terlebih luas tempat itu sebesar 1000 meter persegi. Ia meminta waktu sedikitnya lima hari dengan bayaran yang sesuai dengan harga dan waktu kerjanya. Kim Joon mengambil kalkulatornya untuk menghitung semua syarat, dan menyatakan bahwa ongkos dikurangi sedikit dan pekerjaan harus diselesaikan dalam waktu tiga hari. Il Ri meminta tambahan waktu sehari. Kim Joon setuju. Dan semua: deal!
Yi Ri menjelaskan cara mengaduk cokelat kepada seorang pria, setelah itu dia meminta pria itu untuk mengaduk cokelat yang sedang dilelehkan. Pria itu mengaduknya dengan ragu-ragu, sehingga Yi Ri kesal dan menoyor kepala si pria. Saat pria itu membawa semua makanan ke meja pelanggan, Yi Ri mendapat telpon dari ibu yang memintanya pulang dengan alasan lupa menutup keran gas. Yi Ri tahu itu hanya akal-akalan ibunya membuat dirinya pulang, karena jika benar-benar seperti itu pasti rumah mereka sudah kebakaran dan ibunya ada di kantor polisi akibat kelalaiannya.
Meski begitu, ibu memaksanya pulang, soalnya akan pulang terlambat. Yi Ri, dengan enggan, mengiyakan. Ibu bertanya kapan Yi Ri akan menikah dan membayar utang kakaknya, Il Ri. Ibu mengeluh karena Il RI bekerja banting tulang untuk biaya pendidikan, tapi Yi Ri hanya malas-malasan. Dengan santai, Yi Ri mengatakan akan membayar semuanya utangnya perlahan-lahan (dengan total gajinya yang jumlahnya menyedihkan itu). Ibu juga menanyakan soal Il Ri, apakah Yi Ri bertemu dengannya? Yi Ri mengiyakan dan menyebutkan jika kakaknya itu bekerja tak jauh dari tempatnya bekerja.
Sementara itu, Il Ri sudah mulai bekerja di tempat Kim Joon. Dia bertanya tempat apa yang sedang mereka kerjakan – untuk toko kayu? Kim Joon menjawab bila tempat itu tidak akan dijadikan toko kayu. Il Ri bertanya lagi jika bukan, berarti untuk tempat karaoke atau rumah duka? Kim Joon menyuruh Il Ri diam dan mengikuti apa yang diinstruksikan? Kesal, Il Ri memilih langsung meminta upahnya dan berhenti. Kim Joon melecehkan kerjaan Il Ri dengan kata-kata absurd, sehingga Il Ri mengernyitkan dahi saat mencernanya. Tapi, intinya sih, Kim Joon tidak mau membayarkan upah Il Ri.
Il Ri berkacak pinggang dan bertanya berapa usia Kim Joon dan berapa lama berkecimpung pada pekerjaannya. Ia menyebutkan jika dirinya pasti jauh lebih senior dibandingkan Kim Joon, yaitu dua belas tahun. Tapi, Kim Joon menyebutkan dirinya sudah lima belas tahun – sejak dirinya masih sekolah SD dan lima belas tahun silam mulai menerima gaji pertama. Il Ri meminta bukti, yang tentunya tidak ada, dan memutuskan untuk mengganti pakaian. Setelah itu, ia mengambil sebuah barang milik Kim Joon sebagai bayaran – jika ingin mengambilnya, ia minta upahnya.
Kim Joon mengejar Il Ri yang lari. Setelah berhasil menangkapnya, Kim Joon meminta barangnya kembali. Namun Il Ri kukuh meminta upahnya. Kim Joon mengajak Il Ri kembali bekerja saja. Soalnya mereka baru saja mulai. Il Ri minta Kim Joon menjawab dulu pertanyaannya, “Untuk dipakai apa tempat itu?” Kim Joon akhirnya menjawab jika tempat itu akan dipakainya sebagai studio-nya – semacam bengkel kayu untuk membuat furniture (argh, istilahnya menyebalkan: apa bedanya dengan toko kayu?).
Detik berikutnya, Kim Joon membelikan Il Ri es krim. Il Ri bertanya apa Kim Joon adalah desainer furniture? Kim Joon mengiyakan, “Panggil aku: Carpenter Kim.” Il Ri bertanya kalau namanya – bukan Tukang Kayu kan? (Hahaha) Kim Joon menyebutkan namanya. Mereka saling berceloteh tentang kepribadian masing-masing. Il Ri menuduh Kim Joon, dengan tubuh jangkung dan wajah gantengnya, sombong. Sementara Kim Joon sendiri juga menuduh Il Ri juga sombong dengan sikapnya – walaupun miskin.
Es krim Kim Joon jatuh, dan Il Ri menawari es krimnya. Jelas dong, Kim Joon tidak mau. Il Ri pun memilih berlalu dari hadapan Kim Joon yang hanya bisa melihatnya pergi. Saat pergi, Il Ri ditelpon oleh Hee Tae yang tengah bertugas di tengah-tengah laut.
Hee Tae berada di sebuah kapal yang menangkap banyak ikan. Ia mendekati salah seorang juniornya, Lee Suk, dan bertanya apa ikan yang sedang dipegangnya? Lee Suk menjawab jika ikan yang dipegang Hee Tae adalah ikan skate. Hee Tae memukulkan ekor ikan itu pada Lee Suk, sebab salah mengidentifikasi – maklum itu pertama kalinya dia berada di lapangan. Hee Tae melihat ada ikan-ikan mullet juga dan meminta ikan itu dipisahkan dari yang palsu.
Bersambung ke sinopsis 'Valid Love' episode 3 - bagian 2.
0 komentar:
Post a Comment