Sebelumnya bacalah dulu sinopsis 'Valid Love' episode 1.
Hee Tae berjalan pulang. Tiba-tiba Il Ri berlari keluar rumah dan berteriak anjing yang menggigit adiknya kembali lagi. Mereka berhenti dan menengok ke arah belakang. Il Ri berkata jika anjingnya benar-benar ada, maka dirinya akan melindungi Hee Tae. Tanpa peringatan, Il Ri langsung mencium pipi Hee Tae, membuatnya membeku di tempat.
Il Ri memandang Hee Tae selama beberapa saat. Ia berceloteh jika mulutnya lengket terkena lem dan matanya tak bisa memandang arah lain. Lalu, Il Ri mencium Hee Tae lagi, tepat di bibir. Il Ri membuka matanya, mundur selangkah ke belakang. Matanya berputar. Ia pun berlari kembali ke rumah. Hee Tae memandangnya bingung.
Adik Il Ri datang dan bertanya, “Ahjusshi, Anda sedang apa? Kenapa unni-ku menciummu?” Hee Tae tersenyum dan menebak jika gadis kecil di hadapannya adalah Yi Ri, adiknya Il Ri. Ia berkomentar jika Yi Ri cantik, seperti boneka.
Episode 2: Soju
Il Ri tengah membersihkan kelas ketika Hee Tae berjalan ke arahnya. Melihat Il Ri, Hee Tae segera balik badan. Il Ri segera menghampiri Hee Tae dan menyenggol dengan bahunya. “Jeez, kamu ini pria dewasa,” komentar Il Ri, “Memalukan, karena kamu melakukannya.” Hee Tae marah. Il Ri mengalihkan pembicaraan dengan bertanya soal seragam SMA Hee Tae.
Ketika Hee Tae dan Il Ri sedang bicara, tiga teman Il Ri melongok dari pintu dan memandang penuh curiga. Mereka merasa perlu membersihkan.
Il Ri memanggil Shi Un dan menunjukkan pacarnya (Hee Tae sedang berdiri di rak buku lain sambil membaca buku dekat-dekat) dengan isyarat kepala. Shi Un terkejut dan mencela seragam SMA yang dikenakan Hee Tae. Il Ri menjawab jika pacarnya memang suka seragam klasik yang dipinjamnya dari sepupunya. Karena Shi Un sudah melihat pacarnya, ia meminta Shi Un tidak mengikutinya lagi. Shi Un membenahi kerah seragam Il Ri dan menyatakan jika pria yang akan menanam pohon apel di Andromeda adalah dirinya.
Il Ri menjawab jika pria itu juga akan menanam pohon apel yang sama. Shi Un tidak percaya dan berniat mengklarifikasinya langsung pada Hee Tae.
Shi Un menepuk pundak Hee Tae dan segera mengkonfirmasi apa benar Hee Tae adalah pacar Il Ri yang akan menanam pohon apel di Andromeda? Il Ri memberikan isyarat pada Hee Tae untuk mengiyakan. Kepala Hee Tae tertunduk. Shi Un merasa benar.
Il Ri berdiri di antara Shi Un-Hee Tae, dengan menghadap ke arah Hee Tae. Ia memberikan isyarat lagi bahwa Hee Tae mengemis untuk berkencan. Shi Un menyingkirkan Il Ri ke samping dan memintanya berhenti berpura-pura. Namun, Hee Tae menjawab jika yang dikatakan Il Ri benar adanya.
Il Ri berada di atas angin dan segera menggandeng Hee Tae. Shi Un meminta Hee Tae menyebutkan nama dan sekolah Il Ri. “SMA khusus perempuan Seyang, tahun ke-2, ruangan 3, Kim Il Ri. "Il" artinya satu dan "Ri" artinya pohon plum yang mekar. Ayahnya memberi nama cantik supaya anaknya sama cantiknya. Dan aku akan pergi ke Andromeda bersamanya untuk menanam pohon apel.” Shi Un memutuskan mundur dan pergi dari hadapan mereka berdua.
Hee Tae memarahi Il Ri karena telah bersikap seolah-olah dirinya adalah teman sebaya (Di Korea, sepertinya hierarki tua-muda sangat diterapkan ya? Atau ini hanya di film saja? Entahlah...). Il Ri menunduk dan bertanya apa mereka bisa jadi teman untuk selanjutnya jadi pacar, meski Hee Tae adalah gurunya? Hee Tae duduk untuk mengatur napas dan melimpahkan semua kesalahan pada dirinya sendiri, bahwa pertemuan mereka adalah kesalahan. Ia meminta Il Ri memanggil namanya saja dan mereka bisa menjadi teman. Il Ri berkata tidak mau.
Hee Tae bangkit, lalu bertanya apa ciuman semalam yang diberikan Il Ri itu karena mereka pasangan atau bagaimana? Belum dijawab, ia merasa semuanya adalah kesalahan. Bahkan, meskipun Il Ri mencoba menyatakan bahwa itu bukanlah kesalahan. Hee Tae pergi meninggalkan Il Ri dengan mata berkaca-kaca.
Il Ri duduk sendirian di sebuah bukit, memakan bekal makanannya, sambil berteriak, “Aku akan menikahi ikan pollack!”
Di ruang guru, saat senam bersama di kursi, Hee Tae mendapat informasi tentang Il Ri. Guru wanita di sebelah Hee Tae mengatakan jika Il Ri cukup memiliki bakat di bidang seni, tapi tidak berencana melanjutkan kuliah, karena ibu Il Ri adalah single parents. Jadi selepas SMA, Il Ri berencana meringankan beban ibunya dengan bekerja tanpa mengambil kuliah.
Il Ri berjalan ke kelas dengan lesu. Tiga temannya yang sebelumnya berniat membereskannya mengintip kedatangannya. Mereka bersembunyi sebelum Il Ri benar-benar sampai di depan pintu kelas. Ketika Il Ri sudah di pintu, Kim Tae Jung berniat menghadang Il Ri, tapi kakinya justru terinjak Il Ri.
Tae Jung menghadapi Il Ri sendirian, karena dua temannya meringkuk di tembok. Meski begitu ia tak gentar dan meminta Il Ri tidak memanggil Hee Tae dengan sebutan Pollack. Il Ri mengklaim, julukan itu bermuasal darinya dan sudah dipatenkan. Ia memegang kepala Tae Jung dan menyingkirkannya ke samping. Ia sebenarnya tidak mau ambil pusing dengan ocehan Tae Jung, tapi tampaknya Tae Jung mengajaknya berkelahi, terpaksa diladeni. Dengan mudahnya Il Ri membanting Tae Jung ke lantai dan menginjak-injaknya. Hee Tae lewat dan menyidang mereka berempat.
Hee Tae bertanya apa masalahnya sampai-sampai mereka bertengkar. Kelompok Tae Jung menyatakan bahwa mereka melihat Hee Tae-Il Ri berbisik-bisik di lab IPA, bahkan pergi ke bukit belakang sekolah bersama-sama. Hee Tae bertanya apa Il Ri terlihat normal di mata mereka? Soalnya, ia pergi ke bukit belakang sekolah demi melihat Il Ri melakukan upacara pemanggilan UFO. Soalnya Il Ri mengatakan mau pergi ke Andromeda. Itu sebabnya kelompok Tae Jung memanggilnya dengan sebutan Andro. Tae Jung dan dua temannya manggut-manggut - sepertinya mereka bisa menerima penjelasan Hee Tae.
Il Ri membuntuti Hee Tae, mencoba untuk beramah tamah dengan pertanyaan, dari mana kamu belajar cerdik begitu? Apa gara-gara tersambar petir? Hee Tae tidak menggubrisnya. "Katanya kamu tidak mau bertemu jika sendirian, eh kita mau kemana sih?" tanya Il Ri. Hee Tae berbalik dan bertanya kenapa Il Ril bohong dan tidak belajar? Il Ri terkejut. Hee Tae menyatakan Il Ri cukup berbakat masuk ke sekolah seni tapi kenapa menyerah? Il Ri tidak mau masuk kuliah. Hee Tae minta Il Ri mengikutinya. Il Ri melakukannya dengan senang hati sambil bernyanyi-nyanyi.
Hee Tae mendaftarkan Il Ri les selama tiga bulan untuk belajar supaya tembus universitas. Il Ri bertanya kenapa Hee Tae melakukannya? Ia memang menyukai Hee Tae tapi bukan berarti Hee Tae bisa mendiktenya. Mentang-mentang ia tidak memiliki ayah dan ibunya berjuang mati-matian membesarkannya.
Il Ri teringat pesan ayahnya: “Hidup hanya sekali. Suatu momen hanya terjadi sekali dan takkan terulang lagi. Kelak jangan menyesalinya dan menggenggamnya terlalu erat.” Setelah mengatakan itu, Il Ri menangis dan Hee Tae memberikan bahunya.
Hee Tae membelikan minuman untuk Il Ri. Setelah menerimanya, Il Ri bangkit dan masuk ke tempat les, setelah sebelumnya mengatakan ia akan melakukan permintaan Hee Tae dengan syarat: Hee Tae tidak bersikap seolah-olah mengenalnya sampai nilainya naik.
Kemudian, kita melihat jika Il Ri belajar di tempat les dan di luar tempat les. Ia tampak fokus, sampai-sampai kelompok Tae Jung mengatai Il Ri sok-sokan. Hee Tae yang kebetulan lewat kelas Il Ri mengintip dari luar. Ia tersenyum begitu melihat Il Ri fokus belajar di pojok kelas, bahkan sampai pulang sekolah.
Hee Tae mengambil surat penerimaan dari Universitas Washington dan membukanya. Ia tersenyum membaca isi surat itu.
Keesokan harinya, ibu guru mengumumkan jika Il Ri meraih posisi 10 besar, tapi nilainya masih rata-rata. Ibu guru berharap Il Ri bisa meningkatkan nilainya selama musim liburan. Il Ri berteriak, “Siap, Bu!” Hal itu membuat kelompok Tae Jung tidak suka. Setelah istirahat, Il Ri segera berlari ke ruang guru untuk menyampaikan berita baik itu pada Hee Tae dan ibu guru yang mengajar di ruang kelas sebelah berlari menyusulnya. Sayang sesampainya di ruang guru, Il Ri hanya menemukan kursi Hee Tae kosong. Guru yang menyusul Il Ri tadi menjelaskan jika Hee Tae pulang lebih awal, sebab itu hari terakhirnya mengajar di sekolah. Yeah, guru utama yang diganti Hee Tae akan kembali masuk.
Belum menjelaskan lebih lanjut, Il Ri langsung pergi menuju telpon umum dan berusaha menghubungi Hee Tae. Tapi, Il Ri hanya mendapati operator mengatakan bahwa nomor yang Il Ri hubungi tidak aktif. Ia pun pergi ke tempat kos Hee Tae. Karena tidak ada yang bisa dihubungi, ia hanya menunggunya sampai malam, baru Hee Tae nongol di depan batang hidungnya.
Hee Tae bertanya apa yang dilakukan Il Ri di depan rumahnya? Il Ri mengambil kertas raport-nya untuk memperlihatkan jika nilainya naik dan ia masuk rangking 10 besar. Hee Tae tersenyum dan mengatakan jika itu bagus, lalu mengajak Il Ri menonton. Jelas, Il Ri melonjak kegirangan. Ia menarik Hee Tae dengan gembira.
Di bioskop, Il Ri mencoba merangkul tangan Hee Tae dan merebahkan kepalanya di bahu Hee Tae. Namun, Hee Tae melepaskannya. Il Ri tampak kecewa. Hee Tae kemudian menggenggam tangan Il Ri dan menepuknya. Il Ri senang kembali dan merebahkan kepalanya lagi di bahu Hee Tae, kali ini Hee Tae mendiamkannya.
Selesai menonton film di bioskop, Hee Tae dan Il Ri makan di luar bersama. Il Ri mengambil botol soju milik Hee Tae dan memohon untuk menuangkannya sekali saja untuknya. Melihat Il Ri memaksa, Hee Tae mengalah dan berkata jika hanya sekali saja. Il Ri manggut-manggut dan menuang soju dengan hati-hati. Saat Hee Tae meneguknya, Il Ri berkomentar jika dirinya suka melihat pria minum soju. Kemudian, Il Ri mengambil gelas dan mengemis dengan sangat supaya Hee Tae menuang soju-nya. Hee Tae terkejut dan menarik botol. Tapi, akhirnya ia menuang juga. Il Ri meminum soju-nya dalam satu kali shoot.
Il Ri bertanya kenapa nomor telpon Hee Tae tiba-tiba tidak bisa dihubungi? Hee Tae tidak tahu harus menjelaskan bagaimana. Il Ri bertanya apa Hee Tae punya nomor telpon baru? Ia mengatakan jika Hee Tae harus menghubungi pager-nya untuk memberitahu nomor telpon Hee Tae yang baru dan menuliskan nomor pager-nya ke telapak tangan Hee Tae.
Selanjutnya silakan baca sinopsis 'Valid Love' episode 2 - bagian 2.
0 komentar:
Post a Comment