Friday, December 26, 2014

Sinopsis 'Navya' ANTV Episode 1

Sinopsis 'Navya' ANTV Episode 1

sinopsis 'Navya' episode 1

Ritika yang sampai di kampus celingak-celinguk mencari sahabat. Ketika melihat Navya keluar dari dalam mobil, ia buru-buru menghampirinya, dan menyapanya. Tidak lama kemudian, Appy mendekati mereka. Ritika kembali menyapa sahabatnya. Kemudian, ia merangkul kedua sahabatnya itu sambil berucap, “Selamat hari Valentine!!!” Mereka pun menuju ke kelas.

Di lorong kampus, seorang pemuda, namanya Ranvir, berjalan mendekati mereka bertiga. Ranvir ini pacarnya Ratika. Appy berbisik pada Ratika, “Eh, gacoan lo dateng tuh.” Melihat kedatangan Ranvir, Ritika jadi salting. Ia bertanya pada dua sahabatnya itu tentang penampilannya. Kedua sahabatnya menjawab jika penampilan Ratika cantik. Appy lantas berbisik, “Gue takut nih teman-teman.”

“Takut kenapa?” tanya Navya. Appy menyebutkan kekhawatirannya adalah di antara mereka bertiga yang akan kawin lebih dulu adalah Ratika, sebab ia yang punya pacar paling pertama. Ranvir menyapa mereka semua. Lalu, mengarahkan pandangannya ke arah Ratika untuk memberikan bunga. Yang diberi bunga hanya mesam-mesem, malu.

Jauh di belakang Ranvir, terdengar suara seorang pemuda memanggil nama Ranvir, mengajaknya masuk kelas. Ranvir menyuruhnya pergi lebih dulu. Navya melongok ke belakang pundak Ranvir untuk melihat siapa pemuda yang memanggil Ranvir. Begitu melihat wajahnya, Navya segera terpesona, tak memalingkan wajahnya walau sesaat. Ritika bertanya, “Siapa pria itu?”

“Oh, namanya Anant, teman sekelasku. Dia mahasiswa pindahan,” sahut Ranvir. Itulah saat keduanya bertemu.

***

Ayah Navya menghubungi istrinya di rumah untuk menanyakan apakah Navya sudah menelpon atau belum? Ibu mengatakan belum. Ayah kemudian meminta Ibu untuk menonton berita televisi yang menayangkan demontrasi besar-besaran terhadap komunitas pembenci hari Valentine. Para demonstran itu merusak semua tempat yang merayakan hari Valentine di sekolah dan kampus. Para demonstran ini juga tak segan-segan memukul para penentangnya.

Sontak Ibu khawatir dan mengatakan akan segera menghubungi Navya. Ayah mengaku sudah mencoba menghubungi Navya tapi tidak diangkat-angkat. “Barangkali, Navya lagi ada kelas, Yah. Jadi, nggak bisa mengangkat telpon,” jelas Ibu, coba menenangkan kegundahan hati sang suami. Padahal, hatinya dag-dig-dug-der-daia melihat berita di televisi. Ayah kemudian menjelaskan akan menjemput Navya saja di kampus.

***

Ketika sedang berbincang bersama dua sahabatnya itu, Navya meminta ponselnya yang  dititipkan pada Ritika. Ritika menyerahkan bunga dan gelas (mug) bertuliskan I Love You pada Navya, yang kemudian terkejut ada dua puluh lima panggilan tak terjawab ayahnya. Ia mencoba menghubungi ayahnya, sementara Appy dan Ritika mendekati Ranvir yang berdiri di depan mobilnya. Lalu, mata Navya memandang sesuatu yang berbahaya, tapi ia sendiri sempat berteriak, “Awas!!!”

Sayang terlambat. Seorang pria mendorong tubuh Ranvir sampai terjatuh, kemudian dengan tongkat baseball menghancurkan kaca mobilnya. Ritika dan Appy terkejut. Selanjutnya, para demonstran yang dimaksud Ayah Navya menyerang para mahasiswa-mahasiswi dan menghancurkan benda-benda berbau perayaan Valentine. Sampai salah seorang di antara para demonstran, yang mencegat langkah Navya, memerintahkan mereka untuk berhenti.

Pria itu membaca tulisan di mug yang dipegang Navya, “Hmm, I Love You!” Ia kemudian tersenyum sinis dan berujar kembali, “Dasar, gadis nggak tahu malu! Apa orang tuamu menyekolahkanmu ke kampus untuk melakukan semua ini? Baiklah, aku akan melakukan tugas, yang seharusnya dilakukan oleh ayahmu. Aku akan berikan kau pelajaran yang akan kau ingat seumur hidup!” Tangan pria itu bersiap menampar Navya, yang hanya berdiri meringkuk ketakutan dengan tangan menutupi kepalanya. Namun, sebuah tangan menahan tangan pria itu untuk memukul Navya. Pemilik tangan itu yang menahan tangan pria yang menampar pasang badan untuk melindungi Navya, lalu menghempaskannya. Sehingga, si pria terjengkang.

Navya berusaha mencari tahu pria itu, tapi pria itu berbalik... Dia adalah Anant. “Kau tidak apa-apa?” tanya si ganteng kepada Navya, yang ekspresi cemasnya berubah menjadi ekspresi gembira. Navya pun membeku, terpesona oleh kegantengan Anant. Waktu seolah berhenti – hanya ada dirinya dan Anant.

Tiba-tiba waktu berjalan kembali, setelah pria yang dihempaskan Anant memerintahkan anak buahnya untuk memegangi Anant. Ranvir hendak menolong, tapi Ritika menggendolinya. Baru mau menghajar Anant, seorang demonstran membisiki pria itu. Lalu, pria itu menyuruh dua anak buahnya melepaskan pegangannya pada Anant. “Jadi, kau ini cucunya Shankar Wajpai?” tanya pria pendemo itu sambil menuding-nuding Anant, “Bagaimana bisa cucu tokoh ternama melakukan hal-hal semacam ini? Aku akan bicara pada kakekmu!”

Ayah Navya baru sampai di kampus dan segera mencari Navya yang tengah dituding-tuding telah mendapatkan hadiah dari Anant. Navya menggelengkan kepala untuk mengatakan bukan. Ayah menyapa Navya begitu menemukannya. Pria demonstran itu terus melancarkan tuduhan-tuduhan bahwa makin banyak “sampah masyarakat” berkeliaran. Ayah pasang badan untuk putrinya saat pria itu mencak-mencak. “Anda boleh hidup dalam kemewahan. Biar aku yang membersihkan sampah-sampah seperti ini,” kata pria itu kemudian pergi, “Sampaikan juga salamku untuk kakeknya (menunjuk Anant).”

Saat para demonstran bubar jalan, Ayah segera menarik tangan Navya untuk mengikutinya. Saat menuju mobil, Navya sempat menoleh ke belakang dan menemukan Anant hanya berdiri menatapnya. Mereka sempat saling bertatapan mata.

***

Di rumah, Ayah terdiam memandangi hadiah Valentine yang dibawa Navya. Ibu menjelaskan jika hadiah itu bukan milik Navya. Nenek memarahi Ibu karena percaya begitu saja pada Navya, padahal Ayah melihat dengan mata kepala sendiri bahwa hadiah ini adalah milik Navya yang diberikan oleh seorang pemuda (oh, penilaian yang salah).

Ayah berdiri dan mendekati Navya. “Selama ini, Ayah mempercayaimu, Navya. Tapi, lihat balasan apa yang kau berikan padaku?” Ayah menggelengkan kepalanya, tidak percaya dengan apa yang telah ditemukannya. Ia merasa gagal mendidik Navya dan mengingatkan supaya Navya tidak perlu pergi ke kampus lagi mulai besok. Ia tidak mengizinkan Navya bertemu dengan siapapun lagi.

Bersambung ke sinopsis 'Navya' ANTV episode 1 bagian 2.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis 'Navya' ANTV Episode 1

0 komentar:

Post a Comment