Tuesday, December 30, 2014

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 163

Sebelumnya baca: sinopsis 'Jodha Akbar' episode 162.

Episode sebelumnya, Adham Khan yang mengetahui Benazir adalah wanita beracun memutuskan untuk memanfaatkannya. Dia memerintahkan Benazir untuk membunuh Raja Jalal. Benazir sih sepakat saja dengan itu, toh memang itu tujuannya dari awal. Nah, bagaimana selanjutnya?

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 163

sinopsis Jodha Akbar episode 163

Adham Khan duduk bersama prajurit kepercayaannya. Dia memberikan perintah kepada mereka, setelah Raja Jalal mati di tangan Benazir, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah membunuh Benazir dan Abu Mali. Semua harus dilakukan bersih – tanpa meninggalkan saksi mata.

Di saat bersamaan Ibunda Adham Khan, PM Maham, datang. Mendengar sedikit obrolan putranya, PM Maham bertanya, “Ada apa Adham Khan?” Segera Adham Khan dan para prajuritnya berdiri memberikan salam. PM Maham membalas salam tersebut dan bertanya kembali, menuntut penjelasan, “Apa yang coba kamu sembunyikan dariku, Nak?”

sinopsis Jodha Akbar episode 163
sinopsis Jodha Akbar episode 163

Adham Khan yang tidak mau rencananya bocor ke Ibundanya menjelaskan jika dirinya sedang mendiskusikan mengenai Perang Malwa bersama para prajuritnya. PM Maham menyatakan, “Saat ini, selain Perang Malwa, hal terpenting yang harus dilakukan adalah memberikan keamanan super ketat untuk Raja Jalal jelang pernikahannya.” Usai mengingatkan itu, PM Maham pergi meninggalkan mereka.

Adham Khan kembali duduk bersama para prajuritnya. Dia bergumam tidak memberitahu Ibunya soal rencana rahasianya, sebab bila Ibunya mengetahui Benazir adalah wanita beracun yang sesungguhnya, dia yakin Ibunya pasti akan membunuh Benazir. “Bisa-bisa impianku naik takhta hancur seketika!” sebut Adham Khan.

***

sinopsis Jodha Akbar episode 163
sinopsis Jodha Akbar episode 163

Di kamarnya, Raja Jalal menatap anak panah yang dilesatkan Ratu Jodha ke arahnya. Ia menggumam jika rasa cemburu Ratu Jodha sudah pada taraf kebangetan.

Tuan Atgah Khan datang untuk memberikan laporan, “Lapor, Baginda, Hamba telah menggeledah kamar Benazir, tapi tak menemukan apapun yang mencurigakan, kecuali kotak ini.” Dua orang prajurit meletakkan kotak di atas meja.

“Apa isinya?” tanya Raja Jalal. Tuan Atgah Khan mengaku tidak tahu. Raja Jalal memerintahkan Tuan Atgah Khan membukanya.

***

sinopsis Jodha Akbar episode 163

Sementara itu, Benazir sedang mencari kotak perhiasannya (kotak ini dibawa Tuan Atgah Khan ke hadapan Raja Jalal). Wajahnya terlihat khawatir.

Zakira yang membantu Benazir mencari kotak itu bertanya, “Apa sih isinya?”

Benazir menjelaskan jika kotak itu berisi penawar racunnya. Walaupun penawar racun itu berbentuk mutiara, yang takkan bisa dikenali oleh orang yang melihatnya, tetap saja hal itu membuat dirinya galau. Dia merasa harus menemukannya.

***

sinopsis Jodha Akbar episode 163

Waktu kotak dibuka, Raja Jalal hanya menemukan mutiara-mutiara di sana. “Apa Anda menemukan hal aneh lainnya Tuan Atgah?” tanyanya sambil mengambil sebutir mutiara dan menatapnya. Tuan Atgah Khan menggeleng.

Raja Jalal menjelaskan alasannya meminta Tuan Atgah Khan menggeledah kamar Benazir. “Aku berpikir untuk membuktikan kekhawatiran Ratu Jodha sekali lagi sebelum pernikahanku dengan Benazir dilakukan. Namun, ketakutan Ratu Jodha sepertinya benar-benar tidak berdasar,” ucapnya. Kemudian, Raja Jalal memerintahkan Tuan Atgah Khan mengembalikan kotak tersebut pada tempatnya.

***

sinopsis Jodha Akbar episode 163

Benazir yakin jika kotak miliknya pasti sudah tidak ada di kamarnya lagi. Dia mengatakan kepada Zakira, “Hanya satu orang yang akan melakukannya, dan dia adalah Ratu Jodha!”

“Kenapa kamu berpikir dia orangnya?” tanya Zakira, “Bukankah Adham Khan juga memiliki kemungkinan yang sama?”

“Ya, aku tahu. Tapi kurasa, aku akan mengesampingkan hal itu kali ini!” (Yeah, lagi-lagi Ratu Jodha tertimpa kesalahan yang tidak dilakukan olehnya).

***

sinopsis Jodha Akbar episode 163
sinopsis Jodha Akbar episode 163

Ratu Ruqaiya datang ke kamar Ratu Jodha untuk memantau pekerjaan para pelayan merapikan dan membereskan pakaian.  Melihat kedatangan Ratu Ruqaiya, segera Ratu Jodha yang sedari tadi duduk di sana mengurus patung dewanya, meminta izin supaya lampu mandir-nya tidak ikut dipindahkan.

Namun, Ratu Ruqaiya menyatakan bahwa lampu mandir itu harus dipindahkan, sebab ada kemungkinan akan mengganggu Benazir nanti. Terlebih Benazir berbeda agama dari Ratu Jodha. Tidak peduli permohonan Ratu Jodha, Ratu Ruqaiya mengambil lampu dari tempat mandir. Ratu Jodha buru-buru menahannya.

Ratu Ruqaiya mempertanyakan alasan Ratu Jodha kenapa masih mau lampu itu ada di sana, toh dirinya akan pindah kamar juga? Lagipula, lampu itu bukanlah simbol kepercayaan Benazir. Ratu Jodha menegaskan bila dirinya memiliki simbol kepercayaan juga. “Aku tidak mempercayai simbol kepercayaanmu,” sahut Ratu Ruqaiya. Pernyataan terakhir Ratu Ruqaiya membuat Ratu Jodha tak berkutik. Pada akhirnya, dia memilih pergi.

***

sinopsis Jodha Akbar episode 163

Saat berjalan pergi dari kamarnya, Ratu Jodha berpapasan dengan Raja Jalal. “Akhirnya, Anda mau meninggalkan Agra juga,” komentar Raja Jalal melihat Ratu Jodha menggendong patung dewa.

“Tidak Baginda,” sahut Ratu Jodha, “Tidak akan diterima oleh keluarga saya jika kembali ke Amer dengan kondisi seperti. Saya tidak meninggalkan kamar. Ada seseorang yang mau menyingkirkan saya dari kamar. Entahlah apa tujuan orang itu melakukannya?”

sinopsis Jodha Akbar episode 163
sinopsis Jodha Akbar episode 163

“Siapa yang menyuruhmu pergi dari kamarmu?” tanya Raja Jalal, wajahnya terlihat kesal.

Ratu Jodha meminta Raja Jalal tidak usah memainkan sandiwara. Dia mengatakan untuk berterus-terang jika menginginkannya pergi. “Kapan aku memintamu pergi dari kamarmu?” Raja Jalal tidak mengerti.

“Saya tidak masalah jika kamar diberikan kepada Benazir, tapi saya ingin lampu di mandir tidak dipindahkan.” Setelah mengatakan hal itu, Ratu Jodha berniat pergi. Tapi Raja Jalal menggenggam tangan Ratu Jodha. Dia mengajak Ratu Jodha kembali ke kamar.

***

sinopsis Jodha Akbar episode 163
sinopsis Jodha Akbar episode 163

Sesampainya di kamar Ratu Jodha, Raja Jalal melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamar itu masih dirapikan dan dibersihkan para pelayan. “Apa yang kamu lakukan, Ratu Ruqaiya?” tanya Raja Jalal pada Ratu Ruqaiya yang masih berdiri di sana.

Setelah menatap wajah Ratu Jodha sekilas, Ratu Ruqaiya menjawab akan memberikan kamar itu kepada Benazir. Tidak lama lagi Benazir akan menjadi istri Raja Jalal, dan dia ingin Benazir bisa berdekatan dengan Raja Jalal. Raja Jalal mengernyitkan dahi, bertanya-tanya apa alasan Ratu Ruqaiya menginginkan dirinya lebih dekat dengan Benazir sebagai istri barunya nanti? “Kamu tidak perlu memikirkan apapun tentangku!” sembur Raja Jalal, sambil menatap tajam Ratu Ruqaiya.

Di saat bersamaan, PM Maham datang dan langsung nimbrung kayak listrik. Dia bertanya bukankah Raja Jalal telah memberikan tanggung jawab untuk menempatkan setiap ratu di kamar manapun kepada Ratu Ruqaiya? Raja Jalal memotong ucapan PM Maham, dan mengingatkan jika dirinya telah berjanji kepada Ratu Jodha akan memberikan ruang bagi agamanya dan mandir-nya. Dalam pandangan PM Maham tetap saja itu menjadi tanggung jawab Ratu Ruqaiya mengatur kamar bagi para ratu.

Ditentang oleh dua perempuan, tidak ada pilihan lagi bagi Raja Jalal, selain menggunakan kekuasaannya. Dia mengatakan, “Sekarang kamar ini kuambil alih haknya dari siapapun, dan hanya kuberikan kepada Ratu Jodha. Tak seorang pun boleh menyentuhnya dan menolaknya!” Raja Jalal memberi perintah kepada PM Maham dan Ratu Ruqaiya. Setelah itu, Raja Jalal mengambil lampu dan mengembalikannya pada mandir milik Ratu Jodha. Merasa dirinya dibela oleh Raja Jalal, bibir Ratu Jodha tersungging sedikit senyuman.

sinopsis Jodha Akbar episode 163
sinopsis Jodha Akbar episode 163
sinopsis Jodha Akbar episode 163

Ratu Ruqaiya protes. Tindakan yang dilakukan Raja Jalal, terlebih dilakukan di hadapan Ratu Jodha, dinilai telah menginjak-injak harga dirinya. Raja Jalal menggeleng. Dia mengatakan bahwa dengan begini Ratu Jodha akan makin berada di bawah Ratu Ruqaiya. “Mulai hari ini, aku takkan pernah menjejakkan kakinya ke kamar ini,” tukas Raja Jalal, “Walaupun, dia sekarat sekalipun akan takkan menjenguknya.”

Senyum di wajah Ratu Jodha sirna seketika. Baik Raja Jalal, Ratu Ruqaiya, dan PM Maham pergi meninggalkan ruangan tersebut. Ratu Jodha meletakkan mandir-nya kembali pada tempatnya. Moti kemudian mendekat dan menghibur Ratu Jodha. “Oh, Ratu Jodha yang malang,” ucap Moti sambil mengelus pundak Ratu Jodha. Sementara Ratu Jodha hanya terdiam.

***

sinopsis Jodha Akbar episode 163

Ratu Ruqaiya kemudian menemui PM Maham dan menyalahkan sarannya. "Seharusnya, aku tidak mendengarkan saranmu! Hari ini, aku terhina gara-gara saranmu itu," sembur Ratu Ruqaiya, "Aku senang, pada akhirnya Baginda Jalal tidak mengikuti kata-kataku, dan memiliki keputusan dengant tetap memberikan kamar itu untuk Ratu Jodha. Dengan demikian kehormatan tetap berada pada posisinya." Setelah mengatakan kedongkolan hatinya, Ratu Ruqaiya pergi meninggalkan PM Maham yang tak bisa berkata-kata.

***

sinopsis Jodha Akbar episode 163
sinopsis Jodha Akbar episode 163

Diiringi para pelayan, termasuk Zakira, Benazir pergi ke aula untuk menghadiri upacara mehdi. Dia masih merasa bahwa orang yang mengambil kotaknya adalah Ratu Jodha, bukan Adham Khan – tentu saja Benazir menebak itu dilakukan Ratu Jodha untuk mencari bukti bahwa dirinya adalah wanita beracun. Dia pun berpapasan dengan Ratu Jodha.

Tanpa basa-basi, Benazir menyatakan, “Itu upaya terakhir Anda kan? Perlu Anda ingat bahwa Anda takkan pernah menemukan apapun di dalam kotak saya, silakan disimpan kotak tersebut. Baginda Jalal telah memberi saya banyak perhiasan.” Benazir pun melanjutkan kembali perjalanannya, diiringi tatapan tidak mengerti dari Ratu Jodha. Kotak apa?

Bersambung ke sinopsis 'Jodha Akbar' episode 164.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 163

0 komentar:

Post a Comment