Sunday, December 28, 2014

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 162

Sebelumnya baca: sinopsis 'Jodha Akbar' episode 161.

Di episode sebelumnya, Benazir berniat menemui Kaman Khan (kurir pembawa pesan Abu Mali) di pasar. Ratu Jodha dan Ratu Salima membuntutinya. Sesampainya di pasarnya keduanya sempat memperhatikan gerak-gerik Benazir yang mencurigakan, tapi Benazir berhasil meloloskan diri dari pandangan mereka. Seorang juru warta mengumumkan bahwa sebuah sumur tua di dekat kuil, yang sebelumnya pernah dicemplungi Benazir, mendadak beracun dan telah memakan korban. Keduanya menarik kesimpulan bahwa itu adalah bukti kuat untuk membuktikan Benazir adalah iblis beracun! Ayo baca kelanjutannya.

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 162

sinopsis Jodha Akbar episode 162
sinopsis Jodha Akbar episode 162

Setelah mendengar pengumuman juru warta mengenai air di dalam sumur, Ratu Jodha dan Ratu Salima pergi ke TKP. Sesuai apa yang diinformasikan, keduanya menemukan banyak orang di sana tengah menggotong beberapa jenazah yang meninggal teracuni air sumur tersebut. Seorang pria, teman dari jenazah-jenazah yang digotong itu, menangis sesesunggukan. Ia menyesalkan kematian teman-temannya. “Semua teman-temanku mati. Apa yang bisa menjadi hukuman besar bagi seorang pengembara. Lalu berpindah sendirian tanpa karavannya?” ucapnya sambil menangis tersedu-sedu.

Seseorang memberinya penghiburan, “Tuan, berhentilah menangis. Tidak ada yang mengendalikan hidup dan mati, kecuali hanya Tuhan semata. Anda memang bukan berasal dari Agra, tapi aku akan membantu untuk kemanusiaan. Apa teman-temanmu meninggal, setelah minum air dari sumur ini?” Si pengembara mengiyakan, padahal sebelumnya mereka baik-baik saja.

Seorang prajurit istana memekik, “Ini adalah sebuah masalah penting. Air di sumur takkan beracun. Musuh Raja Jalal pasti yang meracuninya. Sebagai seorang penjaga kerajaan ini, sudah tugasku memberitahu raja soal ini!”

Ratu Jodha mengatakan kepada Ratu Salima bahwa situasinya makin berkembang tidak terkendali. Dengan adanya hal ini, rakyat berada dalam bahaya. Ia bertanya bagaimana jadinya jika musuh meracuni sumur lainnya? Wajah Ratu Jodha terlihat menegang. Ia menegaskan kepada Ratu Salima akan memberitahu Raja Jalal tentang semua ini.

***

sinopsis Jodha Akbar episode 162
sinopsis Jodha Akbar episode 162

Raja Jalal sedang berdiskusi soal politik bersama Adham Khan dan Tuan Atgah Khan ketika pelayan memberitahu jika Ibu Suri Hamida datang. Raja Jalal segera mengatakan jika pertemuan selesai. Ia kemudian memberi salam kepada Ibu Suri, yang mengatakan hendak berbicara serius. “Setelah banyak hal yang terjadi, aku merasa Anda harus memikirkan baik-baik apa yang dikatakan Ratu Jodha.”

“Ibu, saya telah mendengarkan apa yang dikatakan Ratu Jodha,” Raja Jalal menjawab, “Saya tidak habis pikir kenapa ia menentang pernikahanku dengan Benazir? Tak seorang pun di istana berani menentang kata-kataku, selain Ratu Jodha. Tapi, entah kenapa, tiap kali aku coba membuktikan ucapannya, semuanya selalu saja bertolak belakang.”

“Apa menurut Anda, Ratu Jodha telah berbohong?” tanya Ibu Suri.

Raja Jalal dengan bijaksana menjelaskan jika fakta yang dilihat Ratu Jodha tidak dilihat langsung olehnya. Pun ketika Raja Jalal telah mencoba menguaknya. Benazir tetap bisa membuktikan dirinya tak bersalah. Sementara itu, Ratu Jodha selalu membuktikan dirinya bersalah. Ibu Suri mengerti dengan semua itu, namun ia meminta Raja Jalal memikirkan keputusannya menikahi Benazir – jangan sampai Raja Jalal mengacuhkan ucapan Ratu Jodha dan menyesal di kemudian hari.

Raja Jalal berlutut di depan Ibu Suri. Ia menggenggam tangannya dan menegaskan, “Ibu, saya mengerti tentang kekhawatiran Anda. Yang ingin saya katakan adalah saya putra dari mendiang Raja Humayun dan Ratu Hamida Bano. Orang tua saya telah membuat saya cukup berani menghadapi marabahaya. Itulah kenapa saya menjanjikan satu hal pada Anda bahwa saya akan menemani Anda seumur hidup saya.”

***

sinopsis Jodha Akbar episode 162
sinopsis Jodha Akbar episode 162

Ratu Jodha dan Ratu Salima telah sampai kembali ke istana. Ratu Jodha bertanya, “Ratu Salima, apa yang Anda takutkan?”

Ratu Salima menjelaskan bahwa dirinya bukan hanya takut, tapi juga senang. Ia menyatakan takut bahwa kekuatan Benazir akan membuat seluruh air sumur menjadi beracun. Apa jadinya bila air sumur itu diminum oleh Raja Jalal? Saat itu, Adham Khan melintas dan secara tidak sengaja mendengar obrolan mereka berdua. Ia berhenti untuk menyimaknya.

“Tapi, Ratu Jodha, saya juga senang, Anda telah mendapatkan bukti jika Benazir adalah wanita beracun,” sambung Ratu Salima. Ratu Jodha mengangguk-angguk dan mengajak Ratu Salima pergi. Sementara itu, Adham Khan tersenyum.

***

sinopsis Jodha Akbar episode 162
sinopsis Jodha Akbar episode 162

Ratu Jodha segera melaporkan apa yang ditemuinya di lapangan kepada Raja Jalal. Ia membeberkan bahwa air sumur telah teracuni. Raja Jalal mengatakan jika itu pasti ulah musuhnya. Dengan wajah penuh kecemasan, Ratu Jodha menjelaskan jika satu-satunya musuh Raja Jalal yang mau melihatnya menghembuskan napas pungkasan adalah Benazir. “Semua orang di pasar yang mengatakan semua air sumur telah menjadi beracun!” ucap Ratu Jodha, “Itu terjadi karena Benazir sempat nyemplung ke dalam sumur. Anda masih percaya jika Benazir bukan iblis beracun?”

“Di mana kamu mendengar tentang Benazir?” tanya Raja Jalal, matanya mendelik.

“Di pasar,” sebut Ratu Jodha.

Hal ini memunculkan pertanyaan di benak Raja Jalal, apa yang Ratu Jodha lakukan di sana?  Ratu Jodha terdiam, memikirkan jawaban yang paling tepat. Ia tidak mungkin mengatakan dirinya sedang membuntuti Benazir. Raja Jalal menuntut jawaban dari mulut Ratu Jodha. Kemudian, Ratu Jodha mengarang sebuah cerita, “Aku tengah ke kuil dan aku ingin membelikan Rahim mainan di pasar.”

“Oke, asumsikanlah aku percaya air sumur itu beracun gara-gara Benazir, tapi aku sama sekali belum memiliki buktinya.” Raja Jalal pun memanggil seorang prajurit untuk memanggil Tuan Atgah Khan dan Adham Khan. Tidak berapa lama kemudian yang dipanggil muncul. Segera Raja Jalal bertanya kepada Tuan Atgah Khan, apa telah menyelidiki kejadian air sumur tersebut? Tuan Atgah Khan mengiyakan dan minta Adham Khan memberikan penjelasan, karena Adham Khan-lah orang yang ditugaskan Tuan Atgah untuk menyelidikinya.

sinopsis Jodha Akbar episode 162
sinopsis Jodha Akbar episode 162

Adham Khan melaporkan bahwa tabib yang mengecek ke sana telah menyatakan bahwa sumur itu terkena racun. Namun, bukan disebabkan oleh Benazir, melainkan oleh ular yang mati di sana. Raja Jalal mengizinkan keduanya pergi. Ia kembali mengatakan kepada Ratu Jodha, “Kamu salah lagi?! Tidak tahu kebenarannya, tapi berani menuduh orang lain yang menyebabkannya. Ratu Jodha, sesungguhnya apa kamu benar-benar cemburu pada Benazir?” Ratu Jodha terdiam tak bicara, hanya mampu pandangi wajah Raja Jalal yang terlihat kesal sekali padanya. Karena tidak ada jawaban, Raja Jalal menganggapnya itu jawaban. Ia memerintahkan Ratu Jodha untuk membantu Ratu Ruqaiya – membantu menyambut kedatangan Ratu Benazir.

***

sinopsis Jodha Akbar episode 162

Di sisi lain, Adham Khan bertepuk tangan atas temuan Ratu Jodha. Meski begitu, ia takkan sudi menjadikan ini mudah baginya. Dalam sebuah kilas balik, tabib telah memberitahu Adham Khan bahwa air sumur dekat kuil telah teracuni oleh Benazir, saat ia melompat ke dalamnya dua hari sebelumnya. Tabib mengingatkan jika Adham Khan tidak mengambil tindakan maka masalah ini bisa bertambah buruk. Jadi, ia meminta Adham Khan melakukan sesuatu. “Itu juga akan membuat Anda jadi pahlawan di depan Baginda Jalal dan rakyat,” tukasnya. Adham Khan meminta tabib tidak mengajari apa yang harus dilakukannya. Ia merasa bisa melakukannya.

Kembali ke Adham Khan yang sekarang, yang terlihat tersenyum penuh kemenangan telah menemukan bukti bahwa Benazir adalah benar-benar wanita beracun! Ia menggumam, 'Ibu selalu berpikir bahwa aku tak menggunakan kepandaianku. Kali ini, aku akan memakai otakku! Yang terbaik dari semua rencana. Akan kupastikan, Raja Jalal mati kali ini.'

***

sinopsis Jodha Akbar episode 162
sinopsis Jodha Akbar episode 162

Zakira membawakan pakaian untuk dikenakan Benazir di hari pernikahan nanti, pemberian dari Ratu Ruqaiya. Namun, Benazir membuangnya. Di saat bersamaan Adham Khan datang, membuat Benazir dan Zakira terkejut. “Adham Khan, apa yang membawa Anda datang kemari?”

Adham Khan nyengir. Ia mengungkapkan jika Tuhan benar-benar telah memberikan terbaik dari yang terbaik – mulai dari kecantikan, sikap, kepandaian, gaya, dan juga racun! Benazir menggeleng, pura-pura tidak tahu apa maksud ucapan Adham Khan. Namun, Adham Khan yang sudah tahu kartu truf Benazir memintanya tidak belagak pilon. “Berhentilah berpura-pura, aku sudah tahu kalau kamu adalah wanita beracun.”

“Adham Khan, Anda salah sangka mengenai saya, seperti Ratu Jodha,” ucap Benazir terbata-bata.

“Tapi, aku sama sekali tidak salah sangka tentangmu. Begitu juga Ratu Jodha,” sahut Adham Khan, “Beberapa orang telah menjadi korban karena racunmu.” Lagipula, ia mengaku juga mendapatkan keterangan dari Sharifuddin, jika Benazir adalah orang suruhan Abu Mali yang akan membunuh Raja Jalal.

“Apa Anda datang ke sini untuk menangkap saya?” Benazir bertanya dengan suara gemetar. Namun, Adham Khan mengaku tak ingin menangkap Benazir, dengan syarat Benazir membantunya. Ia menjelaskan telah membuat alasan lain di balik kematian orang-orang yang meminum air sumur pada Raja Jalal. Benazir bertanya, “Kenapa Anda menyelamatkan saya?”

sinopsis Jodha Akbar episode 162

Adham Khan tersenyum. Pertanyaan Benazir tepat pada tujuan utamanya datang menemuinya. “Kamu akan melakukan apa yang telah coba kulakukan selama bertahun-tahun ini. Aku ingin kamu bunuh Jalal. Jika kamu membutuhkan bantuan, aku bisa membantumu. Tapi, harap berhati-hati pada Ibuku, Maham Anga. Meskipun, ia mau melihatku duduk di atas singgasana, tapi ia tak mau hal buruk menimpa Raja Jalal. Jika sampai tujuanmu terbongkar olehnya, maka ia akan membunuhmu dengan cara yang kejam.”

Benazir bertanya kenapa Adham Khan ingin membunuh Raja Jalal? Namun, Adham Khan hanya menjawab bila Benazir akan tahu bila waktunya tiba. Ia mengingatkan Benazir untuk juga berhati-hati pada Ratu Jodha. Setelah yakin bahwa Benazir adalah iblis betina, maka Ratu Jodha takkan tinggal diam. Ia akan melakukan sesuatu! “Sebelum ia berhasil menguak siapa dirimu sebenarnya, rampungkan tugasmu! Selanjutnya, pergi dari sini secepatnya! Kamu mengerti?” Benazir mengangguk mengerti.

***

sinopsis Jodha Akbar episode 162

Ratu Jodha lagi-lagi mengeluh kepada Moti bahwa makin lama dirinya makin terjepit. Upaya menguak jati diri Benazir selalu mentok tembok, bahkan berbalik menyerangnya. Ia merasa telah kalah perang. Hal yang paling menyedihkan Ratu Jodha adalah Raja Jalal tak lagi mempercayainya.

Moti meminta ratu yang selalu dilayaninya dengan penuh kasih itu untuk bersabar, sebab Tuhan bersama orang-orang yang sabar dan berbuat baik. Lagipula, Ratu Jodha adalah seorang Rajput, yang dikenal tidak pernah menyerah sampai akhir. “Jangan pikirkan akibatnya, Ratu Jodha, pikirkanlah cara melakukannya dengan tulus ikhlas,” saran Moti bijak. Hanya Tuhan bisa menyelamatkan situasi ini.”

sinopsis Jodha Akbar episode 162

Dari arah berlawanan, tampak Raja Jalal berjalan bersama Tuan Atgah Khan. Sambil jalan, Raja Jalal meminta Tuan Atgah Khan untuk merampungkan semua urusan sebelum berlangsungnya upacara pernikahan. “Ucapan Anda adalah titah bagi Hamba, Yang Mulia,” sahut Tuan Atgah.

Ketika itu, Raja Jalal berpapasan dengan Ratu Jodha. Moti, Tuan Atgah Khan, dan pengawal lainnya pergi menjauh sementara Raja Jalal dan Ratu Jodha berbicara. Di atas balkon, PM busuk Maham dan Ratu Ruqaiya sedang bersama. Mereka pun mendengar pembicaraan antara Ratu Jodha dengan Raja Jalal.

“Ada apa Ratu Jodha?” tanya Raja Jalal, “Adakah kamu memiliki keluhan atau pertanyaan?” Ratu Jodha menggeleng lemah. Raja Jalal kemudian memberitahu jika dirinya telah meletakkan hadiah di dalam kamar Ratu Jodha. Empunya kamar bertanya apa alasan Raja Jalal memberinya hadiah? Raja Jalal menggeleng. Ia menegaskan jika hadiah-hadiah itu bukan ditujukan untuk Ratu Jodha, melainkan untuk Benazir.

sinopsis Jodha Akbar episode 162
sinopsis Jodha Akbar episode 162

“Sesuai adat istiadat kami, ketika aku menikahi seorang wanita, maka ratu-ratu lainnya akan memberikan calon istriku hadiah. Meskipun, kamu seorang ratu, aku yakin betul jika kamu takkan mau memberinya hadiah. Itulah sebabnya kuberikan kamu hadiah supaya kamu bisa meneruskan hadiah itu pada Benazir,” kata Raja Jalal. Namun, Ratu Jodha tidak sudi melakukannya. Ia tidak mau memberikan hadiah pada iblis betina yang coba membunuh suaminya, meskipun ganjaran bagi penolakannya itu adalah hukuman.

“Ya, ya, aku tahu kenapa kamu terus berusaha menolak pernikahan ini. Sebab, kamu cemburu padanya. Eh tidak tidak, aku hampir lupa, kamu tidak memiliki perasaan apapun terhadapku, jadi aku menarik kesimpulan jika kamu kesal karena seorang pelayan akan menjadi seorang ratu, bukan begitu?” Ratu Jodha menggeleng dan menyebutkan jika Raja Jalal telah salah sangka padanya. Tidak peduli dengan perasaan Ratu Jodha, Raja Jalal kemudian bertanya, “Masih ingat apa yang pernah kubilang padamu? Iya berarti tidak. Tidak berarti iya. Kamu kan bilang tidak mau memberikannya hadiah. Ya, kamu tahu kan jawabannya? Terima kasih, Ratu Jodha. Aku mengharapkan ini darimu. Aku punya banyak urusan. Selamat tinggal.” setelah mengucapkan hal tersebut Raja Jalal pergi meninggalkan Ratu Jodha yang kesal bukan alang kepalang.

sinopsis Jodha Akbar episode 162
sinopsis Jodha Akbar episode 162

Di atas balkon, Ratu Ruqaiya tidak mengerti alasan Raja Jalal melakukan semuanya (memberikan hadiah untuk diberikan pada Benazir). “Ia bilang kesal pada Ratu Jodha, tapi ia meluangkan waktu bicara padanya?” tanya Ratu Ruqaiya matanya terlihat kesal dengan Ratu Jodha, “Selalu saja, ia berpapasan dengan Raja Jalal.”

Si busuk PM Maham memberikan opini busuknya bila alasan kenapa Raja Jalal mau bicara dengan Ratu Jodha adalah kamar Raja Jalal berdekatan dengan kamar Ratu Jodha. Karena itu, mereka sering bertemu dan berpapasan. “Saya beritahu Anda sekali lagi. Anda adalah Ratu Kepala, yang telah mendapatkan kepercayaan seluruh harem. Putuskan saja siapa di kamar mana. Dan Anda bisa menjauhkan kamar Ratu Jodha dari kamar Raja Jalal!”

***

sinopsis Jodha Akbar episode 162
sinopsis Jodha Akbar episode 162

Ratu Jodha sedih, lantaran Raja Jalal tidak mau mendengarkan ucapannya – yang ada di kepala Raja Jalal justru hadiah untuk Benazir. Ia bertanya-tanya apa Raja Jalal itu sedang mempermainkannya? Moti hanya terdiam mendengarkan curhatan Ratu Jodha yang sama, lagi-lagi soal Raja Jalal.

Di saat Ratu Jodha sedang curhat pada Moti, tiba-tiba Ratu Ruqaiya masuk. Tanpa angin tanpa hujan ia langsung menyuruh Ratu Jodha pindah kamar, karena kamar yang ditempati Ratu Jodha akan ditempati oleh Benazir. Jelas saja, informasi dadakan ini membuat Ratu Jodha terkejut – tergambar jelas di wajahnya. Ia minta Ratu Jodha cepat-cepat berkemas dan pindah supaya tidak ketinggalan perayaan henna (Ratu Ruqaiya belakangan makin menjengkelkan sikapnya).

Setelah Ratu Ruqaiya pergi, Ratu Jodha menggumam bila dirinya merasa dipermalukan. Ia sadar semua orang mencoba menunjuk hidungnya untuk membuktikan kesalahannya. Namun, ia sama sekali tidak menyangka akan dipermalukan dengan diusir dari kamarnya. “Apa ini hal biasa di Mughal untuk mempermalukan ratu mereka? Ada begitu banyak kamar di istana. Tapi memalukan bagiku memberikan kamarku untuk Benazir.” Moti coba menetralisir jika Raja Jalal pasti tidak tahu apa-apa soal ini. Ratu Jodha menggeleng. Ia yakin benar jika Raja Jalal pasti tahu soal ini. Sebab, ini pergantian kamar merupakan hal besar yang harus mendapat ACC darinya.

***

sinopsis Jodha Akbar episode 162

Adham Khan menceritakan semuanya tentang Benazir pada prajurit kepercayaannya. Mereka bertanya-tanya jadi Ratu Jodha benar soal Benazir? Namun, Adham Khan meminta mereka tidak membicarakan Ratu Jodha dulu. Ia mau membahas soal strategi. “Benazir merupakan antek Abul Mali untuk membunuh Baginda Jalal. Aku yakin benar jika ia akan merebut takhta pasca kematian Baginda.”

***

sinopsis Jodha Akbar episode 162

Di sisi lain, Zakira merasa khawatir rencana Benazir akan berantakan, sebab Adham Khan sudah mengetahuinya. Ia mengingatkan Benazir bahwa mereka berada dalam masalah. Yang paling merepotkan adalah mereka tak bisa kabur dari Agra tanpa jejak lagi. Sebaliknya, Benazir merasa mereka berada dalam keberuntungan, sebab Adham Khan satu tujuan dengan mereka.

***

sinopsis Jodha Akbar episode 162

Kembali ke tempat Adham Khan, yang memerintahkan 100 orang prajurit dikirim ke penjara bawah tanah untuk membunuh Abu Mali tepat sebelum Raja Jalal dibunuh Benazir.

***

sinopsis Jodha Akbar episode 162

Zakira terkejut mengetahui Adham Khan akan membunuh Raja Jalal. Sebab, Adham Khan adalah saudara angkat Raja Jalal. “Itulah permainan kotor dari takhta,” tukas Benazir, “Bahkan, hubungan darah tidak lagi penting. Dan karena itu pula, Adham Khan tidak menangkapku setelah mengetahui kebenarannya. Karena aku satu-satunya orang yang bisa membantunya.” Mata Benazir terlihat melicik.

Demi takhta Adham Khan rela membunuh saudara angkatnya. Demi cinta Benazir rela membunuh Raja Jalal. Keduanya sama-sama jatuh cinta – cinta pada takhta, cinta pada seseorang? Apa yang akan terjadi selanjutnya?

Selanjutnya baca: sinopsis 'Jodha Akbar' episode 163.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 162

0 komentar:

Post a Comment