Saturday, December 27, 2014

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 161

Sebelumnya baca: sinopsis 'Jodha Akbar' episode 160.

Pada episode sebelumnya, setelah mendapat serangan dari seseorang tak dikenal, Raja Jalal memerintahkan Tuan Atgah Khan untuk mengusut siapa pelaku penyerangan. Setelah melakukan penyelidikan, Tuan Atgah Khan mengumumkan di depan forum pertemuan yang dihadiri raja, ratu, dan para menteri bahwa prajurit yang menyisir TKP tidak menemukan tanda-tanda keberadaan pelaku. Yang ditemukan hanya anak panah dan busurnya, yang dikenali sebagai senjata milik Kerajaan Mughal. Raja Jalal menyimpulkan jika ada orang dalam yang coba mencelakai Benazir, karena sewaktu penyerangan terjadi anak-anak panah itu tidak diarahkan padanya, melainkan pada Benazir. Itu berarti, pelaku adalah orang yang menganggap Benazir adalah wanita beracun. Pun begitu, Raja Jalal diam-diam sudah tahu pelakunya adalah Ratu Jodha. Apa yang terjadi pada ratu kesayangan kita ini?

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 161

Mendapat perawatan dari Ratu Jodha, membuat Raja Jalal mengatakan jika Ratu Jodha bukanlah penyebab kejadian ini. Ratu Jodha menatap Raja Jalal, mengernyitkan dahi, tidak mengerti maksud perkataannya. Raja Jalal tersenyum, “Orang bijaksana tak membutuhkan penjelasan apa-apa, Ratu Jodha.”

sinopsis jodha akbar episode 161
sinopsis jodha akbar episode 161

Belum tuntas pembicaraan itu, datang ratu kepala yakni Ratu Ruqaiya, mempertanyakan alasan Raja Jalal menolak penjagaan ketat para pengawal. Ia bertanya dengan wajah, yang sedikit dibuat terlihat khawatir, “Benarkah itu, Baginda Jalal? Benarkah Anda tidak mengizinkan para pengawal ikut denganmu? Benarkah Anda yang meminta mereka turun dari kapal? Jika Anda tidak bertanggung jawab seperti itu, biar aku yang akan menjagamu.”

Raja Jalal tersenyum sinis. Ia minta Ratu Ruqaiya tidak perlu pura-pura khawatir terhadapnya. Kata-kata itu menancap tetap di ulu hati Ratu Ruqaiya, jleb! Biar bagaimanapun, ia merasa baik-baik saja tak kurang suatu apapun. Ratu Ruqaiya menjawab, “Meskipun saat ini Anda tidak apa-apa Yang Mulia, bukan berarti Anda sudah aman. Anda mungkin tidak khawatir diri sendiri, tapi aku sangat mengkhawatirkan Anda.”

Ratu Jodha memotong pembicaraan itu dengan menyarankan supaya Raja Jalal menerima tangannya diobati terlebih dulu supaya tidak infeksi. Ratu Ruqaiya membenarkan saran itu. Kemudian, Ratu Jodha segera mencolek racikan obat yang dibuatnya. Belum juga obat itu dioleskan pada telapak tangan Raja Jalal, Ratu Ruqaiya segera mengambil kotak obat itu dari tangan Ratu Jodha. “Berikan padaku, aku akan memakaikannya!” pinta Ratu Ruqaiya. Ia memberitahu kepada Ratu Jodha, “Ratu Jodha, apa Anda tahu, kenapa aku disebut Ratu Kepala? Itu karena tidak ada seorang pun yang memotongku bicara, sekalipun Baginda Jalal.”

sinopsis jodha akbar episode 161

Raja Jalal hanya menatap diam pertengkaran dua orang istrinya. Kemudian, Ratu Ruqaiya mengizinkan Ratu Jodha meninggalkan tempat tersebut, sambil menegaskan bahwa ia tak mau ada seorang pun yang mencampuri antara dirinya dan Raja Jalal. Sesuai permintaan Ratu Ruqaiya, Ratu Jodha pun pergi meninggalkan tempat itu.

***

Ibu Suri Hamida Banu baru saja selesai shalat ketika Ratu Salima datang menemuinya. Ibu Suri mempersilakan Ratu Salima duduk dan segera bertanya apa mereka telah mendapatkan bukti bahwa Benazir si iblis beracun? Ratu Salima menggeleng – belum ada satu pun bukti yang mereka temukan untuk membuktikan bahwa Ratu Jodha benar. Pun demikian, saat di Sungai Yamuna, Ratu Salima bercerita, Ratu Jodha berhasil menghalau Benazir untuk dekat-dekat dengan Raja Jalal.

Merasa kondisi tidak kondusif, Ibu Suri berdiri sehingga Ratu Salima bertanya mau kemana Ibu Suri? “Aku hendak menemui Benazir untuk menuntaskan permasalahan ini, ungkap Ibu Suri, “Sangat penting mengetahui hal sebenarnya sebelum pernikahan dilangsungkan.”

sinopsis jodha akbar episode 161
sinopsis jodha akbar episode 161

Ratu Salima meminta Ibu Suri tidak melakukan itu. Ia menilai hal itu takkan berhasil, sebab Ratu Jodha sudah melakukannya. Ia meminta mereka untuk melihat saja dari kejauhan tanpa perlu mencampuri urusan tersebut. Ibu Suri menanyakan alasannya? Ratu Salima tersenyum dan mengatakan sebab Ratu Jodha mulai membuka hatinya pada Raja Jalal alias jatuh cinta. “Itulah alasan Ratu Jodha melakukan ini semua untuknya,” ucap Ratu Salima, “Ibu, saya hanya ingin Baginda Jalal tahu jika orang yang telah berusaha keras menyelamatkannya adalah Ratu Jodha.”

Mendengar penuturan Ratu Salima, hati Ibu Suri menjadi adem kembali. Ia kemudian menilai Ratu Salima adalah wanita yang sangat baik. Jika ratu lainnya pasti sudah iri dengan hal itu. Ratu Salima menyatakan dirinya hanyalah ratu biasa yang juga bisa iri hati. Namun, ia menegaskan tidak bisa melakukannya pada Ratu Jodha sebab Ratu Jodha sudah dianggapnya sebagai adik sendiri, begitu pula sebaliknya, Ratu Jodha menganggapnya kakak sendiri.

Ibu Suri senang mendengar penjelasan itu. Ia berharap Tuhan memberikan jalan terbaik bagi Ratu Jodha dan Raja Jalal.

***

sinopsis jodha akbar episode 161
sinopsis jodha akbar episode 161

Ratu Jodha berpapasan dengan Moti di jalan. Moti bertanya apa Ratu Jodha telah memberikan obatnya pada Raja Jalal? Ditanyai seperti itu Ratu Jodha hanya terdiam, sepertinya kepikiran tentang tindakan Ratu Ruqaiya tadi. Moti mengulangi pertanyaannya lagi untuk mengembalikan jiwa Ratu Jodha yang seolah hilang. Dengan air muka sedih, Ratu Jodha mengungkapkan bahwa dirinya sudah menemui Raja Jalal untuk memberikan obatnya, tapi Ratu Ruqaiya datang merebutnya dan memintanya pergi. Yang paling menyakiti hatinya adalah Raja Jalal tak mengatakan apapun saat Ratu Ruqaiya mengusirnya pergi.

“Kenapa Anda mau menemui Raja Jalal lagi, Ratu Jodha?” tanya Moti, mulai menggoda, “Toh, Raja Jalal mengacuhkan Anda. Kenapa Anda menyalahkan dirimu sendiri dengan lukanya? Kenapa Anda menemuinya, meskipun tahu ia kesal pada Anda?”

“Memang kenapa kalau Baginda kesal padaku?” Ratu Jodha menjawab ketus, lalu memungkiri bahwa dirinya tidak kesal pada Raja Jalal, meskipun akan menikahi iblis Benazir yang telah membuat urat Ratu Jodha menegang terus. Moti masih menggoda Ratu Jodha, “Benarkah Anda tidak kesal dengan itu?”

Ratu Jodha memerintahkan Moti berhenti menggodanya, raut wajah Ratu Jodha memerah – menahan malu dan marah. “Ah, kenapa kamu mengingatkan aku tentang itu lagi? Apa kamu mau mendengar aku mengatakan aku mengkhawatirkan Raja Jalal. Ya, benar, aku mengkhawatirkannya. Tapi, bukankah itu tugas seorang istri untuk melindungi suami dari bahaya? Semua yang kulakukan merupakan baktiku terhadap seorang suami – itu saja, tak lebih tak kurang!”

sinopsis jodha akbar episode 161

Setelah mengatakan itu, Ratu Jodha pergi meninggalkan Moti yang tersenyum geli. Ia menggumam jika keduanya sama-sama keras kepala – merasa terluka karena cinta tapi tak mau saling menerima. Sama-sama jatuh cinta tapi tak mau saling mengakui. (Ihir)

***

Di sisi lain, Ratu Ruqaiya galau ketika pikirannya teringat tentang kejadian semalam – saat ia merebut obat dari Ratu Jodha. PM busuk, Maham Agra, datang menemuinya untuk memberi, apalagi kalau bukan provokasi. Tapi sebelum itu, ia berbasa-basi terlebih dulu. “Dari apa yang Hambar dengar, Anda tidak makan apapun karena sedang kesal?” tanya PM Maham membuka percakapan, “Apa yang terjadi Ratu Ruqaiya, kenapa Anda menolak untuk makan?”

sinopsis jodha akbar episode 161
sinopsis jodha akbar episode 161

Ratu Ruqaiya merasa tidak berselera makan. Si PM busuk mengangguk-angguk seolah mengerti apa yang ada di dalam dada Ratu Ruqaiya. Ia meledek, “Makanlah Ratu Ruqaiya, biar badan Anda gemuk, biar nanti tidak diterbangkan angin jika pergi berburu.”

Sontak Ratu Ruqaiya murka dan secara tidak sadar menyebutkan alasannya kesal. “Aku bisa pergi berburu kapapun, jika Ratu Jodha tidak mengganggu Baginda. Ia selalu menemukan cara berada di dekatnya!” Si PM busuk kembali mengangguk-angguk. Akhirnya apa yang diinginkannya terkuak juga. Ia minta Ratu Ruqaiya tidak marah kepada Ratu Jodha.

Seorang pelayan datang membawakan sepiring buah-buahan segar. Si PM busuk Maham menerimanya dan menyerahkannya pada Ratu Ruqaiya. “Tolong makanlah, Ratu Ruqaiya! Demi saya!” pinta si PM busuk Maham memelas. Ratu Ruqaiya tidak bergeming. “Makanlah, supaya saya tak kehilangan seorang kawan yang membenci Ratu Jodha.”

Disebut sebagai sekutu, Ratu Ruqaiya mengambil satu buah dan memakannya. Ia mengucapkan, “Tak pernah sekalipun dalam hidup, aku menemui seseorang macam Ratu Jodha. Ia seperti lintah yang lengket meskipun tidak diinginkannya keberadaannya oleh Baginda Jalal. Bahkan ini kali, ia memberikan obat untuk luka Baginda, cih menjijikkan! Seolah, ia ingin menunjukkan pada seluruh dunia bahwa dialah yang bisa merawat Raja Jalal dengan baik.”

“Sungguh?” tanya si PM busuk Maham, untuk mengundang cerita lagi dari mulut Ratu Ruqaiya.

sinopsis jodha akbar episode 161
sinopsis jodha akbar episode 161

“Benar. Tapi, kutunjukkan siapa diriku. Kurebut obat itu darinya dan menyuruhnya pergi!” PM Maham bertanya apa yang terjadi selanjutnya? Well, Ratu Ruqaiya membubuhkan obat itu pada telapak tangan Raja Jalal yang terluka. Sontak PM Maham berteriak. Ia menyalahkan tindakan Ratu Ruqaiya. Dalam penilaiannya, memberikan obat pada luka Raja Jalal dari Ratu Jodha sama halnya membantu Ratu Jodha sendiri.

“Pikirkanlah, Ratu Ruqaiya,” jelas si PM busuk, “Pada akhirnya Baginda Jalal memakai juga kan obat yang diberikan Ratu Jodha? Ia sudah mempermainkan Anda untuk secara tidak langsung menyuruh Anda menyelesaikan tugasnya. Pada akhirnya, Ratu Jodha-lah yang mendapat perhatian Raja Jalal.” Ratu Ruqaiya panik mendengar analisa dari sang pakar kebusukan. Ia minta saran apa yang harus dilakukannya. PM Maham menyatakan jika selama ini Raja Jalal sudah terpesona oleh Ratu Jodha, kemudian menjelaskan tentang kesalahan Ratu Jodha seperti membebaskan Raja Bharmal dari tuntutan hukum setelah Shinvani kawin lari bersama Tejwant dan menuduh Benazir sebagai wanta beracun.

“Dengan kebijaksaan Tuhan. Anda adalah ratu terpandai. Anda pernah mengatakan bermain-main pikiran dengan Baginda. Cobalah mengerti maksudku. Lakukan sesuatu untuk menyingkirkannya!” pekik PM busuk, kemudian pergi meninggalkan Ratu Ruqaiya.

Sepeninggalnya PM Maham, Ratu Ruqaiya melamun. Ia mengambil satu buah dan meremasnya untuk kemudian dilempar.

***

sinopsis jodha akbar episode 161

Zakira masuk ke kamar Benazir dengan membawa buah semangka besar, lebih besar daripada ukuran tubuhnya. Benazir mencibir kenapa Zakira membawa-bawa semangka? Zakira menjelaskan buah semangka yang dibawanya bukanlah buah semangka biasa, melainkan sebuah peta. Benazir tidak mengerti maksud Zakira. Untuk menjelaskan pada Benazir, Zakira langsung mengambil pisau dan membedah buah semangka itu. Ia mengeluarkan sesuatu dari dalamnya. “Tuh, sudah kubilang, ini peta.”

“Peta apa?” tanya Benazir. Zakira menjelaskan jika itu merupakan peta penjara bawah tanah, yang dibawa oleh kurir Abu Mali untuk Benazir.

Benazir mengambil peta itu disertai sebuah pesan: “Aku mengirimkan bersama peta ini. Ada beberapa hal yang aku ingin beritahu padamu. Datang dan temui aku di pasar.” Benazir mengatakan bahwa sebaiknya mereka tidak membuang-buang waktu lagi. Ia tersenyum penuh kemenangan jika Kamal Khan (kurir Abu Mali) telah memberitahu jalannya, maka dengan sangat mudah ia akan bisa menyelamatkan Abu Mali dari penjara bawah tanah. Zakira bertanya dengan nada khawatir bagaimana cara Benazir keluar istana tanpa dikenali? “Aku akan menyamar,” ungkap Benazir, “Dan pergi seorang diri.”

***

sinopsis jodha akbar episode 161
sinopsis jodha akbar episode 161

Ratu Salima yang sedang bersama Ratu Jodha menanyakan apa langkah taktis Ratu Jodha menghadapi Iblis Benazir? Ratu Jodha menggeleng. Ia mengaku tak tahu, tapi akan terus melakukan pengawasan. Dari sanalah, kemudian ia akan mencoba mencari solusinya berdasarkan situasi. Setidaknya dari situ, ia akan bisa menggagalkan rencana Benazir. Ia menilai penjagaan terhadap Raja Jalal akan semakin diperketat sejak kejadian kemarin. “Andai kata, Benazir tertangkap, maka kita akan bisa menguak kebenarannya.”

Di saat bersamaan, Moti yang ada di depan pintu melihat Benazir tampil tidak bisa. Ia memanggil Ratu Jodha. Segera, Ratu Jodha dan Ratu Salima mendekat. “Benazir akan pergi ke suatu tempat,” kata Moti. Pertanyaannya kenapa Benazir terlihat seperti pelayan? Mereka sepakat jika Benazir berusaha membuat orang lain tidak mengenalinya. Ratu Jodha menarik kesimpulan jika Benazir pasti sedang merencanakan sesuatu. Ia memutuskan untuk mengikutinya dan mengajak Ratu Salima turut serta!

sinopsis jodha akbar episode 161
sinopsis jodha akbar episode 161

Ratu Jodha mengatakan kepada Moti jika mereka tidak segera kembali, maka yang harus Moti lakukan adalah menemui Ibu Suri untuk memberitahu kondisinya. Ratu Salima menyarankan untuk melakukan penyamaran juga. Mereka bergegas menyamar dengan pakaian Moti.

***

Di sisi lain, Raja Jalal sedang berdiskusi mengenai dunia perpolitikan dengan Tuan Atgah Khan, PM busuk Maham, Adham Khan yang haus kekuasaan, dan beberapa orang lainnya. “Tuan Atqah Khan, apa kau punya kabar tentang pertempuran Chanden?” tanya Raja Jalal.

sinopsis jodha akbar episode 161
sinopsis jodha akbar episode 161

Tuan Atgah Khan menjawab bila mereka telah menerima kabar baik. Mirza Hakim sudah mengusir semua pengacau, dan mengepung mereka dari semua sisi sehingga tak ada jalan keluar bagi mereka. Ia juga menyebutkan jika Pangeran Rajput dari Amer, yaitu Maan Singh, juga menunjukkan kemampuan bertarungnya. Raja Jalal kemudian memuji kedua prajuritnya, Hakim dan Maan Singh. “Menurutku Maan Singh harus menjadi komandan, sekembalinya dari medan perang,” ucap Raja Jalal.

PM Maham yang busuk sifatnya bertanya, “Maafkan Hamba, Yang Mulia, apa ia terlalu muda untuk menerima tanggung jawab ini?”

Raja Jalal menjawab taktis bahwa kemampuan tidak bisa diukur dari usia. Ia menjelaskan telah menerima beban sebagai raja saat usianya masih belia. Lagipula, ia menilai Maan Singh sangat berbakat. Adham Khan diam mendengarnya, tapi diam-diam hatinya kesal. Raja Jalal kemudian bertanya lagi apa sudah menemukan Shivani dan Tejwant? Tuan Atgah Khan menjawab belum. “Kerahkan lebih banyak prajurit untuk mencarinya,” perintah Raja Jalal, “Aku mau mereka disini apapun yang terjadi.”

PM Maham kemudian bersuara, “Tuan Atgah Khan, apa Anda telah menemukan pelaku penyerangan Baginda?” Tuan Atgah Khan juga mengatakan belum menemukan petunjuk apapun. Raja Jalal menegaskan akan mengetahui siapa pelakunya, karena ia yakin benar pelakunya adalah orang yang dekat dengannya dan memintanya untuk tidak khawatir. Ia bertanya pada Adham Khan mengenai persiapannya di Baaj Bahadur? Adham Khan melaporkan pasukannya telah siap dan telah mengetahui pergerakannya. Ia akan menyerang jika keadaannya sudah darurat.

“Bagus!” kata Raja Jalal, “Kalau begitu, pertemuan ini selesai.”

***

sinopsis jodha akbar episode 161
sinopsis jodha akbar episode 161

Benazir, yang sudah sampai di pasar, bertanya-tanya kenapa Kamal Khan memanggilnya di di tempat yang ramai seperti pasar? Bagaimana ia akan menemukannya? Lalu, Benazir merasa gelang kakinya kendur. Ia membetulkannya dan melihat dua orang berpakaian pelayan tampak dikenalnya berjalan ke arahnya. Dua pelayan ini adalah Ratu Jodha dan Ratu Salima. 'Ratu Jodha dan Ratu Salima juga menyamar menjadi seorang pelayan,' gumam Benazir, 'Huh, sekarang bahkan Ratu Salima mencurigaiku. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Sangat penting bagiku bertemu Kamal Khan. Tapi, Ratu Jodha mengawasi aku.
Apa yang harus kulakukan selanjutnya?'

Ratu Jodha meminta Ratu Salima waspada, sebab yang dihadapinya adalah wanita ular berbisa. Mereka bertanya-tanya untuk apa Benazir ke pasar? Kenapa ia tidak takut orang-orang akan mengenalinya? Pasti ada sesuatu! Sementara itu, Benazir pura-pura membeli gelang, sehingga Ratu Jodha dan Ratu Salima berpikir dirinya hanya melakukan hal biasa saja di pasar.

sinopsis jodha akbar episode 161
sinopsis jodha akbar episode 161
sinopsis jodha akbar episode 161

Kemudian, Benazir berjalan lagi menghindari kejaran Ratu Jodha dan Ratu Salima. Keduanya hendak membuntuti lagi, tapi seseorang mengumumkan jika telah terjadi peristiwa tragis, di mana air sumur di dekat kuil menjadi beracun. Orang itu memperingatkan orang-orang untuk tidak minum air itu. Karena, banyak orang meninggal setelah minum air itu. Disebutkan tidak ada yang tahu bagaimana air sumur tiba-tiba menjadi beracun.

Ratu Salima bertanya, “Ia membicarakan sumur yang mana?” Ratu Jodha menyahut jika itu pasti sumur yang sudah dicemplungi oleh Benazir. Kini, mereka menemukan bukti kuat bahwa Benazir adalah iblis beracun. Apa ya yang terjadi selanjutnya?

Selanjutnya baca: sinopsis 'Jodha Akbar' episode 162.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 161

0 komentar:

Post a Comment