Wednesday, December 24, 2014

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 158

Sebelumnya baca: sinopsis 'Jodha Akbar' episode 157.

Pada episode sebelumnya, Abul Mali tertangkap dan kedok Benazir dan Zakira hampir terbongkar. Tidak mau meletakkan hidup dalam bahaya, mereka memutuskan pergi dari Kerajaan Mughal. Saat mereka mau pergi keluar, PM Maham memergoki mereka. “Benazir!” panggil PM Maham, membuat langkah kaki Benazir-Zakira berhenti. Pelan-pelan Benazir menengok. Apa yang akan terjadi selanjutnya?

Sinopsis 'Jodha Akbar' episode 158

Sinopsis Jodha Akbar episode 158
Sinopsis Jodha Akbar episode 158

“Kalian mau kemana?” tanya PM Maham kepada Benazir-Zakira.

Keduanya terbata-bata menjawab hendak pergi ke sebuah tempat bernama Mausoleum. PM Maham mempertanyakan alasannya? Benazir mengaku butuh menenangkan diri setelah tuduhan yang dialamatkan Ratu Jodha padanya. “Apakah aku tak punya hak untuk ke Mausoleum?” tanya Benazir kemudian.

PM Maham menggeleng dan memberikan izin pada keduanya pergi. Benazir dan Zakira pun pergi dengan tenang. Seperginya mereka, PM Maham memanggil seorang prajurit. Ia minta sang prajurit mengumpulkan orang suruhannya. Prajurit dengan sigap melaksanakan perintah PM Maham.

***

Sinopsis Jodha Akbar episode 158
Sinopsis Jodha Akbar episode 158

Orang-orang PM Maham telah berkumpul di satu tempat. PM Maham berdiri di depan mereka sambil menyatakan, “Sebarkan rumor Benazir adalah wanita beracun yang membahayakan Baginda Jalal. Beritahu semua warga Agra mengenai hal ini. Buat mereka menjadi kesal, sehingga akan melempari batu pada Benazir. Mereka harus menuntaskan Benazir di sana.” Semua orang suruhan PM Maham pun segera bergerak mengikuti perintah sang Perdana Menteri.

Seperginya orang-orang suruhannya, PM Maham memperlihatkan senyum sinisnya. Ia menggumam pada dirinya sendiri, “Berhati-hatilah, Ratu Jodha. Hidupmu ada dalam bahaya. Rakyat Agra akan membunuh Benazir tidak lama lagi.”

Sinopsis Jodha Akbar episode 158
Sinopsis Jodha Akbar episode 158

Beberapa saat kemudian, Adham Khan muncul dan bertanya-tanya kenapa Ibunya mengumpulkan orang-orang itu tadi? Sambil tersenyum penuh kemenangan, PM Maham mengatakan, “Mereka bukan hanya orang-orang biasa. Mereka adalah agen kita yang akan menyebarkan gosip untuk membuat marah rakyat. Mereka takkan sanggup ada yang mengancam pernikahan Baginda Jalal.”

Adham Khan mengernyitkan dahi, tak mengerti maksud Ibunya. Ia menuntut penjelasan pada Ibunya. Namun, PM Maham meminta Adham Khan diam dan melihatnya, tanpa perlu tahu apapun.

***

Sinopsis Jodha Akbar episode 158
Sinopsis Jodha Akbar episode 158

Di tempat Ratu Ruqaiya, Hoshiyar mengasihani Ratu Jodha yang ingin menaikkan statusnya, tapi tidak bisa. Ratu Ruqaiya berpendapat bahwa Ratu Jodha sangat bodoh bila berpikir apa yang dilakukannya akan membuatnya diperhatikan Raja Jalal. Ia bahkan meminta Hoshiyar untuk menggaris-bawahi kata-katanya.

Hoshiyar tak habis pikir kenapa Raja Jalal menghukum Ratu Jodha gara-gara tuduhan palsu? Bahkan hukuman itu diberikan sebelum Shivani kawin lari bersama Tejwant sebelum pernikahan dengan Mirza. “Aku bisa melihat perbedaan dalam sikap yang mulia,” katanya.

Pertanyaan-pernyataan Hoshiyar membuat Ratu Ruqaiya marah. Ia mengatakan harapannya supaya Raja Jalal tidak akan pernah tertarik pada Ratu Jodha. “Lain kali aku tidak ingin mendengar idemu!” omel Ratu Ruqaiya, “Jika Baginda Jalal pernah tunduk pada seorang ratu, maka ratu itu adalah aku! Jika kau mengatakan hal-hal itu lagi, akan kuiris mulutmu dan kutuangkan kaca cair ke dalamnya, sampai kau tak bisa teriak lagi! Keluar dari sini!” Hoshiyar pun pergi menuruti perintah Ratu Ruqaiya.

Sinopsis Jodha Akbar episode 158
Sinopsis Jodha Akbar episode 158

Di saat bersamaan PM Maham datang dan bertanya kenapa Ratu Ruqaiya marah-marah kepada Hoshiyar? Ia kemudian bertanya apa pendapat Ratu Ruqaiya mengenai tuduhan Ratu Jodha yang dialamatkan pada Benazir. Ratu Ruqaiya mengaku tidak peduli dengan hal itu dan Benazir telah terbukti bukan wanita beracun. PM Maham mulai mengeluarkan bisanya. Ia mengatakan, “Ratu Jodha telah membuat kesalahan besar dengan membuat tuduhan ini. Jika ia melakukan satu kali kesalahan besar lainnya, maka namanya pasti akan dicoret dari daftar ratu khusus Baginda Jalal.”

“Aku akan menunggu kesalahan Ratu Jodha berikutnya,” kata Ratu Ruqaiya.

PM Maham bertanya kenapa Ratu Ruqaiya harus menunggunya? Ia meyakinkan akan membantu Ratu Ruqaiya untuk membuat satu kesalahan untuk Ratu Jodha, sehingga posisi Ratu Ruqaiya sebagai ratu teristimewa akan semakin kokoh. Ratu Ruqaiya nyengir. Ia menanyakan bagaimana caranya? PM Maham memintanya bersabar hingga malam menjelang dan pergi meninggalkannya.

***

Sinopsis Jodha Akbar episode 158

Di sisi lain, Benazir dan Zakira berjalan cepat demi menghindari tatapan warga yang berkasak-kusuk di belakangnya. “Kita harus kabur dari sini secepatnya,” ajak Benazir pada Zakira.

Di belakang mereka, antek PM Maham memberikan tuduhan-tuduhan palsu kepada Benazir-Zakira. Mereka, sebagaimana tugasnya, mengatakan bahwa Benazir adalah wanita beracun yang ingin membunuh Baginda Jalal. “Ia adalah ancaman bagi kerajaan ini. Ia adalah wanita beracun!” pekik mereka, “Ratu Jodha takkan berbohong. Ia melihatnya minum racun. Ia adalah pelayan spesial Abu Mali. Ia kemari untuk membunuh yang mulia, tapi berani-beraninya mondar-mandir dengan bebas.”

Sinopsis Jodha Akbar episode 158
Sinopsis Jodha Akbar episode 158
Sinopsis Jodha Akbar episode 158

Warga pun mengikuti langkah kaki Benazir-Zakira. Pertama sedikit, tapi lama-lama makin banyak. Kemudian, tanpa sebuah peringatan, mereka memekik, “Ia ingin membunuh Baginda Jalal. Ia ingin membunuh raja kita. Lempari batu!” Sejurus kemudian, para warga pun melempari Benazir dengan batu. Mereka bahkan mengoyak-ngoyak tubuh Benazir, sehingga wanita beracun itu hanya bisa berteriak saja. Zakira hanya bisa melihatnya khawatir tanpa bisa berbuat apa-apa (orang-orang tidak menghajar Zakira).

PM Maham yang datang bersama prajurit melihat kejadian itu dengan senyuman kepuasan penuh kemenangan. Ia berkata, “Jadi permainan telah dimulai?” Sementara Benazir terus mendapat siksaan dari para warga. PM Maham kemudian memecah kerumunan orang-orang dengan bantuan prajurit untuk menyuruh mereka menyingkir. Setelah mengenakan kerudung Benazir kembali bak pahlawan kesiangan PM Maham bicara, “Siapa yang bilang Benazir adalah wanita beracun? Tidakkah Baginda Jalal tahu itu? Ia tinggal di istana bersama Baginda. Apakah kalian pikir jika ia adalah wanita beracun, Baginda akan mengizinkannya pergi? Apapun yang kalian dengar hanyalah rumor. Adakah dari kalian yang melihat Benazir mengkonsumsi racun? Adakah dari kalian yang mati karena dia? Aku minta kalian tidak pedulikan isu semacam itu. Biar Baginda yang memutuskannya.”

Sinopsis Jodha Akbar episode 158

PM Maham meminta Benazir-Zakira kembali ke istana, tapi Benazir tidak mau dan justru berlari pergi. PM Maham memerintahkan tiga orang prajurit untuk mengejarnya. Sempat terjadi kejar-mengejar, hingga akhirnya Benazir menemukan sebuah sumur. Ia bergumam dalam hati, 'Ini kesempatan yang sangat bagus bila aku mengambilnya. Aku bisa menjadi sangat dekat dengan Raja Jalal.' Lalu, Benazir melompat ke dalam sumur dan pura-pura tidak bisa berenang. Prajurit pun menyelamatkannya.

***

Raja Jalal yang mendengar berita ini segera mengumpulkan semua orang di tempat pertemuan. Ia menyidang Benazir yang tidak lama kemudian datang dan kondisi payah. “Benazir, beraninya kau melakukan ini! Kau tahu bunuh diri adalah dosa besar. Katakan padaku kenapa kau mau bunuh diri?” tanya Raja Jalal.

Sinopsis Jodha Akbar episode 158
Sinopsis Jodha Akbar episode 158

Dengan mulut manisnya, Benazir menjawab sambil menangis-nangis (menimbulkan efek kasihan), “Aku tidak punya pilihan. Setelah apa yang aku hadapi di pasar, aku bahkan tidak terpikirkan untuk hidup. Tidak ada orang yang mau percaya padaku. Aku memang pelayan, tapi seorang pelayan pun tidak bisa menanggung rasa malu ini. Aku berpikir bahwa sejak kau menganggapku sebagai pelayan khususmu, hidupku akan membaik, sehingga seseorang mau menikahiku. Tapi, itu tidak terjadi, seseorang menuduhku dan aku dilempari batu. Aku adalah wanita beracun. Isu ini telah sampai ke rakyat juga. Orang-orang jadi ingin membunuhku. Aku harap kau tahu bahwa aku tidak bisa lolos dari amukan orang-orang. Bahkan, jika aku tetap dalam istana ini. Aku tidak ingin dilempari sampai mati. Jadi aku memutuskan untuk bunuh diri. Aku punya permintaan yang mulia, tolong bunuh aku. Tolong bunuh aku, aku tidak tahan lagi.”

Mendengar penjelasan Benazir, Raja Jalal marah. Ia bertanya, “Apa yang kau bilang, Benazir? Jika kau tersakiti, orang-orang akan bilang bahwa seorang raja tidak bisa melindungi pelayannya. Setiap wanita di harem ini, baik itu ratu maupun pelayan, akan menjadi tanggung jawabku untuk melindunginya.”

Sinopsis Jodha Akbar episode 158
Sinopsis Jodha Akbar episode 158

PM Maham memotong, “Bagaimana jika seorang ratu menuduh seorang pelayan?” Ia kemudian minta maaf telah memotong ucapan Raja Jalal dan meminta izin bicara kemudian, lagi-lagi bak pahlawan kesiangan. “Maafkan aku, Ratu Jodha, kesalahan kecilmu bisa berakibat fatal untuk orang lain. Aku ingin bertanya kepadamu Ratu Jodha, kenapa Anda menuduh Benazir? Setiap orang, yang dekat dengan Baginda, tidak selalu ingin membunuhnya. Tidakkah Baginda Jalal memiliki kepribadian yang akan membuat semua orang tertarik kepadanya? Jawab aku Ratu Jodha...”

Menanggapi tuduhan pemfitnah seseorang, Ratu Jodha mengatakan, “Maham Anga, aku tidak asal menuduh. Aku telah melihatnya meminum racun.” Raja Jalal berdiri dan memerintahkan Ratu Jodha berhenti bicara, karena mereka telah mengucapkan apa yang Ratu Jodha lihat dan pahami. Ia minta Ratu Jodha tidak bicara lagi! PM Maham menyebutkan bila Baginda harus menerima permintaan Benazir: membunuhnya atau menikahinya.

“Jika suami Benazir masih hidup, orang-orang akan menerima fakta bahwa dia bukan wanita racun,” ucap PM Maham, “Kupikir tak ada solusi lain.” Raja Jalal menyetujui apa yang dikatakan PM Maham dan berjanji untuk mencarikan calon suami bagi Benazir.

Benazir tidak percaya dengan apa yang didengar. Ia mengulangi apa yang didengarnya, “Calon? Pernikahan? Baginda apakah Anda sungguh berpikir ada pria yang mau menikahi saya? Tapi, Baginda Jalal takkan ada orang yang berani menikahi saya, setelah mendengar isu bahwa saya adalah wanita beracun. Kecuali, Baginda Jalal sendiri.”

Sinopsis Jodha Akbar episode 158
Sinopsis Jodha Akbar episode 158

Sontak Raja Jalal marah. Ia menjelaskan dirinya tak bisa menikahi Benazir karena perbedaan status. Ratu Ruqaiya berdiri mengutarakan pendapatnya. “Kenapa tidak, yang mulia? Tidakkah Anda mengatakan sudah menjadi tanggung jawab Anda melindunginya? Bila ia mati, maka itu merupakan sebuah penghinaan terhadap Anda sendiri. Kenapa Anda tidak menikahinya untuk melindunginya dan menghindarinya dari penghinaan?” Semua orang terkejut dengan ide yang dilontarkan Ratu Ruqaiya, termasuk Ratu Jodha dan Raja Jalal sendiri. Tapi Ratu Ruqaiya belum selesai mengungkapkan pemikirannya. Ia terus menyatakan, biar bagaimanapun juga, Raja Jalal harus menikahi Benazir. Ia beranggapan pria yang akan menikahi Benazir akan terpaksa melakukannya, walaupun pada kenyataannya mereka akan ketakutan.

“Tuduhan Ratu Jodha telah menghancurkan hidupnya!” jelas Ratu Ruqaiya, “Kini hidupnya adalah tanggungjawabmu! Buktikan, demi rakyat, Anda akan bersedia melakukan apapun.”

Sinopsis Jodha Akbar episode 158
Sinopsis Jodha Akbar episode 158

Ratu Jodha berdiri dan bersuara bahwa apa yang dipikirkan oleh Ratu Ruqaiya adalah tidak benar. Ia meminta Raja Jalal tidak melakukannya, sebab Benazir akan membunuh Raja Jalal. “Anda adalah suamiku. Saya takkan membiarkan nyawa Anda berada dalam bahaya,” kata Ratu Jodha. Ratu Ruqaiya membalas ucapan Ratu Jodha, “Benarkah? Jadi, kau baru ingat jika Baginda Jalal adalah suamimu? Pertanyaannya, pernahkah kau melaksanakan kewajibanmu kepadanya?”

Raja Jalal setuju dengan apa yang dikatakan Ratu Ruqaiya. Setelah apa yang terjadi, Ratu Jodha sama sekali tidak memiliki hak bicara apapun, terlebih mengklaim dirinya sebagai suaminya. Karena Ratu Jodha melakukan beberapa kesalahan. Pertama, tidak melakukan kewajiban sebagai seorang istri; kedua, adiknya telah mencoreng reputasi Kerajaan Mughal; dan ketiga, menuduh Benazir sehingga nyawanya terancam. “Kau tidak melakukan kewajibanmu, tapi aku harus membayar kesalahanmu,” kata Raja Jalal. Ratu Jodha terkejut mendengar apa yang dikatakan Raja Jalal.

Sinopsis Jodha Akbar episode 158
Sinopsis Jodha Akbar episode 158

“Jadi...” ucap Raja Jalal, sambil meminta Benazir berdiri, “Persiapkan Benazir untuk upacara pernikahan. Saudaraku tidak bisa menikah, tapi aku akan menikahi Benazir. Aku akan mengangkat seorang pelayan menjadi ratu.” Orang-orang yang tidak menyukai keberadaan Ratu Jodha tersenyum penuh kemenangan.

Selanjutnya baca: sinopsis 'Jodha Akbar' episode 159.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 158

0 komentar:

Post a Comment