Tuesday, November 18, 2014

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 128

Image 'Jodha Akbar' episode 128.

>Baca sebelumnya sinopsis 'Jodha Akbar' episode 127.

Selesai sembahyang, Jodha menemukan ibunya sudah berdiri di belakangnya. Ia segera  mendekati Hamida, di mana Hamida lantas mengecup kening Jodha dan mengucapkan terima kasih atas ide Jodha untuk menyelamatkan kerajaan dari amuk massa. Jodha merendah bahwa apa yang dilakukannya hanyalah sekadar usulan saja, sebab pelaksanaan tetaplah di tangan raja.

Hamida meminta Jodha mengatakan itu langsung kepada Jalal. “Karena mempercayaimu, Jalal segera membuat keputusan itu,” kata Hamida, “Aku berharap suatu hari kau dan Jalal bisa bersatu.”

*

Ketika tengah tetirah di kamarnya, Jalal yang memejamkan mendengar suara gemerincing gelang kaki. Jalal segera memintanya memijit kepala. Jodha melakukannya dengan senang hati. “Kenapa hari ini kau baik sekali, Ratu Ruqaiya?” tanya Jalal. Jodha berhenti memijat kepala Jalal, membuat mata sang raja terbuka. Ia sedikit kaget mengetahui Jodha-lah yang datang ke kamarnya, kemudian meminta maaf.

Jalal mencela pijatan Jodha. Namun, Jodha meminta Jalal pindah di bangku di depannya dan memulai memijat kepala Jalal lagi. Kali ini, Jalal merasakan kenikmatan sambil memuji kemampuan memijat Jodha. “Kamu selalu memberikan yang terbaik setelah ditantang. Ini pijatan enak sekali,” puji Jalal. Tersenyum, Jodha berkata, “Yang penting hasilnya, Yang Mulia.”

Dari belakang, Ratu Ruqaiya bertanya, “Hasil apa yang kau maksud?” Jodha menoleh dan menemukan Ruqaiya berdiri di belakangnya. Ratu Ruqaiya bertanya apa ia mengganggu keasyikan mereka berdua? Jalal memberitahu yang minta dipijit adalah dirinya sendiri waktu Jodha mendatanginya. Tidak enak berada di antara raja dan ratu, Jodha memutuskan pergi. Sebelum Jodha pergi, Jalal bertanya, “Ngomong-ngomong, kenapa kamu ke sini?” Jodha minta untuk tidak membahasnya sekarang. Jalal mengangguk-angguk.

Jodha kemudian berhenti di depan Ratu Ruqaiya dan mengucapkan salam perpisahan. Ruqaiya membalas salam Jodha, dan terus memperhatikan langkah Jodha. Di dalam hati, Jodha merasakan api kecemburuan Ratu Ruqaiya.

Image 'Jodha Akbar' episode 128.

Begitu Jodha benar-benar pergi dari pandangannya, wajah Ruqaiya kaku – menunjukkan ia sedang kesal. “Bagus, Jalal. Kau makin dekat dengannya,” tukas Ruqaiya. Jalal membela dirinya jika sebelumnya ia menyangka Ruqaiya yang masuk, karena matanya tengah terpejam. Alasan itu tak membuat Ruqaiya percaya, sebab ia merasa Jalal tahu betul suara gemerincing kakinya.

Jalal duduk di sebelah Ruqaiya dan menjelaskan jika Ruqaiya seharusnya berterima kasih kepada Jodha. Pasalnya, Jodha telah menyelamatkan pernikahan mereka dengan mengusulkan untuk mengubah hukumnya. Penjelasan ini membuat Ruqaiya merasa bersalah dan merasa tidak tahu bagaimana harus bertemu dengan Jodha. Jalal menyuruh Ruqaiya meminta maaf pada Jodha. Yang disuruh pun mengangguk.

*

Image 'Jodha Akbar' episode 128.
Image 'Jodha Akbar' episode 128.

Resham mengikuti langkah kaki Maham yang sedang tergesa-gesa. Tiba-tiba Maham berhenti dan menyuruh Resham untuk menunggunya.

Tempat yang dituju Maham adalah penjara. Maham bertanya kepada penjaga di mana Adham Khan ditempatkan? Penjaga penjara menjawab bahwa Adham Khan ditempatkan di penjara bawah tanah. “Bagus!” puji Maham, “Harus ada hukuman berat bagi Adham Khan. Sedikitnya, ia harus menerima hukuman cambuk sebanyak 50 kali. Ini perintah!” Penjaga mengangguk.

Ketika kembali kepada Resham, Maham meminta semua orang melihat Adham Khan menerima hukumannya. Resham mengernyitkan dahi dan bertanya, kenapa Maham menghukum putranya sendiri? Maham menjelaskan jika Adham Khan tak ubahnya seperti pemberontak lainnya. Ini bentuk kesetiaannya kepada raja.

Resham bertanya, “Apa yang ingin Anda buktikan dengan melakukan itu?”

“Pertama, ia takkan menerima hukuman dari orang lain, karena aku telah menghukumnya. Kedua, hukuman ini akan membuat Ratu Jodha malu. Ini akan menjadi pukulan telak bagi Ratu Jodha, Ratu Ruqaiya, serta Jalal!” jelas Maham.

*

Image 'Jodha Akbar' episode 128.
Image 'Jodha Akbar' episode 128.

Jodha menunduk begitu Ruqaiya datang menemuinya. Ruqaiya menjelaskan bahwa kedatangannya ingin mengakhiri perselisihannya dengan Jodha. Ia mengatakan telah salah menilai Jodha.

“Kupikir, kau mau merusak hubunganku dengan jalal – dengan menuduh Adham Khan,” Ruqaiya menjelaskan, “Jalal telah memberitahuku, kaulah orang yang telah mencegah perceraian kami. Maaf, aku salah mengartikan kebaikanmu dengan mencurigaimu.” Dan sebagai bentuk permintaan maafnya, Ruqaiya memberikan hadiah untuk Jodha.

Jodha mengucapkan terima kasih dan berjanji akan menyimpan hadiah itu. Setelah itu, Ruqaiya pamit diri, namun sebelum keluar, Jodha memberikan benang suci dari patung Dewa Khrisna sebagai balasan atas hadiah yang diberikan Ruqaiya. “Ini sebuah tradisi di Amer,” kata Jodha menjelaskan, “Di agamaku, benang suci ini dianggap keramat. Aku akan berdoa kepada Dewa Khrisna supaya kamu mendapatkan berkah. Ruqaiya menerima pembalasan hadiah itu dengan wajah berseri-seri. Hal itu membuat Jodha senang juga.

*

Image 'Jodha Akbar' episode 128.
Image 'Jodha Akbar' episode 128.

Di tempat persembunyiannya, Sharifudin meminta seseorang untuk melukis Jodha. Ia lantas mengatakan akan memberi si pelukis hadiah, yaitu potong jari. Wew... Ia menganggap si pelukis telah membuatkan lukisan terindah yang pernah dilihatnya dan takkan mengizinkan siapapun untuk membuat lukisan indah lainnya untuk orang lain.

Sharifudin menatap lembut lukisan Jodha. Sesaat kemudian wajahnya mengeras, setelah teringat Jalal yang telah merampas semua miliknya. Ia kemudian berencana bersekutu dengan Abu Mali, musuh Jalal juga, untuk menghancurkan Jalal!

*

Image 'Jodha Akbar' episode 128.
Image 'Jodha Akbar' episode 128.

Di ruang sidang, Raja Jalal menerima laporan dari Athgah bahwa Abu Mali dan Sharifudin bersekutu untuk melawan Jalal. Meskipun ipar, Jalal menolak mengakui mereka, bahkan menyebut keduanya adalah pengkhianat. Ia memerintahkan Munim Khan sebagai komandan untuk menumpas para pengkhianat.

Sesuai perintah raja, Munim Khan segera pergi ke medan laga untuk membasmi Abu Mali dan Sharifudin. Banyak sekali korban berjatuhan, meski akhirnya Munim Khan memenangkan perang tersebut demi Raja Jalal. Kalah perang, Abu Mali dan Sharifudin melarikan diri. Namun, Munim Khan tidak melepaskan mereka dan terus maju mengejar.

*

Athgah kembali menghadap Raja Jalal untuk melaporkan penangkapan Sharifudin. Setelah Raja Jalal memberikan izin, Sharifudin yang sudah dalam kondisi terpenjara masuk. Jalal bertanya kenapa Sharifudin selalu membuat masalah dengannya dan Jodha? “Kenapa kau membuat Bhaksi Banu melawanku?” tanya Jalal.

Sharifudin menjawab jika ia tak mau Rajput menjadi bagian dari Mughal. Semua orang yang mendengarnya terkejut. Sharifudin menambahkan, “Aku membenci Rajput. Aku juga menentang pernikahanmu dengan Ratu Jodha. Namun, aku tak sanggup berbuat apa-apa untuk menghentikanmu. Tapi, aku takkan membiarkannya. Karena itu, aku menganggap Ratu Jodha bukanlah bagian dari Kerajaan Mughal.

Jalal pun memerintahkan Athgah Khan untuk memasukkan Sharifudin ke dalam penjara. Setelah itu, ia kembali memerintahkan Munim Khan sebagai komandan perang lagi karena telah memenangkan Kabul dan menangkap Sharifudin. Jalal bangkit dan mengganti sorban Munim Khan. Maham memandanginya dengan bangga, seolah-olah itu adalah Adham Khan, putranya. Ia berniat tepuk tangan, tapi khayalannya pudar begitu mendengar suara Munim Khan mengucapkan terima kasih. Maham kecewa.

*

Image 'Jodha Akbar' episode 128.
Image 'Jodha Akbar' episode 128.

Di dalam kamar, Bhaksi Banu menghempaskan tubuhnya di kursi. Wajahnya terlihat sangat sedih. Jodha menemuinya. Melihat Jodha datang, Bhaksi Banu segera memeluknya. Ia mengatakan, “Aku tahu hari ini akan terjadi, saat di mana Jalal akan menghukum Sharifudin...”

Jodha meminta Bhaksi Banu tenang. Namun, Bhaksi mengaku tidak bisa tenang, meskipun ia menyatakan sikapnya bukan didasari cinta dan perasaan. Bhaksi Banu berjanji takkan menemuinya, meski itu menyakitkan hatinya. “Ini hukumanku, karena telah membantunya,” ungkap Bhaksi Banu, “Apa ia baik-baik saja?”

Jodha mengiyakan. Bhaksi mengucapkan terima kasih kepada Jodha lantaran telah menemuinya. Tapi, ia sama sekali tak bisa menahan air matanya, sehingga Bhaksi tersedu-sedu lagi. Jodha mengelap air mata itu, lalu memeluknya.

*

Image 'Jodha Akbar' episode 128.

Resham datang tergopoh-gopoh waktu Maham tengah duduk dengan wajah kesal. Ia berlutut di depan kaki Maham lantas menangis. “Apa Adham Khan sudah dihukum?” tanya Maham, wajahnya terlihat datar. Resham menyebutkan jika Adham Khan banyak kehilangan darah. Ia mempertanyakan kenapa Maham menghukumnya? Isak tangis Resham makin keras terdengar.

“Apa Adham Khan sudah mendapatkan hukumannya?” tanya Maham kembali. Resham mengangguk-angguk. Maham pun memuji kerja bagus yang dilakukan Resham dan memberitahunya ada pekerjaan lain untuknya. “Bunuhlah prajurit, yang sudah menyebabkan anakku menderita. Ia tak boleh dibiarkan hidup!” perintah Maham. Kemudian, ia menyalahkan Ratu Jodha sebagai orang yang menyebabkan anaknya seperti sekarang. Ia memekik, “Akan kubalaskan dendam untuk Adham Khan. Kupastikan kau takkan sanggup menerimanya.”

Berlanjut ke sinopsis 'Jodha Akbar' episode 129.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 128

0 komentar:

Post a Comment